Read More >>"> LULLABY (05. BUNGA TIDUR YANG TERBANGUN) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LULLABY
MENU
About Us  

05. BUNGA TIDUR YANG TERBANGUN

 

Tek... krek... krek...

 

Suara yang bising itu membuat malam yang gelap untuk beristirahat tak bisa sama sekali digunakan. Mourine terus membulak-balik badannya, karena tak bisa sama sekali beristirahat, apalagi besok mourine harus  mengikuti kembali berlatih ke kerajaan sebagai latihan terakhirnya sebagai seorang famin. Suara yang berasal dari ruangan tamu itu sangat mengganggu sekali telinganya.

 

Mourine sangat kesal karena tubuhnya sudah sangat lelah sekali. Mourine tak  mengerti yang dilakukan ibunya malam-malam begini padahal jam baru menunjukan pukul 02.00 malam. Tak biasa juga sang ibu melakukan aktivitas malam-malam sebelum berdagang.

 

"Arrrgghhhh... Ibu apa yang kau lakukan dimalam seperti ini" Mourine mendekap kepalanya ke bantal.

 

Mourine benar-benar tak bisa memejamkan mata karena gangguan sang ibu, rumah yang terbuat dari kayu menambah kebisikan ditelinganya. Rumah mourine sebagian besar terbuat dari kayu seperti penduduk lainnya, Kamar mourine berada dilantai dua bersebrangan dengan dengan kamar louin, sedangkan sang ibu dikamar yang berada dilantai dua.

 

"Louin apa yang sedang kau lakukan malam begini?" tanya sang ibu yang dibelakangi oleh louin.

 

Mata mourine langsung terbuka dengan lebar ketika sang ibu bangun dan menyebut nama louin. Mourine terbangun karena merasakan sesuatu yang tidak beres.

 

"Louin" Desah mourine.

 

Mourine membuka pintu dan mendapati ibunya sedang menghampiri loiun yang membelakanginya, mourine juga tak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh adiknya, ia pikir itu adalah kerjaan sang ibu yang sengaja bangun pagi untuk mempersiapkan dagangannya.

 

"Louin..." panggil sang ibu yang terus memanggil namanya dan menghampirinya secara perlahan yang hanya di terangi oleh api kecil.

 

Ibunya terus menerus memanggilnya namun louin hanya diam tak menghiraukan suara ibu yang semakin mendekatinya justru ia tetap berkutat yang sedang dilakukannya.

 

Mourine keluar dari kamarnya tanpa diketahui ibunya karena suasana dimalam itu tak bergitu terang. Ia membuka pintu dan berjalan menuruni tangga yang berada disamping kamarnya. Mourine yang bisa melihat louin dari samping merasakan sesuatu yang janggal. Entah tahu apa yang sedang dicarinya tapi ruangan itu cukup gelap untuk dilihat oleh mata, tak hanya itu, ibunya yang terus memanggilnya tak digubris sama sekali oleh louin, ia terus mencari sesuatu yang berada dilemari pajangan dekat kursi tamu.

 

Mata mourine terbelalak ketika ia melihat mata louin. meskipun ia hanya melihat dari samping tapi itu cukup jelas, mata louin tak seperti mata biasanya, Mata begitu bercahaya berwarna putih terang dengan sisi berwarna abu, Cahaya itu cukup terang untuk dikegelapan malam itu. Cahayanya mirip seperti mata kucing yang besinar dimalam hari tapi itu jelas sangat berbeda.

 

"Louin..? ibu terus menerus menyebut namanya dan semakin mendekat.

 

Mourine menghampiri sang ibu dan memanggil louin seperti tak ada sesuatu. "Louin...?" Mourine menepuk pundak louin.

 

"hhh... Ya kak. Apa yang sedang kalian lakukan malam-malam begini?" tanya louin dengan mata yang setengah tertutup.

 

"Harusnya ibu yang bertanya?" Ibu kebingungan melihat kelakukan anaknya.

 

"Ya sudah ibu tidurlah, dia mungkin sedang mencari sesuatu untuk tugasnya besok" mourine tersenyum menyuruh ibunya untuk beristirahat kembali.

 

Setelah louin dan ibu masuk, mourine termenung memikirkan adiknya. Mengapa dia bisa seperti itu? Bagaimana dia bisa seperti itu? Dan apa yang sedang terjadi padanya?. Mourine sangat yakin yang dilihatnya barusan Mata itu bukanlah louin dan jiwanya pun bukanlah louin. Mourine penasaran dan bingung, semakin besar rasa ingin tahunya terhadap adiknya. Semakin resah ia melihatnya.

 

ooo L U L L A B Y ooo

 

"Tidak seperti biasa, kini kalian harus datang setiap hari seusai pulang sekolah untuk mengikuti latihan terakhir, kalian akan dilatih di dorlak selama satu bulan, agar kalian siap menggunakan senjata, bertarung dan melingdungi kalian sendiri atau teman kalian?" Jelas famin lestiw yang kini menjadi pemandu untuk famin baru.

 

Semua famin muda kini telah berkumpul didorlak untuk melakukan latihan terakhir, mereka akan dilatih untuk menggunakan senjata yang sesuai dengan kemampuannya masing- masing.

 

Garsna menghampiri mereka untuk melatih cara mengunakan senjata sesuai dengan kemampuan mereka.

 

"Hirsh lenima, Dato Inosi, Mourine raskal, Runag ruwanai, Kesi rasella, kalian adalah calon famin yang merupakan pilar dari kerajaan botimalos. Usaha dan tugas kalian akan sangat berat dan tidak akan pernah dilupakan sebagai pahlawan penyelamat Bok Botimalos. Kalian rela bekorban untuk mellindungi desa dan keluarga kalian, kalian siap!" Garsna berbicara dengan lantang sebagai seorang komandan dan pelatih pertama.

 

"Siap..." teriak mereka kompak.

 

"Lebih kencang, kalian siap!" garsna melantangkan perkataannya terus mondar-mandir ke kiri dan kanan di depan mereka.

 

"SIAPPPP..." jawab mereka lebih keras

 

"Bagus... untuk latihan pertama sekarang kalian ambil pedang kalian, aku akan melihat kalian mana yang pantas yang akan menjadi muridku" ucap garsna menatap dan berdiri tepat didepan mourine.

 

Hirsh yang melihat garsna sepertinya menyukai mourine karena aksinya kemarin lusa yang membuat semua orang terkejut, tapi tidak dengan tatapan mata runag yang sepertinya tak terima dengan pilihan garsna.

 

Mereka lalu mengambil pedang seperti yang diperintahkan oleh garsna, mereka dilatih untuk mengayun, menangkis dan menyerang. Mereka sangat sungguh-sungguh sekali dalam bertarung. Mereka sangat serius dan berharap mereka bisa menjadi salah satu dari murid garsna. Garsna terus mendampingi dan meninjau mereka tanpa lengah sedikitpun.

 

"Siapa perempuan itu?" Tanya raja pada penasehat yang ada disebelahnya diatas balkon yang disiapkan di dorlak.

 

"Itu mourine raskal yang mulia, keluarga raskal akhirnya mengirim salah satu keluarganya untuk masuk kembali menjadi famin" jawab pensehat itu.

 

"Raskal... Lalu siapa anak yang memegang pedang dengan tangguh itu?" Tanya raja kembali.

 

"Itu runag ruwanai anak dari kapten rumis ruwanai, kapten pasukan Taring" jawab penasehat.

 

Sang raja mengangguk, " pantas saja dia kuat?"

 

Garsna terus menerus mendidik mereka dengan keras dan tangguh, tak sedikitpun dari mereka untuk dibiarkan bernafas lama-lama, garsna terus menekan mereka agar tidak lemah dan menyerah begitu saja. Ia terus menerus berteriak dengan lantang memberitahukan aba-aba.

 

Setelah mereka mengunakan pedang, mereka kembali disuruh untuk menggunakan senjata yang lain seperti panah, tombak dan yang lainnya, mereka melakukan itu sudah hampir seminggu untuk mengasah kemampuan. Setelah usai mereka dikumpulkan kembali dan dipilih siapa saja yang akan menjadi pelatih dan senjata yang digunakan oleh masing- masing.

 

Garsna yang sudah menandai mourine selalu memperhatkan mourine. "Kau terlalu berbakat untuk seukuran wanita sepertimu, tapi sayang aku tak bisa memilihmu meskipun aku suka cara kau mengayun?" Ucap garsna dengan wajahnya yang garang.

 

Runag yang memiliki kekuatan yang tangguh dipilih oleh garsna untuk menjadi muridnya, mourine akan melakukan latihan dengan famin sheki yang merupakan ahli dalam menggunakan tombak karena ia memiliki insting yang tajam, keluarga lenima yang baru pertama kali masuk sebagai famin berlatih bersama dengan kesi rasella dengan famin lestiw yang ahli dalan bermain panah, meskipun hirsh tak ahli bermain panah tapi keahlian bermain pisau dengan analis yang cepat disetarakan dengan kesi yang sama-sama memiliki titik focus. Sedangkan dito inosi yang memiliki badan cukup besar diberi tugas sebagai pelindung dengan senjata gada yang besar dan tameng yang kuat.

 

Mereka terus berlatih selama satu bulan lebih setiap harinya, tak ada waktu untuk istirahat hanya ada berlatih dan berlatih. Mereka akhirnya akan mendapatkan restu dari raja sebagai penanda berakhirnya latihan dan diresmikannya dengan sumpah sebagai famin muda yang akan menjalankan tugas sebagai penyelamat dan pahlawan kerajaan.

 

ooo L U L L A B Y ooo

 

Ayo... Ayo... Serang dia... pukul dia...

 

Sorak sorai anak-anak dari bolwakar sudah menyeruak melihat runos yang tak terima oleh tingkah louin yang selalu saja ikut campur urusannya. Louin tak terima ketika ia melihat temannya deki terus menerus ia tindas karena rasa irinya yang besar dan tak ingin kalah dari orang lain. Ia terus menerus menyiksanya padahal dibanding deki, dellio lebih pintar darinya namun hanya deki yang mendapat siksaan darinya.

 

Mata runos melotot kearah louin yang sedang membantu deki berdiri.

 

"Apa kau tidak pernah puas?" Ucap seorang wanita yang berbakat, galak dan cantik dikelasnya.

 

"Kau tak apa?" Wanita yang bernama roselli yumina menghampiri deki dan membantunya bersama dengan louin.

 

Pemandangan yang dilihat oleh runos semakin membuat hatinya tak terima, tatapan penuh benci pada louin semakin besar. Ia seperti tak terima dengan perlakuan louin akhir-akhir ini. Runos merasa kesal karena kakaknya dikalahkan oleh mourine kakak louin yang membuat runos berpikir jika louin menjadi sombong dan sok pahlawan.

 

Sikapnya seperti orang yang suka memikat teman-teman dan menggoda roselli, pikirannya yang berubah menjadi benci membuat pikirannya penuh dengan hal yang negatif dan dendam terhadap louin. Semua yang dilakukan oleh louin selalu salah dimata runos dan itu semakin membuat runos lebih benci pada louin.

 

"Aku tak apa, terima kasih" ucap deki.

 

Deki lalu dibantu oleh roselli dan louin kembali ke temannya miroka dan dellio, ia kembali masuk kekelas untuk mengikuti pelajaran ito sheki. Runos selalu menatap ke arah louin, rasa bencinya sepertinnya sudah melewati batasannya. Dellio yang menyadari hal itu memberitahu miroka dan louin. Tetapi mereka hanya duduk dikelas seperti tidak terjadi apapun dan tidak membalas tatapan runos agar tidak terjadi keributan.

 

Louin, miroka dan dellio sangat tahu tentang runos yang merupakan satu-satunya murid yang diperbolehkan berlatih dengan menggunakan senjata nyata, Dellio takut jika runos akan melakukan hal diluar pikirannya, tak hanya itu kebanyakan dari mereka takut kepada runos karena runos merupakan adik dari runag ruwanai yang sudah diakui kehebatannya dalam bertarung bahkan oleh ito sekalipun.

 

"Kau..." ucap runos yang menodongkan pedang dari belakang louin.

 

Miroka dan dellio terkejut melihat runos yang menodongkan pedang nyata yang dipegangnya. Tapi hal itu sudah mereka sadari meskipun mereka berpikir runos yak kungiin sejauh itu melakukan hal yang ditakutkan.

 

"Hey... kau tidak diperbolehkan bertarung didalam kelas"  Ujar Miroka.

 

"Diam kau! Kalau tidak bisa didalam kelas kita bisa melakukannya diluar kelas!" Sahut runos dengan tatapan kebenciannya.

 

"Sebentar lagi ito sheki akan masuk" Roselli menghampiri runos agar tidak melakukan hal-hal aneh.

 

"Kau jangan ikut campur" Runos balik menodongkan pedang itu kepada roselli yang sekarang menjadi terkejut karena tingkah runos.

 

Suasana didalam kelas sangat mencekam karena runos yang tiba-tiba menantang louin untuk bertarung seperti halnya yang dilakukan oleh mourine dan runag. Kini giliran dari adik mereka yang melanjutkan pertarungan.

 

"Apa salahku padamu?" Ucap louin mencairkan suasana.

 

Louin mencoba untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan pertarungan. Louin berbicara pada runos dengan baik-baik, setahu louin ia hanya membantu deki. Justru karena perlakuan louin terhadap deki yang membuat runos menjadi kesal. Tak hanya itu runos juga kesal karena roselli yang merupakan wanita unggulan dikelasnya kini berani menentangnya.

 

Sreeetttt... Runos melukai wajah dellio dengan ujung pedangnya.

 

"Hey, kau tak usah melukai temanku. Urusanmu bukan dengannya" Louin maju dan berdiri dihadapan wajah runos. Louin tak terima dengan tingkah lakunya yang berani melukai temannya dan keterlaluan.

 

Louin diam menatap tajam runos, wajahnya sangat jelas meyiratkan kekesalan dan benci karena tingkah runos yang sudah sangat kelewatan. Ia berani menodongkan pedang pada raselli dan yang lebih parah lagi ia berani melukai dellio sampai pipinya berdarah.

 

"Karena kau pengecut" ucap runos mendorong tubuh louin sampai jatuh terjungkal.

 

Yang dipikirkan dellio akhirnya terjadi, runos yang memiliki sikap yang keras tak begitu saja diluluhkan dengan mudah. Apapun yang dilakukan louin untuk mengalah dan mencairkan suasana tidak akan berlaku bagi runos. Runos lebih suka menyelesaikan masalah dengan menggunakan otot, karena menurutnya itu lebih cepat dan mudah untuk diselesaikanuntuk menentukan siapa yang paling pantas dan terkuat

 

Louin yang kesal karena runos berani melukai pipi dellio sampai berdarah dan dia juga berani mendorongnya sampai jatuh ke lantai. Runos terus menerus melawan dan mengajak louin untuk bertarung. Dia tidak akan pernah berhenti sampai keinginannya terkabulkan begitupun yang terjadi pada louin, runos akan terus melawan louin sampai louin mau bertarung dengannya jika tidak runos akan melakukan hal yang lebih dari ia melukai dellio.

 

Seperti yang telah diketahui banyak orang dan dirinya tentang runos, louin turun tangan untuk melawan runos bukan  karena keinginannya yang ingin benar-benar melawannya. Tapi untuk membuatnya merasa puas meskipun louin juga tak menyangkal hatinya kesal melihat teman-temanya disakiti tapi ia mencoba meredam agar ia tidak sampai lepas kendali.

 

"Baik kalau itu yang kau inginkan?" Kata louin menerima tantangan runos.

 

Louin mengajak runos keluar dari kelas karena ia tak ingin ada keributan didalam kelas. Runos yang merasa mampu dan kuat untuk melawan semua orang, ia sudah tak merasa canggung lagi untuk menerima perlawanan dari siapapun yang berani menantangnya. Louin mengambil pedang yang ia dapat dari kelas rannaura untuk mereka berlatih. Siswa dari kelas rananaura yang menyadari betul louin masih di bawah umur langsung melarangnya untuk menggunakan senjata yang tak seharusnya ia gunakan.

 

Louin yang sudah terlanjur kesal dengan sikap runos tak memperdulikan lagi perkataan para seniornya, apalagi disana sedang tak ada mourine kakaknya karena ia sedang melakukan latihan di dorlak sehingga ia tidak bsa mengawasi adiknya. Semua siswa yang juga sedang menunggu ito lestiw untuk mengajar berhamburan keluar menyaksikan pertarungan yang akan terjadi.

 

Louin yang belum pernah melakukan latihan dengan menggunakan pedang nyata merasakan kelemahannya, ia hanya takut jika ia benar-benar akan menyakiti runos jika louin lengah dengan senjata yang ia gunakan, ia menerima tantangan runos agar ia mendapatkan pelajaran bukan untuk menyakitinya. louin menjadi takut jika ia memang benar-benar akan menyakiti runos, ia bingung, semuanya menjadi serba salah. Salah jika tidak melawannya dan salah pula jika ia harus melawannya.

 

Louin dan runos sudah siap dilapangan terbuka dan mengambil kuda-kuda untuk bertarung. Miroka takut karena louin bukanlah lawan yang sepadan dengannya karena ia mengetahui louin hanyalah seorang murid. Tidak seperti miroka, dellio berpikir berbeda, ia ingat apa yang dikatakan miroka padanya tentng louin, louin memang hanyalah seorang murid yang mengerjakan tugasnya seperti biasa, jika disuruh dia lakukan, jika tidak dia tidak akan melakukan apapun yang penting dia membawa apapun yang ito tugaskan, namun anehnya ia selalu mendapatkan nilai tertiinggi, berarti tidak mungkin jika louin juga akan memberikan sesuatu yang akan memenangkan hati semua siswa yang sedang menonton. Dellio merasa yakin louin bisa menghadapi runos kali ini.

 

Sorak sorai kembali disuarakan oleh murid yang sedaang menonton. Mereka menyuarakan yang akan memenangkan pertarungan, meskipun nama runos yang disuarakan lebih banyak tapi louin tak merasa minder karena ia juga menyadari kemampuan dari runos.

 

"Apa yang harus aku lakukan kakak? Mengapa disaat seperti kau tidak ada untuk mendukungku, meskipun aku tahu kau akan melarangku. Doakan aku kak agar aku bisa melakukan apa yang seharusnya kau lakukan?" Gumam louin dalam hati.

 

"Jika kau takut, kau boleh bertekuk lutut dikakiku sekarang dan aku akan menyudahi pertarungan ini?" Ucap runos merendahkan louin.

 

"Kak, aku belum tahu betul cara menggunakan pedang, tapi aku sering melihatmu memainkan tongkat dan tombakmu, semoga aku bisa mengguankan pedang ini seperti caramu kak" ucap louin yang belum siap menggunakan pedang nyata.

 

ooo L U L L A B Y  ooo

 

"Aww..." rintih mourine yang tiba-tiba terjatuh.

 

"Ada apa denganmu?" Hirsh membantunya berdiri.

 

"Fokus... Fokus...!" Teriakan garsna memekakan telinga.

 

Sang kakak merasakan seauatu yang tidak biasa, ia tiba-tiba terpikirkan dengan sang adik. Hirsh juga bingung dengan mourine yang tak biasanya lengah seperti ini.

 

 

QARINA R

JAKARTA, 06 DESEMBER 2015

 

LULLABY ( THE LEGEND OF MYTH )

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Code: Scarlet
20856      3824     15     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.
My Soul
125      91     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
Shinta
5411      1661     2     
Fantasy
Shinta pergi kota untuk hidup bersama manusia lainnya. ia mencoba mengenyam bangku sekolah, berbicara dengan manusia lain. sampai ikut merasakan perasaan orang lain.
THE HISTORY OF PIPERALES
1770      636     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Evolvera Life
5761      2644     27     
Fantasy
Setiap orang berhak bermimpi berharap pada keajaiban bukan Namun kadang kenyataan yang datang membawa kehancuran yang tak terduga Siapa yang akan menyangka bahwa mitos kuno tentang permintaan pada bintang jatuh akan menjadi kenyataan Dan sayangnya kenyataan pahit itu membawa bencana yang mengancam populasi global Aku Rika gadis SMA kelas 3 yang hidup dalam keluarga Cemara yang harmonis du...
TRISQIAR
7114      1371     11     
Fantasy
Aku memiliki sesuatu yang berbeda. Ibuku bagaikan monster yang memelihara anak iblis. Teman hanyalah kata kiasan untuk mengutuk mereka Manusia bagiku hanyalah bayangan yang ingin aku musnahkan aku tidak pernah sama sekali memperdulikan hidupku karena aku tidak akan pernah bisa mati dan hal itu membuatku senang membunuh diriku sendiri. tapi karena kebiasaanku, sesuatu itu memberikanku kek...
Nyanyian Laut Biru
1965      699     9     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
Cute Monster
611      339     5     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
LINN
11308      1685     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Gue Mau Hidup Lagi
348      217     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?