"Hwaaa...!!! Gyumbul unyu banget. Ish... kau tahu mbak? Video teasernya cute banget" ucapku heboh. Entah ekspresi seperti apa yang aku tunjukkan pada kawanku saat ini. Yang penting aku ingin cerita. Temanku menaikkan alis melihat kearahku.
"Videonya tuh, seolah lagi cerita dirinya sedang jatuh cintrong" lanjutku lagi.
Sedangkan sang korban dari cerita ‘recehku’ hanya tersenyum kalem sambil menggelengkan kepalanya. Keajaiban sebenarnya, bisa- bisanya aku punya teman bak malaikat kayak dia.
"Ku kira kau pecinta Y's voice forever. Kau beralihkah?" tanyanya sambil terus memainkan hpnya. Tidak ingin mengambil pusing dengan kehebohanku yang sudah menarik minat tamu lainnya. Dia justru sibuk dengan kawan ‘tak kasat’ matanya di dalam jejaring sosial media.
Satu bulan yang lalu memang aku tergila- gila dengan lead voice boyband SJ, yang bernama Y'S, bahkan aku mendeklarasikan tidak akan bisa tidur kalau tidak mendengar suaranya. Apapun yang keluar dari mulutku hanya seputar dirinya. Receh memang, but so what? I love his beautifull voice.
And I really can’t sleep without his song its true. So?, aku tidak berlebihan.
"Anniyo... Y'S voice it’s number one, his cute smile it’s charming, and his personality it’s daebak. He is my Oppa forever. But Gyu-nie voice really something, his cutes it’s adorable. He is my evil. He steal my heart now" ujarku dengan bahasa inggris yang demi Tuhan, hancur lebur. Tapi siapa peduli?
"Hish...Lebay. Kau udah seperti orang jatuh cinta" kali ini geplakan sayang mendarat manis di atas kepalaku.
Mendengar komentarnya, aku hanya nyengir salah tingkah.
Berlebihan?
Aku sudah lama tidak menyukai sesuatu hingga seperti ini.
Molla.
Sudah lama? Yups, menyukai sesuatu seperti cinta pertama.
Terakhir kali yang ku ingat adalah aku menyukai karakter Detective Conan dan aku mencinta hingga seluruh yang berbau negeri sakura itu, termasuk Doraemonnya. Berkat itu, aku sedikit- sedikit menghafal lagu dengan huruf mirip mie keriting itu. Bahkan aku suka Y'S voice gegara dia menyanyikan Ost Doraemon. Hebat banget, kan? Dan sekarang, aku jadi K-popers.
Apa aku memang bisa dibilang K-Pop lovers? Molla, aku hanya tertarik pada dua ajusshi gaul itu. Banyak yang mengatakan, jika aku harus banyak- banyak mendengar suara dari penyanyi lain. Ada banyak suara yang lebih bagus dari mereka. Tapi siapa peduli?
Dan Why I love Gyumbul to?
Cause his video comeback really cute. I'am girl, so I really like something sweet and cute.
May be, but molla. I don’t know about my self.
Yah bukan berarti aku tutup telinga dengan suara penyanyi lain. Aku suka One Direction, The Chainsmoker, Justine dan masih banyak lagi. Band Jepang juga banyak, apalagi Ost Anime. Jangan salah aku bahkan hafal beberapa diantaranya. Hanya saja tidak banyak yang tahu. Yang mereka tahu, aku adalah seorang fans dari group bernama SJ itu.
"Molla, I really love him" bisikku sambil memandang potret dua biasku sambil menggelengkan kepala.
Anggap saja mereka berdua adalah cinta pertamaku jadi aku bertingkah layaknya ABG. Pacar pertamaku patut mengamuk jika tahu hal ini. Karena dia tak pernah mendapatkan perlakuan semanis ini dariku.
Konyol?
Molla.
Entah.
I don’t know and I dont care.
"Who?" Tanya kawanku yang mendengar kata love lolos dari bibirku.
"Molla" jawabku enteng.
Sambil tersenyum, tersipu, entah tak jelas.
***
"Padahal, Di SJ tuh menurutku tak ada yang cakep" ucap Nana yang berdiri di sampingku. Entah dapat ilham darimana hingga gadis itu berani mengucapkan kalimat yang bisa membuat fans manapun murka. Ok! mungkin selera dirinya sangat tinggi, pangeran di dalam dongeng Cinderella mungkin. Molla. Lupakan pendapatnya.
"Hmm, may be" jawabku santai. "But they are adorable and charming" sambungku tanpa melihat kearahnya sedikitpun. Takut jika melihatnya, bukan tatapan manis tapi justru tatapan sadis yang keluar dari mataku.
"Kau kenapa suka SJ? mereka kan sudah tua"
"Why not?" tanganku masih sibuk menuliskan deretan angka yang terpampang di layar komputer, menyalinnya di selembar kertas. Menurutku, suka- suka aja, tidak ada hubungannya dengan umur. Sama halnya kau suka pizza tapi aku lebih suka martabak.
"Why not BT or XO? they are good looking”
"Cause Y'S not there" jawabku asal, tapi setelah aku pikirkan lagi, mungkin benar juga alasanku itu. Seandainya Y'S in other group I will love him and his group.
"Why y'S? he is not handsome"
Ish...kenapa takaran suka selalu diukur dengan tampang.
"I like DH"
Aku mengangkat alis, so she like DH? Good choise, DH have good voice to.
“Why?”
"He handsome like anime"
“Handsome again?!” Gerutuku dalam hati.
"So, you like him just because he is good looking?"
“Yups... "
"So why you like Y'S?"
"Hemm not really special, just his voice really beautifull like his personality" dan hanya suaranya yang bisa membuatku tertidur lelap, tanpa mimpi buruk. Tentu saja yang terakhir itu hanya aku ucapkan dalam hati.
"Aku hanya suka wajahnya"
"Sayang banget kau cuma suka wajahnya, padahal DH juga punya sisi menarik lainnya" Aku tinggalkan kawanku yang masih bangga dengan tolak ukur kesukaannya.
Pulang...
***
Huft...
Aku memasuki kamarku yang mulai temaram, hari ini sangat melelahkan. Kunyalakan lampu kamarku, dan memulai ritual malamku sebelum tidur. Ritual? yups. Karena aku melakukannya setiap hari, dengan urutan yang sama. Masuk kamar, nyalain lampu, minum air putih. Ambil handuk, baju, masuk kamar mandi. Habis itu sumpal kuping nyalain headsead volume maksimal. Mbudeg mode on. Suara serak Y'S memenuhi gendang telingaku.
Aku tidak pernah menceritakan ini pada orang lain memang. Alasanku menyukai suara Y'S. Ceritapun tidak akan ada manfaatnya kan buat mereka.
Jika suara Gyunie diibaratkan cinta manis yang diucapkan dengan menggenggam erat tanganmu dan membuatmu tersenyum seperti orang gila. Maka berkebalikan dengan suara Y's. Suaranya akan membuatmu banjir air mata. Jika diibaratkan nyanyiannya bagaikan pelukan yang menguatkan disaat aku terpuruk. Ah lebay...mungkin itulah yang akan orang katakan. Tapi begitulah yang ku rasakan.
Molla.
That’s just my opinion.
Hidup di kota orang seorang diri bertahun- tahun, terkadang membuatku jemu. Lelah fisik, lelah mental, menghadapi banyak orang dengan berbagai karakter. Bekerja dibidang pemasaran, memang membutuhkan perjuangan keras. Belum lagi sifat introvert yang harus ku paksakan berubah. membuatku benar- benar lelah. Dan disaat lelah seperti inilah, suara Y’S benar- benar menyelamatkan malamku. His voice healing me. Hugging me, saying I will be ok.
Seperti saat ini, di dalam kegelapan kamarku, aku hanya meringkuk berbaring sambil memeluk bantal. semua kejadian menyebalkan berkelebat dalam otakku. Terbayang jelas bagaimana para atasan memandangku hari ini, seoalah aku adalah manusia paling berdosa di dunia hanya karena costumer komplain nonstop karena pelayananku yang bagi mereka tidak memuaskan (kata mereka). Yah bukannya mau melakukan pembelaan. Tapi siapa yang bisa melakukan pelayanan maksimal saat jam kerja sudah selesai, bahkan itu jam dua belas malam? Aku bahkan sudah sulit mencerna apa yang dia katakan saat itu. Dan apa sang bos tahu itu? Bahkan aku mengatakannya saja tidak bisa. Ketika aku baru saja memasuki kantor, mereka langsung menyemprotku tanpa ampun. Benar- benar menyenangkan mendapatkan sambutan seperti itu.
Belum lagi, bagaimana kawan- kawanku mengeluarkan ledekan dengan entengnya, seolah aku adalah orang terbodoh di dunia hanya karena aku seorang K-Pop lovers dan menyumpalkan earphone di telingaku saat jam makan siang, untuk perbaikan mood. Entah kemana rasa sungkan mereka padaku. Seceroboh apapun, se kocak apapun aku, dan sekurang ajar apapun perilakuku terhadap mereka, aku tidak pernah memperolok hoby dan kesenangan mereka. Oke anggap saja mereka terlalu nyaman dengan ku. Sehingga mereka lupa, jika aku juga bisa sakit hati. Meski aku tak akan marah lama.
Ah…dan satu lagi pandangan menusuk dari tamu wanita tadi, hanya karena aku bersikap ramah pada suaminya, dan tentu saja dirinya juga, sebenarnya, seolah aku adalah perempuan yang akan mengambil suami darinya. Kita tunggu saja semprotan sang bos besok pagi. Yah... aku akui memang suaminya tampan, tapi aku tidak segila itu. Bagai video dengan tombol pause rusak semua kejadian itu mengalir begitu saja dalam otakku.
Aku memeluk erat bantal dalam pelukanku, entah kejadian apa lagi yang akan menungguku besok. Tak terasa air mataku sudah mengalir deras. Aku tutup dua manik mataku, berusaha memfokuskan diri dengan suara Y’S yang sedari tadi sudah memenuhi gendang telingaku.
Apa kau mengalami hari yang berat?
Kau bisa ceritakan padaku
Apa kau ingin menangis?
Tidak apa. Lihat aku.
Sekarang, pikirkan tiga hal yang sangat menyenangkan.
Udara hangat, cuaca cerah, dan ada aku di luar jendelamu.
Aku katakan padamu, harus ada gelap agar kau bisa melihat cahaya.
Tempat di mana bintang- bintang berkumpul
Di sanalah aku akan menunggumu.
Tutup matamu, dan terbanglah. Aku akan memelukmu.
…..
(My Dear By: Yesung)
Bagai terhipnotis dengan suara yang aku dengar, aku mulai menutup mataku, dengan air mata yang mengalir deras.Tidak lama, karena setelah itu aku benar- benar tertidur lelap.
Esok hari, perasaanku terasa lebih baik. Aku segera memaksakan tubuhku untuk bangkit dan menghilang ke dalam kamar mandi, melaksanakan ritual pagi. Ku sempatkan, untuk membuka account sosmed milikku, saat duduk di depan kaca. Hanya sekedar untuk menilik apa yang terjadi pada dunia, dunia biasku tepatnya. Dan sungguh saja aku dapatkan sebuah pesan cinta darinya di sana (tentu saja bukan benar- benar pesan okey? setidaknya bukan pesan untuk saya pribadi)
Can I have a Favor?
Jadilah orang yang paling berbahagia hari ini
Membaca postingan itu, tak kusadari setetes airmata terjatuh dari mataku.
Semalam aku menggunakan suaranya agar bisa tertidur, dan pagi ini dia memberikan kalimat manis di awal hari.
Thanks for God karena menciptakan makhluk seperti dirinya, semoga Kau memberi kebaikan padanya karena kalimatnya ini menyelamatkan awal hariku.
"Haiss...Eonnie kau sudah mulai gila" celetukan teman dekatku kembali terngiang ditelingaku.
"Molla..." ujarku lirih.
Tapi senyuman tersemat dibibirku. Cepat- cepat aku sapukan make up tipis di wajah. Senyuman cerah tak hilang dari bibirku bahkan semakin melebar.
Tak ada jejak kesedihan sedikitpun di sana.
Benar- benar pagi yang cerah.
Yak! Aku siap mengawali hariku.
***
Berdasarkan masukan someone saya beri catatan kaki di akhir cerita ini. semoga bisa membuat anda semakin menkmati cerita ini.
Molla: Tidak tahu (dalam kasus saya, bisa diartikan Entah, atau Bodo Amat, tak peduli)
Eonnie: Panggilan untuk kakak perempuan, atau perempuan yang lebih tua (bukan ibu- ibu ya). Kalau di sini macam 'mbak' gitu deh. Tapi yang manggil pakai sebutan ini harus cewek ya,,, kalau cowok manggilnya Noona.Tapi kadang aku manggil teman perempuanku Noona (jangan ditiru), saat aku merengek :D
Gomawo: Terimakasih
Sekian catatan kakinya semoga manfaat.
@eRiya, jerry. aku mah fansnya SJ jadi all mamber i love it. semangat nulis juga R