*****
Asyifa terlihat sedang berjalan jalan disebuah taman deket kampusnya.dirinya bingung dengan masalah yang ia hadapi akhir akhir ini.apalagi masalah perjodohannya ngak calvin. Anak pengusaha kaya temen baik ayahnya.
Dia berusaha menghindar dari perjodohan itu.
"ayah kira,masih zaman kayak siti nurbaya apa.main jodoh jodohan segala.kan aku udah gede"ujarnya sambil memainkan gadgetnya sesekali.
Kemudian ia duduk dibangku taman yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"apa perlu aku kabur? "pikirnya.
Tiba tiba seorang cowok menghampirinya dan menutupi matanya dari belakang.
"ihh..ini siapa sih.."teriak nya pada orang yang menutupi matanya tiba tiba itu.
"sayang..."cowok itu membuka tangannya dari mata asyifa lalu duduk disebelahnya.
"kamu dari mana sih..udah nunggu juga.."ujar asyifa sedikit kesal sudah menunggu beberapa nenjt setelah jam mata kuliah berakhir.
"ya..aku habis dari tempat tongkrongan lah"ujar cowok itu kemudian mengeluarkan sebatang rokok serta korek dari kantung baju kemejanya yang kancingnya terbuka sejak tadi.
"kamu bisa ngak kalau deket aku itu ngak ngerokok."ujar asyifa didepan cowok itu kemudian berdiri.
"kamu mau kemana?"tanyanya bingung melihat tingkah asyifa yang tadi duduk tiba tiba berdiri.
"aku mau ketempat agatha.mau kerjain tugas kelompok" ujar nya lalu pergi meninggalkan cowok itu.
Namun tiba tiba cowok itu menarik tangan asyifa sedikit kasar,lalu menatap heran wajah asyifa.
"kamu kenapa sih..?maafin akulah"ujar lelaki tersebut.sambil memegang remas tangan asyifa.
"verdo..lepasin sakit tau..kok kasar sih"teriak asyifa yang berusaha keras melepaskan tangan pria itu.
"verdo...!!"teriaknya sekali lagi.
"kamu yang bikin aku gini.tau ngak syif"bentak verdo semakin menjadi.
Kemudian pria itu melepaskan tangan asyifa.
Pria itu bernama verdo.cowok emosian yang terkenal nakal.selalu membabi buta ketika marah.bersikap seolah olah dia seperti spikopat.tapi terkadang juga pengertian walau pengertiannya tertutupi oleh sikap brengseknya itu.
"syif,..maaf."ujarnya sekali lagi.lalu pergi meninggalkan syifa sendirian dalam keadaan sedikit mengeluarkan air mata.
*****
"dari mana aja syif,ini gue hampir selesai"ujar teman asyifa yang terkenal tomboy.
"dari taman" jawab asyifa sambil mengeluarkan handphone dari saku celananya lalu mengechat seseorang.
"lagi chat siapa tu..verdo?"tanya wanita teman asyifa itu.
"jangan ngomongin dia"jawab asyifa jutek.
"hahahah..loe ngapain? Berantem lagi? Tau kagak syif.ini ribuan bahkan jutaan kalinya loe ribut gara gara hal sepele."ujar wanita tomboy tadi.
"iya iya..gue tau"jawabnya sambil menelpon seseorang yang daritadi belum terangkat.
"nelpon sapa sih"tanya wanita tadi sambil menyelesaikan pekerjaan kuliahnya.
Asyifa pun menyerah,tampaknya ia bener bener dalam posisi paling sulit.tidak seperti biasanya ia dapat pilihan seperti ini.hidupnya bener bener terlihat hancur jika ia terus seperti ini.apakah ia harus bertahan? Atau menyerah seperti tidak ada harapan lagi? Entahlah..memang asyifa terkenal orang yang tidak gampang mengeluh.tapi kali ini,ia bener bener dibuat bingung dan cepet mengeluh.
"gue lagi nelpon kak manda..tapi ngak diangkat angkat" ujar asyifa lalu mematikan handphonenya dan mulai memperbaiki posisi duduknya.
"sibuk kali"jawab wanita tomboy itu.
"mungkin"asyifa pun menatap wanita tomboy itu dalam dalam.dan berusaha menceritakan apa yang telah terjadi.namun tetep saja ia belum siap.
" loe napa,ngeliat gue kayak gitu..naksir?"tawa wanita tomboy itu terlihat sedikit menggoda asyifa.
"gilak,gue suka sama loe..amit amit cabang bayi.."tolak asyifa sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
"gue lagi bingung aja"ujar asyifa mengalihkan pembicaraan dan berusaha untuk melucu.
"kenapa ya..gue punya sahabat yang tomboy,ngak pernah tuh yang namanya pacaran.trus..."ujar asyifa tapi tiba tiba dipatahkan oleh wanita tomboy tersebut.
"trus baik,smart,rajin, ngak suka telat"jawab nya.
"iyain aja deh..biar nyonya besar ini senang .."tawa asyifa sambil sesekali mencubit pipi cewek tomboy itu.
"ngomong ngomong..sejam gue nungguin loe disini.gue kan belom makan.beli makanan dulu yuk.laper gue"goda cewek tomboy itu sambil menarik tangan asyifa.
"haduh..agatha..loe kan bisa beli sendiri.jujur gue capek banget tau ngak."jawab asyifa kepada cewek tomboy itu yang ternyata bernama agatha.
"yah..elonya gitu sih,gue kan capek juga nungguin loe.selesaikan tugas ini juga sendirian.masa kagak mau bantuin kawanin gue juga..ngak asik loe"ngambek agatha dengan tetep menarik tangan asyifa dengan berusaha tenaga.
Akhirnya agatha menyerah dan kemudian mengikat tali sepatunya yang sejak tadi kendor.
Dan akhirnya mencoba pergi dari asyifa.
"agatha..."teriak asyifa.namun tidak didengar oleh agatha sendiri.
Agatha terus berjalan tanpa memperdulikan panggilan dari asyifa dibelakang.kini tenggorokannya kering,pengen menikmati sesuatu yang manis dan juga seger.kayak es cendol tepatnya.
Kebetulan es cendol tempat langganan agatha buka ditempat biasa.dipesannya satu gelas es cendol lalu diminumnya dengan lahap dan santai.
Asyifa yang baru saja datang.melihat agatha dengan wajah yang cemberut.namun agatha tidak melihatnya itu dan tetep asik dengan es cendol kegemarannya.
"loe ya..kalau dipanggil itu nyahut kek."ujar asyifa akhirnya lalu duduk disamping agatha.asyifa tetep memperhatikan wajah ketidak pedulian agatha.
"enak tau nih.."ujar agatha sambil menyuguhkan gelas es nya kemuka asyifa.
"gue serius nyonya besar...."teriak asyifa dekat telinga agatha.namun itu tidak membuat agatha berenti menghabiskan minumannya.
"gue juga serius.."jawab nya santai dan kemudia meletakkan gelas esnya yang sudah habis itu dimeja.lalu pergi dan berteriak.
"mas...cewek yang disebelah itu yang bayar ya.."teriak agatha sambil sedikit menghindari dari kekesalan asyifa.
"ihhhhhhh"asyifa terlihat begitu kesal atas keusilan sahabatnya itu.agatha tidak pernah berubah,selalu mencari ribut,selalu mencari masalah dan juga selalu berbuat keusilan padanya.
"berapa mas" tanya asyifa kepada penjual es cendol tersebut sambil membuka dompet tipisnya.
"6000 neng" jawab penjual es tersebut.
"ini mas.kembaliannya ambil aja"asyifa pun membayar kepada penjual es itu dengan memberikan selembar uang 10.000.lalu pergi mengejar agatha.
Asyifa pusing kemana agatha menghilang.seperti hantu,tiba tuba hilang,entar tiba tiba nongolnya mengejutkan.
Akhirnya asyifa pun kembali ketempat ia dan agatha bertemu tadi.dilihatnya banyak kertas berantakan ngak jelas.serta tumpukan buku yang ada disana sini.
Tapi agatha juga ngak ada disini.kemana dia? Apakah sudah balik kerumah? Atau balik kekampus?
"agatha..loe nyebelin banget sih memang"ujar nya dalam hati lalu bangkit dan pergi dari tempat tersebut.
Tiba tiba.agatha datang dan memberikan sebuah eskrim coklat kegemarannya.kali ini dengan 3 es krim sekaligus.
"nih makan,supaya bete loe itu hilang,"ujarnya sambil meletakkan 3 eskrim itu ditangan asyifa
Asyifa terheran heran.
"kenapa? Kagak mau.? Yudah untuk gue aja"agatha berusaha mengambil kembali ke3 eskrim tadi namun dijauhkan dari asyifa.
"makan,jangan ngeliatin doang.cair itu"ungkap agatha lalu duduk.
Asyifa memperhatikan agatha dengan sedikit rasa bingung dan sekaligus penasaran.
"loe kesambet apaan?"tanya asyifa menghampiri agatha lalu duduk disebelahnya.
"ye...gue kagak kesambet kali"ujarnya sambil ngeledek.
"yakin?"tanyanya kembali sambil melototin mata nya kewajah agatha.
"yakinlah..gue tau kok..loe itu badmoodtan habis.makanya gue beliin itu eskrim.sapa tau aja..loe kagak jadi macan.takut gue"ungkapnya jujur sambil sedikit canda tawa.
"hmm..thanks ya.."ujar asyifa sambil.membuka bungkus eskrim nya itu lalu memakannya.
"btw loe udah siap belum skripsinya.ingat target kita"ungkap agatha sambil mengotak atikkan handphone nya.
"udah dikit lagi kok..loe sendiri?"tanya asyifa balik sambil melihat agatha yang masih mengotak atikkan layar handphonenya.
"gue kayaknya berenti dulu deh"ujar agatha tiba tiba.
"lah kenapa? 1 tahun lagi kan kelar.tanggung tau,masa mau udahan."asyifa bingung apa yang barusan ia denger dan yakin agatha sedang dalam masalah juga.
Agatha menghela nafas
perlahan lahan.dan mulai menjelaskan.
"loe tau kan,perekonomian gue kayak gimana,nyokap gue aja cuman jualan pecel lele pinggir jalan,bokap gue udah ngak ada.adek gue ada 3.masih sekolah."ujarnya sambil mengotak atik layar handphonenya.
"jadi loe beneran mau udahan?"tanya asyifa sekali lagi sambil memastikan kebenaran keputusannya itu.
"ya gitu..gue kasihan sama nyokap."ujarnya lagi.
"loe ngak boleh udahan."bentak asyifa sedikit keras sambil tetep memakan eskrimnya yang hampir bener bener mencair
"lah kenapa?"tanyanya sedikit bingung." gue mau ngebantu nyokap aja,cari kerja dulu"tambahnya.
"ya kan loe bisa kuliah sambil kerja"kata asyifa sambil melihat wajah agatha yang daritadi merunduk.
"mana bisa syif,loe kan tau jadwal kuliah kita aja padet gini.boro boro bisa bagi waktu untuk kerja.untuk tidur aja susahnya minta ampun"jawabnya kemudian bangkit dari tempat duduknya dan menghela napas panjang panjang.
Yang dikatakan agatha benar,menjelang liburan ini aja,tumpukan tugas dimana dimana.
Asyifa bingung cara memperhentikan agatha agar tetep
Kuliah.
Next.....