Read More >>"> Memories Never Die
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memories Never Die
MENU 0
About Us  

Dokter Gilang, orang yang baru dikenal oleh Ella saat ini telah menjadi salah satu orang paling penting di hidup Ella. Ya, itu semua karena ingatan Ella telah hilang. Ella bahkan tidak mengingat sedikit pun hal tentang Dokter Gilang. Namun selain ingatannya yang hilang, kenangannya bersama Devan pun terasa seperti tidak berharga lagi. "Saat ini, aku hanya bisa berharap dia baik - baik saja meskipun kita tidak mungkin pernah kembali seperti dulu, dan aku menjadi takut memulai hal baru." -Devan Ferdinand.

Pagi hari, sehari sebelum operasi yang akan segera dilaksanakan, Ella sudah merasa kondisinya menjadi lebih baik. Devan, pacarnya yang selalu setia menunggunya di rumah sakit memang sangat mencintai Ella. "Entah mengapa, aku tiba - tiba mengingat pertemuan pertama kita." kata Ella pada Devan. "Mengapa kamu mengingat hal itu?" "Sepertinya aku belum pernah berpikir bisa jatuh cinta padamu waktu itu." "Mengapa ?" "Hey Devan, kamu sendiri tau kan kalau aku suka cowo yang ga gombal." "Tapi kan aku ngomongnya romantis gitu karena aku beneran suka kamu." "Ya udah tau." "Sekarang aku jadi pengen bahas hal - hal tentang kita waktu dulu."

Pertemuan pertama antara Ella dan Devan memang terasa seperti biasa saja. Ella yang saat itu sedang mengantarkan makanan catering ke kampusnya Devan tidak sengaja terkunci di dalam toilet. Devan yang mendengar suara teriakkan Ella juga merasa tidak bisa menolongnya. Namun Devan berusaha mencari bantuan dari orang lain dan akhirnya Ella berhasil keluar dari toilet tersebut. "Makasih ya sudah bantu aku." kata Ella. "Boleh aku traktir kamu es cendol di deket kampus ?" Kalau kata banyak orang sih, Ella orangnya gapeka banget, sebenernya Devan saat itu mencari kesempatan untuk bisa mengobrol berdua dengan Ella. Ella dengan tanpa curiga langsung mau ditraktir minum es cendol. Devan yang penasaran akhirnya nanya "Gabingung gitu kenapa aku tiba - tiba nawarin traktir es cendol ?" "Ga sih, pasti kamu mau traktir minum es cendol karena yang jualannya cantik." Devan kaget banget sih, tapi dia malah jadi ketawa gara - gara respon Ella yang lucu banget.

Bahkan di hari Valentine, Devan datang ke rumah Ella bawain bunga. Tapi Ella responnya gabagus. Ella malah bilang "Mau nitip bunga buat adikku yang cantik itu ya?" Kadang Devan suka jadi kesel sendiri. Udah berusaha romantis berkali - kali tapi Ella ga peka. Sampai akhirnya, Devan berani kasih tau Ella kalau dia suka sama Ella. Sebenernya Ella juga awalnya ragu buat menerima Devan, tapi kan dia merasa Devan udah banyak berjuang. Awalnya sih emang Ella nerima Devan karena merasa kasian melihat perjuangannya. Tapi Ella sadar kalau Devan orangnya baik banget. Devan memang agak gombal gitu sih, cuma ya karena Ella juganya responnya gabagus, dia jadi nyerah buat bikin kata - kata yang romantis.

Kisah mereka emang manis sih, tapi sayangnya semua berakhir begitu saja. Lima menit sebelum operasi dimulai, Ella mendengar suara Dokter Gilang yang sedang berbicara dengan seorang suster. "Dok, obat yang tadi salah, ini obat yang benar, yang tadi belum digunakan kan ?" Itulah kata - kata terakhir yang Ella dengar sebelum operasi dimulai. Setelah beberapa hari, Ella baru sadar namun dia tidak mengingat apapun. Dokter Gilang pun yang menangani operasi tersebut sudah tidak bekerja lagi untuk rumah sakit tersebut. Dokter Gilang tiba - tiba pergi entah kemana, bahkan rekan kerjanya juga tidak tau dimana ia sekarang. Namun sayangnya, Ella melupakan kata - kata suster yang pernah ia dengar sebelumnya. Ella bahkan tidak mengingat Dokter Gilang.

Devan, pacar Ella bahkan tidak diingatnya. Setelah 5 bulan, Ella masih tetap tidak mengingat apapun. Orang tua Ella bahkan sudah meminta Devan berhenti menemui Ella. "Devan, kamu lelaki yang sangat baik, kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dari Ella, tante gamau kamu terus nunggu Ella karena sepertinya gaada harapan juga bahwa dia akan mengingat kamu, kamu pasti sudah lelah juga menunggu Ella selama ini, Ella sangat beruntung bisa punya pacar kaya kamu, tapi Ella sepertinya memang bukan orang yang tepat buat kamu." kata mamahnya Ella pada Devan. "Devan tau kalau Ella bahkan lupain semua hal tentang Devan, tapi Devan gabisa lupain Ella, Devan juga gabisa berhenti berharap buat bisa menjadi orang yang berarti lagi buat Ella, Devan sayang banget sama Ella, Devan berharap Ella bahagia dan Devan tau mungkin Devan gabisa berbuat banyak buat bikin Ella bahagia, tapi Devan ingin terus berusaha membuat Ella bahagia meskipun Ella gainget apapun tentang Devan." Setelah mendengar jawaban Devan, papahnya Ella juga merasa tidak tega pada Devan. "Om tau kamu memang lelaki yang sangat baik buat Ella, tapi Ella bukan wanita yang tepat buat kamu Devan, om sama tante bahkan udah gaberharap banyak tentang hubungan kamu dan Ella karena om dan tante tau kamu bakal terus tersakiti kalau begini terus." kata papahnya Ella. "Devan merasa bersalah kalau meninggalkan Ella di saat seperti ini."

Kenangan 2 tahun lalu, ketika Ella dan Devan jalan - jalan di Jakarta kembali diingat oleh Devan. Di atas kapal, Devan bilang "Bahkan aku ingin tetap berada di sisimu meskipun aku harus menderita." Saat itu Ella dan Devan sedang berjanji untuk selalu saling setia. Mereka berusaha untuk selalu memahami keadaan masing - masing. Mereka berusaha melakukan hal terbaik. Devan merasa harus terus membuat Ella bahagia. Terutama Ella dan Devan juga sudah sangat dekat. Mereka merasa sudah bisa saling mengerti kekurangan satu sama lain. Selain itu mereka merasa bahwa mereka sudah sangat cocok. Karakter Ella yang cuek memang bisa dimengerti oleh Devan. Selain itu karakter Devan juga sudah bisa dimengerti oleh Ella. Banyak orang berkata bahwa mereka terlihat sangat cocok. Banyak yang mendukung hubungan mereka. Namun tidak tahu bagaimana akhirnya jika memang Ella tidak mengingat Devan lagi.

Devan pasti merasa kecewa dengan keadaan Ella saat ini. Terutama orang tua Ella sudah meminta Devan untuk segera menyerah. Menyerah bukanlah hal yang mudah bagi Devan karena Devan sangat mencintai Ella. Ella juga merasa bahwa Devan sangat tepat baginya. Devan sudah berusaha melakukan hal terbaik untuk Ella. Namun sayangnya tidak ada dukungan sedikit pun dari orang tua Ella. Sebenarnya orang tua Ella awalnya sangat setuju jika Devan menjadi pasangan Ella. Namun hal itu seakan - akan tiba - tiba hilang karena kondisi Ella saat ini. Orang tua Ella merasa tidak tega melihat Devan yang terus menerus harus menunggu Ella. Padahal Devan tau sekali kalau Ella memang tidak mengingatnya, tapi entah mengapa dia merasa tidak mau menyerah. Orang tua Ella memang peduli pada Ella, mereka juga peduli pada Devan. Namun Devan merasa orang tua Ella salah jika mereka seperti itu dan seolah - olah mereka berkata bahwa mereka peduli pada Devan.

Devan merasa masih butuh dukungan dari orang tua Ella meskipun belum tentu Ella akan mengingatnya. Rasanya sangat sulit juga bagi orang tua Ella untuk meminta Devan berhenti mendekati Ella. Apalagi Devan yang lebih sulit lagi untuk melupakan Ella. Memang Devan dan Ella mungkin sulit untuk bisa kembali bersama. Tapi perjuangan Devan sangatlah besar. Devan berharap suatu saat bisa dekat lagi dengan Ella.

Ketika Ella sedang jalan - jalan sendiri, Ella bertemu dengan Dokter Gilang. Ella tidak mengingat apapun tentang Dokter Gilang sehingga ketika Dokter Gilang mengajaknya bicara, ia bertanya "Anda siapa ?" Namun ia teringat perkataan orang tuanya tentang dirinya sebenarnya lupa ingatan sehingga ia mengira mungkin Dokter Gilang memang mengenalnya namun ia lupa. Akhirnya Dokter Gilang meminta nomor telpon Ella dan mengajak bertemu suatu saat nanti. Kemudian Ella menceritakan hal tersebut pada orang tuanya. Orang tuanya sangat khawatir bahwa yang tadi ia temui adalah Devan, mereka benar - benar sudah melarang Devan untuk dekat lagi dengan Ella.

Ketika ditelpon oleh Dokter Gilang, Dokter Gilang mengajak bertemu dan akhirnya Ella bertemu dengannya. Ternyata Dokter Gilang ingin menjadi pacar Ella. Lalu Ella berkata bahwa ia sebenarnya lupa ingatan namun Dokter Gilang terlihat sangat kaget. Padahal setelah Dokter Gilang tiba - tiba berhenti bekerja di rumah sakit tersebut, orang tua Ella sudah menduga bahwa dirinya memang bersalah karena membuat Ella lupa ingatan. Namun kelihatannya Dokter Gilang malah tidak tau bahwa Ella lupa ingatan. Ella mengira bahwa Dokter Gilang mungkin sudah dekat dengannya pada waktu dulu namun ia lupa. Melihat Dokter Gilang yang terlihat serius memintanya menjadi pacarnya maka ia menerimanya. Setiap hari Dokter Gilang mengirimkan makanan ke rumah Ella namun selalu pegawainya yang mengantarkan. Dokter Gilang terlihat seperti tidak pernah mau berkunjung ke rumah Ella. Dokter Gilang selalu meminta tolong pada pegawainya untuk mengantarkan makanan. Sebenarnya Ella juga sudah mengajak Dokter Gilang mengunjungi rumahnya berkali - kali namun ia tidak pernah mau. Namun hubungan mereka berjalan dengan baik.

Dokter Gilang dan Ella semakin dekat. Dokter Gilang banyak membantu Ella dan Ella merasa sangat senang. Ella merasa tidak perlu lagi mengingat masa lalu sehingga ia juga tidak menceritakan lagi tentang kedekatannya dengan Dokter Gilang pada orang tuanya, bahkan orang tuanya masih belum tau siapa orang yang waktu itu meminta nomor telpon Ella. Ella takut jika ia menceritakan tentang Dokter Gilang pada orang tuanya, mereka akan membahas tentang masa lalu. Ella merasa tidak penting tentang masa lalunya padahal ia bahkan tidak mengingat apapun. Mungkin dia merasa terlalu bahagia karena telah menjadi pacarnya Dokter Gilang sehingga ia hanya memikirkan hal - hal saat ini dan untuk masa depan. Memang Dokter Gilang sangat baik padanya sehingga ia semakin jatuh cinta pada Dokter Gilang. Dokter Gilang sangat perhatian padanya. Namun sebenarnya ada banyak hal yang membuat dia bingung tentang Dokter Gilang.

Ella belum pernah bertemu orang tua Dokter Gilang dan sepertinya ia tidak mengizinkannya. Selain itu Dokter Gilang juga tidak pernah mengenalkan dia dengan sahabat - sahabatnya. Ella sampai bingung apakah Dokter Gilang punya beberapa orang sahabat. Selain itu ia juga tidak pernah menceritakan tentang masa lalunya. Dokter Gilang hanya bilang bahwa dia tadinya tinggal di luar kota. Padahal Ella hanya penasaran saja sebenarnya dia tadinya tinggal di mana. Selain itu dia juga pernah bertanya tentang apakah Dokter Gilang punya saudara dekat namun dia terlihat seperti tidak mau menceritakan tentang saudaranya. Memang banyak hal yang membuat dia bingung.

Ella semakin dekat dengan Dokter Gilang, sedangkan Devan sudah jarang sekali bertemu dengan Ella. Devan juga sebenarnya tidak berani lagi menemui Ella. Devan merasa orang tua Ella pasti tidak akan mengizinkannya bertemu dengan Ella. Devan saat ini juga memang sibuk dengan pekerjaannya. Namun kesibukkannya itu mungkin bertujuan untuk melupakan Ella. Namun entahlah dia merasa sulit melupakan Ella. Devan sebenarnya pernah berulang kali berusaha mencari Ella, namun mereka belum bertemu lagi. Sedangkan Ella saat ini sedang sangat bahagia bersama Dokter Gilang. Ella merasa tidak perlu mencari tau siapakah Dokter Gilang di masa lalu yang telah ia lupakan. Namun apakah Devan juga bisa melupakan masa lalunya dengan Ella yang sangat berarti baginya ? Entah bagaimana Devan akan terus berharap bisa kembali dekat dengan Ella dan bisa membuatnya bahagia lagi seperti dulu

Setelah satu tahun berlalu, Devan masih belum bisa melupakan kenangannya dengan Ella. Berbeda dengan Ella yang bahkan tidak mau mengingat sedikit pun tentang masa lalunya karena merasa sudah bertemu dengan seseorang yang tepat baginya yaitu Dokter Gilang. Ketika Dokter Gilang sedang bersama Ella, mereka bertemu dengan Devan. Devan menangis dan merasa dia memang tidak bisa membuat Ella bahagia, Devan merasa dia telah gagal membuat Ella bahagia. Namun Devan merasa pernah melihat wajah Dokter Gilang sebelumnya. Ya memang mereka pernah bertemu dulu di rumah sakit. Namun Devan tidak ingat banyak tentang hal tersebut. Dokter Gilang dan Ella bahkan pergi ke tempat ice skating. Mereka memang sering jalan - jalan bersama. Namun Ella terjatuh dan luka parah.

Ella mengajak Dokter Gilang pergi ke rumah sakit tempat dulu Dokter Gilang praktek sebagai dokter di sana. Dokter Gilang sangat menolak ajakkan Ella. Bahkan Dokter Gilang mengancam akan meninggalkan Ella sendirian jika ia memaksanya untuk pergi ke rumah sakit tersebut. "Tidak usah ajak aku ke sana, kan bisa cari rumah sakit lain." Kata Dokter Gilang dengan nada kasar. Ella menangis dan kaget karena sebelumnya ia belum pernah melihat Dokter Gilang semarah itu. Sebenarnya Ella bahkan belum tau bahwa Gilang adalah seorang dokter karena ia tidak pernah mau menceritakan hal tersebut pada Ella. Dokter Gilang selalu berbohong pada Ella ketika ditanya soal pekerjaannya. Tetapi Ella tidak pernah curiga dengan kebohongan Dokter Gilang. Karena sangat mencintainya, Ella bahkan tidak meminta putus meskipun telah dimarahi oleh Dokter Gilang. Ella berusaha menerima Dokter Gilang apa adanya tanpa mempermasalahkan hal tersebut.

Cinta Ella pada Dokter Gilang sangatlah besar, tetapi cinta Devan lebih besar dari itu. Devan bahkan masih sering melihat foto - fotonya bersama Ella. Sebenarnya, dulu mereka bahkan pernah berfoto dengan Dokter Gilang. Ketika sedang mencari album foto lama, Devan menemukan fotonya bersama Ella dan Dokter Gilang. Lalu ia mengingat pertemuannya beberapa hari yang lalu dengan Ella dan Dokter Gilang. Devan memikirkan hal tersebut dan ia merasa yakin bahwa waktu itu ia bertemu dengan Dokter Gilang. Ketika Ella sedang tidak ada di rumah, Devan datang ke rumah Ella dan berusaha bertemu dengan orang tua Ella. Sebenarnya orang tua Ella juga masih bersikap baik dan mengizinkan Devan mengobrol dengan mereka ketika Ella sedang tidak ada di rumah. Devan bertanya pada orang tuanya Ella "Om dan Tante masih ingat dokter ini kan ?" "Ya jelas ingat, dia yang sudah menyebabkan Ella lupa ingatan." kata mamahnya Ella. "Om sangat yakin kalau dia juga selama ini kabur karena tidak mau bertanggung jawab." kata papahnya Ella.

Kemudian Devan menceritakan tentang pertemuannya dengan Dokter Gilang dan Ella. Orang tuanya Ella sangat terkejut. Mereka langsung mengira apakah orang yang selama ini sering menemui Ella adalah Dokter Gilang. Orang tua Ella jelas langsung panik dan berusaha menghubungi Ella. Ketika Ella mengangkat telponnya, Dokter Gilang sedang ada di dekatnya dan ia mendengar mamahnya Ella yang menyebut namanya. Dokter Gilang langsung buru - buru pergi menjauhi Ella. Ella yang saat itu sedang mendengar perkataan orang tuanya tidak tau bahwa Dokter Gilang sudah berusaha pergi menjauh. Kemudian Ella mencari Dokter Gilang namun ia tidak menemukannya. Akhirnya Ella juga mengingat banyak hal yang terjadi dengannya dan memang cukup aneh, mulai dari Dokter Gilang yang tidak pernah mau ke rumahnya apakah karena takut bertemu orang tuanya ? Selain itu dia selalu tidak mau mengunjungi salah satu rumah sakit yang memang biasanya Ella kunjungi dan bahkan sampai marah pada Ella. Sebenarnya apa yang terjadi pada Dokter Gilang masih menjadi misteri.

Akhirnya orang tua Ella bertemu dengan Ella dan masih ada Devan juga di rumahnya. Akhirnya Ella menceritakan tentang anehnya Dokter Gilang dan orang tuanya juga menceritakan tentang kejadian yang terjadi pada Ella sebelum ia dioperasi. Orang tua Ella juga menceritakan bahwa Dokter Gilang langsung keluar dari rumah sakit sebelum Ella sadar. Lalu setelah Ella sadar, Ella langsung lupa ingatan. Namun orang tua Ella belum mau menceritakan tentang kisah cinta Ella dan Devan. Mereka masih takut Ella akan membuat Devan kecewa. Lalu Ella bertanya tentang Devan "Anda siapa ? Mengapa mendengarkan terus pembicaraan saya dan orang tua saya." Devan menjawab "Saya Devan, salam kenal." Akhirnya mereka berkenalan lagi. Setelah Ella masuk ke kamar dan tidur, Devan masih mengobrol dengan orang tua Ella. Kata Devan "Om, Tante, saya minta izin ingin memulai kembali untuk dekat dengan Ella tanpa memikirkan masa lalu kita, saya berjanji akan berusaha membuat Ella bahagia dan tidak akan tersakiti meskipun Ella tidak mengingat masa lalu kita." "Apa kamu serius ? Apakah kamu akan tetap berusaha ?" "Iya pasti, saya tidak mau membahas masa lalu lagi, memang kenangan itu tidak pernah hilang dari ingatan saya, tapi kenangan itu adalah sebuah masa lalu, dan saya yakin saya akan berusaha untuk menjadikannya pelajaran berharga untuk saya, saya sudah mengenal Ella dengan baik, namun tidak ada masalah jika ia tidak mengingat masa lalu kita karena saya ingin sesuatu yang berarti saat ini, bukan hanya sesuatu yang indah di masa lalu."

Akhirnya orang tua Ella mengizinkan Devan untuk kembali dekat dengan Ella. Devan berusaha untuk membuat Ella bahagia dan berusaha untuk mencintai Ella terus meskipun ia tidak mengingat kenangan bersamanya di masa lalu. Devan bertanya pada Ella "Apa kamu tau apa hal yang berarti dari menunggu ?" "Apa ?" "Saat itu aku sadar bahwa hanya menunggu bukanlah hal yang tepat dan ketika aku sadar aku menyesal karena hanya menunggu tanpa berbuat apapun aku saat ini belajar untuk berusaha melakukan hal terbaik." "Memangnya kamu menunggu apa ?" "Boleh kalau nunggu kamu ?" "Apa sih ?" Akhirnya mereka tertawa bersama. Memang Devan jadi makin romantis. Tapi Ella juga jatuh cinta lagi pada Devan tanpa harus mengingat masa lalunya bersama Devan. Ella bertanya pada Devan "Kenapa kamu mau menunggu ?" "Ya kalau sekarang aku nunggu kamu mau jadi pacar aku boleh ?" Memang Devan tau cara buat bikin Ella jadi baper.

Ya memang saat ini hubungan mereka berjalan dengan baik. Namun bagaimana kabar Dokter Gilang? Mungkin dia sudah pindah tempat kerja ? Mungkin dia pindah ke kota lain ? Namun setelah Devan kembali dekat dengan Ella, Dokter Gilang kembali bertemu dengan mereka. Dokter Gilang bahkan bekerja lagi di rumah sakit yang dulu tempat ia bekerja. Orang tua Ella semakin bingung dengan Dokter Gilang. Staff rumah sakit juga tampaknya tidak mencurigai hal - hal buruk lagi yang telah dilakukan oleh Dokter Gilang. Namun Ella benar - benar ingin melupakan hal tersebut. Ella ingin fokus pada kehidupannya saat ini. Ella merasa tidak perlu membahas masa lalu lagi. Tetapi orang tua Ella khawatir Dokter Gilang akan melakukan hal buruk lagi pada pasien rumah sakit tersebut. Tapi Dokter Gilang memang belum benar - benar terbukti bahwa ia yang membuat Ella lupa ingatan.

Ella juga merasa bingung karena ketika dulu ia menjadi pacarnya Dokter Gilang, ia pernah bilang "Sebaiknya kamu berusaha mengingat hal - hal yang telah kamu lupakan." Ella merasa bahwa Dokter Gilang tidak seharusnya berkata begitu jika ia bahkan pernah melakukan kesalahan padanya. Ella sangat bingung, namun Dokter Gilang bahkan tidak menyapa dirinya ketika bertemu lagi. Akhirnya Ella berusaha cuek saja akan hal tersebut. Ella akhirnya memilih sibuk bekerja dan menabung. Devan juga sibuk bekerja demi segera memenuhi harapannya untuk segera menikah dengan Ella. Ya sudah pasti orang tua Ella memang sudah merestui mereka untuk menikah. Orang tua Ella sangat percaya bahwa Devan bisa membuat Ella benar - benar bahagia. Akhirnya mereka sibuk mempersiapkan pernikahan mereka.

Mereka benar - benar berusaha mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin. Orang tua Ella sangat bahagia melihat Ella yang akan segera menikah dengan Devan. Devan juga mengundang beberapa orang dari rumah sakit. Devan bilang bahwa beberapa staff rumah sakit tersebut adalah temannya dulu ketika SMA. Ketika mereka akan mengantarkan undangan, mereka bertemu dengan Dokter Gilang di rumah sakit tersebut. Namun Devan pura - pura tidak melihat Dokter Gilang. Devan bilang "Males ya ketemu sama dia." "Iya males banget" kata Ella dengan suara kencang sengaja agar Dokter Gilang mendengar perkataan mereka. Dokter Gilang hanya diam dan berusaha pura - pura tidak mendengar perkataan mereka.

Tibalah hari pernikahan Ella dan Devan. Semua hal sudah dipersiapkan sebaik mungkin. Pesta digelar pada pukul 6 malam. Pada pukul 2 siang, Dokter Gilang datang menemui Ella. Saat itu Devan sedang berada di hotel, sedangkan Ella sudah duluan berada di tempat pesta pernikahan mereka digelar. Ketika Dokter Gilang bertemu dengan orang tua Ella sebelum ia bertemu Ella, orang tua Ella sudah berusaha mengusir Dokter Gilang. Namun Dokter Gilang memohon untuk bisa menemui Ella. Namun Ella tidak mau bertemu dengannya. Namun Dokter Gilang kali ini terlihat sangat memaksa dan terlihat seperti benar - benar ingin bertemu Ella. Akhirnya Ella bertemu dengan Dokter Gilang dan ia berkata "Saya harap saat ini saya belum telat untuk membatalkan pernikahan kalian." "Apa ? Membatalkan ? Apa maksud Anda ? Anda tidak usah mencari masalah di sini !" Jawab Ella dengan nada sangat marah. Dokter Gilang berkata "Ella, kamu akan benar - benar menyesal jika menikah dengan Devan, dan maaf alasannya belum bisa saya jelaskan sekarang karena saya masih harus menunggu teman - teman saya yang sedang mengecek bukti." "Apa maksud Anda ? Bukti apa yang Anda maksud ?" Tak lama kemudian, 5 orang staff rumah sakit datang dan membawa bukti bahwa Dokter Gilang bukanlah orang yang salah memberi obat untuk operasi Ella. Mereka mengecek botol obat yang digunakan dan di sana ada sidik jari Devan. Salah satu staff rumah sakit juga berkata, "Devan adalah teman saya ketika SMA, pada hari ketika kamu akan dioperasi, dia menemui saya dan saat itu dia membawakan makanan untuk saya, saat itu saya sedang membersihkan ruang yang akan dipakai kamu untuk operasi, sebelum selesai membersihkan ruangan tersebut, saya memakan makanan dari Devan, setelah itu saya tiba - tiba sakit perut dan saya pergi ke toilet untuk waktu yang lama. Sebelum saya meninggalkan ruang operasi tersebut saya ingat sekali bahwa belum ada satu pun obat yang disiapkan di sana karena operasinya baru dilaksanakan 5 jam kemudian, saya baru hanya harus membersihkan ruang operasi tersebut, namun ketika saya selesai dari toilet, saya berusaha kembali membersihkan ruangan tersebut dan sudah ada obat di sana, saya bingung namun saya kira mungkin suster sudah meletakkan obat di sana, akhirnya saya tidak mencurigai apapun sampai akhirnya saya melihat kalung milik Devan yang berada di lantai ruangan tersebut, saat itu saya tadinya tidak mau mengira - ngira hal buruk, saya hanya ingin mencari Devan untuk mengembalikan kalungnya, namun sebelum bertemu Devan, saya bertemu seorang suster dan saya menanyakan tentang obat yang mungkin sudah ia letakkan di ruang operasi namun ia berkata bahwa tidak mungkin obatnya sudah ada di ruang operasi karena obat tersebut masih belum siap, paling baru siap sekitar 30 menit lagi katanya, saat itu saya benar - benar bingung." "Lalu maksud Anda apa ?" Tanya Ella pada staff rumah sakit tersebut. "Saya yakin Dokter Gilang tidak bersalah pada kamu, karena sebelum operasi dimulai, obat yang benar sudah diantarkan oleh suster, dan setelah kamu selesai operasi, saya lihat Devan masuk ke ruanganmu, saat itu ketika bertemu di luar ruangan, saya tadinya mau mengembalikan kalungnya namun ia terlihat buru - buru masuk ke ruangan operasi, lalu tiba - tiba saya diculik oleh seseorang yang tidak saya kenal tapi dia punya kalung yang sama dengan Devan." "Lalu kenapa Dokter Gilang pergi setelah kejadian itu ?" "Ketika saya diculik, saya sudah curiga bahwa pasti ada hal buruk yang telah dilakukan oleh Devan dan pasti yang menculik saya ada hubungannya dengan Devan, lalu dia bilang ke saya untuk minta Dokter Gilang pergi pindah ke luar kota dan bilang jangan berani temui keluarganya Ella, dan jika saya tidak menyampaikan itu pada Dokter Gilang katanya keluarga saya akan dalam keadaan bahaya, selain itu dia minta nomor telepon Dokter Gilang." Lalu Dokter Gilang bilang "Semenjak kejadian itu, saya mendapatkan sms ancaman terus menerus dan dia bilang tidak boleh bertemu dengan kamu, keluargamu, dan tidak boleh kembali ke rumah sakit itu, lalu saya akhirnya bertemu kamu, saya pikir harus cari tau apa yang terjadi sama kamu tapi saya takut orang yang mengancam saya akan melakukan sesuatu hal buruk pada kamu dan saya jadi saya hanya berani menemui kamu dan tidak berani kembali ke rumah sakit itu dan tidak mau bertemu keluargamu. Namun staff rumah sakit bilang harus hati - hati pada Devan dan akhirnya kita ketemu dia jadi saya semakin berhati - hati dan akhirnya saya ngerti maksud dia adalah memfitnah saya sehingga saya merasa saya harus lawan dengan berani kembali ke rumah sakit tersebut." Ella menangis mendengar cerita tersebut, dan tak lama kemudian Devan datang dan staff rumah sakit sudah langsung menunjukkan bukti bahwa Devan bersalah dan akhirnya Devan menceritakan alasannya. Devan bilang "Saat itu saya sangat marah ketika kamu sedang mengobrol dengan temanmu dan ia memberi saran bahwa lebih baik kamu putus dengan saya, saya merasa sangat marah sehingga berharap kamu lupakan semua hal itu." Ella sangat marah dan merasa bersalah pada Dokter Gilang. Ternyata Dokter Gilang yang selama ini peduli padanya hingga melakukan banyak hal baik ketika mereka pacaran memang bukan orang yang membuat dirinya lupa ingatan. Orang tua Ella juga menangis karena merasa gagal melindungi Ella dan malah percaya pada Devan. Akhirnya Ella dan Devan batal menikah. Ella akhirnya memilih untuk menebus kesalahannya pada Dokter Gilang. Ella berusaha bersikap baik pada Dokter Gilang. Ternyata Dokter Gilang juga benar - benar menyukai Ella sehingga mereka semakin dekat.

"Mungkin aku pernah berpikir Dokter Gilang adalah orang yang jahat, namun aku tau bahwa ia sebenarnya orang baik, aku merasa menyesal, tapi aku yakin aku harus membuat hari ini dan hari - hari ke depan berarti, maka aku harus berusaha melakukan yang terbaik, biarlah kenangan masa lalu yang tidak bisa diubah tetap berada pada tempatnya sendiri, dan penyesalan di masa lalu harus diperbaiki di hari ini dan di hari - hari di masa depan." -Ella

Tags: tlwc19

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Abimanyu
325      216     2     
Short Story
RUMAH ITU
483      277     0     
Short Story
Seorang laki-laki memutuskan untuk keluar dari rumahnya dan pergi sejauh mungkin, saat di perjalanan, dia menumui seseorang dan pergi ke hutan. Beberapa hari kemudian, kejadian aneh mulai terjadi, apakah dia akan selamat atau tidak?
Kejutan
420      224     3     
Short Story
Cerita ini didedikasikan untuk lomba tinlit x loka media
Do You Believe?
395      275     1     
Short Story
Beredar sebuah rumor tentang serial killer yang akan membunuh siapapun yang percaya dengan keberadaannya untuk balas dendam. Sekelompok remaja memutuskan untuk liburan bersama merayakan kelulusan mereka. Liburan menyenangkan dambaan mereka mulai terusik dengan adanya rumor itu. Satu persatu dari mereka mulai mempercayai rumor itu. Apakah yang akan terjadi pada mereka? Apakah ada yang selamat? B...
Who are you
340      244     2     
Short Story
Cassandra atau yang dipanggil Cassa, merasa dirinya selalu diintai orang asing melalui akun sosial media miliknya. Berawal dari sebuah akun bernama X_lion yang meminta pertemanan melalui salah satu aplikasi daring, Cassa mengenal sosok laki-laki yang sering mengisi hari-harinya itu. Namun, chatting online itu terendus oleh Kinno, pacar Cassa. Kinno marah dan meminta Cassa memutuskan hubungan chat...
Rumah Hantu
344      227     2     
Short Story
kenapa kamu harus setakut itu dengan hantu?
Love after die
445      298     2     
Short Story
"Mati" Adalah satu kata yang sangat ditakuti oleh seluruh makhluk yang bernyawa, tak terkecuali manusia. Semua yang bernyawa,pasti akan mati... Hanya waktu saja,yang membawa kita mendekat pada kematian.. Tapi berbeda dengan dua orang ini, mereka masih diberi kesempatan untuk hidup oleh Dmitri, sang malaikat kematian. Tapi hanya 40 hari... Waktu yang selalu kita anggap ...
The Last Guardian
700      380     2     
Short Story
Cahaya telah lama kehilangan jati dirinya. Ia tinggal jauh dari tanah kelahirannya. Namun janji masa lalu itu perlahan menghampirinya, membuatnya untuk menerima kenyataan bahwa dirinya berbeda. Masa lalu itu datang dengan nyata, senyata dirinya yang bisa berbicara dengan alam. Siapakah Cahaya sebenarnya? Siapa laki-laki yang datang menjemput janjinya itu? Mungkin kisah ini merupakan pertarungan t...
Life
275      189     1     
Short Story
Kutemukan arti kehidupan melalui kalam-kalam cinta-Mu
Misteri Rumah Tua
483      269     2     
Short Story
Nata dan Farah mencoba menyelidiki kasus rumah tua penuh misteri yang membuat mereka berdua merencanakan penyelidikan. Tapi sebelum hal itu terjadi. Misteri lain datang menghampiri. Farah menghilang dan Nata harus menemukan Farah sebelum memecahkan misteri rumah tua itu. Apakah Nata berhasil menyelesaikan kedua kasus itu?