Read More >>"> The Cherlones Mysteries (sudah terbit) (#7 part 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Cherlones Mysteries (sudah terbit)
MENU
About Us  

Chapter 7: They See Another Sign (part 2)

 

Seorang laki-laki gemuk dengan penampilan kasarlah yang mengucapkan pertanyaan bernada sinis dan menghina tadi itu. Kumis dan janggut yang tak terawat menghiasi wajah lusuhnya. Perut buncit mengintip dari balik kaos yang agak kekecilan. Kedua lengan dihiasi tato di sana-sini.


     "Sayang sekali memang," dia mendengus kasar, "Jujur saja, aku malah lebih senang kalau orang itu tidak ada lagi di dunia ini."


     "Tolong maafkan pengakuanku ini, para penggemar Brandon Cherlone—bisa kulihat dari pakaian kalian yang rapi dan terawat itu," sambungnya dengan dua telapak tangan terkatup di dada.


     Mengikuti nalurinya, Chester cepat-cepat bertanya, “Bagaimana Anda bisa sampai berpendapat begitu terhadap pebisnis yang sudah tiada itu? Apa mungkin dia telah melakukan sesuatu yang buruk padamu?"


     Dia menyeringai, "Dia pernah memenangkan lotre berkat tipuan liciknya padaku," lalu bergerak ke sederet pajangan baju. 


     Chester dan Cheryl bergegas mengikuti langkah cepatnya.


     "Bisa Anda ceritakan pada kami lebih banyak?" pinta Cheryl dengan nada dan kesan yang sulit kau tolak—bukan semacam rayuan. 


     "Tentunya, kalau Anda tidak keberatan, Mr...," sambung Chester mengulurkan tangan.


     "Daxton Phelps," jawabnya sambil menyambut tangan Chester.


     Lalu menawarkan tangannya pada Cheryl, "Panggil saja Daxton."


     "Sekaligus kami juga mencari sesuatu yang kami butuhkan di tempat ini," kata Cheryl, menyambung kalimat Chester yang terakhir.


     "Terima kasih, Daxton."


     “Aku juga siap membantu kebutuhan kalian sebagai pembeli," kata Daxton memperlihatkan ketulusannya, "Aku asisten manajer di toko ini. Apa yang kalian butuhkan?"


     “Terima kasih untuk kebaikanmu ini," balas Chester riang, "Kami ingin membelikan sesuatu untuk kakak-kakak tercinta. Aku terkesan dengan sebuah suvenir yang menarik dua orang kakak laki-lakiku, dan dia memerlukan sebuah gaun menawan untuk kakak perempuannya," sambil menoleh pada Cheryl, dan mengedip penuh arti.


     "Ya, benar," sahut Cheryl mengiyakan—setuju pada pilihan Chester yang pintar.


     Daxton memanggil seorang pramuniaga perempuan yang bernama Allison. Memercayakannya pada Cheryl. 


     Segera setelah kedua pemudi ini berjalan menuju bagian pakaian perempuan, Daxton mengantar Chester ke sebuah rangkaian lemari tempat penyimpanan suvenir. Banyak sekali benda-benda mini dan menarik terpajang di situ.


     Sambil melihat-lihat, Chester meneruskan topik tentang ayahnya dengan hati-hati. 


     "Sebenarnya aku tidak ingin mengungkit lagi saat Brandon membuatmu kesal, tapi...," katanya lambat-lambat.


     "Tidak apa," sahut Daxton sambil memukulkan satu kepalan tangannya pada telapak tangan yang lain, "aku juga sudah melupakannya."


     “Kira-kira lima atau enam tahun lalu, sewaktu pebisnis brengsek itu berencana menghadiahkan sesuatu pada perempuan simpanannya—si Lynn Farrel. Tapi bukan hanya itu saja yang membuatku kesal," ujarnya lagi.


     "Oh ya?" respon Chester yang cukup terkesan dengan fakta mengejutkan itu. Ketika matanya tertuju pada sebuah patung emas berukuran kecil. “Yang ini terlihat bagus, menarik, dan bernilai,” katanya penuh minat.


     Sebuah patung laki-laki bertubuh kekar memamerkan otot-ototnya sambil memanggul bola besar di punggung. Mulutnya dibuat tertawa, entah menunjukkan ekspresi puas atau sombong. Menarik perhatian Chester untuk memandanginya berlama-lama.


     "Patung The Survivor tersohor yang hanya dimiliki segelintir orang. Karya monumental Remington dengan edisi terbatas. Aku mendapatkannya dari suami Lynn—Landon Simmons. Dia bilang kalau patung ini diberikan oleh Brandon sebagai hadiah karena telah banyak membantu The Cherlone Companies. Kejadiannya sebelum Brandon akhirnya bertemu perempuan yang jadi pacar Landon semenjak kuliah itu."


     "Simmons menjualnya padamu?" tanya Chester penasaran.


     "Tidak, dia memberikan begitu saja padaku sebagai tanda persahabatan," ujar Daxton merasa puas, lalu mencibir, "tidak seperti Brandon yang cuma memikirkan uang dan keuntungan saja di balik otaknya."


     "Dengan menaruhnya di sini, apa berarti kau menjualnya ke umum?"


     "Tentu saja," jawaban mantap Daxton membingungkan Chester, "hingga aku menemukan seseorang yang tepat untuk memilikinya. Dan orang itu tak perlu membayar harga aslinya."


     "Aku tidak mengerti. Apa maksudmu?"


     "Ada semacam kode rahasia terpahat asal-asalan pada bagian belakang bolanya. Dugaanku itu dibuat oleh Cherlone—ketika menghadiahkannya, pastilah Brandon hendak menyampaikan suatu rahasia tersembunyi pada Simmons, atau orang lain di dalam Cherlones Companies."


     Dengan berhati-hati sekali Daxton mengeluarkannya dari dalam lemari kaca. Menunjukkan kumpulan guratan yang membuat suatu bentuk yang tajam. Semacam segienam dengan simbol bintang yang terbentuk dari perpaduan tanda tambah dan tanda silang.


     "Kau yakin sekali kalau Brandon yang membuatnya," kata Chester dengan nada bertanya, yang lalu disambungnya dengan terang-terangan bertanya, "Bagaimana jika Simmons berbohong padamu?"


     "Simmons tidak seperti Lynn yang pembual besar. Perempuan itu bahkan tega membuang anak-anak kandungnya sendiri, dan tidak mau mengakui diri sebagai ibu mereka," terpikir oleh Daxton, sebelum mulutnya terbuka untuk menjawab. 


     "Simmons itu sahabat karibku sejak kecil. Kami sudah berjanji untuk saling jujur dan terbuka. Lagi pula sahabatku itu sosok yang asing dengan kode dan simbol—mainannya si raja kaya Cherlone. Aku kenal benar wataknya."


     "Kau mau bilang bahwa pembeli patung ini harus dapat mengungkapkan kode simbol ini kepadamu sebelum memilikinya," sahut Chester menerka.


     "Pintar sekali, Anak Muda," puji Daxton lantang, sembari menepuk bahu Chester dengan riangnya.


     "Kau mau mencoba?" tantangnya sambil menyodorkan patung itu.


     "Jadi kau kenal Lynn Farrel?" tanya Chester dengan memasang gaya sedang berpikir keras—mendekatkan sepasang matanya pada kode yang belum pernah dilihatnya tersebut.


     Sebenarnya otaknya sudah berhasil mendapatkan cara untuk menangani semua situasi di hadapannya.


     "Well, hanya sebatas istri dari seorang sahabat...”


     *menyodorkan putranya bagaikan sampah pada Travis Lombardo, bah!...*


     “...tapi ada satu hal yang berhasil kuketahui dari dia...”


     *...ibu yang malah mengenyahkan putrinya ke panti asuhan...*


     “...dia sengaja membuat permainan licik dengan menjebak Brandon dan Simmons ke dalam duel permusuhan dan pertikaian."


     Mendengar itu, pikiran dan emosi Chester jadi setengah bergejolak. 


     Pada saat bersamaan dirasakan juga oleh Cheryl yang tengah mengamati sebuah gaun indah menarik dalam genggaman tangannya. Ketika Allison membisiki kata-kata gunjingan akan bosnya ini.


     "Daxton itu menjadi ular berkepala dua, hanya sejak gara-gara menyukai Lynn Farrel—istri Landon Simmons, sang sahabat karib. Perempuan itu juga berhasil dilirik si kaya Brandon Cherlone,” begitulah isi kalimatnya.


     Sewaktu membayar belanjaan, baik Chester maupun Cheryl masih sama-sama terguncang. Dan mereka saling mengetahui apa yang telah terjadi dalam hati kembarannya selain dari batin sendiri. 


     Cheryl memperhatikan belanjaan Chester—merasa penasaran. 


     Sesudah berada di luar toko, tangannya cepat-cepat mengambil The Survivor dan memperhatikan patung yang dalam genggamannya itu.


     "Hati-hati," ujar Chester memperingatkan, "Patung ini adalah hutangku pada Daxton, sekaligus bisa juga dipakai untuk membuka tabir misteri pembunuh Ayah. Asisten manajer itu sangat mungkin kita masukkan ke dalam daftar tersangka." 


     "Apa motifnya?" tanya Cheryl kaget. 


     "Pertama—dendam pribadi karena penipuan lotre. Lalu, ada kesempatan emas untuk menguasai The Cherlone Companies," jawab Chester yang segera menunjukkan kode dari semua guratan itu.


     "Tetapi, tidak semua omongannya bisa dipercaya loh," katanya lagi menambahkan, "Entah kenapa, intuisiku bilang kalau Daxton Phelps itu seorang ular berkepala dua. Kau harus waspada terhadapnya."

 

* sekali lagi, semua dialog yang dicetak miring menunjukkan bakat indigo Chester

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
OF THE STRANGE
921      481     2     
Science Fiction
ALSO IN WATTPAD @ROSEGOLDFAE with better graphics & aesthetics! Comment if you want this story in Indonesian New York, 1956 A series of mysterious disappearance baffled the nation. From politicians to socialites, all disappeared and came back in three days with no recollection of what happened during their time away. Though, they all swore something attacked them. Something invisible...
Ruman Tengah Jalan
673      392     3     
Horror
The Eye
380      246     2     
Action
Hidup sebagai anak yang mempunyai kemampuan khusus yang kata orang namanya indigo tentu ada suka dan dukanya. Sukanya adalah aku jadi bisa berhati-hati dalam bertindak dan dapat melihat apakah orang ini baik atau jahat dan dukanya adalah aku dapat melihat masa depan dan masa lalu orang tersebut bahkan aku dapat melihat kematian seseorang. Bahkan saat memilih calon suamipun itu sangat membantu. Ak...
Teman Khayalan
1450      626     4     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
The Diary : You Are My Activist
12559      2205     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Temu Yang Di Tunggu (up)
15132      2412     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
WALK AMONG THE DARK
733      392     8     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...
The DARK SWEET
350      293     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
TWINS STORY
564      409     1     
Romance
Di sebuah mansion yang sangat mewah tinggallah 2 orang perempuan.Mereka kembar tapi kayak nggak kembar Kakaknya fenimim,girly,cewek kue banget sedangkan adiknya tomboynya pake banget.Sangat berbeda bukan? Mereka adalah si kembar dari keluarga terkaya nomor 2 di kota Jakarta yaitu Raina dan Raina. Ini adalah kisah mereka berdua.Kisah tentang perjalanan hidup yang penuh tantangan kisah tentang ci...
Ghea
418      268     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...