The Dark Woods : Bagian Satu ~ Bunga Pemakan Peri
Oleh Murtadho
Ini adalah sebuah cerita tentang kaum Penyihir dan kaum Kesatria yang telah berabad-abad lamanya saling membenci.
Cerita ini dimulai dengan ditemukannya …
Sehelai rambut putih yang memancarkan aura kejahatan.
Sesibuk itukah para Penyihir dan para Kesatria untuk saling memerangi sehingga tidak menyadari kembalinya kekuatan jahat yang sudah lama menghilang?
Apakah rambut yang ditemukan itu adalah rambut Penyihir Hitam?
Mungkinkah Ini benar-benar Rambut Penyihir Hitam?
******************************
Malam itu malam hangat di bulan Juli, sangat hangat bagi para Penyihir Hitam, atau seperti itulah yang diceritakan. Tentu saja para Penyihir Hitam seharusnya telah punah. Namun, William telah mendengar tentang seperti apa bau mereka, dan dia dapat membayangkan dirinya mencium bau itu sekarang, dalam keheningan hutan kegelapan. Seperti bau tulang terbakar bercampur bangkai yang sudah lama membusuk dan bisa ular, samar-samar namun baunya berbeda. Sekali menciumnya, tidak akan terlupakan.
William adalah anak laki-laki ceroboh yang berasal dari suku Penyihir. Dia sedang menunggangi serigala di salah satu bagian hutan yang sangat gelap, sangat berbahaya, dan sangat tidak beraturan. Hutan itu dikenal dengan nama Dark Woods.
Dia tidak seharusnya berada di sana, Dark Woods adalah daerah kekuasaan Kesatria. Dan jika para Kesatria ada di sana untuk menangkapnya, maka seperti yang dikatakan oleh orang-orang. William akan langsung dihabisi. Kepalanya akan langsung di penggal! Seolah-olah itu adalah kebiasaan yang menyenangkan bagi para Kesatria.
Tapi William sama sekali tidak terlihat khawatir. Dia adalah anak yang ceria dengan rambut berwarna kecokelatan dan sedikit ikal, yang memberi kesan seolah rambutnya adalah aliran anak sungai Greeze yang berkelok dan berwarna kecokelatan.
Kucing besar yang ditungganginya bernama Lucifer, makhluk menakjubkan yang lebih besar dari kucing besar pada umumnya dan bertaring panjang. Dia terlalu terhormat untuk tuannya yang nakal itu. Lucifer memiliki taring yang berbentuk bulan sabit sampai-sampai terkesan tidak nyata. Dia juga mempunyai bulu yang lebat dan tebal seperti wol bulu domba. Dan warna tubuhnya yang keperakan bercahaya bila terkena sinar bulan.
Lucifer mampu berlari sangat cepat namun lembut dalam menembus hutan, ekor yang berujung runcing berayun dari sisi ke sisi selagi dia berlari.
Padahal baru saja pagi-pagi ayah William, Reamus Pettigrew sang Wizard, Raja Penyihir mengingatkan bahwa semua Penyihir dilarang memijakkan kaki di Dark Woods.
Namun, sejauh tiga generasi, William adalah anak yang paling membangkang di kerajaan Penyihir; dan melarang suatu tindakan hanya akan mendorongnya untuk melakukan tindakan itu.
Dalam sepekan terakhir ini:
William mengikatkan janggut dua Penyihir yang paling tua dan paling dihormati ketika mereka tertidur di pesta musim panas. Dia juga menuangkan ramuan cinta ke tempat pakan babi sehingga kawanan babi itu jatuh hati pada guru yang paling tidak William sukai. Kawanan babi itu mengikuti si guru kemanapun dia pergi sambil mengeluarkan suara-suara nyaring penuh antusias dan bunyi-bunyi ciuman.
William secara tidak sengaja membuat pohon-pohon di wilayah barat Perkemahan Penyihir terbakar.
Kebanyakan dari hal-hal itu bukanlah perbuatan yang disengaja, tentunya. William hanya terbawa suasana.
Dan dari semua kenakalannya itu, tak satupun yang separah tindakannya saat ini.
Seekor burung hantu besar terbang di atas kepala William.
"Ini ide buruk, William," ujar si burung hantu yang biasa dipanggil Hedwig itu. Dia seharusnya adalah burung hantu yang elok. Namun sayang sekali, Hedwig mengemban tugas untuk menjaga William agar anak itu terhindar dari masalah, dan tentu saja itu mustahil. Itu membuat bulu-bulunya rontok. "Tidak baik menyeret seluruh binatang peliharaanmu, peri-perimu, dan teman-temanmu sesama Penyihir ke dalam bahaya seperti ini."
Sebagai anak dari Raja Reamus, William memiliki karisma tersendiri dan memiliki banyak pengikut, satu regu beranggotakan lima ekor serigala, tiga burung gagak, seekor kucing besar bertaring, empat peri, sesosok raksasa yang amat besar bernama Kyle, dan sekelompok Penyihir muda. Semuanya mengikuti William seakan terhipnotis, meskipun mereka gemetaran dan ketakutan, tapi mereka berpura-pura tidak takut.
"Ah, kau terlalu khawatir, Hedwig," kata William sambil menarik bulu Lucifer, membuatnya berhenti, dan William melompat turun dari punggung serigala besar itu. "Lihatlah hutan yang indah dan kecil ini … lihat lah … sangat aman dan sama saja seperti wilayah hutan lainnya."
William menyapukan pandangan ke sekelilingnya dengan riang gembira, seolah mereka telah berhenti di lahan terbuka yang penuh keindahan dan berisikan kawanan kelinci juga bayi rusa yang asyik bermain, bukan lahan kecil mengerikan di mana pohon-pohon tyle membungkuk dan misteltoe merambat ke bawah, seperti air mata penyihir.
Penyihir-penyihir lain menyiapkan pedang mereka. Serigala-serigala mengaum dan telinga tegak mereka pertanda takut, membuat mereka gelisah, mereka melingkari para manusia untuk melindungi.
Hanya peri-peri yang lebih muda yang sama antusiasnya dengan William, namun itu pu karena mereka terlalu kecil untuk memahami keadaan.
Aku tidak tahu apakah kau pernah melihat seorang peri, jadi lebih baik aku jelaskn seperti apa wujud mereka.
Ada empat peri besar, dan mereka tampak seperti manusia hasil persilangan yang cantik namun liar. Ketika sedang bahagia sayap mereka akan bercahaya. Ketika sedang jengkel ataupun bosan, sayap mereka redup, dan percikan pixy mereka berkurang.
Tubuh mereka ramping dengan telinga runcing, dengan wajah menawan.
Lalu, ada tiga peri yang lebih kecil dan lebih muda. Karena belum tumbuh dewasa, mereka dikenal sebagai "Pixy's" karena mereka belum terlihat seperti manusia dan lebih terlihat seperti cahaya yang mempunyai semangat dan jiwa petualang yang tinggi.
Ada satu peri yang difavoritkan oleh William karena semangat dan kebodohannya, dia bernama Tyrie'z.
Dengan semangatnya yang membara, Tyrie'z terbang kesana-kemari tanpa mengamati keadaan sekitar. Tyrie'z kemudian hinggap di bunga yang tampaknya sedikit berbeda dari bunga pada umumnya.
Bunga itu mempunyai katup seperti kantong dengan cairan manis di pinghirannya sekaligus terdapat duri-duri kecil yang sepertinya cukup tajam.
Tak lama setelah Tyrie'z hinggap, bunga itu menutup secepat kilat seperti perangkap tikus, menangkap Tyrie'z kecil yang malang.
Hedwig hinggap di pundak William dan mendesah dengan beratnya.
"Aku tidak suka mengatakan ' Nah, kan, sudah kubilang'," kata Hedwig. "Tapi kita baru satu setengah menit berada di lahan terbuka kecil yang aman di Dark Woods ini, dan kau sudah kehilangan satu pengikutmu, dia ditangkap bunga pemakan peri."
"Omong kosong," ujar William marah, namun terlihat tenang. "Aku belum kehilangan dia. Inilah gunanya menjadi seorang pemimpin. Kapan pun pengikutku tertimpa masalah, aku yang menyelamat kan mereka, kerana itulah yang seharusnya dilakukan pemimpin."
William memanjat pohon itu hingga setinggi 10 meter, mengayun pada cabang-cabang kecil yang berderak. Dia mengeluarkan belatinya, lalu membuka paksa bunga pemakan peri itu, membebaskan si mungil Tyrie'z yang sudah sesak napas tepat pada waktunya.