Read More >>"> LABIL (Plin-plan) (Bab Delapan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LABIL (Plin-plan)
MENU
About Us  

Acara pensi sudah berakhir. Sekolahpun libur selama 2 minggu lamanya, dan kesan pada saat sekolah itu memang sulit momen paling sulit untuk dilupakan, apalagi ditambah dengan banyak kenangan lucu nan indah di dalamnya. Pasti akan semakin sulit juga rasanya.
Tak terasa hari liburpun telah usai. Aktivitas di sekolah kembali dimulai, yang diingat Ghinta hanyalah sosok Hilman terus ia ingat selama berhari-hari. Dari mulai senyumannya, suaranya yang sedang berbicara dan juga suaranya yang sedang bernyanyi terus terniang dipikirannya.
Hari ini adalah hari di mana Ghinta harus latihan PKS (Patroli Keamanan Sekolah). Sebagai senior, Ghinta harus melatih para juniornya untuk mengetahui tugas-tugas sebagai anggota PKS. Ketika ia sedang menunggu anggota lain untuk masuk ke dalam kelas, tiba-tiba pria nomor 26 itu datang dan masuk bersama salah satu temanku, Rizwan.
"Bukankah itu Hilman? Si pria nomor 26?" ucap Ghinta dalam batin. Ghinta masih ingat betul dengan wajah Hilman itu, tak mungkin ia bisa melupakan orang yang pernah ia sukai.
Lalu Rizwan duduk di bangku yang masih kosong, Ghinta pun berjalan menghampiri mereka berdua, lalu ia duduk di bangku depan mereka. Ghinta mulai merasa bingung untuk memulai pembicaraan dengan mereka, pasalnya Ghinta memang orang pemalu juga untuk masalah perasaan seperti ini. Maka dari itu, ia berpikir keras untuk mencari topik utama perbincangannya.
"Anak baru ya?" tanya Ghinta kepada Hilman.
Hilman menoleh dan memperhatikan wajah Ghinta, seakan ia mengingat-ingat rupa dari wajah Ghinta. Namun ingatannya kurang baik dan mungkin memori ingatannya sudah penuh dengan lirik-lirik lagu hafalannya. Makanya ia kurang mengingat jelas sosok Ghinta.
"Iya, baru masuk." Hilman menjawab dengan singkat, padat dan jelas.
"Kok masuk sekarang? Kenapa?" tanya Ghinta basa-basi baso tahu kepada Hilman, karwna ia ingin mengenal dekat dengannya.
"Lo stalker?" tanya Hilman.
"Maksud lo? Nggak. Cuma tanya doang kok," jawab Ghinta salah tingkah.
Lalu Ghinta menghadap ke depan dan mengontrol napasnya dengan tenang. Suasana hatinya mulai panas dan badannya mulai gerah dengan itu.
"Apa ini yang dinamakan cinta? Berhadapan dengan seseorang yang disukai, segini sulitnya dan segini tegangnya. Kayak lagi uji nyali," kata Ghinta dalam batin.
Tak terasa waktu terus berputar dengan cepat. Hilman tak datang lagi ke kumpulan PKS, setiap minggu Ghinta terus mencari dan memperhatikan semua anggota satu persatu, untuk mengecek adanya Hilman ada atau tidak. Namun Ghinta tetap tidak menemukannya dan membuatnya frustasi karena mati penasaran tentang Hilman.
"Lo kenapa sih? Minggu-minggu ini kayak yang stres gitu?" tanya Deri.
"Nyari buronan gue," jawab Ghinta.
"Buronan apa? Mentang-mentang PKS, langsung dapet mangsa."
Ghinta tersenyum simpul kepada Deri. Namun tetap saja Ghinta merasa stres sendiri memikirkan rasa suka yang dirasakannya sendirian, seakan ia menanggung perasaan secara sepihak tanpa ada kepastian.
~~~~~
Keesokan harinya saat di sekolah, Ghinta mencari Rizwan ke kelasnya dan ia melihat murid-murid di kelasnya satu persatu. Ia mencari sosok pria yang bernama Hilman itu, ia pun berharap bahwa Hilman satu kelas dengan Rizwan. Namun saat ia mencari-cari, Hilman tidak ada. Rupanya Hilman berada di kelas lain. Pencarian Ghinta sia-sia selama ini, ia tidak menemukan sosok Hilman sama sekali selama beberapa minggu ini.
"Ngapain, Ge?" tanya Rizwan.
Ghinta terkejut dengan Rizwan yang tiba-tiba saja datang dan bertanya kepadanya. Namun disisi lain, Ghinta merasa senang dengan kedatangannya. Karena ini adalah kesempatan dirinya untuk bertanya suatu hal tentang Hilman, namun ia kembali berpikir sebelum ia bertanya tentang temannya itu. Lalu Ghinta mempunyai sebuah rencana yang bagus untuk bisa bertemu dengan Hilman.
"Tolong kasih tahu temen lo yang kemaren, sebelum pulang sekolah temui gue di dalam kelas gue," kata Ghinta langsung pada intinya.
"Ada apa? Kenapa? Terus temen yang mana?" tanya Rizwan ambigu. Karena pada hari kemarin, ia tidak bersama dengan oranglain.
"Hilman, yang baru masuk PKS itu."
"Oh, dia. Ok deh, nanti gue kasih tahu ke dia," kata Rizwan tanpa merasa curiga terhadap rencana Ghinta.
Ghinta kembali ke kelasnya, lalu di dalam kelas ia melamun, memikirkan hal yang tak pernah terduga dalam hidupnya. Ini benar-benar hal yang membuat Ghinta sangat stres dan frustasi atas perasaannya itu terhadap Hilman. Ia pun tak bisa menahan rasa tegang dan gugupnya ketika ia harus berhadapan dengan Hilman secara langsung. Lalu pikiran Ghinta dikacaukan oleh seorang temannya yang bernama Adit itu.
"Nanti pulang bareng lagi yuk!" ajak Adit.
"Kayaknya gue nggak bisa. Gue ada janji sama temen," tolak Ghinta.
"Siapa? Kemana?" tanya Adit penasaran.
"Kepo aja deh. Emangnya kenapa? Nggak boleh janjian sama oranglain gitu?" cetusnya.
"Boleh kok. Boleh." Adit cengengesan.
"Yaudahlah ya! Nanti kalau gue butuh, panggil lo. Sekarang gue nggak lagi butuh lo."
"Anjir! Datang lagi ada butuh doang."
"Lo yang nawarin diri," ujar Ghinta. Lalu ia pergi meninggalkan Adit sendirian.
Tak terasa waktu cepat berlalu, jam pulang sekolahpun tiba. Semua murid mulai berhamburan, lalu Ghinta hanya duduk diam dibangkunya sambil melihat teman-teman sekelasnya pergi untuk pulang.
"Ge, gue duluan ya!" pamit Fani.
"Gue juga duluan kalau gitu, Ge!" tambah Adit.
Ghinta hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja kepada mereka. Kelas mulai sepi, sekolah mulai sepi. Orang-orangpun mulai pergi, dan Ghinta masih menunggu di dalam kelasnya sendirian dengan perasaan yang gugup, tegang, tangannya berkeringat dan perasaannya tidak tenang. Ingin rasanya Ghinta menghakhiri semua rasa ini, namun Hilman tak kunjung datang.
Perasaan Ghinta mulai kecewa. Karena ia menunggu kedatangannya dengan sangat lama, bahkan harapannya besar untuk bisa menemui Hilman secara pribadi. Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk pertemuan yang direncanakan olehnya. Terpaksa Ghinta harus merasa kecewa dan merasakan gugup yang sia-sia.
******

How do you feel about this chapter?

1 1 2 0 1 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • ShiYiCha

    Lucu n seru bangett prolognya🤣. Bikin semangat bacanyaa OMG.

    Comment on chapter PROLOG
  • GNR

    👍👍👍

    Comment on chapter Bab Enam
  • Bulan_Lani

    Semoga merasa terhibur ya! 😊

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Pantang Menyerah
201      174     0     
Short Story
Rena hanya ingin mengikuti lomba menulis cerpen tetapi banyak sekali tantangannya, untuk itu dia tidak akan menyerah, ia pasti akan berhasil melewati semua tantangan itu dengan kegigihan yang kuat dan pantang menyerah
Palette
3591      1507     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Motor yang tertukar
343      214     1     
Humor
memalukan memang.
Yu & Way
825      424     28     
Romance
Dalam perjalanan malamnya hendak mencari kesenangan, tiba-tiba saja seorang pemuda bernama Alvin mendapatkan layangan selembaran brosur yang sama sekali tak ia ketahui akan asalnya. Saat itu, tanpa berpikir panjang, Alvin pun memutuskan untuk lekas membacanya dengan seksama. Setelah membaca selembaran brosur itu secara keseluruhan, Alvin merasa, bahwa sebuah tempat yang tengah dipromosikan di da...
Antara Depok dan Jatinangor
274      173     2     
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai. "Iya. Terus?" tanya Maria. Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya. Kementrian Dalam Negeri Institut Pemerintahan Dalam Negeri Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN? PrajaIPDN!Kevin × MahasiswiUI!Maria
Pangeran Benawa
35277      5794     5     
Fan Fiction
Kisah fiksi Pangeran Benawa bermula dari usaha Raden Trenggana dalam menaklukkan bekas bawahan Majapahit ,dari Tuban hingga Blambangan, dan berhadapan dengan Pangeran Parikesit dan Raden Gagak Panji beserta keluarganya. Sementara itu, para bangsawan Demak dan Jipang saling mendahului dalam klaim sebagai ahli waris tahta yang ditinggalkan Raden Yunus. Pangeran Benawa memasuki hingar bingar d...
REMEMBER
3838      1187     3     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
It Takes Two to Tango
409      299     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Gagal Menikah
4124      1341     4     
Fan Fiction
Cerita ini hanya fiktif dan karanganku semata. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter dan kejadian, semua itu hanya kebetulan belaka. Gagal Menikah. Dari judulnya udah ketahuan kan ya?! Hehehe, cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis yang selalu gagal menikah. Tentang seorang gadis yang telah mencoba beberapa kali, namun masih tetap gagal. Sudut pandang yang aku pakai dalam cerita ini ...
REGAN
6519      2347     4     
Romance
"Ketika Cinta Mengubah Segalanya." Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya. Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah semakin penasaran. Hingga s...