Jam setengah delapan kenapa bisa sampai jam segitu ya? Terasa badanku ringan kembali. Setelah bangun tidur aku pergi menuju meja belajar kesayanganku. Aku bermaksud mengambil buku novel yang baru kubeli kemarin, tapi aku beralih menuju ke pintu kamarku untuk melihat kalender, karena dari bangun tidur aku merasa ingin melihat kalender yang terpajang di belakang pintu.
Dari kejauhan aku melihat kalender itu nampak ada bunderan yang melingkari salah satu tanggal tersebut.
Hah… ternyata saat ku lihat bunderan, aku benar-benar sama sekali lupa kalau hari ini hari ULANG TAHUNKU…. Aku heran kenapa aku bisa melupakan hal yang teristimewa seperti ini. Apa gara-gara di sekolah kebanyakan tugas, sampai-sampai membuatku lupa.
Pantas saja ibu tidak membangunkanku, apa jangan-jangan ada sebuah kejutan yang di sembunyikan untukku agar tidak ketahuan. Ketika aku keluar dari kamar. Hah……. Sepi amat ini rumah pikirku. Biasanya ayah, ibu, dan Kak Fahri sudah berkumpul di ruang makan. Kenapa masih sepi juga, kemana mereka?
“Ayah, Ibu, Kak Fahri…” berteriak. dan tak ada jawaban.
Aku menghampiri kamar Kak Fahri, tok…tok…tok.
“Kak Fahri…Kak Fahri…bangun Kak!” tok…tok…. Krek, pintu kamar Kak Fahri terbuka, sepertinya dia juga baru bangun tidur.
“Apaan sih, ganggu aja!” Kak Fahri.
“Kak Fahri baru bangun tidur ya…” tanyaku.
“Banyak tanya lagi, mau apa sih.” Jawab Kak Fahri dengan wajah yang sepertinya lagi badmood.
“Nggak apa-apa Kak, mau nyapa saja. Hai….” Modus… #plak.
“Kamu ini apa-apaan sih, pakai menyapa segala, kirain ada apa? Setiap hari juga ketemu, Huhaihaihai segala nggak lucu tau!” pintu tertutup.
Sepertinya dugaanku benar Kak Fahri lagi badmood hari ini. Lalu ku menghampiri meja makan, ingin melihat apakah ada makanan disana, ternyata tidak ada. Tapi, tunggu-tunggu ada sebuah kertas berwarna biru cerah tergeletak disana. Aku mengambilnya,ternyata surat dari ibu, aku buka dan isinya :
Friska sayang… maaf ibu tidak bisa membangunkanmu dan juga tidak bisa masak hari ini, ibu buru-buru mau ke rumah teman ibu, ibu ada janji disana, kamu bisa masak sendirikan, ibu sudah sediakan bungkusan mie goreng di lemari, tadi ayahmu juga sudah berangkat, dia mau makan diluar katanya. Jadi kamu di rumah sama Kak Fahri seharian, jangan berantem ya, baik-baik di rumah, jaga rumah.
Ibu
Huft…. Ternyata begitu, sepertinya mereka menunda untuk memberiku selamat ulang tahun, sabar saja dah tunggu nanti siang. Hari ini aku kecewa biasanya kalau aku ulang tahun, sebelum keluargaku beraktivitas diluar, meraka memberi kejutan yang membuatku very-very happy. Tapi kali ini lain mereka pasti menundanya. Pantas saja Kak Fahri badmood gara-gara nggak ada sarapan.
Akhirnya aku pergi menuju kamar mandi, untuk makan ku tunda setelah selesai mandi sambil menonton tv. rencanaku.