Loading...
Logo TinLit
Read Story - Behind the Camera
MENU
About Us  

    Koridor lantai tiga mulai sepi. Jam istirahat sebentar lagi akan berakhir. Hampir semua murid bergegas kembali ke kelas masing-masing. Namun, di salah satu sudut yang sunyi, ada bayangan dua orang siswa dan siswi yang bersilat lidah. Sang gadis memegang ponsel mungil dengan erat dibalik rompi merah marun yang dikenakannya. Di hadapannya, sang lelaki berusaha mengunci pergerakan gadis itu agar tak mampu melarikan diri. Ia bisa saja melumpuhkan sang gadis dan merebut ponsel itu secara paksa, namun ia tak sampai hati. Ia tak ingin bermain kasar, apalagi terhadap perempuan. Itu bukanlah prinsipnya. Ia ingin menggunakan cara lain, namun apa pun yang ia lakukan rasanya sia-sia.

    "Kamu ingin melaporkan kami?" tanya lelaki itu. Nadanya serius dan dalam. Ia melemparkan tatapan penuh ancaman, lurus menembus mata gadis di depannya. Namun, lawan bicaranya hanya diam.

    "Jawab, Tha!" desaknya.

    "Buat apa aku kasih tahu?" gadis di depannya malah menantang balik. Ada keberanian di sorot matanya. Kekuatan yang tak mampu dipatahkan.

    "Kamu pasti merekamnya setengah-setengah. Semua yang melihatnya bisa salah paham. Atau... kamu memang sengaja, ya?"

    Gadis di depannya mendelik. "Kau pikir aku selicik itu? Semua orang juga tahu kalau apa yang kalian lakukan itu kesengajaan. Sadarlah! Ini perpeloncoan! Harus berapa kali kubilang, sih?"

    Lelaki itu tetap diam. Sesaat matanya menyiratkan kebimbangan, namun sejurus kemudian ia kembali teguh pada pendiriannya. Si gadis mendesah kesal. Kata-katanya masih belum cukup. Lawan bicaranya ini benar-benar keras kepala.

    "Aku kira kamu itu berbeda dari mereka. Kukira kita ini sepemikiran. Tapi apa sekarang? Kamu masih berdiri untuk membela sesuatu yang salah."

    "Jika kami yang salah, lantas apa kamu menjadi satu-satunya pihak yang benar di sini?"

DEG! Gadis itu langsung kaku. Beku. Sekujur tubuhnya mendadak mati rasa.

    "KRIIING.... KRIIING!" Bel berdering, namun kedua remaja itu masih larut dalam ketegangan.

    "Aritha Ravenza, kamu itu cuma anak baru, orang luar. Kamu tak paham yang sebenarnya terjadi. Kamu bisa saja menyebarkannya dibalik anonimitas, membiarkan kesalahpahaman ini semakin melebar. Lalu siapa yang akan menanggung konsekuensinya, hah?!"

    Gadis itu menyipit. Sepasang matanya hanya terlihat seperti garis coklat muda dengan sudut yang lancip. Perlu waktu beberapa detik untuk mencerna ucapan itu. Kata-kata yang meluncur deras seperti hujan peluru. Sayangnya, sebelum neuron otaknya berhasil mengirim informasi, dirinya kembali diserang tanpa ampun.

    "Kamu itu cuma orang luar, Tha  Kamu sama sekali tak tahu apa pun. Jadi jangan bersikap seolah kamu tahu segalanya!"

    SKAK MAT!

    Seketika gadis itu menegang. Kedua bola matanya terbelalak tak percaya. Dalam kondisi normal, otaknya akan menyiapkan ribuah sumpah serapah sebagai balasan. Namun, saat ini semua itu tertahan di tenggorokannya. Lidahnya kelu. Otaknya lumpuh. Andai saja yang mengatakan itu adalah orang lain, Aritha pasti telah melontarkan ribuan makian yang jauh lebih pedas. Sayangnya, yang keluar justru air mata. Ah, mengapa ia harus kehilangan kendali di saat genting seperti ini?

    Lelaki itu melirik tangan Aritha yang menggenggam ponsel. Penjagaannya lemah sekarang. Sebelah tangan lelaki itu terjulur untuk mengambilnya, namun si gadis segera sadar dan langsung berkelit. Dalam sepersekian detik ia mendorong lelaki itu dengan lututnya dan bergegas menuruni tangga menuju kelasnya di lantai dua. Sebisa mungkin menahan bahunya yang mulai gemetar menahan air mata.

    Pentagon, FORSA, dan Password....mengapa semuanya menjadi rumit sekarang?

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • Kang_Isa

    @Neofelisdiardi Terima kasih juga sudah berkenan mampir, Kak. Sukses selalu, dan semangat lanjutin ceritanya, ya. :)

    Comment on chapter Prolog
  • Neofelisdiardi

    @Kang_Isa sudah, kok. Nanti comment menyusul, ya. Terima kasih sudah mampir

    Comment on chapter Prolog
  • Kang_Isa

    Keren. Mampir juga di ceritaku, ya. Salam sukses selalu.
    Lanjuuttt ... :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Cinta Pertama Bikin Dilema
5233      1434     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Dolphins
630      404     0     
Romance
Tentang empat manusia yang bersembunyi di balik kata persahabatan. Mereka, seperti aku yang suka kamu. Kamu yang suka dia. Dia suka sama itu. Itu suka sama aku. Mereka ... Rega Nicholando yang teramat mencintai sahabatnya, Ida Berliana. Namun, Ida justru menanti cinta Kaisal Lucero. Padahal, sudah sangat jelas bahwa Kaisal mengharapkan Nadyla Fionica untuk berbalik dan membalas cintanya. Sayan...
14 Days
984      685     1     
Romance
disaat Han Ni sudah menemukan tempat yang tepat untuk mengakhiri hidupnya setelah sekian kali gagal dalam percobaan bunuh dirinya, seorang pemuda bernama Kim Ji Woon datang merusak mood-nya untuk mati. sejak saat pertemuannya dengan Ji Woon hidup Han Ni berubah secara perlahan. cara pandangannya tentang arti kehidupan juga berubah. Tak ada lagi Han Han Ni yang selalu tertindas oleh kejamnya d...
I am Home
556      388     5     
Short Story
Akankah cinta sejati menemukan jalan pulangnya?
Melody untuk Galang
520      321     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
Cinta Tiga Masa
155      104     0     
Romance
Aku mencurahkan segalanya untuk dirimu. Mengejarmu sampai aku tidak peduli tentang diriku. Akan tetapi, perjuangan sepuluh tahunku tetap kalah dengan yang baru. Sepuluh tahunku telah habis untukmu. Bahkan tidak ada sisa-sisa rasa kebankitan yang kupunya. Aku telah melewati tiga masa untuk menunggumu. Terima kasih atas waktunya.
Love 90 Days
4637      1862     2     
Romance
Hidup Ara baikbaik saja Dia memiliki dua orangtua dua kakak dan dua sahabat yang selalu ada untuknya Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan bila ada harga yang harus dibayar atas semua yang telah dia terima yaitu kematian Untuk membelokkan takdir Ara diharuskan untuk jatuh cinta pada orang yang kekurangan cinta Dalam pencariannya Ara malah direcoki oleh Iago yang tibatiba meminta Ara untu...
Werewolf, Human, Vampire
4194      1272     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY!(username: msjung0414) 700 tahun lalu, terdapat seorang laki-laki tampan bernama Cho Kyuhyun. Ia awalnya merupakan seorang manusia yang jatuh cinta dengan seorang gadis vampire cantik bernama Shaneen Lee. Tapi sayangnya mereka tidak bisa bersatu dikarenakan perbedaan klan mereka yang tidak bisa diterima oleh kerajaan vampire. Lalu dikehidupan berikutnya, Kyuhyun berub...
THE DARK EYES
730      412     9     
Short Story
Mata gelapnya mampu melihat mereka yang tak kasat mata. sampai suatu hari berkat kemampuan mata gelap itu sosok hantu mendatanginya membawa misteri kematian yang menimpa sosok tersebut.
Mawar Putih
1438      763     4     
Short Story
Dia seseorang yang ku kenal. Yang membuatku mengerti arti cinta. Dia yang membuat detak jantung ini terus berdebar ketika bersama dia. Dia adalah pangeran masa kecil ku.