Loading...
Logo TinLit
Read Story - Langit Jingga
MENU
About Us  

Langit jingga menyapa, bersama semilir angin yang menyeret ombak ke tepi. Kicau burung sahut menyahut, bersiap menyambut senja bersama kawanannya. Berbondong-bondong manusia memadati, menanti pemandangan indah di penghujung hari.

 

“Ra, sini merapat,” panggil seorang gadis berhijab segi empat tipis, dengan pakaian berwarna maroon yang sederhana, teramat serasi dengan penutup kepalanya.

 

“Ah, iya.” Lyra mendekati Vena, yang menepi pada rangkaian bebatuan bibir pantai. Seraya terduduk di sisi, perempuan dengan gamis dan hijab segi empat tebal tersebut berceloteh, “Tumben sekali kamu pulang sore. Toko tutup lebih awal, ‘kah?”

 

Vena hanya mengulas senyum, rona bahagia terpancar jelas pada wajah oval nun tirusnya. Sepersekian detik bisu, Lyra memulai kembali obrolan. “Tidak ingin berbagi bahagiamu?”

 

“Haha, kamu terlalu formal,” kelakar Vena, lantas tertawa gemas. “Aku mau cerita, tapi jangan diketawain, yah?”

 

“Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Cerita mah, cerita aja keles.”

 

“Asem,” dengus Vena kesal, namun tetap melanjutkan, “Aku jatuh cinta pandangan pertama sama cowok, di toko yang agak jauh dari tempatku sekarang.”

 

Lyra terdiam mendengarkan, meski hatinya bergemuruh. Kata ‘cinta’ terlalu sensitif untuk dirinya, apalagi jika cinta yang dimaksud hanya untuk main-main. Cinta sebelum halal, misalnya.

 

“Nah, dia itu nawarin aku kerja jadi admin di tokonya. Gajinya sih, cuma beda sedikit, Ra. Tapi ‘kan, ini kesempatan. Jadi, aku keluar dari tempat kerjaku sekarang. Menurut kamu, langkahku bener nggak, ya?”

 

Lyra merangkul sahabatnya itu, “Aku percaya sama semua keputusanmu. Pasti kamu sudah memikirkan matang-matang perihal ke depannya, bukan? Tapi saranku, jangan terlalu cepat menaruh hati, apalagi memberikan seluruh perasaan kepada orang yang baru kamu kenal. Kita nggak tahu isi hati seseorang, sayang.”

 

“Ih, geli. Sayang-sayang,” pekik Vena dengan raut di lebih-lebihkan. Lyra yang tadinya ingin memberi wejangan lebih lanjut, menjadi sakit perut karena terbahak-bahak. Terlihat berlebihan, memang. Namun ikatan pertemanan mereka memang se-konyol itu. “Daku serius, woy.”

 

“Daku lima ribu rius,” tantang Vena dengan tatapan tajam yang menggelikan. “Tadi bukannya minta pendapat? Dasar nenek lampir!” sungut Lyra memajukan bibirnya.

 

“Hahaha, mak Erot ngambek!”

 

“Budu!”

 

**

 

Cahaya berpendar kian menguning, suasana menjadi sedikit remang. Pemandangan yang terlalu indah, sungguh. Seluruh penat pantas luruh.

 

“Ra, kamu nggak berniat pindah kerja lagi, ‘kan?”

 

Yang ditanya hanya mengangguk asal, terlalu fokus dengan mentari yang hendak menuju perpisahan. “Aku mau tetep nge-kost sama kamu, walaupun tempat kerjanya jauh dari kost-an kita.”

 

“Kenapa? Bukannya berat di ongkos?”

 

“Karena kamu sahabatku sejak sekolah, dan hanya kamu teman yang membuat aku nyaman,” ujar Vena menerangkan. “Juga kadang jadi titisan Mario Teguh dadakan, ‘kan lumayan.”

 

“Pret!”

 

“Serius loh, Ra,” sahut Vena meyakinkan. “Kamu beneran nggak akan pindah, ‘kan? Atau meraih cita-cita kamu ke negeri China, ‘kan?”

 

“Ngapain ke China segala, cita-citaku terlalu sederhana untuk digapai sampai kesana.”

 

Vena tergugah, mencoba-coba mengingat, “Cita-cita yang kamu rahasiakan sejak sekolah itu?”

 

Lyra mengangguk, masih menerawang pada awan yang kian berubah menjadi jingga. “Aku hanya ingin menjadi langit.”

 

“Langit?” ulang Vena tidak mengerti.

 

“Aku hanya ingin menjadi langit, tempat bernaung semua harapan, cita, dan keluh orang-orang. Tidak apa jika bergerak lambat, asal dapat menemani mereka mencapai tujuannya,” tutur Lyra pelan namun terdengar elegan dan percaya diri, mirip penyair di televisi.

 

“Pret! Dasar sok puitis.”

 

“Budu! Hahaha.”

 

Senja memudar, membawa harapan dan luka, mungkin saja. Lyra meneguk salivanya kasar. Bulir bening hampir jatuh, jika saja sahabatnya tidak menyadarkan dia untuk segera beranjak pulang. Entahlah, perih kini menjalar di hati. Sedang ia tidak paham apa yang akan terjadi padanya nanti. Muncul sebuah firasat buruk ...

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • PenaLara

    @yurriansan Siyap, Mom. Thank you ^^

    Comment on chapter Bagian 3 - Langit; Awan Mendung
  • yurriansan

    @PenaLara waaah aku dpet julukan baru lgi di Tinlit wkwkwk.
    eh sma kok, aku juga msh bljar. lapakku aja bnyak kritikan juga.

    update chapter bru dlu, next aku bca2 lg ya...

    Comment on chapter Bagian 2 - Jingga; Penenang Jiwa
  • PenaLara

    @yurriansan thanks mommy,masih belajar πŸ˜…. Semoga mommy mau sering-sering krisan karyaku 😍

    Comment on chapter Bagian 2 - Jingga; Penenang Jiwa
  • yurriansan

    Dari yg aku bca, aku blum mnmukan "greget" d crita ini, mungkin kamu hrus cpt2 tmbh chapter baru, biar trjawab :D.
    Klau boleh saran, tuljsanmu udah rapi dan diksinya bagus, tpi lbh bags lg klo lebih Showing. supay cerirany lbh hidup

    Comment on chapter Bagian 2 - Jingga; Penenang Jiwa
Similar Tags
IDENTITAS
709      484     3     
Short Story
Sosoknya sangat kuat, positif dan merupakan tipeku. Tapi, aku tak bisa membiarkannya masuk dan mengambilku. Aku masih tidak rela menjangkaunya dan membiarkan dirinya mengendalikanku.
Surat untuk Tahun 2001
5514      2202     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
The Second Lady?
453      327     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
Niscala
356      239     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Just a Cosmological Things
956      541     2     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
Aku Biru dan Kamu Abu
826      482     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
MANTRA KACA SENIN PAGI
3747      1351     1     
Romance
Waktu adalah waktu Lebih berharga dari permata Tak terlihat oleh mata Akan pergi dan tak pernah kembali Waktu adalah waktu Penyembuh luka bagi yang sakit Pengingat usia untuk berbuat baik Juga untuk mengisi kekosongan hati Waktu adalah waktu
My Doctor My Soulmate
120      107     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
It Takes Two to Tango
472      346     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Kulacino
417      276     1     
Romance
[On Going!] Kulacino berasal dari bahasa Italia, yang memiliki arti bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah. Aku suka sekali mendengar kata ini. Terasa klasik dan sarat akan sebuah makna. Sebuah makna klasik yang begitu manusiawi. Tentang perasaan yang masih terasa penuh walaupun sebenarnya sudah meluruh. Tentang luka yang mungkin timbul karena bahagia yang berpura-pura, atau bis...