Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Di tengah keramaian hingar bingar kota Jakarta, Keysa berjalan seorang diri. Sesaat kemudian ia pun mengeluarkan ponsel di dalam sakunya. Lalu ia berusaha menelfon sang ibu. Keysa pun bercengkarama dengan ibu lewat telfon. Tiba-tiba dari belakang sebuah tangan telah meraih pundak Keysa.

"Key, ngapain?"

Keysa sangat terkejut saat Dery tiba-tiba ada di belakangnya. Dery pun duduk di samping Keysa. Percakapan dengan sang ibu telah diakhiri oleh Keysa.

"Kebetulan banget ya kita ketemu disini."

Dery tersenyum lalu ia mengajak Keysa untuk jalan bareng dirinya. Di lapangan sana ada pasar malem, Dery berniat mengajak Keysa bermain disana. Sesampainya disana, ratusan manusia telah memadati pasar yang penuh dengan warna-warni. Keysa tertarik dengan sebuah permainan lempar gelang. Dery mengikuti Keysa.

"Gue mau lo yang main, lo pokoknya harus bisa ngedapetin boneka-boneka ini."

Dery pun mulai bermain. Satu kali lempar, ia gagar. Lemparan kedua pun ia juga gagal. Dan lemparan terakhir, ia berhasil memasukkannya pada sebuah kaleng yang berdiri. Keysa jingkrak-jingkrak kegirangan karena Dery berhasil mendapatkan sebuah boneka panda besar. Dery memberikan boneka itu kepada Key.

"Thank's ya Der."

Mereka berdua pun berkeliling mengitari pasar malam.

"Gue mau naik itu, lo mau ikut?"

"Tapi gue phobia tinggi Key."

Keysa menarik tangan Dery lalu memaksanya untuk ikut naik bersama Keysa. Keringat dingin bercucuran berlinang membasahi wajah Dery. Tangannya bergemetar saat keranjang yang ditumpanginya perlahan tiba di atas. Keysa tertawa geli melihat raut wajah Dery.

"Gue nggak nyangka nyali lo ciut banget ya Der."

Dery terus memegang erat tangan Keysa, sesaat Keysa ingin melepaskan genggaman itu, Dery menolak lantaran ia masih merasa takut. Keysa mengambil tissue yang ada di dalam tasnya. Lalu perlahan ia mengusap wajah Dery. Keysa berhenti mengusap saat Dery menatapnya penuh makna.

"Ini lo usap dulu wajah lo, biar nggak kusut."

Dery menerima tissue pemberian Keysa lalu mengusap wajahnya. Keranjang sudah tiba di bawah, mereka berdua pun keluar dan mencoba permainan yang lain. Keysa nampak begitu bahagia, begitu pun dengan Dery. Rasa lelah pun mendera. Keysa dan Dery duduk di dekat tukang siomay. Lalu Dery meninggalkan Keysa untuk sejenak. Sesaat kemudian Dery kembali menghampiri Keysa dengan membawa dua jagung manis ditangannya.

"Ini makan!" ucap Dery sambil menyodorkan jagung manisnya ke tangan Key.

"Lo tau aja gue lagi laper."

Dery tersenyum dan duduk di samping Keysa. Sesekali Dery melirik ke arah Keysa, begitupun sebaliknya.

"Gue bersyukur banget telah di pertemukan dengan lo Der, walaupun lo dan Arga adik kakak, tapi lo beda banget sama Arga."

Rasanya sudah lama sekali Keysa tidak mengeluarkan tawa lepas seperti saat ini. Sejak kepergian Arga, Keysa seakan lupa cara tertawa. Hanya mendung yang seringkali menghiasi wajahnya. Namun tuhan menurunkan Dery sebagai pengobat lara pada diri Keysa. Walau itu bukan cinta, setidaknya Keysa bisa tertawa lepas seperti sedia kala.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Dery mengajak Keysa untuk pulang. Mereka berjalan berdua dan Keysa merasa nyaman sekali berada di dekat Dery. Sesampainya di tempat tinggal Keysa, Dery mengutarakan niatnya untuk mengajak Keysa main ke Ancol besok pagi. Keysa menerima tawaran Dery karena esok hari ia libur bekerja. Dery pun meninggalkan Keysa dan beranjak pulang ke kosannya.

Malam seakan cepat sekali berlalu, mentari sudah menyilau terang dari timur. Keysa beranjak bangkit dari ranjang. Dibukanya kelambu jendela lalu ia melihat ke arah bawah. Seorang lelaki berbaju hitam sudah stay di depan parkiran.

"Dery."

Keysa mengambil ponselnya lalu menelfon Dery. Sejak sepuluh menit yang lalu Dery sudah ada disana. Keysa meminta Dery agar menunggunya lima belas menit lagi. Segera Keysa membersihkan dirinya dan bersiap-siap. Lima belas menit pun berlalu, Key segera turun dan menghampiri Dery.

"Nggak telat kan?" ucap Keysa dengan napas terengah-engah.

"Enggak kok Key, ayo berangkat!"

Dery dan Keysa beranjak menuju halte. Sesaat kemudian bus telah datang dan Dery menggandeng tangan Keysa lalu masuk ke dalam bus. Sesaat Keysa melirik ke arah Dery begitupun sebaliknya. Di dekat jendela Keysa menatap jalanan luar. Jalanan yang dipadati oleh kendaraan, asap tebal yang berkaburan walau masih pagi. Keysa termenung di dekat jendela. Hatinya tidak sepenuhnya merasa senang. Dery menyadari hal itu.

"Lo masih belum bisa melupakan Arga ya Key?" tanya Dery yang sontak membuat Keysa kebingungan.

"Lo benar Der, walaupun gue lari ke Jakarta sekalipun, gue masih belum sepenuhnya melupakan Arga. Dia adalah cinta pertama gue Der,sulit untuk gue melupakannya begitu saja. Tapi gue nggak mau hidup dalam harapan semu, gue bakal tunjukkan pada Arga bahwa gue bisa hidup tanpa dia."

"Memang seharusnya lo seperti itu Key, gue akan bantu lo Key."

Keysa tersenyum senang karena Dery mau membantunya, walaupun ia sendiri kakak kandung dari Arga, tak sedikitpun tertampak ia membela Arga. Keysa senang karena menurutnya Dery menanggapi hal ini secara dewasa, ia tau mana yang harus dipersalahkan dan mana yang patut dibela. Dalam perjalanan, Keysa menyandarkan kepalanya pada bahu Dery.

"Gue siap kok Key jadi bahu saat lo butuh."

Untuk kesekian kalinya Keysa tersenyum, perlahan ia menyeka air mata yang tanpa terasa jatuh merembas ke permukaan. Kenapa harus lo yang harus rela jadi tempat bersandar gue Der? kenapa bukan Arga yang jelas-jelas udah jadi tempat berlabuhnya cinta gue?

Tibalah mereka di gerbang masuk Ancol, Dery dan Keysa segera membeli karcis lalu masuk ke dalamnya. Berbagai permainan siap disuguhkan didalamnya. Satu per satu dari permainan tersebut dicoba oleh Keysa dan Dery.

"Gue seneng lo bisa tertawa lepas kayak gini Key."

"Ini semua kan juga berkat lo Der."

Rasa lapar mendera keduanya, di sudur barat sana terdapat restoran kecil. Dery dan Keysa menghampirinya. Dipesannya dua porsi spagetti pedas dan dua gelas jus jeruk. Sesaat kemudian makanan dan minuman yang dipesan tiba di meja makan mereka berdua. Keysa bersemangat menyantap makanannya, sesekali ia menyuapi Dery begitupun sebaliknya. Seusai makan mereka berdua berjalan mengitari Ancol yang begitu luas.

"Apa sih yang membuat lo selalu baik ke gue Der?"

Tiba-tiba Key mempertanyakan hal itu kepada Dery sambil melangkah Dery menjawab pertanyaan dari Key.

"Gue ingin selalu ada di samping lo saat lo butuh seseorang yang mampu memberikan bahunya untuk lo bersandar dan saat lo butuh seseorang untuk menyeka setiap air mata yang jatuh."

Mereka berdua melanjutkan langkah mereka, suasana mendadak menjadi hening.

"Gue sayang dan cinta sama lo Key."

Keysa menghentikan langkahnya, menatap Dery penuh dengan pertanyaan. Perlahan Dery meraih tangan Keysa dan meyakinkan Keysa bahwa ia sangat mencintai Keysa sejak dulu, sejak ia belum mengenal Arga.

"Lo nggak perlu menjawab ucapan gue Key, gue tau kok jawaban yang akan lo beri apa. Gue cuma ingin lo tau perasaan gue yang sebenernya. Mungkin gue terlalu bermimpi tinggi untuk bisa mendapatkan cinta lo Key."

Dery mendadak menundukkan kepalanya, Keysa menjadi bimbang dengan perasaannya.

"Mungkin bukan lo yang ada dihati gue saat ini, tapi gue ingin mencoba untuk mencintai lo Der, gue ingin lo bantu gue melepaskan nama Arga di hati gue."

Spontan Dery mendongakkan kepalanya dan mencoba meyakinkan apa yang didengarnya barusan. Keysa memutuskan untuk mencoba mencintai Dery, walau hal itu butuh waktu yang tidak cepat. Dery juga telah berjanji akan membantu Keysa melepas nama Arga di hatinya.

Mereka berdua pun melanjutkan langkah mereka dengan saling bergandengan.

How do you feel about this chapter?

2 6 29 2 4 1
Submit A Comment
Comments (40)
  • EsterGrisham

    Dapat rekom cerita ini dari teman, dari awal udah bikin baper. Author suka banget ngelelehin hati adek hihihi. Tapi pusing juga kalau baca dari hp. Semoga kedepannya bisa baca versi cetaknya ya.

    Comment on chapter PROLOG
  • ParkSihyun

    Sukak sama alur ceritanya 😊

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • ParkSihyun

    Mantul, bikin baper 😍😍

    Comment on chapter PROLOG
  • Agus5

    Mantap, ditunggu versi cetaknya

    Comment on chapter #6 Goodbye, Kelly
  • Septia98

    Bapernya kena. Apalagi si Arga ituuuu

    Comment on chapter EPILOG
  • Septia98

    Kerenn

    Comment on chapter EPILOG
  • logophile13

    Bapering endinggggggggggggggggggg

    Comment on chapter EPILOG
  • seniman1212

    Sumpah, part2 akhir bikin emosi terkuras. Baperrrrrrrrrr

    Comment on chapter #13 Memory of Arga
  • seniman1212

    gemes sama si Arga, kaku banget orangnya. But i like him

    Comment on chapter #2 Look At You
  • Miraesti

    Suka sama karakternya Dery

    Comment on chapter EPILOG
Similar Tags
MAMPU
7674      2476     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Pulpen Cinta Adik Kelas
495      291     6     
Romance
Segaf tak tahu, pulpen yang ia pinjam menyimpan banyak rahasia. Di pertemuan pertama dengan pemilik pulpen itu, Segaf harus menanggung malu, jatuh di koridor sekolah karena ulah adik kelasnya. Sejak hari itu, Segaf harus dibuat tak tenang, karena pertemuannya dengan Clarisa, membawa ia kepada kenyataan bahwa Clarisa bukanlah gadis baik seperti yang ia kenal. --- Ikut campur tidak, ka...
KENTUT ALULA
331      200     0     
Short Story
Cerita lucu tantang aku, alula, dan kentutnya yang membawa tawa.
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
780      474     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
762      450     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....
Kisah Kasih di Sekolah
806      519     1     
Romance
Rasanya percuma jika masa-masa SMA hanya diisi dengan belajar, belajar dan belajar. Nggak ada seru-serunya. Apalagi bagi cowok yang hidupnya serba asyik, Pangeran Elang Alfareza. Namun, beda lagi bagi Hanum Putri Arini yang jelas bertolak belakang dengan prinsip cowok bertubuh tinggi itu. Bagi Hanum sekolah bukan tempat untuk seru-seruan, baginya sekolah ya tetap sekolah. Nggak ada istilah mai...
Ada Apa Esok Hari
232      180     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
Keimanan dan Ketakwaan Kepada Allah Swt.
470      322     2     
Short Story
Ketabahan Seorang Hamba Allah Dalam Menjalani Ujian Yang Diberikan Oleh Allah Swt.
When the Music Gets Quite
112      103     0     
Romance
Senja selalu suka semua hal tentang paus biru karena pernah melihat makhluk itu di jurnal sang ibu. Ternyata, tidak hanya Senja yang menyukainya, Eris yang secara tak sengaja sering bertemu dengannya di shelter hewan terlantar dekat kos juga menyukai hal yang sama. Hanya satu yang membedakan mereka; Eris terlampau jatuh cinta dengan petikan gitar dan segala hal tentang musik. Jatuh cinta yang ...
Ich Liebe Dich
11927      1850     4     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...