Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Rasa itu datang begitu saja, tanpa ada isyarat sebelumnya. Semakin hari Arga merasakan kenyamanan berada disisi Key. Diam-diam timbul benih cinta pada hatinya, dan ia sendiri tidak tahu harus melakukan apa. Malam itu ia nampak begitu gelisah, mondar-mandir nggak jelas di depan teras. Ia pun meraih ponsel yang ia geletakkan di meja. Lalu ia menelfon Rega dan mengajaknya ketemuan. Rega menyanggupi keinginan Arga. Mereka berdua pun masing-masing beranjak dari kediamannya menuju rumah makan padang.

Sesampainya disana, Arga terdiam dan bingung harus memulai pembicaraan darimana. Rega menyadari kegelisahan yang tertampak pada wajah Arga. Rega semakin mendekat dan merangkul Arga seraya perlahan menyuruhnya untuk bicara.

"Aku jatuh cinta Reg."

Spontan Rega tertawa geli mendengar ucapan Arga yang tiba-tiba. Merasa kesal ditertawakan ia pukul pelan bahu Rega hingga laki-laki itu mengaduh kesakitan. Arga berusaha meyakinkan Rega bahwa dirinya benar-benar telah jatuh cinta pada seseorang.

"Sama siapa Ga?" Tanyanya setalah berhasil menghentikan tawanya.

"Keysa, temen kakak ku."

Rega tercengang mendengar pengakuan dari Arga. Ia tidak mempercayai hal yang diucapkan oleh Arga.

"Aku serius Reg, walaupun aku tau sejak kami pertama bertemu kami selalu bertengkar, begitupun dengan hari-hari kita selanjutnya. Namun beberapa peristiwa membawaku dekat dengan Keysa dan menyadarkanku betapa baiknya dirinya. Kamu ingat saat aku tanya apakah benci bisa berubah menjadi cinta, ya aku merasakannya sekarang."

"Gue yakin emang itu cinta, terus langkah lo selanjutnya apa? Mungkinkah dia memilki perasaan yang sama?"

Arga menggelengkan kepalanya, rasa optimisnya sekejab surut saat Rega menyinggung selisih usia diantara Keysa dan Arga. Rasanya tidak mungkin jika Keysa menganggap Arga lebih dari seorang adik atau pun teman. Namun Rega berusaha memberi semangat kepada Arga. Karena cinta bukanlah tentang usia, waktu, ataupun tempat. Cinta datang begitu saja dalam hati, dan cinta sejati singgahnya dalam hati yang tulus. Tidak yang kebetulan dalam setiap pertemuan yang dilalui oleh Arga dan Keysa. Semua telah digariskan oleh Tuhan di atas sana. Malam semakin dingin dan gelap, Arga dan Rega pun meninggalkan rumah makan padang dan kembali pulang ke rumah masing-masing.

****

Sore itu Arga berkunjung di rumah singgah untuk bertemu dengan anak-anak sekaligus bertemu dengan Keysa. Arga dan anak-anak kini sibuk membentuk origami mimpi yang akan di gelantungkan pada atap rumah singgah. Seketika anak-anak menjauh dan bermain di bawah pohon, Arga mendekati Keysa yang duduk seorang diri menatap layar laptopnya. Arga pun menghela napas panjang sebelum berucap. Sementara Keysa masih terus memusatkan pandangannya pada layar laptop yang ada di hadapannya.

"Keysa, aku suka sama kamu. Aku nggak tau sejak kapan aku merasakan hal itu, tapi aku yakin itu cinta." ucapnya yang spontan membuat Keysa tercengang.

Keysa menatap ke arah Arga dan menganggap ucapan Arga adalah bercanda, namun Arga meyakinkan Keysa bahwa ucapannya benar dari hati.

"Lo apaan sih Ga, kita itu temen, kenapa lo baper kayak gitu sih."

"Aku nggak tau Key, aku juga nggak mau kayak gini. Perasaaan itu tiba-tiba hadir tanpa bisa aku cegah. Aku tau, aku nggak pantas untuk kamu. Aku aneh, kekanakan dan cupu."

"Kenapa bilang seperti itu sih, bukan itu maksud gue."

"Lalu apa ?"

Keysa semakin merasa kesal terhadap Arga, ia pun bangkit dan hendak meninggalkan Arga.

"Terserah ya Ga, lo itu egois."

"Egoisan mana aku sama kamu?" Arga tak mau kalah.

Tanpa mendengar ucapan dari Arga Keysa bergegas pergi meninggalkan meninggalkan cowok itu. Arga memukulkan tangannya pada lantai dengan frustasi. Sesaat kemudian Kelly datang mendekati Arga.

"Kak Keysa kemana?"

"Kak Key pulang."

Kelly bertanya-tanya alasan Keysa pulang tanpa berpamitan terlebih dahulu kepadanya dan anak-anak yang lain. Namun Arga mengalihkan pembicaraannya dan menyuruh Kelly dan lainnya untuk pulang karena hari sudah sore. Satu per satu dari mereka pun mulai meninggalkan rumah singgah.

Sementara di perjalanan pulang Keysa menggerutu seorang diri. Ia masih tidak menyangka Arga akan mempunyai perasaan demikian kepadanya.

"Tapi kenapa gue tadi marah ya sama Arga, semua orang kan berhak mencintai siapapun termasuk Arga. Dasar bodoh, nggak punya hati banget sih lo Key."

"Nggak tau ah... pusing, biar waktu saja yang akan menyelesaikan permasalahan ini."

Semangat pada diri Arga kian menyurut, Keysa adalah orang pertama yang ia cintai. Dan untuk pertama kalinya ia harus merasakan sakit hati karena cinta. Arga berjalan dalam pandangan semu, hingga dirinya hampir tersandung lantaran semua yang didepannya nampak suram. Dari ujung jalan nampak Rega yang tengah bersepeda dan dari kejauhan ia melihat Arga. Rega pun mendekat.

"Ga, lo ngapain?"

Namun Arga terdiam dan terus melangkah seolah Rega hanyalah angin yang berlalu dari hadapannya. Rega pun menaruh sepedanya dan menarik tangan Arga untuk menepi.

"Ga, lo kenapa kayak gini sih? Lo ada masalah? Cerita sama gue Ga." desak Rega.

"Dia pergi Reg, mungkin aku yang terlalu bodoh, aku tidak mengaca terlebih dahulu siapa diriku ini."

Rega yang mengerti maksud dari ucapan Arga langsung berusaha menenangkan Arga dan berusaha memberikan pencerahan yang baik demi cintanya.

"Udah lebih baik gue antar lo pulang dulu, jangan lo pikiran semua ini. Ingat Ga, lo nggak boleh lemah karena hal ini, ingat perjuangan lo hingga sampai detik ini."

Arga pun pulang dengan diantar oleh Rega.

****

Sejak kejadian itu, Arga sama sekali tidak menampakkan wajahnya dihadapan Keysa selama seminggu. Anak-anak penghuni rumah singgah pun sering bertanya tentang Arga, namun Keysa terdiam dan enggan menjawabnya. Dengan keadaan Arga yang terkesan menghilang, membuat Keysa merasa bersalah telah berucap demikian. Walaupun saat ini hatinya masih belum membuka pintu cinta untuk Arga, namun tidak seharusnya ia marah dan berucap kasar seperti itu.

Malam itu Keysa memutuskan untuk datang di kediaman Arga. Rumah nampak sepi, mama dan papa masih ada di rumah Om Rudi yang merupakan adik papa. Sementara Dery masih belum pulang dari rumah Dimas. Di rumah hanya ada Arga dan pembantunya. Keysa melangkah memasuki gerbang dan perlahan memencet bel. Bu Inah yang merupakan pembantu Arga segera membukakan pintu dan mempersilahkan Key untuk masuk.

"Arga nya ada?"

"Biar saya panggil dulu ya neng."

Arga keluar dari kamarnya dengan keadaan setengah ngantuk. Betapa terkejutnya ia saat melihat Keysa sudah ada dan duduk di ruang tamu rumahnya.

"Bibi pasti salah, bukan Arga yang ingin di temui olehnya, mungkin kak Dery." ucapnya hendak membalikkan badan.

Keysa memanggil Arga dan menghampirinya. Bu Inah pun meninggalkan keduanya.

"Gue mau bicara."

"Bicara apa, bukannya sudah nggak ada lagi yang harus dibicarakan." jawab Arga dengan nada datar.

Keysa menarik tangan Arga keluar ke teras. Ia berusaha menjelaskan kepada Arga bahwa sebenarnya ia tidak bermaksud untuk berucap kasar kepadanya tempo hari. Arga terdiam tanpa sepatah kata pun. Keysa merasa sangat tersiksa melihat Arga yang diam seperti itu.

"Iya, seharusnya dari awal itu aku sudah sadar bahwa kamu tidak akan mungkin bisa menjadi milikku. Memang aku yang bodoh Key." jawab Arga merendah.

"Lo jangan bilang seperti itu, gue nggak bermaksud menyakiti lo. Oke, saat ini gue emang nggak ada rasa apapun untuk lo selain rasa sebagai teman, tapi gue juga nggak tau kedepannya akan gimana. Jadi gue mohon biarin hal ini mengalir begitu aja. Gue percaya kok, jika kita jodoh, kita akan bertemu."

Arga tersenyum mendengar ucapan Keysa. Setitik harapan bisa dirasakannya kini. Walaupun detik ini rasa cinta itu masih belum tumbuh pada diri Keysa, namun Arga yakin waktu akan membantunya untuk menjalin cinta bersama Keysa.

How do you feel about this chapter?

4 6 26 3 3 3
Submit A Comment
Comments (40)
  • Miraesti

    Wowwwww, amazing ending

    Comment on chapter EPILOG
  • Riyuni

    Waahh.. saya suka cara Arga membalas ucapan Keysa di pertemuan pertama mereka.
    Waktu baca nama Arga, jadi teringat dengan salah satu karakter di tulisanku, namanya hampir mirip.. Alga. Hahaha

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • renicaryadi

    Aku suka development karakternya Arga sama Keysa 😍😍😍 Trus nanti cinta segitiga kah sama Dery? Ditunggu updatenya yaa...

    Ehya, kalau mau saling feedback, boleh kok mampir ke novelku juga hehehe

    Comment on chapter #2 Look At You
  • IndahPratiwi

    @ItaPamungkas12 thank you

    Comment on chapter PROLOG
  • IndahPratiwi

    @ShiYiCha thank you kak, jangan lupa follow ya

    Comment on chapter PROLOG
  • ShiYiCha

    Prolognya kereeen, Kak. Deket sama kehidupan sehari-hari, terkesan manusiawi. Syukaaa.... Lanjutin teruuss, yaa Kak

    Comment on chapter PROLOG
  • ItaSari

    😁😍😍😍😍😍

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • ItaSari

    Keren kak

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • ItaSari

    Lanjut kakak

    Comment on chapter PROLOG
  • IndahPratiwi

    😘

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
Similar Tags
My Teaser Devil Prince
6569      1673     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Chrisola
1125      652     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
My Doctor My Soulmate
123      110     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Akselerasi, Katanya
625      352     4     
Short Story
Kelas akselerasi, katanya. Tapi kelakuannyaβ€”duh, ampun!
Kutunggu Kau di Umur 27
5141      2051     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. β€œUdah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Aditya
1437      650     5     
Romance
Matahari yang tak ternilai. Begitulah Aditya Anarghya mengartikan namanya dan mengenalkannya pada Ayunda Wulandari, Rembulan yang Cantik. Saking tak ternilainya sampai Ayunda ingin sekali menghempaskan Aditya si kerdus itu. Tapi berbagai alasan menguatkan niat Aditya untuk berada di samping Ayunda. "Bulan memantulkan cahaya dari matahari, jadi kalau matahari ngga ada bulan ngga akan bersi...
Sebuah Kisah Tentang Dirinya
1107      630     0     
Romance
Setiap orang pernah jatuh cinta dan mempunya ekspetasi tinggi akan kisah percintaannya. Namun, ini adalah kehidupan, tak selalu berjalan terus seperti yang di mau
Gilan(G)ia
507      281     3     
Romance
Membangun perubahan diri, agar menciptakan kenangan indah bersama teman sekelas mungkin bisa membuat Gia melupakan seseorang dari masa lalunya. Namun, ia harus menghadapi Gilang, teman sebangkunya yang terkesan dingin dan antisosial.
A D I E U
2189      875     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
The Spark Between Us
9989      2964     2     
Romance
Tika terlanjur patah hati untuk kembali merasakan percikan jatuh cinta Tapi ultimatum Ibunda untuk segera menikah membuatnya tidak bisa berlamalama menata hatinya yang sedang patah Akankah Tika kembali merasakan percikan cinta pada lelaki yang disodorkan oleh Sang Ibunda atau pada seorang duda yang sepaket dengan dua boneka orientalnya