Sudah seluruh Penjuru sekolah ia cari, bahkan toilet khusus lelaki juga tak lupa di singgahinya, tapi ujung rambut saja tidak nampak.
Pencarianya terhenti ketika merasakan sesuatu melingkar di tanganya, siapa lagi kalau bukan Arsa.
"Nyari gue?"
"Enggak" Elaknya pelan
"Enggak salah?" Arsa menautkan kelingkingnya pada kelingking gadis itu, membuat simpul manis.
"Inget ini?" Tukas Arsa selembut mungkin, berharap gadis itu akan mendengarkan perkataanya. Perlahan pikiran Retta kembali pada masa kecil mereka yang indah, dulu Arsa pernah berjanji bahwa ia akan menjaga Retta sebisa yang ia lakukan, dan itu bukan saja bualan, terbukti sampai sekarang lelaki itu benar-benar melindunginya. Dan satu hal yang Retta sesali adalah mengapa dirinya dulu mau menerima pernyataan cinta Arsa.
"Lo percaya sama perkataan mereka?" Sambungnya sementara Retta masih saja tetap diam.
"Jawab Ret! Lo percaya sama perkataan mereka?"
"Maaf Sa, maafin gue."
"Lo gak salah, gak usah minta maaf! Lo juga ga perlu nangis air mata lo terlalu berharga buat lelaki se-brengs*k gue" Arsa membelai rambut Retta pelan, mencoba menyalurkan kehangatan, ia juga meminjamkan dada bidang miliknya sebagai tumpuan kepala Retta.
"Ret, asal lo tau sampai kapanpun gue gak bakal jatuh cinta sama wanita selain lo. Lo boleh percaya sama rumor itu tapi, suatu saat gue bakal kasih lo bukti. berhenti nangis ingus lo ngotorin baju gue bego!"
"Btw, sa kita bisa jadi mantan goals versi lambe turah gak ya?" Tanya Retta memecah ke canggungan. Mungkin Retta adalah salah 1 dari beratus-ratus wanita gila yang tersebar ke seluruh Indonesia Raya, bagaimana bisa dirinya menanyakan hal konyol padahal sedari tadi Arsa susah payah menciptakan suasana Baper.
"Lu ya jadi cewek ngebet tenar mulu, untung gak cantik!"
"Gimana sih sa, kalo gua cantik gua dulu pacaranya sama Justin Bieber, bukan sama lo yang kayak tutup panci 5000 an."
"Ret, I Love You for more, gue bakal terus sayang lo walaupun dalam bentuk mantan" ucapnya seraya mengecup pipi kanan Retta, sedangkan yang dikecup hanya diam seperti batu Malin Kundang. Bagaimana tidak? Pasalnya ketika berkasih selama 3,5 tahun Arsa tidak pernah melakukan ini, mentok-mentok juga cuma gandengan tangan di kantin.
"Love you too tutup panci yang suka nyakitin pas sayang-sayang nya. Semoga gue cepet move on dari lo ya kampret. Udah ah kampret baper-baperanya balik kekelas yuk disini sepi banget, gue takut jadi fitnah tetangga."
"Oke mbak mantan, tapi baliknya beda jalur aja biar sensasi Move on nya terasa." Ini pertama kalinya mereka tertawa usai kejadiaan semalam.