Loading...
Logo TinLit
Read Story - 27th Woman's Syndrome
MENU
About Us  

Aku melihat bayangan diriku di cermin kamar. Benar-benar terlihat sangat kacau. Lingkaran hitam di bawah mataku semakin terlihat, tulang pipiku telihat lebih menojol dari biasanya, dan aku sangat terkejut ketika berat badanku turun dengan tidak wajar. Apa depresi ini akan membunuhku?  Aku tertawa, menertawakan diriku sendiri. Aku wanita, 27 tahun, dan single.

Apa single itu suatu ancaman?

Aku tidak paham apapun tentang percintaan. Nol besar untuk usiaku yang sudah hampir kepala tiga. Ini semua gara-gara aku tidak terlalu suka dikekang. Mungkin pikiranku begitu picik ketika pacaran itu aku anggap suatu kekangan. Tapi itulah yang terjadi pada teman-temanku sampai saat ini. Membuatku ragu untuk pacaran dan pacaran itu terlalu buang-buang waktu. Apa aku terlalu picik lagi?

Sebenarnya aku bohong kalau aku tidak pernah jatuh cinta. Aku jelas-pernah-dan-hampir punya pacar. Pernah merasakan cinta itu. Tapi itu sudah lama sekali. Ketika cintamu itu bertepuk sebelah tangan, kau akan tahu kenapa aku menganggapnya buang-buang waktu. Tiba-tiba saja kau melamun, tiba-tiba saja kau teringat semua tentang dia, tiba-tiba kau kehilangan semua mood mu untuk mengerjakan suatu hal. Itulah mengapa aku memutuskan untuk single sampai saat ini.

Single yang akhirnya membuatku snewen.

Aku sebenarnya bukan tipe orang yang gampang stress atau depresi. Tapi tekanan sosial yang aku alami beberapa akhir ini terasa membebani hidupku. Pertanyaan kapan menikah itu semakin sering aku dengar. Desas-desus kedekatanku dengan seseorang selalu menjadi bahan gosip murahan ibu-ibu kompleks. Ibu-ibu muda mulai khawatir dengan suami mereka yang hanya sebatas tersenyum padaku. Ah, apa aku terlihat begitu berbahaya?

Apa cuma aku yang mengalaminya?

 

NB:

apa ada yang usianya 27 tahun atau lebih dan single?

atau malah belum sampai 27 tahun tapi sudah mendapatkan pertanyaan ini?

How do you feel about this chapter?

2 1 0 0 1 1
Submit A Comment
Comments (17)
  • aiana

    @renicaryadi terimakasih, ini ada skuelnya, Kinara saat remaja, namun masih ongoing. Iyaaa. masih ditnnggu kelanjutan storynya. Semangat

    Comment on chapter Prolog ; My Biggest Question
  • renicaryadi

    Kakkk bagus ceritanya kusave dulu yaa. Deskripsi kakak bener banget soal depresi.

    Semangat terus. Makasih juga udah dateng ke The Perfect Brother 😉

    Comment on chapter Prolog ; My Biggest Question
  • aiana

    @dreamon31 terimakasih kakak, masih terus belajar

  • aiana

    @atinnuratikah terimakasih, dibaca lanjutannya kakak

  • aiana

    @Riyuni betul, banyak sekali yang sebenarnya pusing ketika di tanya masalah ini

  • aiana

    @Ervinadyp selalu, dalam proses, jangan lupa di baca lagi... terimaksih

  • aiana

    @ikasitirahayu1terimakasih, sering-sering baca kelanjutannya. sudah mau selesai ini

  • ikasitirahayu1

    Hai kak, bagus ceritanya. Btw, aku ini single :)

    Comment on chapter Prolog ; My Biggest Question
  • nuratikah

    keren kak ceritanya.

    Comment on chapter Prolog ; My Biggest Question
  • dreamon31

    bagus pemilihan katanya...semangat yaa...

    Comment on chapter Prolog ; My Biggest Question
Similar Tags
Perjalanan Move On Tata
469      318     0     
Short Story
Cinta, apasih yang bisa kita katakan tentang cinta. Cinta selalu menimbulkan rasa sakit, dan bisa juga bahagia. Kebanyakan penyakit remaja sekarang yaitu cinta, walaupun sudah pernah merasakan sakit karena cinta, para remaja tidak akan menghilangkan bahkan berhenti untuk bermain cinta. Itulan cinta yang bisa membuat gila remaja.
Dear Groom
480      343     5     
Short Story
\"Kadang aku berpikir ingin seperti dulu. Saat kecil, melambaikan tangan adalah hal yang aku sukai. Sambil tertawa aku melambaikan tangan pada pesawat yang lewat. Tapi sekarang, bukan seperti ini yang aku sukai. Melambaikan tangan dengan senyuman terpaksa padanya bersama orang lain.\"
My Brother Falling in Love
35834      3430     8     
Fan Fiction
Pernah terlintas berjuang untuk pura-pura tidak mengenal orang yang kita suka? Drama. Sis Kae berani ambil peran demi menyenangkan orang yang disukainya. Menjadi pihak yang selalu mengalah dalam diam dan tak berani mengungkapkan. Gadis yang selalu ceria mendadak merubah banyak warna dihidupnya setelah pindah ke Seoul dan bertemu kembali dengan Xiumin, penuh dengan kasus teror disekolah dan te...
Ku Jaga Rasa Ini Lewat Do\'a
517      376     3     
Short Story
Mozha, gadis yang dibesarkan dengan pemahaman agama yang baik, membuatnya mempunyai prinsip untuk tidak ingin berpacaran . Namun kehadiran seorang laki -laki dihidupnya, membuat goyah prinsipnya. Lantas apa yang dilakukan mozha ? bisakah iya tetap bertahan pada prinsipnya ?
When Home Become You
415      308     1     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
Hanya Untukku Seorang
1013      545     1     
Fan Fiction
Dong Hae - Han Ji bin “Coba saja kalo kau berani pergi dariku… you are mine…. Cintaku… hanya untukku seorang…,” Hyun soo - Siwon “I always love you… you are mine… hanya untukku seorang...”
Dialog Hujan
538      384     3     
Short Story
Tak peduli orang-orang di sekitarku merutuki kedatanganmu, aku akan tetap tersenyum malu-malu. Karena kau datang untuk menemaniku, untuk menenangkanku, untuk menyejukkanku. Aku selalu bersyukur akan kedatanganmu, karena kau akan selalu memelukku di dalam sepiku, karena kau selalu bernyanyi indah bersama rumput-rumput yang basah untukku, karena kau selalu menyebunyikan tangisku di balik basahmu.
Danau Toba and My English Man
613      385     0     
Romance
Tentang Nara dan masa lalunya. Tentang Nara dan pria di masa depan.
Game of Dream
1370      760     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...
Ketika Takdir (Tak) Memilih Kita
559      313     8     
Short Story
“Lebih baik menjalani sisa hidup kita dengan berada disamping orang yang kita cintai, daripada meninggalkannya dengan alasan tidak mau melihat orang yang kita cintai terluka. Sebenarnya cara itulah yang paling menyakitkan bagi orang yang kita cintai. Salah paham dengan orang yang mencintainya….”