Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

"Ghh.. Kau bajingan! Atas nama Dewi Aristia.  Kau pikir aku akan membiarkannya."

"Hahaha Dewi aristia? Siapa tuh? Kau menyebutku bajingan, bukan? Lalu kau apa? Kau membunuh orang-orangku dengan seenak jidatmu dan kau menyebutku bajingan atas nama Dewi? Lucu sekali!" 

Mungkin jika aku dapat bercermin, kini mukaku benar-benar menunjukan kebencian yang amat mendalam dan bisa dibilang menakutkan. 

Atas nama Dewi dia bilang? Hah. Jangan bercanda denganku!

"Penjahat sepertimu pantas mat-"

"Haha ngoceh apaan lagi kau? Baiklah. Akan kutunjukan apa yang bisa dilakukan penjahat ini ke kalian! Pertama. Setelah mengalahkanmu disini, akan kukuliti anak buahmu satu persatu! Kedua-"

"CUKUP! Kau.. Kau memang tidak bisa kubiarkan hidup." 

Dia mulai berlari menghapus jarak dan mengayunkan senjatanya kearahku.

Mantap! Sesuai rencanaku.

Kami bertukar serangan secara cepat. Tidak, daripada dibilang bertukaran serangan, ini bisa dibilang kalau aku hanya fokus bertahan. 

Dengan api amarah di matanya, dia menyerangku secara membabi buta yang bahkan dapat mendorongku terus mundur. 

Bagus.. Sekarang tinggal mencari apa yang sebenarnya.. Ketemu!!

Dukk  Cling.. 

Suara  benda melayang diudara kemudian terjatuh ditanah sesaat kemudian cairan berwarna merah merembes dari benda itu.

Dengan tampang kosong, lawanku hanya dapat menatap benda itu.

Hmm Dia shock kah?

"Huh?... Arggg!" 

Dengan tampang kesakitan dan ketakutan bersatu jadi satu, dia melihat benda itu kemudian tangan kanannya lalu diriku secara bergantian.

"Ada apa? Bukankah kau akan menghukumku? Sekarang bagaimana kau akan melakukannya?"

Menahan sakit, dia mengigit bibir bawahnya. Ia tumbang dan berlutut memegang tangannya yang terus meneteskan darah.

"Ku-"

"Hah? Apa? Sudah menyerah kah? Bukankah kau masih punya tangan kiri? Kau tidak mau bangun? Dan melawan lagi?"

"Ku-kumohon.. Ampuni bahawanku! Mereka tidak ada sangkut pautnya dengan ini!"

Cih, dia menangis. Mau bagaimana pun dia tetap wanita kah? Sial.

Menunduk. Aku berusaha tidak melihatnya secara langsung. Sepertinya mentalku mulai terpengaruh.

" Maaf. Tetap saja aku tidak dapat melakukan itu. Bagaimana pun mereka juga harus mati!"

Sembari menahan rasa sakitnya dia terus berusaha memohon.

Kalau seperti ini, aku terlihat seperti penjahan beneran. Sialan.

Yah Nasi dah jadi bubur juga.

"Kumohon. Mereka punya keluarga yang harus mereka hidupi. Cukup tukar aku dengan nyawa mereka."

Keluarga.. keluarga?

" Itu benar Glen! Ibuku memang sangat cantik. Dan meskipun aku tidak terlalu akrab dengan ayahku tapi nanti akan kupertemukan kau dengannya. Dia pasti senang dengan bantuan yang kau berikan. Oh ya. Kalau buku-buku tentang sihir ibuku punya banyak. Nanti kalau kau bisa ke kerajaanku akan kuperlihatkan buku-buku peninggalan beliau." Tiba-tiba ingatan tentang percakapanku dengan Luxia muncul. 

Aku hanya dapat tersenyum kecut.

" Keluarga kau bilang? Kalau memang mereka memiliki keluarga, mereka seharusnya tahu resiko dimedan perang bukan? Kaupikir hanya mereka yang punya keluarga ? Haha lucu sekali. Tapi tenang saja, akan kuberi keringanan. Akan kuberikan mereka kematian dengan tanpa rasa sakit. Akan kupenggal mereka."

Mendengar jawabanku, Sepertinya dia sangat terkejut dan ketakutan secara bersamaan.

Kalau kau tidak siap berperang jangan mengangkat senjata dan ke medan perang. Itu adalah hukum mutlak. Aku yang sangat mengerti bagaimana kejamnya medan perang cukup yakin dengan jawabanku. 

Tanpa diduga dia tiba-tiba berusaha pergi dan meraih pedang yang berada didekat tangan kanannya yang terpotong. Saat ia berhasil meraih pedang itu dengan tangan kirinya.

Jlebb. . .

Aku menusukan pedangku ke punggungnya.

"Guuhh.. " Dia tersentak karna tusukan ini.

" Membelakangi musuh adalah kesalahan besar seorang prajurit. Seharusnya kau tahu itu! Sekarang beristirahalah dengan tenang!" 

Aku mencabut pedangku dari punggungya. Darah segar menempel dipedangku dan darah segar pula merembes dibawahnya.

"Uhuk.." Batuk darah keluar dari mulutnya.

Dengan terengah-engah dan dengan sisa tenaganya dia bergumam..

"To.. long am-puni.. mere..ka.." nafasnya pun berhenti.

Jujur dalam hati perasaan campur aduk menghinggapiku saat ini, ketika melihatnya menghembuskan nafas terakhir dengan berlumuran air mata itu.

Kebencian dan rasa bersalah seolah bercampur menjadi satu.

Kurasa sudah lama sekali aku tidak merasakan perasaan seperti ini.

Dengan perasaan campur aduk yang kurasakan ini, aku meninggalkan tubuh wanita berarmor ini dan menghampiri luxia yang terbujur kaku.

Author Note :
Sepertinya adegan pertarungan perlu dibikin lebih intens lagi, kan?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Sherwin
371      250     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Night Stalkers (Segera Terbit)
624      509     4     
Horror
Ketika kematian misterius mulai menghantui sekolah di desa terpencil, Askara dan teman-temannya terjebak dalam serangkaian kejadian yang semakin tak masuk akal. Dimulai dari Anita, sahabat mereka yang tiba-tiba meninggal setelah mengalami kejang aneh, hingga Ifal yang jatuh pingsan dengan kondisi serupa. Mitos tentang kutukan mulai beredar, membuat ketakutan merajalela. Namun, Askara tidak per...
Sweetest Thing
2225      1119     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
Orange Haze
505      352     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
Cinta Si Kembar
10509      1916     2     
Romance
Lala dan Lulu adalah saudara kembar yang memiliki kepribadian dan pekerjaan yang berbeda,tetapi mereka mempunyai permasalahan yang sama yaitu mereka berdua dijodohkan oleh orang tua mereka.Akankah mereka akan menyetujui perjodohan tersebut dan akankah mereka akan menyukai calon tunangan mereka.
Kamu
295      242     0     
Short Story
Untuk kalian semua yang mempunyai seorang kamu.
Listen To My HeartBeat
580      351     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Terpatri Dalam Sukma
687      455     0     
Short Story
Bukan mantan, namun dia yang tersimpan pada doa
SEBUAH KEBAHAGIAAN
565      440     3     
Short Story
Segala hal berkahir dengan bahagia, kalau tidak bahagia maka itu bukanlah akhir dari segalanya. Tetaplah bersabar dan berjuang. Dan inilah hari esok yang ditunggu itu. Sebuah kebahagiaan.
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
5552      1882     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...