Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Glen vs Luxia?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

Kini aku tengah berada disungai bersiap untuk mencari ikan sebagai bahan masakan nanti malam. Sebelumnya aku telah membuat tombak dengan memanfaatkan kayu yang ku potong runcing dan ku modifikasi sedemikian rupa menjadi tombak berkait. Yah ini adalah salah satu ketrampilan bertahan hidup yang ku dapatkan di militer dahulu.

Aku membuat 2 tombak,   satu untukku dan   satu  lagi untuk Orxsia yang telah kuperintahkan untuk menyusulku. Namun, dia belum kunjung datang juga.


Sembari menunggu aku terus mencoba menangkap ikan-ikan yang berada disungai. 
Sungai ini telihat jernih dan lumayan dangkal dengan banyak batu pada bagian pinggirannya. Ikan-ikan yang terdapat di sungai ini juga besar-besaran dan banyak jumlahnya.

Setelah beberapa kali menombak, akhirnya aku berhasil menangkap 2 ikan berukuran lumayan besar.  Kalo boleh menerka-nerka, mungkin ikan itu mempunyai berat sekitar 2 kg.

Tidak lama, Orxsia datang bersama Luxia. Aku heran, kenapa dia mengajak Luxia_-?

"Tuan Glen, maafkan keterlambatan saya. Seperti yang Anda perintahkan, saya datang setelah Nona Luxia Tenang."

“Kenapa kau mengajak Luxia?” 

Sebelum Orxsia menjawab, Luxia mendahuluinya.

“Memang kenapa kalau aku ikut? Tidak boleh?” Luxia berkata dengan nada ketus.

“Tidak, aku hanya heran saja.”

“Heran? Heran kenapa?”

"Tidak apa. Yang lebih penting, Orxsia! Sekarang ambil tombak itu dan buru ikan yang banyak untuk ku masak nanti! Kau tahu caranya kan?"

“..." Luxia tidak dapat berkata apa-apa setelah mendengar jawabanku.

 "  Baik Tuan! Anda bisa mempercayakan kepada saya.  Saya permisi."

 Setelah meminta izin, Orxsia kemudian menjauh dari kami, menyusuri sungai untuk mencari ikan.

" Hei Glen! Aku tetap menanti penjelasanmu kepada yang lain tentang perkataanmu tadi, mengerti? "

"  Aku minta maaf. Aku terlalu asik tadi, sampai-sampai berlebihan seperti itu. Tapi kau tahu? Tadi waktunya tidak tepat untukku bilang kalau itu hanya candaan, bisa-bisa aku dibunuh mereka semua."

" Aku tidak butuh permintaan maafmu!! Cukup jelaskan saja kepada  mereka yang sebenarnya!!"

"Iya-iya. Nanti waktu makan aku jelaskan yang sebenarnya kepada mereka."

"Bagus. Aku tunggu nanti. Ngomong-ngomong, apakah kau menombak ikan? Sudah dapat berapa? Terus bagaimana caranya?"

"Aku sudah dapat 5.  Hei, Kau seperti anak kecil yang baru melihat mainan baru. Apa kau ingin mencobanya? Sini kuajarin caranya."

" Aku juga bisa melakukannya, sini tombaknya..."

Luxia merebut tombak yang berada di tanganku kemudian berusaha menombak ikan di air. 

Pyakk...Pyakk...Pyakk...


Dia terus mencoba menombak asal ke air, tapi hasilnya... Nihil.

Sudah kuduga, dia memang tidak tahu caranya.


" Sini aku ajari caranya... "

Karena sebal akan tingkah sok tahunya, aku menghampiri lalu memegang tangannya dari belakang.

" Bo-bodoh.. A-apa yang kau lakukan? Kenapa tiba-tiba memegangku? Apa kau ingin melakukan pelecehan lagi?" 

" Hei! kenapa kau bisa berfikir seperti itu? Aku hanya ingin mengajarimu caranya menombak ikan, jangan berfikir yang macam-macam. Selain itu, diamlah atau ikannya tidak mau mendekat. "

Karena dia mengatakan hal itu, aku juga mulai menyadari posisi kita saat ini. Posisi kami sekarang mirip seperti sepasang kekasih yang tengah berpelukan.

Karena memikirkan hal itu, sekarang entah kenapa detak jantungku juga makin meningkat.

Apakah aku mulai gugup? 

Kenapa perasaanku jadi seperti ini?


 Tenanglah Glen! Kamu hanya mengajarinya menombak, tidak ada maksut lain ...Tenanglah!

Aku terus berusaha menenangkan pikiran ku yang mulai kacau. Kami berdua pun hanya bisa diam mematung.

Dalam keadaan diam ini, kurasa ia juga merasakan hal yang sama denganku, telinga panjangnya perlahan berubah semakin merah.


" Hei Nona... Apa kau mulai gugup? Bisakah kau sedikit lemaskan tanganmu? Lihatlah, ada ikan mulai mendekat. Bersiaplah untuk menombak!"

Aku membisikan kalimat itu secara pelan ketelingannya. Sesaat aku merasa dia bergetar sedikit kemudian berusaha menenangkan diri dan mengangguk tanda dia mengerti. Perlahan aku menggerakkan tombaknya ke arah ikan itu, ketika aku sudah merasa cukup dekat.

" Baiklah.. Sekarang!! '' Aku mengarahkan tombak ke ikan didepan kita dan... Berhasil! Tombak kami berhasil menancap di ikan itu.

" Yee akhirnya aku berhasil.. Ah.. Terima kasih Glen." Dengan riang dia mengangkat tombaknya tinggi-tinggi. Menyadari bahwa aku masih di dekatnya kemudian dia kembali tenang, Mukanya merah. 

Ah dia seperti Anak...

"Awas jika kau menganggapku anak kecil lagi!!" Seolah mengetahui apa yang kupikirkan dia mengucapkan itu.

" Hei! Bagaimana kau bisa mengetahui apa yang kupikirkan?"

" Tentu saja. Bukankah kau sekarang berada didekatku? Aku bisa mendengar detak jantungmu berdegup kencang saat ini, Jadi jangan heran jika aku bisa mendengar suara hatimu juga. "

Luxia berbalik kemudian menaruh tangan kirinya di dadaku, senyum merekah di bibirnya.

(Deg) 


Senyumnya begitu cantik. Senyum itu membuat jantungku seolah tersetrum sesuatu. Dengan tangan kirinya yang masih di dadaku, tak ayal Luxia mengetahui hal ini.

" Hoho Apa ini? Kenapa detak jantungmu semakin cepat? Apa Kau gugup ? Ataukah kau jatuh cinta denganku?"  Dengan tanpa berdosa dia mengatakan hal itu. 

"..." Aku yang bingung akan perasaan yang kualami hanya bisa diam mematung.

" Hei-hei kenapa kau diam? Tadi aku hanya bercanda. Pff hahaha kau harus lihat mukamu, Glen. Mukamu terlihat memerah hahaha.Sekarang kita impas atau lebih tepatnya aku menang hahaha " Dengan tertawa terbahak-bahak Luxia terus mengejekku.

Gadis ini!! Rupanya dia mengerjaiku!!

.

.

" Ah, Glen? Apa yang kau lakukan? Apa kau marah? Ma-maafkan aku, jadi bisakah kau melepaskanku?"

Luxia panik karena tiba-tiba aku memeluknya dengan erat.

" Bukankah kau bisa menebak isi hatiku? Begini saja, jika kau bisa menebak 3x apa yang kupikirkan sekarang sekarang. Maka aku akan melepaskanmu. Tapi jika kau salah sebanyak 3 x, maka kau akan mendapatkan hukuman."

 " APA? Aku tidak mau. Cepat lepaskan aku!! " Luxia terus meronta-ronta berusaha lepas dari dekapanku. Tapi sayang, kekuatanku jauh lebih besar daripada miliknya sehingga perlawanannya seolah sia-sia.

"Baiklah kita mulai! Silahkan tebak, Nona Luxia yang sok tahu."

Luxia yang sudah pasrah  karena tidak bisa lepas segera menjawab.

"Kau membenciku."

 "Salah"

" Kau hendak melecehkanku lagi. "

"Mungkin, tapi dihitung salah. "

" Kalau memang salah, kenapa kau berkata mungkin!! "

" Entahlah. Baiklah, tersisa 1 lagi."

" Kau menganggapku cantik?"

" Benar."

"Hah? Apa maksutmu?" Luxia mulai menampakan wajah kebingungan.

"Entah. Silahkan lanjutkan!" Tanpa menghiraukan wajah kebingungannya aku menyuruhnya melanjutkan permainan.

"kau mengangapku menyebalkan? "

"Benar. Baiklah, tersisa 1 jawaban yang menentukan." 

Sepertinya Luxia mulai berpikir dengan keras saat ini.

Seolah telah menemukan jawabannya, dia pun menjawab.

 "Kau marah karena candaanku barusan?"

" Salah. Baiklah, sekarang tutup matamu."

" A-Apa yang akan kau lakukan?"

"Tentu saja menciummu. Itulah hukumannya."

"A-apa! Tidak mau. Beri aku kesempatan sekali lagi."

" Maaf Nona. Hukuman adalah hukuman. Karna kau telah salah 3 x jadi hukuman harus dilaksanakan. Pejamkan matamu! " Perlahan aku mulai menyentuh dan mengangkat dagunya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku masih memegang tubunya degan erat agar dia tidak lepas.

Dia mulai pasrah dan memejamkan matanya. Ketika bibirku sudah sangat dekat dengan bibirnya, tiba-tiba dia berkata dengan lirih.


" kau mencintaiku..."

Akupun melepas pelukanku dan berjalan menjauhi pinggiran sungai, meninggalkan Luxia dengan muka kebingungan. 

" Yah... Tidak masalah. Sekarang coba carilah ikan lagi dan lakukan  itu sendiri! Aku akan pergi membuat tombak lagi." Aku berkata sembari terus berjalan menjauh dari Luxia.
"..."
Rasakan dasar cewek menyebalkan! Sekarang kau pasti akan terus memikirkan hal itu hahaha

Dengan wajah sebal dia kembali mencoba menangkap ikan lagi.
.
.
.
Next Chapter : Perjamuan dan pengumuman dari Fenrid sang kepala Desa

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Without Guileless
942      549     1     
Mystery
Malam itu ada sebuah kasus yang menghebohkan warga setempat, polisi cepat-cepat mengevakuasi namun, pelaku tidak ditemukan. Note : Kita tidak akan tahu, jati diri seseorang hingga kita menjalin hubungan dengan orang itu. Baik sebuah hubungan yang tidak penting hingga hubungan yang serius
IRIS
483      355     2     
Short Story
Alf terlahir dalam dunianya yang gelap, sementara Faye hidup dalam sisi yang berlawanan dengannya. Namun, siapa sangka jika ternyata sesekali Faye menginginkan hidup di posisi Alf. Sedangkan Alf telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan hitamnya, bukan beralih ke dunia putih milik Faye, namun ke kehidupan yang sebelumnya telah dipilih ibunya, Sang Pengkhianat.
Inital J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
2347      871     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...
Chrisola
592      347     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Katamu
2702      991     40     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
Sweetest Thing
1775      939     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
The Boy
1635      610     3     
Romance
Fikri datang sebagai mahasiswa ke perguruan tinggi ternama. Mendapatkan beasiswa yang tiba-tiba saja dari pihak PTS tersebut. Merasa curiga tapi di lain sisi, PTS itu adalah tempat dimana ia bisa menemukan seseorang yang menghadirkan dirinya. Seorang ayah yang begitu jauh bagai bintang di langit.
My Andrean
9765      1665     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Cinta tanpa kepercayaan
463      347     0     
Short Story
ketika sebuah kepercayaan tak lagi ada dalam hubungan antara dua orang saling yang mencintai