Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Platz Zum Bleiben I (Tempat Bersinggah Bagian I)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

Platz Zum Bleiben I
(Tempat Bersinggah Bagian I)

Setelah berjalan seharian, akhirnya kami menemukan jalan keluar dari hutan ini.

Sebelumnya kami telah beristirahat sebanyak 3 kali dan berusaha mengobati atau meringankan sakit yang diderita 2 elf teman Luxia dengan tanaman obat dan mantra yang dibacakan Luxia.

Pada saat dia hendak mengobati aku selalu berusaha memakan sedikit tanaman obat itu untuk sekedar menghafal rasanya dan melihat bagaimana Luxia meracik serta memanjatkan mantra. Mungkin karena skill learn yang kumiliki, akhirnya sedikit demi sedikit aku bisa menghapalkannya kalimat mantra yang diucapkan Luxia serta menganalisis bagaimana cara melakukan hal serupa.

Awalnya dia protes saat aku selalu memandanginya bekerja, tapi lama-lama dia akhirnya membiarkanku melihat cara dia meracik.
Setelah melihat 6 x dia melakukan hal itu  aku akhirnya mencoba melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya, tapi apa yang terjadi... 

Aku belum berhasil.. 

Memang mantra yang diucapkan sudah benar, tetapi tetap saja lingkaran sihir hanya keluar samar-samar dan ukurannya tidak terlalu besar.

" Apakah ini karna aku baru mencobanya dan masih belum berhasil?"

[Jawaban. Skill learn> Proses: berjalan.Anda masih belum bisa menggunakan mantra penyembuh, Solusi. Teruslah berlatih!] 

Sistem menjawab pertanyaananku dan menyarankan untuk terus berlatih.
'' Yah, masuk akal sih kalo masih kayak gitu, toh aku baru mulai'' 

Kembali ke posisi kita saat ini, kami telah berhasil menemukan jalan keluar dari hutan ini. 

Saat benar-benar telah keluar dari pepohonan hutan aku melihat sebuah padang rumput yang sangat luas. Daratannya bewarna hijau khas musim semi. Cahaya oren mulai muncul dari mentari yang menandakan sekarang telah sore. Melihat lebih jauh sepertinya ada sebuah aliran sungai dan ada seperti sebuah pagar pematang didepan sekitar 200 meteran dari posisiku. 

"Jika ada pematang bukannya itu berarti itu adalah ladang milik seseorang. Mungkinkah disana ada rumah penduduk?"

''Hey Luxia, apakah didepan sana ada desa? Apakah kau mengenal daerah sini? '' Aku bertanya kepada Luxia yang melihat takjub pemandangan Padang rumput didepan kita.

''Ti-Tidak, aku belum pernah keluar dari hutan sebelumnya'' 

" Hah kau tidak pernah keluar dari hutan? Apakah kau itu anak rumahan yang takut keluar sendirian? Dan seorang anak kecil yang terkagum hanya karena sebuah Padang rumput? 

Yah sudahlah, ayo kita pergi ke sana, siapa tahu disana ada desa yang dapat kita singgahi. Orxsia, apa kau masih sanggup membawa mereka berdua? '' mengabaikan  tatapan Luxia yang sepertinya marah karena aku menyebunya anak rumahan dan seorang anak kecil karena mengagumi Padang rumput, aku bertanya kepada Orxsia yang selama perjalanan ini telah membawa kedua elf yang sakit itu.

''Tidak masalah Tuan, tugas ringan seperti ini bisa anda serahkan kepada saya. Saya masih sanggup bahkan jika harus berjalan berkilo-kilo lagi.'' Orxsia menjawab pertanyaan ku dengan penuh semangat.

'' Hey sudah kubilang jangan menyingkat namaku!! Yang lebih penting, apa barusan kau menyebutku anak kecil? Dengar manusia, aku telah hidup bahkan lebih lama darimu.. jadi kalau seseorang dapat dianggap bocah pasti itu adalah dirimu! Kau dengar!!''

'' Baiklah ayo kita pergi kesana'' mengabaikan protes Luxia, aku mulai berjalan kedepan.

'' Jangan abaikan aku!!'' Luxia berteriak sembari matanya mulai berkaca-kaca.

" Bukannya dia bilang kalau dia telah dewasa? Apa-apaan sikap anak kecil yang dia perlihatkan itu?'' Tanpa memperdulikan sikap kekanak-kanakan nya aku terus berjalan maju.

Tidak lama setelah kami menyusuri sungai dan menemukan sebuah tempat yang sepertinya ladang basah belum ada tanamannya, kami menemukan Desa berpenduduk. Desa itu tersinari dari cahaya obor yang dipasang didepan rumah dan jalanan, sepertinya belum ada teknologi listrik didunia ini.

Saat kami memasuki desa, terlihat sepertinya arsitektur desa itu sangatlah sederhana. Kami berjalan santai menuju tengah-tengah desa tanpa melihat satu orang pun diluar rumah, mungkin karena memang sudah lumayan larut banyak penduduk desa yang sudah terlelap tidur.

Menurutku desa ini tidaklah besar dengan jumlah rumah yang masih dapat dihitung.

Saat kami sudah sampai ditengah desa, sepertinya kami menemukan penduduk yang bertugas berjaga malam.

Akupun memutuskan untuk berbicara dengan mereka. Tapi saat aku mulai mendekat..

'' Monster.. Cepat bunyikan alarm dan evakuasi penduduk..Cepat!! '' salah satu dari mereka mengucapkan hal itu dan 1 orang lagi sudah berlari kabur dengan paniknya, sepertinya dia hendak membunyikan alarm.

'' Hei.. Tenang.. Kami bukanlah orang yang jahat. Kami tidak berniat menyerang Desa ini. Kami bukanlah monster.. yah untuk bawahannya yang dibelakang itu memang monster sih.. Tapi..''

'' Teng..Teng..Teng..Teng'' . 

Sebuah suara yang sepertinya adalah besi  yang dipukul memotong perkataanku. 

Karena mendengar alarm, para penduduk yang berada didalam rumah pun berhamburan keluar rumah. Para wanita dan anak-anak berlari menjauhi pusat desa sementara para pria datang kemari dengan senjata seadanya. Ada yang membawa sabit, pacul, kayu , bahkan sula jerami.

Mereka mulai mengepung kami, mungkin ada sekitar 25 Orang pria dewasa.

'' Monster.. Apa yang kau inginkan dari kami? Apakah kau akan merampok kami dan membunuh kami?'' salah seorang dari mereka mengucapkan pertanyaan itu.

'' Sudah kubilang kami bukanlah penjahat, kami hanya pengelana yang kebetulan singgah didesa ini. Kami bukanlah Mon..''

''Diam!! Kalian pasti adalah anak buah dari Para perambok hitam. Apakah upeti yang kami setorkan pada musim gugur kemarin kurang? Sehingga kalian datang dimusim semi seperti ini? Kami tidak akan tertipu lagi!!'' seorang pemuda berteriak dengan lantang memotong ucapan ku.

''Hei apakah kalian memang suka memotong pernyataan ku? Bukannya tadi kalian bilang untuk kami memperkenalkan diri? Menyebalkan!! Baiklah kalau itu keinginan kalian akan kukabulkan hal itu.   ''  karma aku memang sudah kelelahan,dan emosiku gampang terpancing akhirnya dengan kesal sembari menarik pedangku aku mengucapkan..

'' Jadi kalian tidak mau mendengarkan ya? Sungguh menyebalkan.. Baiklah aku tidak mempunyai pilihan lain. Kesabaranku sudah mencapai batasnya. Majulah, akan kupotong siapapun yang menyerangku!! karna kalian yang menyerang jadi itu bisa dianggap sebagi bentuk pertahanan diri. Orxsia, Lindungi Luxia dan para Elf itu, kekerasan ku ijin, hanya saja jangan sampai membunuh mereka. Mengerti?'' sembari mengacungkan senjataku aku memberi perintah kepada Orxsia.

'' Saya mengerti Tuan.''

Berbeda dengan ku yang menunjukan kemarahan, sepertinya mereka mulai menunjukan ketakutan setelah melihat aku mengacungkan senjataku kepada mereka. Mereka pasti mengerti bahwa pedang yang kupegang bukanlah pedang biasa mengingat ada sebuah listrik biru yang menyelimuti pedang ini. 

Aku masih menunggu mereka menyerang tapi sepertinya tidak ada dari mereka yang mau maju duluan dan membuka pertarungan. 

'' Sampai kapan hal ini berlangsung, mataku sudah ngantuk kampret!''  aku mengumpat dalam hati karena sepertinya mereka benar-benar tidak ada yang mau maju menyerang.. Dimanakah gertakan mereka tadi?

''Cukup.. jika tidak ada yang mau menyerang, maka aku yang akan menyerang..
.
.
.
Suka cerita ini? Dukung penulis dengan cara kasih 👍 Ya
Tenang gratis kok.

Biar penulis makin semangat dan Cepat Updatenya.
Thanks

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Without Guileless
942      549     1     
Mystery
Malam itu ada sebuah kasus yang menghebohkan warga setempat, polisi cepat-cepat mengevakuasi namun, pelaku tidak ditemukan. Note : Kita tidak akan tahu, jati diri seseorang hingga kita menjalin hubungan dengan orang itu. Baik sebuah hubungan yang tidak penting hingga hubungan yang serius
IRIS
483      355     2     
Short Story
Alf terlahir dalam dunianya yang gelap, sementara Faye hidup dalam sisi yang berlawanan dengannya. Namun, siapa sangka jika ternyata sesekali Faye menginginkan hidup di posisi Alf. Sedangkan Alf telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan hitamnya, bukan beralih ke dunia putih milik Faye, namun ke kehidupan yang sebelumnya telah dipilih ibunya, Sang Pengkhianat.
Inital J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
2347      871     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...
Chrisola
592      347     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Katamu
2702      991     40     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
Sweetest Thing
1775      939     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
The Boy
1635      610     3     
Romance
Fikri datang sebagai mahasiswa ke perguruan tinggi ternama. Mendapatkan beasiswa yang tiba-tiba saja dari pihak PTS tersebut. Merasa curiga tapi di lain sisi, PTS itu adalah tempat dimana ia bisa menemukan seseorang yang menghadirkan dirinya. Seorang ayah yang begitu jauh bagai bintang di langit.
My Andrean
9765      1665     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Cinta tanpa kepercayaan
463      347     0     
Short Story
ketika sebuah kepercayaan tak lagi ada dalam hubungan antara dua orang saling yang mencintai