Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

-PROLOG-


"Huh... Huh... Huh... Sial mereka tidak ada habisnya.. Eh!"

A-Apa yang barusan kukatakan?
Apa yang tak habis?

Eh, bukankah itu mayat? Kenapa di sekelilingku banyak mayat berlumuran darah? Dan kenapa Tubuh mereka mengenakan pakaian besi?? Ada apa ini?

" Ouch... Sakit! "

Hah! Kenapa tubuh ku terasa sakit dan berlumuran darah.

Pedang? Kenapa aku memegang pedang? Apakah aku yang membunuh mereka?

Akupun membuang pedang berlumur darah ditanganku.

Kebingungan melanda diriku.

Kini, pandanganku menyapu sekitar.

Namun Percuma, Jarak pandangku hanya berkisar antara 25 meter karena ada kabut berwarna putih yang menutupi area sekitar.

K-kenapa, Sepanjang jarak antara aku dan kabut disekitarku terdapat banyak sekali mayat orang memakai baju besi dan kuda?

Apakah aku ada ditengah medan perang?

"Apa in-"

"G.. len!"

Akupun berbalik karena mendengar ada seseorang memanggil namaku.

Namun apa yang kulihat?

Aku melihat sebuah hal yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Tepat didepanku ada seseorang yang hanya biasa digambarkan dengan satu kata " Cantik".

Belum pernah aku lihat wanita secantik itu.

Rambutnya putih keperakan  tergerai  dan sebagian diikat ke belakang.

Dia memakai baju besi bermotif indah namun sebagian telah compang camping serta berlumuran darah.

Matanya berwarna merah, semerah batu delima. Sebuah pedang yang telah patah tergelatak disampingnya.

Kupandang lebih teliti bukankah didadanya itu ada luka sabetan senjata yang mengoyak baju besi hingga ada darah segar terlihat menetes ke bawah.

Dengan posisi terduduk, dengan kedua lututnya sebagai tumpuan, Dia mengulurkan kedua tangannya ke arahku.

"K-kau terlihat terluka, Nona? Kita harus segera membawamu ke rumah sakit!"

Sebagai balasan atas ucapanku diapun tersenyum. Namun, senyumnya itu bukanlah sebuah senyuman ramah, melainkan sebuah senyum kesedihan.  Air mata menetes dari matanya.

Sesaat kemudian dia mengucapkan,

" ɪᴄʜ ᴡᴇʀᴅᴇ ᴀᴜғ ᴅɪᴄʜ ᴡᴀʀᴛᴇɴ,ʟᴇᴜᴛᴇ,ᴅɪᴇғᴜʀ ᴍɪᴄʜ ʙᴇsᴛɪᴍᴍᴛ ᴡᴀʀᴇɴ,sᴏʟᴀɴɢᴇ ɪᴄʜ ᴅɪᴄʜ ᴡᴇɪᴛᴇʀʜɪɴ ʙᴇɢʟᴇɪᴛᴇ,ᴀᴜᴄʜ ᴡᴇɴɴ ᴅᴇʀ ᴛᴏᴅ ᴠᴏʀ ᴜɴs sᴇɪɴ ᴡɪʀᴅ"

" ( Aku akan menunggumu wahai orang yang ditakdirkan untukku. Selamanya aku akan terus menemanimu, bahkan jika kematian yang akan ada didepan kita ). "

Aku tidak mengerti bahasa apa yang digunakan, tapi entah kenapa aku memahami makna dari kalimat tersebut yaitu "Aku akan menunggumu".

Mendengar hal itu, entah kenapa air mata juga menetes membasahi pipiku dan aku merasa seolah itu adalah kata-kata yang sangat menenangkanku.

*Wuuusss* Angin bertiup menghilangkan kabut secara perlahan.

Malihat apa yang ada dibalik kabut ini adalah sesuatu yang tidak ingin kulihat.

Banyak. Tidak! Sangat banyak tubuh tergeletak bersimbah darah. Mungkin ada ribuan mayat yang membuat tanah-tanah telah berwarna merah.

Saat Kabut telah benar-benar menghilang. Dibelakang wanita ini atau lebih tepatnya didepanku,  dengan jarak lumayan jauh ada pemandangan yang membuatku membelakan mata.

Pasukan! Itu Pasukan yang berbaris memanjang dengan pakaian besi dan kuda sebagai tunggangan. Sebuah perasaan aneh, karena aku dapat merasakan bahwa mereka adalah musuhku.

"Jadi aku benar-benar dimedan perang kah? Apa yang sebenarnya terja-"

Aku melihat ke langit untuk memikirkan apa yang sebenarnya terjadi, tapi apa yang kulihat adalah apa yang tidak dapat kupercayai.

Langit diatas mereka terlihat hitam! Mendung?  Tidak- tidak! Itu panah! Sialan!!

Ribuan anak panah menukik dilangit dan itu menuju ke arah kami.

Lari? Sial, Tidak akan sempat!

Melihat pemandangan itu, Secara reflek aku  Mengambil Sebuah perisai yang telah rusak kemudian Menaruh perisai itu dibelakang punggungku lalu memeluk gadis yang berada didepanku berusaha melindunginnya.

Walaupun aku kira itu adalah tindakan yang sia-sia, karena dengan perisai yang telah rusak ini pastilah  ribuan anak panah tersebut  akan menembus perisai serta tubuhku dan melukai gadis yang sedang kupeluk.

Tapi kurasa dengan perisai dan tubuhku ini, pastilah anak panah itu dapat tertahan.

Lagipula mati demi melindungi gadis secantik ini kurasa tidak buruk.

Dia saat aku memdekap dirinya, dia kemudian menyenderkan badannya ke dadaku seolah sudah pasrah akan apa yang akan terjadi pada kami berdua. Tapi kemudian dia sedikit membuat jarak antara tubuhku dengan dirinya.

"Hei! Jangan! Nanti kau terkena panah itu!!"

Sebagai balasan dia hanya memandang ke wajahku dan kemudian berkata,

"ɪᴄʜ ʟɪᴇʙᴇ ᴅɪᴄʜ ᴜɴᴅ ᴡᴇʀᴅᴇ ᴅɪᴄʜ ɪᴍᴍᴇʀ ʟɪᴇʙᴇɴ. ᴅᴀɴᴋᴇ "

" ( Aku mencintaimu dan akan selalu mencintaimu. Terima kasih )." Dia tersenyum dengan tulus kepadaku, air mata menetes dari matanya.

Dia meraih wajahku dengan kedua tangannya... Kemudian dia menciumku.

Segera setelah anak panah mendekat dan hendak mengenaiku..

*Jleb... Jleb...*
.
.
.
.
.
.
.
.

"Duakk" aku terjatuh dari ranjangku.

.
.
.

Hallo^_^ .Jangan lupa dukungannya dengan mengklik tanda Like serta komennya. Happy reading^_^

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Mendadak Halal
8042      2199     1     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
Trust Me
58      51     0     
Fantasy
Percayalah... Suatu hari nanti kita pasti akan menemukan jalan keluar.. Percayalah... Bahwa kita semua mampu untuk melewatinya... Percayalah... Bahwa suatu hari nanti ada keajaiban dalam hidup yang mungkin belum kita sadari... Percayalah... Bahwa di antara sekian luasnya kegelapan, pasti akan ada secercah cahaya yang muncul, menyelamatkan kita dari semua mimpi buruk ini... Aku, ka...
Monday
306      239     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.
Backstreet
1353      566     1     
Fan Fiction
A fanfiction story © All chara belongs their parents, management, and fans. Blurb: "Aku ingin kita seperti yang lain. Ke bioskop, jalan bebas di mal, atau mancing di pinggiran sungai Han." "Maaf. But, i really can't." Sepenggal kisah singkat tentang bagaimana keduanya menyembunyikan hubungan mereka. "Because my boyfie is an idol." ©October, 2020
Terpatri Dalam Sukma
686      454     0     
Short Story
Bukan mantan, namun dia yang tersimpan pada doa
She Is Falling in Love
534      333     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.
RUANGKASA
42      38     0     
Romance
Hujan mengantarkan ku padanya, seseorang dengan rambut cepak, mata cekung yang disamarkan oleh bingkai kacamata hitam, hidung mancung dengan rona kemerahan, dingin membuatnya berkali-kali memencet hidung menimbulkan rona kemerahan yang manis. Tahi lalat di atas bibir, dengan senyum tipis yang menambah karismanya semakin tajam. "Bisa tidak jadi anak jangan bandel, kalo hujan neduh bukan- ma...
Meja Makan dan Piring Kaca
57148      8411     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
gilanya diriku
714      434     4     
Short Story
Perjalanan anak gila yang memperjuangkan keluarganya
Lost in Drama
1946      770     4     
Romance
"Drama itu hanya untuk perempuan, ceritanya terlalu manis dan terkesan dibuat-buat." Ujar seorang pemuda yang menatap cuek seorang gadis yang tengah bertolak pinggang di dekatnya itu. Si gadis mendengus. "Kau berkata begitu karena iri pada pemeran utama laki-laki yang lebih daripadamu." "Jangan berkata sembarangan." "Memang benar, kau tidak bisa berb...