Read More >>"> Time Travel : Majapahit Empire (Chapter extra) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Time Travel : Majapahit Empire
MENU
About Us  

Author PoV

Seorang ratu yang cantik jelita,duduk termenung di atas singgasana kerajaanya. Wajahnya tampak sedih, meskipun sedikit guratan-guratan halus kulitnya tak mengurangi kecantikannya.

Mahapatih gajahmada kebetulan melihatnya, lalu masuk ke dalam aula istana,dan bersujud di hadapan sang ratu.

"Ampun baginda ratu.. adakah perkara yang bisa hamba bantu? Wajah baginda ratu tampak murung. Bahkan langit hari ini tampak mendung"

Baginda ratu tribhuwana tunggadewi menghela nafas panjang.

"Aku sedang memikirkan putraku mahapatih"

"Putra mahkota,baginda ratu.. kenapa dengan baginda hayam wuruk"

"Aku memikirkan kesehatanya. Dia sakit-sakitan. Bagaimana jika suatu saat jika aku mangkat, dan dia menjadi raja dengan raga yang seperti itu,mahapatih. Aku mencemaskan putra mahkota, tapi.. aku jauh lebih mencemaskan masa depan majapahit"

Mahapatih gajah mada menundukkan kepala,

"Baginda ratu.. izinkan hamba melakukan ekspedisi untuk mencari tabib terbaik. Bahkan jika itu di ujung bahtera,hamba akan mencarinya"

Ratu tribuwana mengangkat kepalanya,lalu berdiri. Mengangkat bahu mahapatih yang setia itu.

"Bangkitlah,mahapatih.. dengarkan aku,lakukan yang terbaik untuk putraku. Pergilah,jika itu untuk kebaikan putraku. Mengabdilah kepada putraku sampai akhir hayatmu"

"Terimakasih baginda ratu. Titah baginda ratu akan hamba laksanakan sampai akhir hayat hamba"

Ratu tribuwana berjalan keluar dari aula istana,dan mahapatih mengikutinya.

Tapi mereka tidak menyadari,bahwa hayam wuruk duduk bersembunyi di balik singgasana.

Hayam wuruk lalu mengunjungi pasar, dan hendak keluar kompleks majapahit menemui sahabatnya, kumar.

Saat menaiki satu anak tangga gapura,seorang anak laki-laki tiba-tiba muncul di depanya,dengan mengenakan celana panjang dan kaos oblong.

mereka berdua bertemu, saling berhadapan. suasanya menjadi hening sementara waktu. mereka menyadari, bahwa mereka sama.

"ss.. siapa kamu?" tanya anak laki-laki itu heran.

"kamu.. benar-benar mirip denganku. apa kamu titisanku dari dunia lain? aku adalah putra mahkota hayam wuruk" hayam wuruk memegang tubuh anak laki-laki itu. suaranya lirih sekali.

"eng.. aku rendra, rendra pratama. aku tidak tau kenapa sampai di sini. tapi,aku berasal dari masa depan" anak itu menjawab dengan gugup.

lalu, seorang anak india mengahampiri mereka. menyadari jika keduanya sama, kumar membawa kedua anak laki-laki itu bersembunyi di balik pohon wringin dekat gapura.

"demi dewa..!! acha.. aku tidak percaya ini. kalian benar-benar sama" kumar tertegun

"tunggu.. aku tidak mengerti. sebenarnya dimana aku sekarang?" tanya anak muda itu heran

"acha.. kamu sedang berada di negeri majapahit," kumar menjawab.

"dia berasal dari masa depan,kumar.. aku yakin, dia adalah titisanku." jawab hayam wuruk.

"acha,,, aku benar - benar tidak percaya ini"

hayam wuruk terkulai lemas, kedua anak laki-laki itu membopohnya.

"baginda rajasa" kumar langsung memegang tubuh hayam wuruk

"rendra.. kau terlihat sehat ragamu.. maukah kau menggantikanku sebagai putra mahkota?"

hayam wuruk menggenggam tangan rendra, matanya memelas dengan bibir pucatnya. sedangkan kumar, terlihat cemas akan kondisi teman baiknya itu.

"putra mahkota? aku benar-benar tidak tau majapahit baginda" jawab rendra

"seorang mahapatih dan ibunda ratu yang akan mengajarimu. jangan khawatir, rendra.. kamu adalah aku. itu karena kamu adalah titisanku. Dan juga,aku memiliki seorang adik perempuan, namanya dyah nertaja. Aku yakin, kamu akan menyayanginya seperti aku menyayangi dyah. Jagalah dia,rendra"

rendra pun menyetujuinya.

"jika ragaku sedikit pulih, aku akan menggantikanmu di masa depan" kata hayam wuruk

"tidak.. tidak usah baginda. aku tidak punya siapa-siapa lagi disana. hanya ayah angkatku saja"

dan mereka saling berganti pakaian. rendra kembali masuk ke komplek kerajaan, dan hayam wuruk, dibopoh oleh kumar menuju pemukiman di dermaga churabhaya.

                                                              *****************************

empat bulan kemudian...

kumar dan hayam wuruk menyelinap di pasar. mengamati keadaan rendra yang menggantikanya. rendra tampak begitu sehat dan berjalan disamping sang ratu. sang ratu tersenyum bahagia, karena putra mahkota yang selama ini dia khawatirkan sudah sehat seutuhnya.

"kumar.." bisik hayam wuruk.

"iya baginda rajasa..."

"aku berhutang budi kepada rendra. aku ingin ke masa depan untuk menggantikanya"

"acha.. apa baginda rajasa yakin?"

"iya.. aku bahkan sudah memakai baju rendra. aku yakin ayahanda rendra tidak akan mencurigaiku. karena kita sama."

"baiklah baginda.. bagaimana jika suatu saat rendra mencarimu?"

"bilang saja aku mangkat.. aku yakin, rendra akan menjadi raja yang bijak dan menjunjung tinggi majapahit"

"baiklah.. selamat tinggal baginda raja"

hayam wuruk memeluk sahabatnya itu untuk terakhir kalinya. lalu mengendap menuju gapura wringin yang saat itu adalah puncak musim panas, dimana matahari berada di atas gapura wringin. dan benar, hayam wuruk langsung menghilang saat matahari tepat di puncak.

hayam wuruk membuka matanya perlahan, apa yang dilihatnya berubah total. taman-taman dengan padang rumput luas, dia terperanga, lalu menuruni tangga gapura.

"rendra.." seorang pria tua menghampirinya

"ayahanda.." jawabnya pelan

"ayahanda? kenapa kamu memanggilku ayahanda, biasanya rendra memanggil  bapak"

pria itu tersenyum. wajahnya tampak bahagia meskipun hanya ada mereka berdua disana. menyadari anaknya yang pucat, pria tua itu memegang wajah hayam wuruk.

"kenapa kamu sangat pucat,ren.. ayo pergi ke dokter. kamu jangan sampai kenapa-kenapa nak. bapak ini tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu"

hayam wuruk tersenyum kecil, bapak itu merangkul bahu rendra, lalu berjalan pulang.

"ayahmu benar-benar baik,ren.."  gumam hayam wuruk

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D

    Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !
  • dhannianggra

    @rara_el_hasan aaahh.. makasii ^_^ share ke teman-temanmu juga ya :)

    Comment on chapter perkampungan majapahit
  • rara_el_hasan

    wah keren ....

    Comment on chapter perkampungan majapahit
Similar Tags
Surat untuk Tahun 2001
3048      1697     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...