Read More >>"> Time Travel : Majapahit Empire (prof. edi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Time Travel : Majapahit Empire
MENU
About Us  

Kami bergegas berlari menuju lift, namun pandanganku sekilas melihat sosok mahasiswa itu yang masih memegang buku di atas tanganya dan menunduk membacanya, tak perduli akan suara Yayan yang membuat pengunjung lain terusik. Setelah keluar dari pintu kaca perpustakaan, kami langsung berlari menuju fakultas Teknik Kimia.

"Cepet banget sih Yan Prof. Edi datengnya,, duh,," nafasku beradu dengan langkahku yang berlari sekuat tenaga.

"Cepet apanya.. Kita udah dua jam di perpus woi!" Yayan tak kalah ngos-ngos an denganku. Keringatnya bercucuran membasahi kemejanya yang sudah lusuh.

Tak terasa dua jam berlalu kami menghabiskan waktu di perpustakaan. Waktu berlalu begitu cepat ketika aku mengagumi sosok mahasiswa di balik rak itu. Dengan aroma yang sama seperti Hayam Wuruk pakai ketika kami di Majapahit. Setelah mata kuliah Prof. Edi selesai, aku akan kembali ke perpustakaan. Memastikan siapa sebenarnya sosok mahasiswa itu.

Kami berlarian di fakultas menembus lorong-lorong yang sejuk. Meninggalkan jejak kami di atas ubin yang berwarna abu-abu. Suasana luar kelas kini menjadi sunyi, kami mengetuk pintu dan menunduk maaf pada sesosok pria tua yang berkumis tebal.

"Ayo ayo masuk.." Prof. Edi mengayunkan tanganya ke arah kami

"Ma'af prof terlambat.." Yayan dan aku menundukkan kepala

Kami bergegas mencari kursi kosong yang ada di belakang, sambil menunggu Prof. Edi menyiapkan spidol dan power point untuk materi kuliah kami hari ini, pengantar Teknik Kimia.

Cara bicara yang tenang, perawakan sedang dan tatapan mata penuh percaya diri adalah ciri khas dari dosen kami, Prof. Edi. Suara yang kalem dan sabar dalam mengajar adalah ciri khas dari dosen yang disebut peneliti terbaik di ITS ini. Para mahasiswa senantiasa mendengarkan dengan seksama dan mencatat setiap poin-poin penting dalam penjelasanya.

Kelas yang berisi 30 orang ini tidak pernah kosong saat mata kuliah pengantar Teknik Kimia. Sayang jika dilewatkan, karena mata kuliah ini merupakan mata kuliah pokok dari jurusan kami. Dan sudah merupakan ciri khas dari Prof. Edi memberi kuis pada setiap akhir mata kuliahnya, untuk menambah nilai.

Para mahasiswa mengumpulkan lembaran demi lembaran jawaban kuis yang baru saja kami selesaikan untuk dikumpulkan ke Prof. Edi setelah itu kami menempati kursi kami masing-masing.

"Mulai hari Kamis besok sampai 2 minggu kedepan, materi kuliah pengantar Teknik Kimia akan diajar oleh asisten dosen bapak, Dimas wijaya." Ucap Prof. Edi sambil merapikan lembaran demi lembaran kertas yang kami kumpuslkan.

Hendrik mengangkat tangan, hendak menanyakan sesuatu,

"Asisten dosennya senior kita, prof?"

"Iya, tahun ini dia baru lulus. Baik-baik kalian sama dia, karena dia merupakan lulusan cumlaude. Gali ilmunya." Jawab Prof. Edi sambil menyuggingkan senyumnya.

"Wah, keren..." Guman para mahasiswa lain.

"Baik.. Kuliah bapak akiri.." Perlahan kakinya melangkah keluar, dan menutup pintu.

"Yes... Ga ada tugas!" Kartika yang duduk di sebelahku mengepalkan tangannya kebawah. Satu hari tanpa tugas ibarat sebuah mukjizat bagi kami.

Aku bergegas memasukkan memasukkan buku ke dalam tas, menuntaskan penasaran dengan sesosok mahasiswa yang ciri-cirinya seperti Hayam Wuruk. Namun, satu menit setelah Kartika membunyikan sirine kebahagiaan, seorang pria berambut hitam legam membuka pintu.

"Prof..." Gumamku.

Kartika yang baru saja mengekspresikan wajah senang kini berubah menjadi datar. Mulutnya terbuka sebagian. Prof. Edi membuka sebagian pintu dang bepergangan pada gagangnya,

"Untuk tugas hari ini, kalian terjemahkan satu jurnal dari luar ya." Wajahnya sembari sumringah, sambil menutup pintu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D

    Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !
  • dhannianggra

    @rara_el_hasan aaahh.. makasii ^_^ share ke teman-temanmu juga ya :)

    Comment on chapter perkampungan majapahit
  • rara_el_hasan

    wah keren ....

    Comment on chapter perkampungan majapahit
Similar Tags
Surat untuk Tahun 2001
3048      1697     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...