Loading...
Logo TinLit
Read Story - GEMINI
MENU
About Us  

Jiyu berlarian di tengah kota. Heo yang sudah dilepaskan sedang mengamuk mencarinya. Mata pemuda itu terlihat marah dan penuh emosi. Angin kencang juga mengiringi langkahnya. Banyak pedagang yang tiba-tiba menutupi dagangannya karena debu yang berhamburan. 

Para gadis memegangi rok dan topi mereka. Jiyu sangat yakin pemuda itu berniat membalasnya. Karenanya si gadis bersembunyi di dalam sebuah kedai kue yang terlihat sepi. Dia bersembunyi di balik tirai bambu dan mengintip dari celahnya untuk mengawasi keadaan. 

"Ada yang bisa saya bantu, nona?" Suara lembut seseorang membuat Jiyu terlonjak. Gadis itu menoleh dan mendapati wajah seseorang yang tampak sangat terkejut. Alisnya terangkat heran tetapi dia mengabaikan itu.

"Hmm, saya hanya akan bersembunyi sebentar. Seorang pemuda akan membunuh saya kalau saya tertangkap." Jiyu tersenyum lalu menundukkan kepalanya. Dia kembali mengintip dari celah tirai bambu. 

Orang itu memegang lengan Jiyu dan memaksa gadis itu untuk menatapnya. Jiyu mendelik tajam. Orang itu begitu tidak sopan padanya. 

"Apa-apaan!" Jiyu berdecak kesal sembari melepaskan pegangan orang itu di lengannya. Mata heterokromnya membulat. Namun, orang di depannya itu seolah tidak mau melepaskan pegangannya. Dia terus meneliti wajah gadis itu dengan saksama. 

"Tuan Putri, anda masih hidup?"

Alis Jiyu terangkat. Dia tidak mengerti maksud perkataan orang itu yang memanggilnya Tuan Putri. Jiyu melirik pakaiannya dan menyadari kalau orang itu tengah mengejeknya. Memangnya gadis itu terlihat seperti seorang putri bangsawan? 

-----

Seorang wanita berpakaian kotor menyusuri jalanan. Tangannya penuh dengan keranjang sayuran. Dia baru saja kembali dari memetik sayur di pinggir hutan. Pakaiannya kotor karena dia sempat terpeleset saat menuruni hutan. 

Wanita itu melap keringat yang membasahi dahinya. Beberapa helai rambut mencuat keluar dari sanggul yang dikenakannya. Seorang wanita muda yang tengah menggendong anaknya menyapa. Wanita itu mengangguk sambil tersenyum. 

Melihat anak wanita muda itu, dia menjadi teringat dengan bayi Tuan Putri yang membuatnya memutuskan untuk keluar dari istana. Bayi tidak berdosa yang harus menanggung beban berat kehidupan. Dia yakin Tuan Putrinya masih hidup di suatu tempat di negeri ini. 

Wanita itu dulunya seorang dayang istana. Namanya Wul. Dia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai dayang istana dan berusaha mencari keberadaan Tuan Putri yang sudah meninggal. Namun, bagaimana bisa dia menemukan seseorang yang sudah meninggal? Memangnya dia cenayang? 

Tentu saja bukan. Wanita itu hanyalah orang biasa. Namun, dia mengetahui sebuah rahasia besar. Rasa bersalah dalam dirinya membuatnya bertekad untuk menemukan orang yang telah meninggal itu hingga akhirnya memutuskan keluar dari istana dan menetap di desa Sochi. Sebuah desa kecil di sebelah Barat ibukota. 

Desa Sochi adalah kampung halamannya. Menurutnya, desa ini sangat cocok untuk meredakan stres setelah bekerja bertahun-tahun di dalam istana. Udara yang sangat segar menjadi salah satu alasannya. Apalagi karena desa ini berdekatan dengan hutan yang menjadi sumber udara segar yang dihirupnya. 

Langkah wanita itu terhenti di depan sebuah bangunan. Suara keributan terdengar di dalam area rumah. Wanita itu menggeleng pelan. Mungkin baru ada pertengkaran antara keluarga dan dia tidak perlu tahu mengenai itu. Namun, tiba-tiba seseorang melompat dari tembok pembatas rumah itu dan mendarat tepat di depannya. 

Seorang gadis kecil dengan wajah penuh luka. Gadis kecil itu mendongak, menatapnya sembari menyeringai. Sepasang mata yang berbeda warna milik si gadis membuat Wul menjatuhkan keranjangnya. Dengan sekali lihat saja, wanita itu sudah tahu. Gadis itulah orang yang sedang dia cari. 

Teriakan keras kembali terdengar dan gadis kecil yang kira-kira berusia tujuh tahun itu segera berlari pergi. Wul menyadarkan dirinya dan ikut berlari mengejarnya. 

"Tunggu! Nak ... Tuan Putri!" Wul terus berusaha mengikuti gadis kecil yang berlari sangat cepat itu. Sampai akhirnya wanita itu terengah-engah. 

Si gadis kecil memasuki sebuah rumah berbau obat. Wul bergerak mendekat sembari mengatur napasnya. Gadis kecil itu berteriak girang dan memanggil seorang anak laki-laki dengan sebutan kakak. Tingkah gadis itu tak ayal membuat wanita itu tersenyum. Air mata ikut menetes. Rasa lega memenuhi dadanya. 

Wul akhirnya menemukannya. Terlebih gadis itu tampak baik-baik saja. Sambil mengusap air matanya, wanita itu memutuskan untuk pulang. Besok, dia akan bicara dengan pemilik rumah herbal itu untuk membawa si gadis kecil bersamanya. 

Namun, sepertinya tidak ada hari esok. Keesokan harinya, Wul melihat rumah itu habis terbakar. Wanita itu menggila sambil berteriak histeris.

Dia mengais-ngais reruntuhan rumah yang gosong. Dia bahkan tidak peduli walau seluruh tubuhnya menghitam. Yang dia pedulikan hanyalah mencari keberadaan si gadis kecil. Tuan Putrinya. 

-----

"Hah? Apa maksud anda? Saya bukan keluarga bangsawan!" Jiyu tampak kesal dengan tatapan dan perlakukan orang itu. Dia menepis tangannya dan segera keluar dari tempat itu. Lebih baik dia tertangkap pemuda sinting itu daripada diperlakukan tidak sopan oleh orang aneh. 

Jiyu duduk di tepi sebuah pondok bobrok. Dia mengangkat kaki kirinya dan memeriksa lukanya. Pengendali angin benar-benar merepotkan. Luka itu setidaknya akan bertahan selama beberapa minggu ke depan. 

"Heh, berhasil?" Sebuah suara membuat Jiyu menegakkan tubuhnya. Dia merapat di dinding pondok untuk menyembunyikan dirinya. Suara itu berasal dari arah belakang pondok. Gadis itu merangkak pelan masuk ke dalam pondok dan mengintip dari celah jendela. 

Beberapa pemuda tengah berkumpul mengelilingi seorang pemuda yang sepertinya seorang bangsawan. 
"Hanya dapat 600 Pen? Kau bilang dia dapat jackpot!" Pemuda bangsawan itu memukul salah seorang pemuda di sebelahnya. 

"Itu, dia sendiri yang sesumbar." Pemuda itu berkilah. 

"Si kurang ajar Heo itu. Beraninya sesumbar? Hei, ini benar kau ambil dari Heo?" Pemuda bangsawan itu menunjukkan beberapa keping uang di telapak tangannya. 

"Benar, Tuan Hong. Kami sendiri yang mengambilnya."

Jiyu menyeringai. Dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk membereskan pemuda bernama Heo itu. 

Heo dapat ditemui dengan mudah di dekat sebuah kedai makanan. Dia tengah menggoda wanita pelayan di kedai itu. Jiyu mendecih kesal melihat tingkah si keras kepala itu. Gadis itu mendekat dan berkacak pinggang di depannya. Pemuda itu sampai tersenyum sangat lebar seolah mulutnya hampir robek karena tersenyum. 

"Berubah pikiran?" ucapnya sok sembari merangkul seorang wanita. Jiyu memutar matanya. 

"Aku ramal kau telah kehilangan 600 Pen. Benar, kan?"

"Ho~ kau pelakunya? Ayo ikut ke kantor keamanan. Aku akan dapat dua kali lipat." Dia menarik lengan Jiyu. 

"Segerombolan pemuda yang melakukannya. Pemimpinnya seorang bangsawan bernama Hong."

Pemuda itu berhenti. Dia memelototi Jiyu. "Jangan bicara sembarangan!"

"Kau kenal? Sebaiknya kau bicara padanya."

"Kau pikir aku harus percaya pada buronan sepertimu?"

"Buronan?" Jiyu merasa sangat marah. Dia menendang tulang kering pemuda itu dengan keras lalu berlari pergi. Gadis itu kesal karena Heo bersikeras kalau dia adalah buronan. 

Seiring dengan langkah Jiyu yang menjauh, pemuda itu mengerang sambil mengelus-elus kakinya. 

.
.
.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    Ceritanya keren. ku udah like and komen. tolong mampir ke ceritaku juga ya judulnya 'KATAMU' ://tinlit.com/story_info/3644 jangan lupa like. makasih :)

    Comment on chapter Bab 1 - Penginapan Gyesi
Similar Tags
Sacred Sins
1571      684     8     
Fantasy
With fragmented dreams and a wounded faith, Aria Harper is enslaved. Living as a human mortal in the kingdom of Sevardoveth is no less than an indignation. All that is humane are tormented and exploited to their maximum capacities. This is especially the case for Aria, who is born one of the very few providers of a unique type of blood essential to sustain the immortality of the royal vampires of...
The Call(er)
1890      1073     10     
Fantasy
Ketika cinta bukan sekadar perasaan, tapi menjadi sumber kekuatan yang bisa menyelamatkan atau bahkan menghancurkan segalanya. Freya Amethys, seorang Match Breaker, hidup untuk menghancurkan ikatan yang dianggap salah. Raka Aditama, seorang siswa SMA, yang selama ini merahasiakan kekuatan sebagai Match Maker, diciptakan untuk menyatukan pasangan yang ditakdirkan. Mereka seharusnya saling bert...
Wabi Sabi
154      106     2     
Fantasy
Seorang Asisten Dewi, shinigami, siluman rubah, dan kucing luar biasa—mereka terjebak dalam wabi sabi; batas dunia orang hidup dan mati. Sebuah batas yang mengajarkan jika keindahan tidak butuh kesempurnaan untuk tumbuh.
THE HISTORY OF PIPERALES
2112      824     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Lilliput
416      305     0     
Short Story
Apa Kau percaya lilliput? Mungkin terdengar klasik dan kuno, tapi ketika Aku membuka pintu kamar itu, Aku percaya!
Premium
Whispers in the Dark
3452      597     7     
Fantasy
A whisper calls your name from an empty room. A knock at your door—when you weren’t expecting company. This collection of bite-sized nightmares drags you into the the unsettling, and the unseen.
the invisible prince
1565      852     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
The Arcana : Ace of Wands
172      149     1     
Fantasy
Sejak hilang nya Tobiaz, kota West Montero diserang pasukan berzirah perak yang mengerikan. Zack dan Kay terjebak dalam dunia lain bernama Arcana. Terdiri dari empat Kerajaan, Wands, Swords, Pentacles, dan Cups. Zack harus bertahan dari Nefarion, Ksatria Wands yang ingin merebut pedang api dan membunuhnya. Zack dan Kay berhasil kabur, namun harus berhadapan dengan Pascal, pria aneh yang meminta Z...
Moira
25935      2648     5     
Romance
Diana adalah seorang ratu yang tidak dicintai rajanya sendiri, Lucas Jours Houston, raja ketiga belas Kerajaan Xavier. Ia dijodohkan karena pengaruh keluarganya dalam bidang pertanian dan batu bara terhadap perekonomian Kerajaan Xavier. Sayangnya, Lucas sudah memiliki dambaan hati, Cecilia Barton, teman masa kecilnya sekaligus salah satu keluarga Barton yang terkenal loyal terhadap Kerajaan Xavie...
Last Hour of Spring
1535      811     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.