Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Author POV

 

"Sis Kae-yah" Go Han Mel kehilangan kata-katanya. Ia sangat tidak menyangka bertemu dengan sahabatnya disini.

 

"Jadi ini alasanmu sibuk, Han Mel-ah?sibuk bersama Sehun?"

 

Han Mel meraih lengan Sis Kae namun ditepis dengan segala kekesalan Sis Kae.

 

Mata Sis Kae sudah berkaca-kaca. Hatinya terkoyak mendapati kenyataan bahwa Han Mel membohonginya demi orang lain.

 

"Sejak kapan Han Mel?"

 

"Dengarkan penjelasanku Sis Kae-yah"

 

"Cukup! Aku tanya sejak kapan Han Mel? sejak kapan kau memulainya dengan Sehun? sejak kapan kau mengabaikanku? jawab aku!"
Sis Kae teriak meluapkan amarahnya. Ia tidak perduli meskipun menjadi tontonan.
Sehun disebelah Han Mel hanya bisa diam saja.

 

"Sejak aku mengatakan kalau aku pergi ke Busan menemui nenekku. Aku bohong sejak saat itu. Mianhee..." setetes air mata jatuh mengiringi jawaban Han Mel. Hal yang sangat ditakutinya terjadi juga. Ia melihat saat ini Sis Kae menangis.

 

"Kau bohong ibumu sakit. Kenapa kau setega itu Han Mel-ah?"

 

"Sis Kae jebal...Aku..."

 

"Aku pikir kita sahabat. Ternyata kau tidak menganggapku seperti itu. Apa ini? kenapa aku menangisimu? kau saja mengabaikanku"

 

Sis Kae berlalu dari Han Mel dengan langkah yang cepat meninggalkan butik.Han Mel akan mengejar namun Sehun menghalanginya. Namja itu menarik Han Mel kedalam pelukannya untuk menenangkan kekasihnya.
"Uljimma ..." lirih Sehun.


Go Han Mel tidak perduli meskipun harus membasahi hoodie yang dipakai Sehun dengan air matanya. Entah kenapa rasanya sesak sekali saat ini. Dadanya sempit memikirkan kemarahan Sis Kae.

***

 

Baekhyun kembali ke butik dengan tangan penuh memegangi dua minuman. Namun, ia terkejut karena disana tidak terlihat Sis Kae.

 

Ia memutuskan untuk bertanya pada prnjaga butik.
"Dimana gadis yang datang bersamaku?"

 

"Tadi dia keluar tuan"

 

Baekhyun langsung keluar dan mencari gadis itu, tapi kemana perginya saja Baekhyun tidak tahu. Tempat ini luas, tentu tidak mudah menemukannya.

 

Mungkin gadis itu sudah berada diparkiran menunggu dirinya. Baekhyun memutuskan keluar dari Mall dan melihat ada Sis Kae sedang berdiri disamping motornya.

 

"Sudah ku bilang tunggu saja di..." Baekhyun tidak melanjutkan kalimatnya karena kaget melihat kedua mata Sis Kae yang berair.
"Kau menangis?" tanya Baekhyun.

 

"Aku mau pulang. Antarkan aku pulang sunbae" Sis Kae berbicara sambil menangis. Membuat Baekhyun terenyuh dan tidak tega membiarkan gadis itu berlama-lama berada disana. Baekhyun segera menaiki motornya dan menyuruh Sis Kae untuk naik. Tapi, gadis itu malah tak bergeming ditempatnya.

 

"Berhenti menangis dan tunjukkan arah rumahmu" tangan Baekhyun berhenti saat akan memakai helm.

 

"Bu...bukankah...su-sudah kutunjukkan ja-jalannya" Sis Kae menjawab sambil sesenggukan

 

"Mian aku lupa. Jebal...Uljimma.Aku tidak tahan melihat seorang yeoja menangis"

 

Jika mendengar kata-kata manis dari Baekhyun harusnya Sis Kae diam. Tapi, tangisnya malah kencang sekali. Air matanya begitu deras mengaliri kedua pipinya. Baekhyun sangat tidak tega melihatnya. Ia pun turun dari motor dan menuntun Sis Kae masuk kembali ke dalam Mall dan duduk disebuah kafe. Disana Sis Kae masih menangis.

 

Baekhyun melihat kesekitar, banyak yang memperhatikannya. Dikira ia telah melakukan sesuatu yang aneh. Bukan Baekhyun yang aneh tapi situasinya yang aneh.

 

Baekhyun memesan dua coffee latte dan selang beberapa menit pesanan pun datang. Baekhyun mengulurkan satu cangkir kepada Sis Kae.

 

"Minum ini. Katanya kalo lagi sedih harus minum yang manis-manis. Itu terbukti nyata. Aku pernah membuktikannya. Minumlah Sis Kae-yah. Setelah itu ceritakan saja padaku apa yang membuatmu sedih"

 

Bibir Sis Kae bergetar menahan isakan. Ia merasa tidak enak menangis didepan sunbae. Tapi, mau bagaimana lagi, air matanya saja tidak mau berhenti.

 

"Aku tidak akan memaksamu bercerita. Kau hanya perlu menenangkan diri sampai tangisanmu berhenti. Kau mau pulang kan? Setelah kau berhenti menangis kita pulang. Apa yang akan dikatakan ibumu nanti"
Ujar Baekhyun.

 

Kenapa jika momen seperti ini. Momen disaat dirinya sedang bersedih, Ia harus teringat pada kenangannya dulu bersama Han Mel. Kenapa orang baik sepertinya tega membohongi dirinya hanya karena sebuah cinta? segitu tidak ada artinya kah Sis Kae dimata orang itu?

 

Setelah beberapa menit atau lebih tepatnya satu jam kurang lima belas menit atau bisa dibilang empat puluh lima menit Sis Kae menangis. Entah karena gadis itu sudah lelah dan haus, Sis Kae berhenti menangis dan meraih cangkir coffee latte dihadapannya dan meminumnya.saat pertama kali seduhan manis itu menyentuh bibir Sis Kae, meski rasanya berbeda karena sudah tidak hangat lagi. Ada sebuah rasa yang menenangkan. Baekhyun benar,ini menenangkan dan Sis Kae bisa memikirkan cara menghilangkan mata sembabnya.

 

"Sunbae. Bagaimana cara menghilangkan mata sembab?"

 

Baekhyun sangat terkejut ia pikir gadis itu akan menceritakan perihal yang membuatnya menangis.
"Huh? mata sembab katamu?wah...aku pikir kau tadi akan menceritakannya padaku"

 

"Aku tidak ingin dia tertawa melihat bukti kalo aku menangis untuknya. Lagipula bukankah kita akan nonton, kau mau temanmu melihat kita aneh" sahut Sis Kae. Mengingat Han Mel membuatnya kesal.

 

"Kau benar juga" Baekhyun segera meraih ponselnya dan mencari sesuatu tentang menghilangkan mata sembab di internet lalu ia bacakan pada Sis Kae yang menyimak dengan sangat serius.

 

Baru setelah itu mereka pergi meninggalkan kafe. Dengan arah-arah yang ditunjukkan Sis Kae, mereka sampai dirumah Sis Kae. Baekhyun sangat terkejut mendapati rumah Sis Kae bersebelahan dengan rumah Xiumin. Kebetulan sekali yang aneh.

 

Sis Kae yang tidak merasa aneh langsung menuju pintu rumah setelah berterima kasih pada Baekhyun.

 

"Tunggu sebentar" Sis Kae berbalik dan menghampiri Baekhyun.


"Waeyo?"

"Kau tidak cerita kalo tetanggaan dengan Xiumin"

Mata Sis kae melebar seketika. Ia lupa tentang satu hal itu. Dulu saja saat menemui Xiumin dengan membawa bunga ia berbohong menjadi penjual bunga. Sekarang apa lagi?

"Kau sungguh tidak kenal dengan Xiumin?"

"Anni. Maksudku..bukan begitu. Aku kenal dengannya juga karena dia sunbae di sekolah. Lagipula apa karena kita tetanggaan kita jadi harus saling kenal"

Jantung Sis Kae berdetak lebih cepat saat ini. Ia takut semua berakhir sekarang. Apa yang akan ia katakan pada Umin-nya nanti.

"Kau benar. Ya sudah kau masuk sana. Aku akan pulang, nanti sore aku jemput ya"

Sis Kae mengangguk dan menunggu Baekhyun menghilang dari pandangannya. Untung saja Baekhyun percaya dengan kata-katanya.

Saat akan masuk kedalam rumah sebuah panggilan kembali mengurungkan niatnya.

"Sis Kae-yah"

"Umin"

"Aku melihatmu diantar Baekhyun. Tapi kenapa lama sekali? kau tidak papa kan?"

"Aku tidak apa-apa Umin" Sis Kae berkata tidak apa-apa tapi matanya berkaca-kaca.

"Hei...Kau menangis ya? apa Baekhyun menyakitimu? apa yang dia lakukan padamu?"

Sis Kae pasti gila tertawa saat sedang menangis. Tapi, ia tidak tahan menghadapi sikap manis Umin. Kenapa jika dirumah, Umin begitu manis.

"Bukan karena Baekhyun sunbae. Ini karena temanku Go Han Mel" Sis Kae mengusap kedua pipinya.

Mereka memilih untuk saling bercerita di bangku samping rumah Xiumin. Disana Sis Kae menceritakan semuanya pada Xiumin. Tentang Go Han Mel yang berbohong dan ternyata berkencan dengan seorang namja. Tapi, Sis Kae tidak menyebutkan nama Sehun dalam ceritanya.

"Dia pasti punya alasan" kata Xiumin berargumen. Tapi,sedetik kemudian Sis Kae melayangkan tatapan tajamnya. Membuat Xiumin harus memutar haluan.

"Kau sungguh tidak akan memaafkan temanmu?"

 

Sis Kae menggeleng dalam artian bukan karena ia tidak akan memaafkan Han Mel, tapi ia menggeleng karena ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

 

Xiumin meraih tangan kiri Sis Kae dan mengelusnya. Memberi energi positif pada gadis itu agar mau berhenti bersedih. Tidak seperti Baekhyun yang harus susah payah membeli coffee latte, hanya melihat senyum Xiumin saja. Semua kesedihan Sis Kae menghilang.

 

"Kau istirahat saja Sis Kae dan jangan memikirkan tentang Han Mel lagi" ujar Xiumin.

 

Sis Kae mengangguk dan tersenyum. Xiumin mengantar Sis Kae sampai didepan rumah gadis itu. Begitu masuk kedalam rumah Sis Kae menghela tubuhnya. Untung saja rumahnya sepi jadi kedua orang tuanya tidak perlu melihat wajah muram Sis Kae.

 

Gadis itu segera naik ke kamar dan mengompres matanya dengan air dingin seperti yang dikatakan Baekhyun waktu di kafe.

 

Dengan hati-hati Sis Kae meletakkan handuk kecil yang sudah ia basahi dengan air dingin ke matanya. Namun, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

 

MelMel is calling....

 

Sis Kae tidak bisa menerima panggilan itu. Hatinya masih sakit, mungkin butuh waktu yang lama untuk bisa sembuh kembali.

 

Rupanya Han Mel tidak menyerah begitu saja. Ia mengirimi Sis Kae pesan. Karena penasaran, Sis Kae membaca pesan-pesan itu.

 

From : MelMel
Aku sangat menyesal membuatmu marah. Aku minta maaf Sis Kae.

 

From : MelMel
Tadinya aku akan secepatnya mengatakan hubunganku dengan Sehun padamu. Mianhee..

 

From : MelMel
Aku mohon jangan marah ya...

 

Sis Kae melempar ponselnya di tempat tidur. Ia menghembuskan nafas menahan sekuat mungkin agar tidak menangis lagi.

 

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

 

Tbc

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Story
312      248     2     
Romance
Ini hanyalah sebuah kisah klise. Kisah sahabat yang salah satunya cinta. Kisah Fania dan sahabatnya Delka. Fania suka Delka. Delka hanya menganggap Fania sahabat. Entah apa ending dari kisah mereka. Akankah berakhir bahagia? Atau bahkan lebih menyakitkan?
STATUE, I Love You...
389      258     0     
Short Story
Berawal tatap hadirkan rasa, Diam-diam aku menyukaimu. Kamu... orang yang selalu aku ceritakan kepada Sahabatku, Perihal rasa cinta yang ku pendam. Perasaanku ke kamu masih ambigu, entah ini cinta ataukah hanya perasaan suka sesaat? Apakah ini hanya aku yang rasa? Aku hanya mampu memendam rasa, bibir serasa kaku untuk mengutarakan! Akankah kamu juga merasakan ini? Berhentilah me- MAT...
Replika
1719      793     17     
Romance
Ada orang pernah berkata bahwa di dunia ini ada 7 manusia yang mirip satu sama lain? Ada juga yang pernah berkata tentang adanya reinkarnasi? Aku hanya berharap salah satu hal itu terjadi padamu
ADA SU/SW-ARA
3486      1082     1     
Romance
Ada suara yang terdengar dari lubuknya Ada Swara....
Wanna Be
6230      1719     3     
Fan Fiction
Ia dapat mendengar suaranya. . . Jelas sekali, lebih jelas dari suara hatinya sendiri. Ia sangat ingin terus dapat melihatnya.. Ia ingin sekali untuk mengatakan selantang-lantangnya Namun ia tak punya tenaga sedikitpun untuk mengatakannya. Ia sadar, ia harus segera terbangun dan bergegas membebaskan dirinya sendiri...
Kisah Kemarin
7230      1735     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Pahitnya Beda Faith
473      341     1     
Short Story
Aku belum pernah jatuh cinta. Lalu, aku berdo\'a. Kemudian do\'aku dijawab. Namun, kami beda keyakinan. Apa yang harus aku lakukan?
IMPIANKU
27847      4207     14     
Mystery
Deskripsi Setiap manusia pasti memiliki sebuah impian, dan berusaha untuk mewujudkan impiannya itu. Walau terkadang suka terjebak dengan apa yang diusahakan dalam menggapai impian tersebut. Begitu pun yang dialami oleh Satria, dalam usaha mewujudkan segala impiannya, sebagai anak Broken Home. Walau keadaan keluarganya hancur karena keegoisan sang ayah. Satria mencoba mencari jati dirinya,...
Alex : He's Mine
2475      935     6     
Romance
Kisah pemuda tampan, cerdas, goodboy, disiplin bertemu dengan adik kelas, tepatnya siswi baru yang pecicilan, manja, pemaksa, cerdas, dan cantik.
Adelaide - He Will Back Soon
1619      833     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.