Malam minggu? Wow, hal ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu para kaum muda terutama para pasangan-pasangan muda. Sama halnya seperti Keyra sore ini. Dia sudah memilih-milih pakaian sejak tadi sore hingga memberantakan seluruh isi lemarinya. Kini ia telah berada di sebuah cafe dengan dibalut dress putih selutut dan juga rambut yang tergerai Indah.
Drrrttt Drrrttt
Ponselnya berdering disaat ia sibuk meminum jus apel didepannya. Ia pun segera mengambil ponselnya dari dalam tas dan melihat ada nama Arkha, kekasihnya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia segera membuka notif itu dan dibacanya pesan itu.
Arkha
Key, gue udah ada di parkiran...
Gadis itu pun langsung merapikan rambutnya dalam kegugupan. Suara langkah mulai terdengar di telinganya, semakin dekat, dekat, dan dekat.
Pria itu langsung duduk di hadapan Keyra setelah ia memberikan senyuman kepada gadis itu. Pria itu menyerahkan sebatang coklat serta sebuket bunga Mawar merah kepada gadis di hadapannya.
"Happy Satnight, sayang," ucapnya sambil menyerahkan coklat dan bunga.
Keyra pun hanya terdiam tanpa bisa berkata apapun, hanya senyuman yang terus mengembang di wajahnya.
"Kamu nggak mau pesen ap-," Keyra akhinya bisa membuka mulutnya meski dalam keadaan jagung yang berdebar-debar dan tangan yang sejak tadi mendingin. Namun kata-kata itu segera dipotong oleh Arkha.
"Enggak. Aku mau to the point aja," jeda Arkha untuk mengambil napas, meski kelihatannya sangat berat.
What?To the point? Apa jangan-jangan dia mau ngelamar gue ya? Ahh nggak mungkin, kebanyakan mimpi loh Key. Tapi bisa jadi sih.
“Jadi gini, tujuan gue ngajak lo kesini nggak cuman mau ngasih itu semua, "ucapnya sambil menunjuk bunga dan coklat yang ada di samping Keyra," gue kesini karena mau ngomongin sesuatu yang penting sama lo key," lanjutnya dengan nada serius.
"Gue mau kita udahan sampai di sini. Kita putus," ucapnya penuh penekanan.
Napasnya mendadak sesak, matanya terasa perih, dan tangannya perlahan menampar pipinya perlahan berharap bahwa ia hanya sedang bermimpi.
Bagaimana mungkin sosok Arkha tiba-tiba memutuskannya disaat begini? Bukannya kemarin baru aja kecan? Dan tadi masih manggil sayang, perhatian, tapi kenapa sekarang minta putus?
Air mata Keyra pun perlahan menetes di pipinya. Ia benar-benar tak menyangka akan mendapat kalimat seperti ini dariArkha.
"Lo becanda kan Kha?” tanya gadis itu tak percaya sambil menyingkirkan air mata dari pipinya.
"Gue serius, Key."
"Why?” tanya Keyra dengan nada yang semakin meninggi.
"Gue rasa kita nggak cocok lagi. Ok bye, makasih buat satu tahun terakhir ini," ucap pria itu sebelum ia beranjak dari kursinya dan meninggalkan gadis di depannya sendirian.
"Arkha, lo tega banget sih sama gue. Dasar monyet, kadal, babi, unta, buaya, arghh," Tangisnya pun lama-kelamaan makin menjadi. Ia tak peduli dengan tatapan banyak orang di cafe ini. Yang ia khawatirkan saat ini adalah hatinya.
"Padahal gue udah siap-siap dari tadi sore, berharap lo bakalan ngasih kata-kata romantis. Dan gue juga udah nungguin lo selama satu jam, tapi nyatanya apa buaya?! "
Dia pun kemudian perlahan menghapus air matanya dengan tangannya sendiri.
"Lo harus kuat Key, lo nggak boleh terlihat lemah. Lo harus tunjukin ke dia kalau lo fine-fine aja, Ok?! "
"Strong Key.”
Keyra pun segera beranjak dari kursinya dan segera pulang. Ia tak ingin lama-lama di tempat ini. Banyak sekali pasangan muda-mudi yang berkeliaran dan berhasil membuat para kaum jomblo sepertinya iri.
Matanya semakin panas melihat para pasangan yang lewat di depannya sambil bergandengan tangan dan bermesraan. Ia pun segera mempercepat langkahnya menuju mobil di parkiran.
***
Key langsung menuju kamarnya setelah sampai di rumah. Ia melempar asal tasnya dan segera berbaring di atas ranjangnya tanpa melepas sepatunya. Ia masih ingin menangis lagi tapi ia juga harus kuat. Ia menarik selimutnya dan menutupkannya pada tubuh mungilnya.
"Awas aja kalau lo ngajak balikan. Nggak bakal gue terima lo nyet," gumamnya di balik selimut tebal itu.
"Keyra, buruan turun. Ayo makan," teriakan itu berhasil membuatnya membuka selimut tebal itu. Ia pun segera bangkit duduk dan mengambil ponselnya yang tak jauh darinya.
Ia melihat jam di ponselnya telah menunjukkan pukul 7.30 yang artinya sudah saatnya makan malam.
Ia segera membuka selimut itu dan melepaskan hellsnya. Ia juga segera bangkit berdiri dan mengganti pakaiannya menjadi piyama.
Gadis itu kembali ke kamarnya sekitar pukul setengah sembilan malam. Ia duduk di atas kasurnya dan memangku sebuah boneka beruang yang cukup besar.Gadis berkulit putih itu kemudian membuka salah satu sosial medianya, yaitu instagram. Ia melihat banyak sekali postingan fotonya dengan Akha di akunnya.
Dia beniat menghapus foto-foto itu semua agar tidak dianggap gamon. Tak hanya postingan yang instagram saja yang ia hapus, ia juga mengubah foto profil whatsapp serta linenya.
Dipikirannya pun segera terlintas keinginan untuk melihat instagram Arkha. Namun ia segera menghapus keinginan itu. Untuk apa juga melihatnya? Yang ada dia nanti pasti akan susah move on.
Berkali-kali ia menepis keinginan itu, tapi justru semakin kuat. Dan terpaksa ia menuruti keinginan itu. Jarinya perlahan mengetikan nama Arkha di kolom pencarian dan nama itu muncul paling atas.
Tak ada yang berbeda dari akunArkha, tak ada postingan baru. Namun justru gak ada foto Keyra satupun disitu. Padahal foto para mantannya yang lain masih ada.
Dirinya lama kelamaan semakin geram, ingin rasanya ia mencabik-cabik pria itu. Ia segera keluar dari akun Arkha. Namun bukan keluar yang terjadi tapi justru tombol love yang tertekan.
"Sial. Goblok lo Key. Kan bisa kegeeran dia kalau gue stalk ignya. Key bodoh, key bodoh, key bodoh," ia terus membodoh-bodohkan dirinya sendiri sambil memukul-mukul keningnya berkali.
Ia sangat malu. Bagaimana tidak? Niatnya ingin keluar tapi malah love yang ia tekan. Mau ditaruh dimana ini muka Key? Bodoh?!
Baru jomblo belum ada sehari aja udah goblok kayak gini apalagi kalau seminggu? Sebulan? Bahkan setahun? Ia terus memukul-mukul kepalanya dan tiba-tiba ponselnya bergetar dan munculah sebuah notifikasi whatsapp dari Arkha.
"Anjir dia ngechat. Mati riwayat lo key. Semoga aja ngajak balikan, ngarep lo Key." Paniknya setengah mati.
Baru saja dichat mantan udah heboh setengah mati udah ngalah-ngalahin kalau dichat setan atau malaikat maut aja.
Arkha
Thanks for likenya ya. Jangan keseringan stalk ya, entar takutnya gamon. Gue nggak tanggung jawab loh...
"Astagfirullahaladzim Key, mau ditaruh dimana nih muka? Udah jangan stalk lagi. Yaampun," sesalnya sambil menutupi wajahnya dengan bantal.
Ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi saat ini. Andai ia punya pintu kemana saja pasti ia akan pergi ke tempat yang jauh kalau bisa ke tempat yang nggak ada setan yang bernama mantan ini. Kalau pun nggak ada pintu kemana saja, ia ingin bisa teleportasi berpindah planet seperti salah satu jutsu di dalam serial manga Naruto. Ia benar-benar sangat malu saat ini.
-BERSAMBUNG-
Halo, salam kenal aku Emillia. Penulis baru di tinlit. SEmoga kalian suka karyaku. Happy reading and don't forget to vote and comment ya. Ditunggu kesan dan pesannya di kolom komentar :)
Belum ada lanjutannya ya? Hmmh, sebnrnya aku juga msih bljar, sih. cuma pas tdi aku bca tulisanmu dialog tagnya bbrapa msih ada yg kliru. masih blum ktmu "ledakan" ceritanya nih, prlu cek klnjutannya dlu.
Comment on chapter BAGIAN SATU