Loading...
Logo TinLit
Read Story - With or without you
MENU
About Us  

“SYAHDAAAAA SINIIII....CEPETAN DAFA UDAH MULAI ITUHHH...” Laila berteriak dari depan kelas. Diikuti anak-anak perempuan lainnya yang ikut mengerubuti selsar sekolah yang langsung menghadap ke lapangan basket.

“IHH CEPTAN ITU LIAT...” Laila datang menghampiriku yang sedang malas-malasan dikelas.

“Males tau La, udah nggak ngfans gue sama dia.”

“Loh kok bisa? Kan dia keren banget main basketnya. Ganteng juga sih hahaha... thats the point” mata Laila berbinar-binar.

“Tau gak, dia itu penakut sama cewek. Cemen banget kan.”

“Ahh masa...?” selidik Laila. “Tau dari mana emang?”

“Taulah kan dia les di tempat Bu Mariam. Gue yang ngajarin dia beberapa kali, masa iya dia kalau gue ngajarin nggak mau deket-deket sama gue. Sama cewek yang lain juga sih sepengetahuan gue. Kayaknya dia alergi deh sama cewek. Jangan jangan dia....”

“STOP...STOP... oke, wait dont yu ever-ever suudzon. kok loe nggak ngasih tahu sih kalau Dafa les di Bu Mariam juga?”

“Emang penting?”

“Penting banget Nurulia Syahda.. pokoknya semua tentang Dafa itu penting banget. Gue malah mau bikin fanbasenya dia. Biar kayak selebgram-selebram gitu.”

“Selebaran kali bukan selebgram hahaha..”

“Gue serius Syahda. Terus apalagi-apalagi yang lo tau tentang Dafa?” tanya Laila antusias, bahkan ia menyiapkan buku catatan dan ulpen yang kini sudah ia pegang bersiap mencatat setiap ceritaku, bak jurnalis jaman dulu yang belum mempunyai perekam suara.

“Apa ya, oh iya. Ini ternyata Dafa itu tahun kemarin nggak naik ke kelas tiga. Dia ngulang di kelas dua karena nilainya jeblok banget. Emang sih dia pinter main basket, tapi nilainya ancur banget. Nah dia itu malu harus ngulang, makanya dia minta pindah sekolah. Terus ya makanya di ikut les bu Mariam. Untuk memperbaiki nilai-nilainya itu.”

“Oke noted. Eh tapi beneran kan lo jadi udah nggak ngfans sama dia lagi?”

“Iya..ilfil guweee...”

“Nggak suka lagi sama dia? Cius?”

“Iyya laila canggung..laila canggung...laila resah hatinya bingung...” balasku dengan menyanyikan lagu, kalau aku tidak malas mungkin aku akan sekalian bergoyang.

“Hahaha sipp.. soalnya gue akan mundur kalau lo masih suka sama dia.”

“Ihh apaan sih, suka sama dia! Nggak ya, no way. Gue itu Cuma ngfans sama bakat main basketnya itu. Nggak lebih.”

“Okay..okay... Lagian gue mah apa atuh dibanding elo Da. Cantik, pinter, mandiri dan rajin menabung. Perfect pokoknya. Mana mungkin ada cowok yang berani nolak loe.”

“Heiii cantikan elo kali. Gue mah biasa aja. Buktinya si onoh nggak mau deket-deket sama gue. Udah ah, kenapa sih ngomongin dia terus. Capek gue mau tidur. Mumpung nanti jam kosong.”  Aku mengusir Laila dan merebahkan kepalaku kembali di meja.

*

“Halooo Syahda..!!” sapa Laila semangat dan lebih ceria daripada biasanya. Jelas dia ceria, di depannya ada Dfa, cowok yang jadi selalu menjadi tema perbincangan dia setiap hari. Seakan-akan Dafa itu seorang artis sekelas Shawn Mendes. Laila hari ini sengaja menjemputku dari tempat Bu Mariam, dia ingin melihat Dafa di luar sekolah katanya. ‘Gue itu pengen liat Dafa diluar sekolah apa dia ganteng seperti biasa saat pakai seragam, atau ganteng banget kalau pakai pakaian biasa.’ Jelas Laila yang memohon padaku agar aku boleh menjemputnya, eh ralat menjemputku agar bisa bertemu dengan Dafa maksudnya.

“Hai juga Dafa....” Laila menyapa Dafa dengan genit, Dafa hanya membalasnya dengan sedikit senyum.  

“Eh iya, Dafa mau ikut kita nggak? Kita mau makan di cafe baru yang lagi hits di deket sini. Katanya enak loh makanannya.” Tambah Laila lagi. Aku membelalakkan mataku ke arah Laila sebagai kode ‘ini nggak ada dalam agenda kemarin’. Laila membalas dengan sedetik tatatapan memelas dan memohon yang seakan berkata ‘Please Syahda cantik, kali ini aja.’ Lalu kembali menatap Dafa dengan penuh harap dan ceria. Aku mengiyakan dengan berat hati.

“Hemm boleh juga, kebetulan gue juga laper banget abis disiksa sama dia nih.”

Laila senang bukan ampun, terlihat senyumnya terkembang tidak tertahankan. Kalau di film-film anime pasti sudah ada bunga-bunga bertaburan disana-sini.

“Enak aja, emang tadi gue mencambuk lo apa. Otak lo aja yang emang kapasitasnya kecil.  Disuruh ngerjain sal gitu aja nggak selesai-selesai”

“oke-oke stop pemirsa, sebelum terjadi perang dunia selanjutnya. Mending kita langsung berangkat ke TKP yuk.” Laila memotong, dan menuntunku ke motornya.

Kami segera berangkat menaiki motor masing-masing. Aku membawa motor Laila dan memboncengnya di belakang, sedangkan Dafa menggunakan motornya sendiri mengikuti kami dari belakang.

Saat makan bersama aku dan Dafa lebih banyak diam, obrolan di dominasi oleh Laila yang bercerita apa saja dan menanyakan hal-hal yang menurutku nggak penting-penting banget untuk ditanyakan. Dafa pun menanggapi semua pertanyaan dari Laila, bak artis yang tengah jumpa pers. Tiba-tiba saja aku mendapatkan SMS dari Ibu untuk segera pulang untuk membantunya di warung makan sederhana yang di kelola nya sendiri atau dibantu aku atau bapak saat tidak bekerja.

“La, gue duluan ya. Ibu gue minta gue buat bantuin di warung. Eh iya ini uangnya untuk bayar makanan gue”

“Eh gak usah Syahda sayang, biar gue bayarin aja ya.” Ia mengerlingkan matanya, tanda ia tidak mau dibantah.

“Oke deh, tapi besok gantian gue ya yang traktir. Gue duluan ya Dafa. Bye semua” aku pun langsung keluar dan menaiki angkutan umum yang mengetem di dekat sana.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • yurriansan

    Iya juga yang lembek itu cimol. Joke mu asik.
    Aku msh nunggu lnjutannya.
    Tulisanmu juga udah rapi.

    Kmu juga boleh kasih saran ke ceritaku

    Comment on chapter With
  • dear.vira

    Beginningnya udh bikin penasaran nih, sukses selalu 😊 Jika berkenan mampir dan like story aku ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575.. Terima kasih :)

    Comment on chapter With
Similar Tags
PALSU
979      610     7     
Short Story
Fake! Kira-kira kayak apa sih kepalsuan yang aku hadapi? Ehh, salah deng! Bukan aku yang menghadapi, tapi dia. Hehe... Seorang kekasih yang tak sadar akan hal itu.
Raha & Sia
3491      1311     0     
Romance
"Nama saya Sia Tadirana. Umur 17 tahun, siswi kelas 3 SMA. Hobi makan, minum, dan ngemil. Sia nggak punya pacar. Karena bagi Sia, pacaran itu buang-buang waktu." *** "Perkenalkan, nama saya Rahardi. Usia saya 23 tahun, seorang chef di sebuah restoran ternama. Hobi saya memasak, dan kebetulan saya punya pacar yang doyan makan. Namanya Sia Tadirana." Ketik mereka berd...
Our Perfect Times
1359      878     8     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
Behind the Camera
1898      727     3     
Romance
Aritha Ravenza, siswi baru yang tertarik dunia fotografi. Di sekolah barunya, ia ingin sekali bergabung dengan FORSA, namun ternyata ekskul tersebut menyimpan sejumlah fakta yang tak terduga. Ia ingin menghindar, namun ternyata orang yang ia kagumi secara diam-diam menjadi bagian dari mereka.
Wannable's Dream
40769      6006     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Peran Pengganti; Lintang Bumi
1768      784     10     
Romance
Sudah banyak cerita perjodohan di dunia ini. Ada sebagian yang akhirnya saling jatuh cinta, sebagian lagi berpisah dengan alasan tidak adanya cinta yang tumbuh di antara mereka. Begitu juga dengan Achala Annandhita, dijodohkan dengan Jibran Lintang Darmawan, seorang pria yang hanya menganggap pernikahannya sebagai peran pengganti. Dikhianati secara terang-terangan, dipaksa menandatangani su...
Aku Benci Hujan
7457      1960     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Layar Surya
1984      1129     17     
Romance
Lokasi tersembunyi: panggung auditorium SMA Surya Cendekia di saat musim liburan, atau saat jam bimbel palsu. Pemeran: sejumlah remaja yang berkutat dengan ekspektasi, terutama Soya yang gagal memenuhi janji kepada orang tuanya! Gara-gara ini, Soya dipaksa mengabdikan seluruh waktunya untuk belajar. Namun, Teater Layar Surya justru menculiknya untuk menjadi peserta terakhir demi kuota ikut lomb...
Bulan dan Bintang
6084      1624     1     
Romance
Orang bilang, setiap usaha yang sudah kita lakukan itu tidak akan pernah mengecewakan hasil. Orang bilang, menaklukan laki-laki bersikap dingin itu sangat sulit. Dan, orang bilang lagi, berpura-pura bahagia itu lebih baik. Jadi... apa yang dibilang kebanyakan orang itu sudah pasti benar? Kali ini Bulan harus menolaknya. Karena belum tentu semua yang orang bilang itu benar, dan Bulan akan m...
100 Juta
228      166     1     
Short Story