Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bukan Untukku
MENU
About Us  

Semuanya telah berakhir. Kisah asmara tanpa hubungan jelas ini juga berakhir tidak jelas. Berakhir karena hal kecil dan kurangnya pemahaman satu sama lain. Aku tahu kau mencintaiku. Bukan narsis, tapi semua perbuatan dan tutur kata lembutmu aku merasakannya. Kau memperlakukanku lebih istimewa ketimbang teman perempuanmu yang lain. Dan itulah yang membuatku jatuh hati padamu.

Tak jauh dari tempatku duduk, punggung lebar itu terlihat tenang di tempatnya. Lelaki yang selama ini selalu ada di dekatku bergerak menjauh meski tidak sepenuhnya jauh namun terasa sakit sekali. Dia berada di dekatku tapi bersikap dingin, tidak lagi bercengkrama dan melontarkan humornya lagi.

"Tan, aku sudah baikan sama Alva!"

Kedua mataku sontak terkejap cepat. Dela mengejutkanku dengan seruan histerisnya. Teman sebangkuku itu memegang tanganku erat. Berusaha terlihat baik-baik saja aku menatap penasaran tepat pada manik Dela.

"Alva menerima permintaan maafku. Tadi saat kutanya apakah dia masih ngambek dia menggeleng dan tersenyum! Kau tahu, senyumnya membuat hatiku meleleh!" heboh Dela.

"Andai dia juga meminta maaf padaku, tanpa segan aku akan mendekat padanya dan membuka lebar hati ini untuk memaafkan."

"Kau kenapa Tan? Sakit ya..?"

Aku tersadar dari lamunanku. Kulihat sekarang Dela menatapku khawatir. Kedua sudut bibirku tertarik lalu menggeleng pelas. Selalu saja Dela bersikap berlebihan. Lihat saja, bahkan sekarang punggung tangannya menyentuh dahiku.

"Nggak panas, tapi kenapa wajahmu letih sekali? Kau juga meghela napas panjang tadi!" argumen Dela pada dirinya sendiri.

"Maaf Del, aku pergi ke toilet dulu ya,"

Tak ada lagi alasan aku menceritakan kesedihanku pada Dela. Beberapa hari lalu aku sempat menceritakan masalahku ini padanya dan dia hanya menanggapinya ringan. Dela sudah mengenal baik diriku dan dia. Dela percaya kami tak akan berselisih dalam waktu lama.

Satu minggu berlalu. Bodohnya aku masih mengharapkannya mengucapkan kata maaf. Maaf karena telah mengumpat dengan kata kasar yang ditujukan padaku. Aku tidak tahu apakah dia sengaja atau tidak karena dia melakukannya di via online. Mungkin kalian menganggap berlebihan tapi setiap wanita memiliki hati yang sensitif. Masih menyukai dalam diam saja dia sudah mengumpat bagaimana jika kami menjalin hubungan serius yang tak selamanya berjalan mulus? Mengumpat hanya karena gurauan yang tidak bisa diterima dengan baik.

"Ini semua salahku". gumamku pelan

Aku menundukkan kepalaku. Melangkah tanpa tujuan. Merenungkan apa yang harus kulakukan untuk memperbaiki hubungan kami. Jujur, aku masih menyimpan rasa padanya. Aku merindukannya yang selalu mewarnai setiap hariku.

Sepasang sepatu yang terlihat familiar bergerak mendekat. Sepatu itu aku tahu siapa pemiliknya. Perlahan aku menengadahkan kepalaku. Benar, sepasang kaki itu milik Rasya. Lelaki yang masih kuharapkan. Dia tersenyum ke arahku. Langkahku terhenti. Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa. Apakah dia akan meminta maaf?

"La, aku bantu bawa bukunya! "

Bahuku merosot. Rasya berlari melewatiku. Sudut mataku melirik ke belakang. Dia membantu seorang gadis yang tampak asing bagiku—membawa tumpukan buku ditangannya. Harapan yang ada di hatiku mencelos. Kurasa semuanya benar-benar berakhir. Tuhan telah memberikan jawaban atas kegalauanku satu minggu ini.

Dia bukan untukku, mungkin ada waktunya aku akan bertemu dengan orang yang lebih baik darinya. Karena aku percaya Tuhan selalu memberikan apa yang terbaik untuk hambanya.

***

Tags: ffwc2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Second Lady?
455      329     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
I am sorry
226      187     0     
Short Story
Terkadang untuk memilih itu susah.Memilih yang ini salah,memilih itu salah.Akibatnya,sering terjadi yang namanya keliru ke jalan yang lebih buruk.
Jangan Salahkan Cinta
271      213     2     
Short Story
Terkadang kita dihadapkan pada dua pilihan kisah cinta. Memperjuangkan cinta yang ingin didapatkan atau menerima cinta yang tidak diinginkan.
Mungkin
612      353     5     
Romance
Mungkin dia datang.. Atau mungkin dia hanya menghampiri, Hampir datang. -Karena terkadang kenyataan tak seindah mimpi-
Marry Me
475      336     1     
Short Story
Sembilan tahun Cecil mencintai Prasta dalam diam. Bagaikan mimpi, hari ini Prasta berlutut di hadapannya untuk melamar ….
Kata, Kita, Derita
441      305     1     
Short Story
Aku hanyalah sepotong kenangan. Mengiba pada waktu untuk mencipta temu, meski aku tak sanggup memilikimu.
Tenggelam
399      291     2     
Short Story
Percayakah kalian dengan seorang babu yang jatuh cinta pada majikannya? Cinta seorang babu itu tabu. Menggebu-gebu sampai akhirnya menjadi belenggu. Belenggu itu berwujud abu. Abu yang akan hilang bersama kelabu. Bagaimana perasaan cinta si babu? Entahlah, mungkin akan berdebu.
Ruang Nostalgia
365      267     1     
Short Story
Jika kita tidak ditakdirkan bersama. Jangan sesali apa pun. Jika tiba-tiba aku menghilang. Jangan bersedih, jangan tangisi aku. Aku tidak pantas kamu tangisi. Tapi satu yang harus kamu tau. Kamu akan selalu di hatiku, menempati ruang khusus di dalam hati. Dan jika rindu itu datang. Temui aku di ruang nostalgia. -Ruang Nostalgia-
Dia yang Bukan Aku
430      306     0     
Short Story
“Berhentilah menganggap aku tak bisa menafsirkan aksara yang kau rangkai untuk dia.”
From Ace Heart Soul
592      358     4     
Short Story
Ace sudah memperkirakan hal apa yang akan dikatakan oleh Gilang, sahabat masa kecilnya. Bahkan, ia sampai rela memesan ojek online untuk memenuhi panggilan cowok itu. Namun, ketika Ace semakin tinggi di puncak harapan, kalimat akhir dari Gilang sukses membuatnya terkejut bukan main.