Loading...
Logo TinLit
Read Story - NEELAKURINJI
MENU
About Us  

            Oktober 2018. Malam di tahun pergantian usiaku yang semakin menua.  Angka 27 tahun,  sebentar lagi melekat dalam diriku. Bagi kebanyakan orang, usia wanita yang telah melebihi seperempat abad adalah angka yang telah matang untuk menikah. Tidak heran, jika banyak mulut yang berkicau padaku “kapan nikah?”. Pertanyaan keramat itu, selalu saja mampir di telingaku. Kini fase kehidupanku berhenti pada penantian. Penantian yang terikat pada satu janji di masalalu. Namun, malam ini akan ku sudahi.

            Saat ingatanku jauh terlempar pada satu peristiwa penting, 12 tahun silam dibulan Oktober 2006. Ketika usiaku masih 15 tahun. Saat teman kecilku Adit, masih menjadi tetangga samping rumahku di Bandung. Usiaku dan Adit terpaut sama. Orangtua kami pun menyekolahkan kami di sekolah yang sama. Adit dan aku terlahir sebagai anak tunggal di keluarga kami masing-masing, jadi tidak heran, jika keseharian kami pun selalu seiya sekata. Kami bagai prangko yang tak bisa terpisahkan.

            “Arin, apakah kamu pernah mendengar tentang bunga Neelakurinji?” Adit bertanya padaku sambil sibuk memetik bunga matahari dipekarangan rumahku.

            “Bunga Neelakurinji? Bunga apa itu dit? “ Aku memasang muka penuh tanya.

            “Bunga Neelakurinji adalah bunga langka berwarna biru keunguan yang mekar setiap 12 tahun sekali di bukit Munnar India, dan di tahun 2006 ini-- di musim bunga, Neelakurinji telah mekar, namun akan berakhir pada bulan ini. ” Adit menerangkan padaku sambil merangkai bunga matahari yang telah di petiknya. Musim bunga di India, dimulai pada bulan Juli dan berlanjut hingga bulan Oktober.

            “ Owh gitu ya” aku menganggukkan kepala dengan ritme yang lambat.

            “Arin, ini untukmu“. Adit memakaikan mahkota bunga matahari, hasil rangkaiannya di kepalaku. Aku tersenyum sumringah. Sepertinya pipiku mulai berubah warna menjadi pink.

            “Mulai nanti malam, Aku dan keluargaku akan hengkang dari kota Bandung. Kami akan pindah ke negara kanguru, Australia. Ayahku dipindah tugaskan kesana. Namun, kamu tak usah khawatir, aku janji akan kembali padamu sebelum bunga Neelakurinji mekar kembali.” Mendengar ucapan Adit, senyuman yang tadinya sumringah menjadi sirna seketika. Rasanya badanku kaku tak berdaya. Airmataku mengalir dengan deras. Adit hanya bisa menghapus air mataku dengan jari tangannya.

            “Berjanjilah untuk menungguku. Aku ingin sekali melihat bunga Neelakurinji bersamamu” ucap Adit yang tak mampu membendung rasa sedihnya. Aku pun mengangguk dan kami mengikat janji dengan menyilangkan jari kelingking kami berdua. Setelah hari itu, aku tak pernah lagi bertemu Adit. Ia bagai di telan bumi. Kabar beritanya pun tak lagi kudengar. Setiap hari aku merindukannya. Hidupku hampa tanpa kehadirannya.

            Malam ini, ia tak kunjung datang. Mekarnya Bunga Neelakurinji di tahun 2018, akan berakhir. Dinginnya angin malam, membuat rinduku memuncak. Rindu berbalut air mata. Jangan tanya bagaimana rasanya, Sungguh ini bagai cambukan batin yang paling menyayat hati. Aku telah membayar janjiku untuk setia menunggunya.  Namun, malam ini akan ku lepaskan janji yang terikat 12 tahun yang lalu. Ternyata, takdir kali ini tak cukup bersahabat denganku.

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

1 0 0 6 0 2
Submit A Comment
Comments (5)
  • iinazlah

    Good ...

  • rara_el_hasan

    deabak !!!!

  • yurriansan

    kemana Adit? aahhh kak indy membuatku ingin mencari Adit

  • Nhana

    So sad...
    Ceritanya menyentuh, jadi terbawa suasana. Baper jadinya.

  • desioctav

    Enak yah bacanya, ada bunga bunganya yg di jadiin istilah . Sedih, jd kangen pacar :(

Similar Tags
Ruang Nostalgia
366      268     1     
Short Story
Jika kita tidak ditakdirkan bersama. Jangan sesali apa pun. Jika tiba-tiba aku menghilang. Jangan bersedih, jangan tangisi aku. Aku tidak pantas kamu tangisi. Tapi satu yang harus kamu tau. Kamu akan selalu di hatiku, menempati ruang khusus di dalam hati. Dan jika rindu itu datang. Temui aku di ruang nostalgia. -Ruang Nostalgia-
ANAGAPESIS #ffwc2
477      324     1     
Short Story
Ini berawal dari harapan yang dipupuk kebiasaan. Oh, sebuah rutinitas yang mengesankan. Harapanku tumbuh, menjulang menantang akanan. . Hingga suatu ketika kenyataan menamparku agar putar halu. Ini tentang kamu.
HILANG
517      312     3     
Short Story
Ia mulai putus asa dengan hatinya sendiri. Mengingkari janjinya dengan membuka kotak itu, kotak yang berisikan buku diary, membaca kembali bait demi bait yang ditulis, ingtannya kembali memutar memori yang selama ini ingin dilupakan.
Semut di Ujung Pulau
506      311     2     
Short Story
Bagai semut di ujung pulau, itulah aku di matamu.
Aldi: Suara Hati untuk Aldi
389      283     1     
Short Story
Suara hati Raina untuk pembaca yang lebih ditujukan untuk Aldi, cowok yang telah lama pergi dari kehidupannya
The End of Love Story
660      420     0     
Short Story
aku mencintaimu... sangat mencintai dirimu... tapi,
Kisah Belum Usai
284      242     0     
Short Story
Lisanku memanggilmu sebagai seorang teman, tetapi tidak dengan hatiku. Aku tahu akan ada dua jawaban, bahagia atau justru patah hati yang menghampiri.
Friday Night Murder
483      332     10     
Short Story
Menceritakan malam valentine mencekam seorang lelaki yang sedang mengunjungi sang kekasih di rumahnya. Sang kekasih pun galau menghadapi kenyataan yang ada.
Pilihan
378      255     2     
Short Story
Ketika hati harus menjatuhkan satu pilihan antara 2 cinta yang tak bisa ditinggalkan.
Pertimbangan Masa Depan
247      214     1     
Short Story
Sebuah keraguan dan perasaan bimbang anak remaja yang akan menuju awal kedewasaan. Sebuah dilema antara orang tua dan sebuah impian.