Dalam 140 karakter telah ku tuliskan kicauan, selamat pagi untukmu yang jauh dimata, adakah rasa ini sama seperti yang kau rasakan juga? Siang berganti malam dan kembali menyongsong matahari pagi. Hingga suara kicauan di tangkai pohon tak terdengar lagi. Namun tak satupun balasan yang ku dapatkan darimu.
Dalam ungkapan status telah ku bagikan di beranda, apa kabarmu yang berada di sana? Akankah rasa ini hanya bertepuk pada hembusan angin? Tanda jempol kian bertambah dan komentar menghujani kolom status. Namun tak satupun komentar yang ku dapatkan darimu.
Dalam sebuah gambar tulisan telah ku unggah. Bagaimana dengan nasibku yang berada di sini? Benarkah rasa ini lebih pedih dari rasa yang tak terbalas? Tanda cinta kian bertambah dan pesawat kertas telah ku terima. Namun tak satupun dari itu semua yang ku dapatkan darimu.
Dengan apa lagi harus ku sampaikan rasa ini? Belum keraskah kode itu ku kirimkan untukmu? Haruskah aku membuat kode baru untuk membuatmu mengerti? Ataukah ku ciptakan telepati agar sampai langsung tepat dihatimu? Meski itu hanya akan membuktikan, apalah daya ini yang hanya mampu menjadi pengagum rahasia dirimu.
Memang harus ku akui cukup mudah bagiku untuk insert namamu dalam ingatanku. Update rasa yang mulanya biasa saja menjadi suka. Dan tidak butuh waktu lama untuk save perasaan suka itu hingga menjadi cinta. Surfing semua tentangmu secara otomatis telah terdownload ke dalam penyimpanan memori ingatanku.
Meski ku tahu secara jelas kau telah mengabaikan cintaku, entah kenapa aku masih saja selalu sulit untuk remove rasa cinta ini terhadapmu. Ingin ku delete semua ingatan tentangmu dari pikiranku. Seandainya semua yang telah terjadi bisa di undo. Pasti pikiranku tidak akan pernah error karena dirimu.
Mungkin yang bisa kulakukan hanyalah scan hati dan pikiranku. Agar tak ada lagi virus cintamu dalam diriku. Disconnect segala sesuatu yang berhubungan denganmu meski tidak mudah untuk dilakukan. Jika saja di dunia ini tersedia software hati. Pasti akan aku install ulang hati ini.
haha. keren