Drrrriinnng!
Jam dimejanya berdering keras, namun Lemmy dengan malasnya mencoba untuk mematikan jam itu. Saking malasnya, tangan dia menyenggol jam itu dan membuatnya jatuh ke lantai.
"Ha!"
Lemmy tersentak mendengar jam yang jatuh dan dengan cepat mengambil jam itu kembali. Dengan wajah khawatir, dia memeriksa apakah ada bagian yang rusak. Untungnya, jamnya tidak mengalami cacat.
"Sial."
Kutuk Lemmy. Matanya tidak salah jika memang tidak ada cacat sama sekali di jam. Namun dia menginginkan bahwa ketiga jarum jam itu adalah sebuah kecacatan.
07.30
Setengah jam lagi waktunya dia bekerja. Dia melempar jam itu ke bantal dan bergegas pergi ke kamar mandi. Tidak seperti perempuan, dia mandi dan membersihkan dirinya dengan cepat. Dengan cepat dia mengenakan pakaian kemeja putih dengan celana hitam panjang, tangannya begerak memecahkan sebuah telur dan menggorengnya separuh matang. Selesai makan dan merapikan pakaian, dia bergeegas pergi.
Aku akan terlambat!
Seru Lemmy dalam pikirannya, Lemmy melihat sebuah taksi dan dengan cepat menghentikan memasuki taksi itu.
"Jalan XX! Tolong cepat!"
"Baik pak.
Jawab sopir taksi dengan santai. Lemmy ingin berteriak karena kesantaian sopir itu. Dalam hati, jika dia tidak terlambat. Dia akan rela dipanggil kakek oleh sopir ini. Taksi bergerak dan untungnya, lampu di rambu-rambu berwarna hijau.
Untungnya.
Bam!
Drriiiinnnggg!
Lemmy tersentak dengan wajah yang pucat dan keringat yang membasahi tubuhnya. Dia mengambil jamnya yang menunujukkan jam 07.01. Lemmy mengeluarkan napasnya dengan lega. Apa yang terjadi?
"Untungnya semua itu adalah mimpi."
Katanya sambil meninggalkan tempat tidur. Lemmy mandi dengan air dingin dan mencoba untuk melupakan mimpi buruk itu. Setelah mandi, dia mulai memasak sambil mengenakan pakaiannya dan menyalakan tv sambil makan.
Setelah makan, Lemmy pergi bekerja dan saat keluar dari bangunan apartemennya, dia melihat sebuah taksi yang sangat familiar. Ya, taksi itu adalah taksi yang dia naiki saat terlambat dan taksi yang ditabrak truk. Tubuh Lemmy merinding dan memutuskan untuk berjalan.
Jarak rumah dan tempat dia bekerja tidak cukup jauh. 30 menit cukup untuk dia sampai ke kantor. Jalanan di kota ini tidak terlalu padat oleh mobil atau transportasi lainnya sebab memang dari dulu negara ini sudah mengurangi penggunaan transportasi pribadi untuk mengurangi polusi di udara. Untungnya, pemerintah membuat transportasi umum cukup nyaman dan aman bagi para penumpang sehingga tidak menimbulkan ketidakpuasan
Lemmy memeriksa jam tangannya dan waktu menunjukkan jam 07.49. Sebentar lagi dia akan sampai, jadi dia tidak perlu terburu-buru.
"Rampok!"
Teriak seorang wanita. Lemmy terkejut dan melihat seorang pria mengenakan topeng hitam membawa sebuah tas.
Hey! Masih pagi sudah ada rampok?!
Teriak Lemmy dalam hati. Tapi dia komplain untuk sesaat karena rampok itu berlari kearahnya.
"Minggir br*ngs*k!"
Rampok itu mengeluarkan pisau. Lemmy panik dan saat dia mau mengelak, sebuah pisau menusuk dadanya, tepatnya di jantungnya. Lemmy terjatuh dengan penglihatan yang mulai memudar, dia melihat rampok itu berlari dan beberapa orang mulai menghampirinya. Penglihatannya menjadi gelap dan dia mengutuk kesialan ini.
Driiinnng!
Lemmy terbangun dengan wajah pucat dan tubuh yang penuh keringat.
"M-mimpi lagi?"
Dia meraba dadanya dan merasakan sakit akibat tusukan pisau. Namun tidak ada luka sama sekali di dadanya. Lemmy pergi untuk mandi dan mengenakan baju lalu memasak. Dia tidak terburu-buru, akan tetapi sangat lambat. Dia tidak bisa membayangkan bahwa semua itu hanyalah mimpi.
Saat dia memeriksa jamnya, Lemmy terkejut dan bergegas untuk pergi. Saat diluar, dia melihat taksi yang sama seperti mimpi buruknya dan terdiam disana. Seorang wanita melewatinya dan memasuki taksi itu. Dia menonton taksi itu berjalan dan melihat rambu-rambu lalu lintas menjadi hijau. Saat taksi itu berjalan, sebuah truk datang dan menabrak taksi itu.
Lemmy terdiam dengan wajah pucat. Dia perlahan menggelengkan kepalanya dan berlari kearah taksi yang baru tetabrak itu. Sopir dan wanita itu mengalami luka di kepala mereka. Lemmy memecahkan kaca taksi dan membuka pintu taksi. Dia mengeluarkan sopir dan wanita itu dengan perlahan.
Lemmy melihat kearah truk dan terkejut karena truk itu menabrak sebuah toko. Dia bergegas kesana dan melihat sebuah tubuh penuh dengan darah tetabrak oleh truk itu
Kedua lutut Lemmy terjatuh ke tanah dan di dalam dirinya dia bertanya-tanya kenapa semua ini bisa terjadi. Kenapa dia melihat semua ini, kenapa harus dia?
Apakah? Rampok itu juga?
Lemmy berdiri dan mulai berlari. Dia melihat jam tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul 07.38. Lemmy mulai berlari lebih cepat dan saat dia sampai di tempat dia akan ditusuk rampok. Dia melihat orang-orang datang menghampiri seorang pria yang terbaring di tanah.
Karena bukan aku... orang lain yang mati?
Karena dia tidak berada di kejadian itu, orang lain yang akan mati. Lalu, kenapa semua ini terjadi? Apa penyebabnya? Dia tidak tahu apa yang dia harus perbuat dan memutuskan untuk pergi ke kantor dengan penuh depresi.
Di depan bangunan kantornya, Lemmy menaiki tangga dan melihat kearah jam tangannya. 08.05. Jelas sekali bahwa dia sudah terlambat.
"Awas! Diatas mu!"
Lemmy terkejut dan saat dia menengok keatas. Dia melihat seorang wanita jatuh dan mengenainya.
Drrriiinnng!
Lemmy terbangun dengan kondisi yang sama seperti sebelumnya. Dia mematikan jamnya dan melihat bahwa jam menunjukkan arah jam 07.02. Lemmy bangun dan mulai mandi. Saat dia ingin mengenakan baju, Lemmy menyentuh dadanya. Setelah makan, dia pergi keluar untuk bekerja dan melihat taksi yang sama. Dia berjalan keperempatan dan menengok kearah toko yang akan ditabrak truk.
Belum terjadi... aku harap semuannya tak akan terjadi.
Dia tidak ingin orang-orang mati dan dia tidak ingin tahu atau merasakan kematian lagi. Dia bisa menghindari semua ini dan membuat dirinya tidak mati, tetapi, apakah dia rela membuat orang lain mati?
Tidak, Lemmy tidak rela. Jika dia memiliki kekuatan untuk membantu orang. Kenapa dia tidak gunakan? Dia tahu bahwa dia hanya manusia biasa dan tidak memiliki kekuatan super. Namun, menyalamatkan orang disekitarnya tidak perlu kekuatan super.
Lemmy menggegam erat tangannya dan menuju kearah taksi tersebut. Dia memeriksa jam tangannya dan truk itu akan datang sebentar lagi. Lemmy melirik kearah lain dan melihat wanita yang akan menaiki taksi ini akan datang. Lemmy bergegas masuk taksi dan melihat wanita itu berhenti lalu berjalan kearah lain. Untungnya bukan ke taksi lain.
"Kemana pak?"
"Tunggu sebentar, aku ketinggalan sesuatu."
Lemmy mengeluarkan uang kertas dan memberikannya kepada sopir itu lalu keluar. Sopir taksi itu menggelengkan kepalanya dan menyimpan uang itu kesakunya. Dia memutuskan untuk menunggu Lemmy. Taksi ini lebih cepat dari yang lain saat lampu menjadi hijau, akibatnya dia yang menjadi korban. Lemmy menyebrang jalan dan menuju kearah toko yang akan ditabrak truk tersebut. Dia melihat seorang wanita lagi membersihkan kaca toko. Lemmy menengok kebelakang dan melihat sebuah truk melanggar rambu-rambu.
Lemmy berjalan kearah wanita itu dan memperhatikan apakah truk itu akan menabrak kesini atau tidak. Lemmy memberikan spekulasi bahwa akibat menabrak taksi, truk itu juga menabrak toko ini. Namun, truk itu menuju kearah toko ini tanpa menabrak taksi itu.
Lemmy menarik wanita itu dengan paksa dan menjauh. Wanita itu beteriak karena merasa bahwa dirinya dibawa orang secara paksa. Lemmy melihat truknya yang datang dengan cepat dan melompat untuk menjauh dengan wanita itu dipelukkannya.
Bam!
Truk itu menabrak toko. Lemmy perlahan bangun dan memeriksa keadaan wanita itu.
"Hei- apa yang kau-"
Wanita itu mau memarahi Lemmy, namun setelah melihat tokonya ditabrak truk. Dia terdiam dan menatap Lemmy dengan penuh shock. Lemmy bangun dan mengeluarkan sopir truk itu dari truk dan perlahan membaringkannya ke lantai.
"Hei!"
Wanita itu memanggilnya.
"Terima kasih."
"Ah, sama-sama."
Lemmy tersenyum lalu berlari secepat-secepatnya. Tempat berikutnya adalah di mana dia akan di tusuk oleh rampok. Lemmy melirik tasnya dan memeriksa jamnya.
Saat dia sampai, dia mendengar teriakan yang sama dan melihat seorang pria mengenakan topeng berlari kearahnya.
"Minggir br*ngs*k!"
Dia mengeluarkan pisau dan ingin menusuk Lemmy. Namun Lemmy menggunakan tasnya untuk menangkis tusukan itu dan dia langsung memukul wajah rampok itu dengan keras sampai dia terjatuh ke tanah. Lemmy menendang jauh pisau yang terjatuh ke tanah dan mengambil tas yang rampok itu curi dan memberikannya kepada wanita yang dirampok. Untungnya rampok itu tidak sadarkan diri.
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Lemmy mulai berlari menuju kantornya. Satu hal lagi. Dia tidak ingin melihat wanita itu jatuh. Saat dia sampai ke kantor. Lemmy bergegas pergi ke atap dan melihat seorang wanita mengenakan baju putih dan rok hitam berdiri di ujung. Lemmy perlahan mendekat dan dengan tiba-tiba dia ingin menarik wanita itu kearahnya. Namun wanita itu terjun. Lemmy berlari dan dengan cepat dia mendapatkan tangan wanita itu.
"Kuh..."
"?!"
Wanita itu terkejut saat dia berhenti dan tidak terjatuh. Dia menengok keatas dan melihat Lemmy yang mememgang tangannya. Wajahnya pucat dan kebingungan, bertanya kenapa ada seorang pria yang menyelamatkannya.
"L-lepaskan!"
Dia beteriak, namun Lemmy tidak peduli dan menarik dengan sekuat-kuatnya.
"Lepaskan!"
"Tidak!"
"Kenapa?!"
"Karena aku muak!"
Ya, Lemmy sudah muak.
"Aku muak melihat kematian! Aku tidak ingin melihat kau mati! Kenapa kau ingin bunuh diri? Apa alasan mu? Apakah dunia ini begitu kejam?"
"Kau- kau tidak perlu tahu-"
"Aku perlu tahu! Sebab... sebab aku ingin tahu..."
Lemmy sudah mati berkali-kali dan melihati kematian orang lain. Apa alasan kematian mereka? Kecelakaan? Salah orang? Kelalaian? Lantas, apa yang menyebabkan wanita ini ingin bunuh diri?
Lemmy tahu bahwa dirinya mencampuri urusan orang lain. Namun jika dia memiliki kemampuan untuk menyelamatkan seseorang, kenapa tidak? Hidup dirinya dan wanita ini memang berbeda dan sebab itulah dia ingin tahu alasan kenapa dia ingin melakukan hal ini. Setidaknya, dia memiliki seseorang yang bisa menjadi tempat curahan hati.
Lemmy menarik wanita itu kembali dan berhasil menyelematkannya. Matanya terus menatap Lemmy dan tak lama kemudian dia menangis. Wanita itu langsung memeluk Lemmy dan menangis dengan kencang.
"Aku takut..."
Kata wanita itu. Lemmy perlahan memeluk wanita itu dan membiarkannya menangis sepuas-puasnya. Lemmy melirik ke jam tangannya dan sadar bahwa dia sudah terlambat. Dia tertawa di dalam hati.
Persetan dengan kerja.
"Um... maaf."
Lemmy terbangun dari pikirannya dan melihat wanita itu menatapnya dengan wajah dan mata yang merah. Baju Lemmy basah akibat tangisannya namun dia tidak peduli.
"Nama mu siapa?"
"Arita."
"Kau kerja disini?"
"Ya."
"Bagian apa?"
"Kepala pengawas."
'Kuh!'
Pangkatnya lebih tinggi daripada dirinya. Lemmy berpikir bahwa wanita ini ingin bunuh diri karena jabatannya, namun dengan jabatan yang tinggi. Apa alasannya?
"Boleh kah ku tahu kenapa kau melakukan ini?"
Arita menatapnya beberapa saat dan menarik nafasnya. Dia bercerita bahwa dia mendapatkan kabar tentang ibunya yang meninggal, tak lama setelah itu ayahnya ingin menikahkannya dengan seorang pria. Arita masih depresi dan dia tidak ingin menikah. Tertekan oleh ayahnya dan duka kepada ibunya, serangan terakhir diluncurkan pada saat ayahnya meninggal dua hari yang lalu.
Lemmy teringat bahwa kepala direktur baru saja meninggal dua hari yang lalu dan dia melirik kearah Arita.
"Arita, apakah ayah mu kepala direktur?"
"Ah, ya..."
Arita ingin bunuh diri karena penyebab ayahnya meninggal adalah serangan jantung. Akibat dari perkerlahian karena pernikahan dan Arita mengutarkan kata-kata yang kasar. Dia merasa bersalah dan moralnya pun menghilang.
Lemmy merasa kasihan. Mungkin Arita sudah berada di batasnya dan tidak kuat lagi. Lemmy sadar, kenapa baru saja dia memiliki kemampuan untuk menyelamatkan yang lain? Kenapa tidak lebih awal? Seandainya lebih awal, apakah dia bisa menyelamatkan ayah dan ibunya Arita? Namun ini hanya andaian saja.
Lemmy memegang tangan Arita dan mengusap air matanya.
"Jangan bersedih, aku disini. Bila kau tidak kuat, aku disini. Aku mungkin hanya pegawai biasa... namun setidaknya kau memiliki orang untuk bicara."
"..."
"Jangan membebani diri mu. Jangan melakukan hal ini lagi. Ini terdengar bodoh dan naif, tapi... ayah dan ibu mu tidak ingin kau begini dan pergi mengikuti mereka. Kau harus tetap hidup, karena kau kebanggaan mereka."
"Siapa nama mu?"
"Lemmy."
"Lemmy, terima kasih banyak. Terima kasih telah menyelamatkan aku yang bodoh ini."
"Ya... terima kasih karena sudah mempercayai diri ku yang bodoh ini juga."
Mereka tertawa.
"Kita terlambat bukan?"
"Ya."
"Bagaimana kalau kita bolos saja?"
"Kau kan kepala pengawas-"
"Tidak."
Dia berdiri dan menarik Lemmy untuk berdiri juga. Untuk pertama kalinya Lemmy merasakan jantungnya berdetak kencang saat menatap Arita.
"Arita, seorang wanita yang diselamatkan oleh Lemmy."
"Seorang wanita yang ingin hidup."
"Lemmy."
"Ya?"
"maukah kau hidup di kehidupan ku?"
Lemmy tersentak. Pikirannya kacau dan tidak karuan. Bukankah ini kata-kata yang dilontarkan oleh pria? Kenapa jadi Arita?
Melihat wajah Lemmy yang panik dan kebingungan, Arita tertawa. Dia tidak tahu Lemmy dan Lemmy tidak tahu dirinya. Namun Lemmy menyelamatkannya. Rasa syukur kepada dirinya dan mungkin sebuah rasa lebih dari itu. Siapa tahu, mungkin ini adalah sebuah takdir untuk mereka berdua.