Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sebuah Jawaban
MENU
About Us  

Ini aku dan perasaanku. Aku tidak meminta banyak, cukup lihat aku saja. -Naomi

***

Dia mengangguku lagi hari ini. Pena yang baru saja kukeluarkan ia ambil dan sembunyikan di balik jari-jari panjangnya, di belakang badan. Aku tidak terkejut, ia sudah biasa melakukan itu. Alih-alih merebut pena itu darinya, aku memilih untuk meminjam pada temanku. Toh nanti akan dia kembalikan lagi padaku.

"Lain kali jangan pinjamkan lagi penamu padanya," omel Rara. Tapi dia masih meminjamkan penanya padaku.

"Dia merebutnya dariku." Suaraku terdengar lirih.

"Rebut kembali. Apa susahnya?"

Aku hanya mengangkat bahuku. Tidak ingin larut dalam debat yang dibuat Rara. Aku bisa saja melakukan apa yang disarankannya. Tapi aku takut, aku takut jika aku melakukan itu, ia akan berhenti mengusiliku.

Dia Rian. Yang kerap disapa Ian. Seorang cowok perfeksionis yang selalu menjaga kebersihan dan kerapian dirinya. Sudah dua tahun aku menyukainya. Semua berawal dari kesamaan minat dalam menulis. Waktu itu ia tidak sengaja melihatku sedang menulis di ponsel.

Ia mulai sering menggangguku sejak setahun yang lalu. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku senang dengan perlakuannya yang berbeda padaku. Dia hanya usil dan bersikap berbeda padaku saja. Ia akan bersikap normal pada cewek lainnya. Menyadari hal itu membuatku merasa sedikit spesial.

Hingga tanpa sadar aku tercebur dalam perasaan yang begitu dalam. Yang aku sendiri tidak tahu sejak kapan tepatnya itu mulai kurasakan. Sayangnya, ada banyak hal yang aku tidak mengerti tentangnya. Yang membuat malam mingguku menjadi malam yang tepat untuk merenung di kamar dan memikirkannya.

"Yan, besok ke sini ya?"

"Boleh. Jam berapa?"

"Jam 7 gimana? Acc kan ya?"

Ian baru saja membuat janji dengan salah seorang teman sekelasku. Melihatnya tersenyum pada gadis itu membuatku iri. Dia bahka  tidak pernah selelmbut itu padaku. Interaksi kami hanya sebatas saat ia menggangguku saja. Tidak lebih dari itu.

Aku sadar harusnya aku lupakan saja perasaan itu dari dulu. Sebelum akhirnya berkembang seperti sekarang. Yang membuat kupu-kupu menggelitik perutku tiap kali ia berada di dekatku. Menggelikan.

Lama kelamaan aku sadar. Perasaan ini hanya untuk kurasakan sendiri saja. Ia pernah bilang padaku, "jika aku menyukai seseorang, aku akan membuatnya kesal dan marah padaku. Aku suka itu." Lalu, jika yang ia lakukan padaku bertujuan untuk itu, kenapa harus memakan waktu yang lama? Ia pikir menunggu itu enak?

Kukira dia benar-benar cowok PHP seperti yang seringkali diceritakan oleh Rara. Tapi aku sendiri bahkan belum merasa menjadi korbannya. Meski aku merasa sikapnya padaku tidak senormal cowok lainnya. Tapi Rara selalu meyakinkamku bahwa ia hanya bermain-main saja sampai ia menemukan yang cocok.

Fakta itu membuatku selalu terluka sehabis ia menggangguku. Bukannya senang, aku justru memikirkan, 'jika seperti ini terus, apa mungkin aku bisa bersama dengannya?'

Kurasa kali ini aku harus bisa lebih tegas. Aku akan menuruti saran dari Rara. Aku perlu jawaban dari apa yang selama ini ia perbuat padaku. Menuntut kejelasan darinya.

"Jika kau menggangguku hanya untuk mengetes saja, sebaiknya sudahi saja. Kau membuatku terluka." Dengan kasar kurebut penaku darinya.

"Apa? Kau kira aku menggangu karena aku menyukaimu?"

Strike!

Dan aku tidak bisa menahan tangisanku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Te Amo
468      320     4     
Short Story
Kita pernah saling merasakan titik jenuh, namun percayalah bahwa aku memperjuangkanmu agar harapan kita menjadi nyata. Satu untuk selamanya, cukup kamu untuk saya. Kita hadapi bersama-sama karena aku mencintaimu. Te Amo.
No Longer the Same
796      574     1     
True Story
Sejak ibunya pergi, dunia Hafa terasa runtuh pelan-pelan. Rumah yang dulu hangat dan penuh tawa kini hanya menyisakan gema langkah yang dingin. Ayah tirinya membawa perempuan lain ke dalam rumah, seolah menghapus jejak kenangan yang pernah hidup bersama ibunya yang wafat karena kanker. Kakak dan abang yang dulu ia andalkan kini sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan ayah kandungnya terlalu jauh ...
Cincin Untuk Tania
338      276     0     
Short Story
Argi yang akan segera ditinggal nikah oleh Tania berjuang keras untuk menjadi lelaki pertama yang memasangkan cincin di jari manis sang pujaan hati
Semesta Berbicara
2351      1195     10     
Romance
Suci Riganna Latief, petugas fasilitas di PT RumahWaktu, adalah wajah biasa di antara deretan profesional kelas atas di dunia restorasi gedung tua. Tak ada yang tahu, di balik seragam kerjanya yang sederhana, ia menyimpan luka, kecerdasan tersembunyi yang tak terbaca, dan masa lalu yang rumit. Sosok yang selalu dianggap tak punya kuasa, padahal ia adalah rahasia terbesar yang tak seorang pun duga...
Call Kinna
7604      2408     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
The Second Lady?
475      347     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
The Last Station
408      271     0     
Short Story
Yah, pulang. Meski aku bukan pelabuhan ataupun rumah. Setidaknya aku adalah stasiun terakhir yang membawamu pulang.
1000 Origami Bangau
401      274     3     
Short Story
Origami bangau melambangkan cinta dan kesetiaan, karna bangau hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Tapi, jika semua itu hanyalah angan-angan belaka, aku harus bagaimana ??
Penyesalan Seorang Mantan
600      427     0     
Short Story
Sejatinya, penyesalan seorang mantan itu bukanlah karena setelah putus si dia jadi lebih menarik. Melainkan karena saat masih bersama, kita tidak menyadari betapa manis senyumnya, betapa hangat pelukannya, dan betapa indah dirinya.
Usai
461      315     1     
Short Story
Jika rasamu berlabuh pada pria selain aku, aku pamit.