Loading...
Logo TinLit
Read Story - Terserah
MENU
About Us  

Now Playing : Glenn Fredly - Terserah

 

Gara duduk bersama teman-temannya di pojok kiri kantin. Sementara aku di sini memperhatikannya yang sedang tertawa, menghiraukan teman-temanku yang sudah heboh tertawa karena lelucon yang mereka buat sendiri.

“Udah dong, La. Itu muka mau ditaruh mana kalo lo masih terus ngejar si Gara?” tanya Fika, satu dari tiga teman dekatku.

“Lagian nih ya, dari sekian banyak cowok di dunia ini, kenapa harus Gara sih?” tanya Kara, temanku yang ketawanya paling heboh.

“Ya, karena… gue demennya Gara?” jawabku lebih seperti bertanya.

“Lo kayak gak pernah tergila-gila aja,” cibir Rika, satu-satunya yang membelaku.

“Gara lagi deket banget sama Tari,” ucap Kara.

“Dia aja gak nganggep lo ada,” tambah Fika.

“Ish, udah dong. Bukannya kasih gue semangat malah gini,” protesku kesal.

“Valentine hari ini, dikasih cokelat gak sama dia?” tanya Kara.

Aku cemberut.

“Tari dikasih, pake bunga juga,” sahut Fika.

“Lah, Gara yang dapet cokelat dari Lara. Mana langsung dibuang ke tempat sampah lagi,” sembur Rika.

“Hah?!” sahut Kara heboh.

Aku menundukkan kepalaku.

“Harga diri lo kemana Lara, sayangggg! Gila ya?!” bentak Fika.

“Ya, tapi, dia masih pacar gue kan?” tanyaku masih menunduk.

“Apa? Maksud lo dia masih marah cuman gara-gara lo bikin temennya di drop out?” tanya Fika.

Aku mengedikkan bahu sambil menelungkupkan kepalaku di atas meja. “Tau ah, gue galau.”

“Gini deh. Cowok gak cuman dia doang. Lo ke sana, kalo dia langsung pergi gitu aja tanpa ngomong apa-apa, lo mundur, jangan ngejar dia lagi. Udah cukup lo ngejar dia,” ucap Kara yang membuatku menegakkan tubuh dan menatapnya kesal.

“Ya udah,” jawabku dengan berat hati sembari bangkit berdiri dan berjalan ke arah meja Gara.

Gara yang melihatku berjalan ke arahnya sudah siap untuk berdiri dan menjauh, bahkan sebelum aku sempat memanggilnya. Tapi ternyata, dia masih diam di tempat dengan tangan yang merogoh sakunya. Dia melempar sebungkus kecil cokelat ke arahku yang berhasil aku tangkap, setelah itu dia berjalan menjauh.

Aku berbalik dan berjalan ke meja teman-temanku, sementara tanganku meremas cokelat pemberian Gara. Bulat sudah keputusanku, menjauh.

Aku duduk di sebelah Rika.

“Terserah kali ini, sungguh aku tak akan peduli…”

“Gue lagi galau, kalian ngapain jadi paduan suara?” selaku kesal.

Tags: FFWC2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Di Sudut Jalan Yang Sama
435      289     0     
Short Story
Sekarang, aku masih melewati jalan yang sama.
Teman Kecil
409      267     0     
Short Story
Sudah sepuluh tahun kita bersama, maafkan aku, aku harus melepasmu. Bukan karena aku membencimu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Selamat Tinggal Sayang
423      286     3     
Short Story
Cinta tak harus memiliki, itu yang aku yakini. Karna sekarang aku harus melepaskan cintaku untuk orang lain.
Under The Night Sky
402      283     0     
Short Story
Di bawah langit malam ini kita bertemu namun, di bawah langit malam ini juga kita berpisah.
Milikku
437      300     2     
Short Story
Menceritakannya mudah, Kamu mengkhianati, aku tersakiti, kamu menyesal dan ingin kembali. Mudah, tapi tidak dengan perasaan setiap kali kau ada. Hati ini bimbang, dan sulit bagiku untuk menahannya agar tidak tumbang. ~ *'Soy' dalam bahasa Spanyol memiliki arti yang sama dengan kata 'My'.
NATHANIA (The Name who I want)
440      299     0     
Short Story
Sad Symphony
415      305     0     
Short Story
Aku ingin kamu ada dalam simfoni hidupku. Tapi kamu enggan. Aku bisa apa?
Throwback Thursday
1286      658     8     
Short Story
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
Bentuk Kasih Sayang
458      317     2     
Short Story
Bentuk kasih sayang yang berbeda.
P O T E K
476      315     1     
Short Story
Aku memang menyukainya, tapi bukan berarti aku rela menyakiti hatiku sendiri.