“Ah..bagaimana ini bu….”, tanya beberapa warga yang melihatnya. “Kalian sudah memeriksa semua ruangan dan peternakan apakah ada yang masih ditempat kalian?”, tanyamu. “Bersih, bu. Tidak ada…”, jawab beberapa warga. “Di rumah saya ada, tapi saya tidak berani bilang soalnya itu bukan manusia tapi banteng dan kambing yang berubah ganas.”, jawab seorang warga. “Lalu bagaimana ini?, keburu petang bapak-bapak.”, kata ibu itu. “Kita bakar saja mereka semua. Tidak banyak-kan mereka?”, jawab kepala desa tegas. Semua warga berkumpul di masing-masing tempat yang akan dibakar, memastikan tidak ada satupun yang luput dari geramnya bara api. Desa itu membakar sebagian peternakan berharga warga yang menjadi aset dan kekayaan sebagian beberapa warga. Sesudah itu mereka membersihkan lingkungan mereka dan beristirahat di rumah masing-masing. Mereka lupa bahwa udang- udang di rumah Ibu Masli masih tersisa didapur sementara kucing di rumah mereka yang tak selamat memakan habis semua kucing dan anjing di desa yang menjadi masalah baru bagi mereka.
“BUUUU…BU…cepat, bangun…kucingku hilang bu…”, teriak Ninis pada Ibunya pada pagi hari. “Dimakan kayaknya, dek…”, jawab Ibu sambil mengiris bawang.”Bu.., kalau dimakan jasadnya kemana bu? Kemarin tidak ada saat bakar-bakar.”, Ninis curiga. “Kita lapor warga yang lain, kita cari dimana mereka, Nis…”, ajak Ibu keluar rumah.
Kantor kepala desa penuh diserang kucing dan anjing yang berubah menjadi hewan buas mengelilingi kepala desa setempat. Beberapa warga yang melihatnya kebingungan dan bertanya-tanya. Kamu yang hendak ingin menanyakan kepala desa tentang perubahan status ktp ikut panik dan bingung. “Ibu….”, kata anakmu menarik lengan bajumu. “Lihat itu apa?”, tanyanya menunjukkan segerombolan ayam yang berlari panic dengan mata putih bersimbah darah. Warga yang mendengar deraman hewan itu panik dan berlari ke rumah masing-masing tanpa memikirkan kepala desa.
“DORRRRRRRR.. DORRRRRRR…DORRRR….”, bunyi senapan di desa mematikan sepinya desa itu. Beberapa kucing dan anjing didepan kantor kepala desa mati seketika saat seorang pria menekan senapannya dari jauh. Dia melenyapkan semua hewan di desa dan membakar hewan-hewan itu sebelum dilihat oleh salah satu warga desa. Kepala desa bernapas lega dan menutup pintu kantor dan jendelanya dengan hati yang masih dicederai ketakutan.