Read More >>"> The Villager (4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Villager
MENU
About Us  

Naiknya fajar membuatmu lega melihat segerombolan manusia monster itu bersembunyi di sumur dan dibawah gubuk dekat rumah warga-warga ternak kambing yang sudah mati. Ketika beberapa orang keluar dari rumah mereka melihat mereka dibawah gubuk yang seperti mayat mati tak bernapas dan bernyawa. Kamu dan mereka cepat-cepat membawa suami, anak dan kebutuhan dan perlengkapan ke laut menuju kapal untuk menyebrang ke Semarang. Saat sudah jauh dari pulau Morodemak kamu mengisak tangis ketakutan kejadian semalam. Menyebar jala ikan untuk membawa udang-udang tangkapan untuk membeli makan disana namun ketika kamu menariknya keluarlah sesosok manusia misteri dengan mulut dipenuhi udang yang belum hancur ingin menerkammu dan anakmu. Kamu menendangnya dan mengencangkan mesin kapal meninggalkannya tenggelam di tengah laut dan membuang kembali udang-udang tangkapan ke laut.

Sesampai di Semarang terlihat kerukumunan sekelompok ibu-ibu dan bapak-bapak yang kompak berdemo di depan kantor Walikota mereka meminta secepatnya diubah status ibu rumah tangga mereka menjadi nelayan. Keamanan di depan kantor luluh lantak dan membawa mereka berlari mendobrak pintu ruang walikota memproteskan diri. “Pak…secepatnya ubah status kami sebelum kami mati menjadi monster seperti pulau disebrang pak.”, ancam salah satu ibu itu yang sudah mendengar cerita warga tentang hancurnya desa sebrang. “Ibu…iya..tapi tidak hari ini atau minggu ini.”, walikota menenangkan mereka lalu menyuruh pelayan dan keamanan mengamankan mereka keluar kantor.

Kamu dan sekelompok warga lainnya menghampiri salah satu warga untuk memberitahukan kejadian yang terjadi namun kalian ditolak dan diusir ke tepi laut untuk kembali ke sebrang pulau. Kebingungan karena tidak tahu harus bagaimana, kalian membuat tempat tidur dari kasur lapuk yang didapat dari rumah kosong salah satu rumah dekat pantai untuk tidur menyambut dinginnya malam kembali.

“Baik pak..bisa dilakukan sekarang.”, kata seorang laki-laki yang bertugas menemuimu dan sekelompok warga lainnya. “Bu..Ada apa? Kenapa kemari?”, katanya tersenyum. Tolong…di sebrang warga kami semua sudah jadi monster. Mereka makan manusia. Kami hanya minta jadi nelayan itu saja.” Lalu apa hubungannya bu dengan monster di sebrang?”, tanyanya bingung. Beberapa dari kami sudah kehilangan keluarga, berhasil kabur dari serangan sebelum berhasil kesini dan kehilangan perlengkapan mata pencaharian kami, makanan kami dan kekurangan umpan untuk menangkap ikan. Bahkan jala ikan milik Ibu Ninik sudah tenggelam karena diserang ditengah berkapal kesini. Iya, bu.. tapi ibu- ibu semua harus mengungsi dulu ketempat lebih aman dan membantu supaya monster-monster itu tidak kemari. Kumpulkan kayu dan batang tajam untuk menutup daerah- daerah desa ini sebelum mereka masuk kesini.” , sarannya sambil memberikan kamu dan warga lainnya sebuah senter.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kepada Jarak, Maaf!
324      189     1     
Short Story
Bagi Rea, cinta itu gelap. Cukup menjadi alasan untuk dirinya selalu memakai emotikon hati berwarna hitam saat menulis chat. Namun Rea tidak cukup mampu memaknai setiap jenis emotikon hati yang dikirimkan Ardan kepadanya. Untuk dua orang yang menjalin hubungan jarak jauh yang sama sekali tidak pernah bertemu, berbagai jenis emotikon hati memiliki maknanya sendiri. Demikian juga untuk Arealisa...
Fallen
321      226     0     
Short Story
Ternyata, dirimu itu diperlukan. Dirindukan. Disayangi.
Gara-Gara Kamu
412      263     2     
Short Story
“Gila banget, nih.” Delisa mengomeli diri sendiri. Merasa tidak waras, masih bisa cengengesan memikirkan Dilan, padahal seharusnya ia marah dan membenci laki-laki tersebut. Cinta benar-benar bisa mengubah batu yang keras menjadi lunak, begitu ucapan Putri. Biarpun menyebalkan, entah kenapa laki-laki itu masih menjadi laki-laki impian. Ganteng, cerdas dan cool. Kecerian Delisa pun menghi...
Dua Sisi
7434      1730     1     
Romance
Terkadang melihat dari segala sisi itu penting, karena jika hanya melihat dari satu sisi bisa saja timbul salah paham. Seperti mereka. Mereka memilih saling menyakiti satu sama lain. -Dua Sisi- "Ketika cinta dilihat dari dua sisi berbeda"
Dear Groom
462      328     5     
Short Story
\"Kadang aku berpikir ingin seperti dulu. Saat kecil, melambaikan tangan adalah hal yang aku sukai. Sambil tertawa aku melambaikan tangan pada pesawat yang lewat. Tapi sekarang, bukan seperti ini yang aku sukai. Melambaikan tangan dengan senyuman terpaksa padanya bersama orang lain.\"
the invisible prince
1530      823     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
always
1083      584     6     
Romance
seorang kekasih yang harus terpisah oleh sebuah cita-cita yang berbeda,menjalani sebuah hubungan dengan rasa sakit bukan,,,bukan karena saling menyakiti dengan sengaja,bahkan rasa sakit itu akan membebani salah satunya,,,meski begitu mereka akan berada kembali pada tempat yang sama,,,hati,,,perasaan,,dan cinta,,meski hanya sebuah senyuman,,namun itu semua membuat sesuatu hal yang selalu ada dalam...
A Nice Dream
405      279     0     
Short Story
You can learn a lot from a dream...
Hilang dan Pergi
375      246     0     
Short Story
“iki gratis ta pak?”, “yo wes gratis”.
Dongeng Jam 12 Malam
459      268     1     
Horror
Dongeng Jam 12 Malam adalah kumpulan kisah horor yang menggali sisi tergelap manusia—keserakahan, iri hati, dendam, hingga keputusasaan—dan bagaimana semua itu memanggil teror dari makhluk tak kasat mata. Setiap cerita akan membawa pembaca ke dalam dunia di mana mistik dan dosa manusia saling berkelindan.