Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Villager
MENU
About Us  

“LARI SEMUAAAAAA…..ADA MONSTER….CEPAT LARI..”, kata seorang dari salah satu warga di desa membawa obor ke seluruh desa untuk pergi meninggalkan desa dengan kapal mereka. Ibu- ibu itu kebingungan dan mencari tahu apa yang terjadi dan bertanya kepadanya. “Ada opo mas?”, kata salah satu ibu. “LARI BU…..Ada yang makan manusia..itu bapak yang diujung rumahnya ke rumah Masli sudah berubah jadi monster…Badannya luka-luka semua..Serem….Cepatttt lari bu…lari saja, tidak usah mikir.”, katanya memegang pundak ibu itu lalu menoleh kebelakang melihat kode alam untuk mengaba-aba berlari tunggang langgang meninggalkan sekelompok ibu itu. Ibu- ibu itu terdiam teringat suami dan anak di rumah, berlari cepat menuju rumah masing-masing menutup rapat pintu rumah mereka dan mematikan lampu mereka.

Di kantor kepala desa terlihat kepala desa sedang menerima telepon, mengangguk kepala berkali-kali dengan wajah kecewa. Iya, pak…Mereka datang lagi minta untuk diubah status jadi nelayan supaya dapat asuransi nelayan. “Tidak bisa, anggaran asuransi itu adanya di Jakarta tidak ada di desa, DPD juga tidak ada uang untuk itu. Cuma untuk pungli, makan saja. Bangun jalan saja belum bisa, bagaimana asuransi.”, kata suara dari telepon menolak perkataan kepala desa. “Baik, pak…terimakasih”, kata kepala desa menutup telepon. “Pak……ada monster pak, cepat lari dari desa ini.”, kata mas tadi kepada kepala desa yang menghampirinya merokok. Ada apa? Lari-lari begitu. Ada monster makan manusia, itu ada disitu dekat pertigaan jalan. “Masuk dulu…”, katanya menutup pintu dan mematikan lampu dan obor. “Diam dulu, kita lihat dulu.”, menutup mulutnya dan menengok kearah luar jendela diantara tirai.

Sekumpulan banyak sosok manusia berlari kencang sambil mencium aroma darah amis dan menderam mencari mangsa untuk menangkis rasa lapar malamnya. Terang rembulan tidak berhasil menghangatkan udara malam itu yang membuat bulu dukuk berdiri kedinginan dengan hawa mendung disambut gemuruh langit menunjukkan tengah malam tiba. Terkagetlah kepala desa itu dan kamu yang tidak beranjak dari sutu tembok rumah yang bersebelahan dengannya melihat deraman dan sosok warga yang dikenal sehari-hari yang biasa di pasar yang berubah menjadi monster merayap mencari makan. Sambil menahan air mata dan mulutmu yang mendekam dengan dua tanganmu. Kamu berharap fajar segera datang untuk cepat-cepat menyebrang ke Salatiga atau Semarang sebelum mereka menerkam sekujur tubuhmu dengan tajam dan amisnya mulut mereka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
DITCH
316      272     1     
Short Story
They turned their backs against us.
Dissolve
447      296     2     
Romance
Could you tell me what am I to you?
Kuncup Hati
670      462     4     
Short Story
Darian Tristan telah menyakiti Dalicia Rasty sewaktu di sekolah menengah atas. Perasaan bersalah terus menghantui Darian hingga saat ini. Dibutuhkan keberanian tinggi untuk menemui Dalicia. Darian harus menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Ia harus mengungkapkan perasaan sesungguhnya kepada Dalicia.
Magelang, Je t`aime!
675      507     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
Spektrum Amalia
805      541     1     
Fantasy
Amalia hidup dalam dunia yang sunyi bukan karena ia tak ingin bicara, tapi karena setiap emosi orang lain muncul begitu nyata di matanya : sebagai warna, bentuk, dan kadang suara yang menghantui. Sebagai mahasiswi seni yang hidup dari beasiswa dan kenangan kelabu, Amalia mencoba bertahan. Sampai suatu hari, ia terlibat dalam proyek rahasia kampus yang mengubah cara pandangnya terhadap diri sendi...
Tumbuh Layu
448      290     4     
Romance
Hidup tak selalu memberi apa yang kita pinta, tapi seringkali memberikan apa yang kita butuhkan untuk tumbuh. Ray telah pergi. Bukan karena cinta yang memudar, tapi karena beban yang harus ia pikul jauh lebih besar dari kebahagiaannya sendiri. Kiran berdiri di ambang kesendirian, namun tidak lagi sebagai gadis yang dulu takut gagal. Ia berdiri sebagai perempuan yang telah mengenal luka, namun ...
Secangkir Kopi dan Sajak Hujan
1891      1162     6     
Short Story
"Secangkir kopi dan gerimis merayakan kesepian. Berembunlah kaca jendela, kulihat kita bertahan di dingin air mata yang sama."
Cinta dibalik Kebohongan
808      555     2     
Short Story
Ketika waktu itu akan datang, saat itu kita akan tau bahwa perpisahan terjadi karena adanya sebuah pertemuan. Masa lalu bagian dari kita ,awal dari sebuah kisah, awal sebuah impian. Kisahku dan dirinya dimulai karena takdir ataukah kebohongan? Semua bermula di hari itu.
Tic Tac Toe
471      374     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
sHE's brOKen
7134      1693     2     
Romance
Pertemuan yang tak pernah disangka Tiara, dengan Randi, seorang laki-laki yang ternyata menjadi cinta pertamanya, berakhir pada satu kata yang tak pernah ingin dialaminya kembali. Sebagai perempuan yang baru pertama kali membuka hati, rasa kehilangan dan pengkhianatan yang dialami Tiara benar-benar menyesakkan dada. Bukan hanya itu, Aldi, sahabat laki-laki yang sudah menjadi saksi hidup Tiara yan...