Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Villager
MENU
About Us  

Kedua tanganmu menyebar jala ikan di laut menuju Semarang dengan kapal kecil bercat biru gelap bercampur kemerahan darah ikan pelikan besar hasil berburu tengah malam di pinggir hutan. Kamu bersama suamimu berlayar sambil menunggu jala ikan menerangkap udang-udang di laut. Sepasang matamu muak dengan perubahan cahaya rembulan yang menyamarkan sinar matahari pada subuh hari menyambut hari baru memanggil fajar membangunkan ayam jago untuk berkokok di desa kecil Morodemak, Demak, Jawa Tengah dekat pesisir pantai yang berselimut nelayan-nelayan perempuan yang sibuk berkumpul di pasar menawar harga udang beberapa ember hasil tangkapan mereka. Saat kamu menarik kembali jala ikan, menaruh udang-udang hasil tangkapan di ember putih kumuh dan membawanya ke kerukumunan ibu-ibu itu, Seorang ibu memukul pundakmu, “Satu, dua, tiga…”, katanya sambil menghitung siap-siap menawar tangkapan udangmu untuk dijual ke pasar dekat kota. Kamu melihat seorang gadis membawa ember kecil berisi penuh udang penuh darah berbau sangat amis yang tidak biasanya kepada kerumunan menawarkan untuk melihat-lihat udang-udang tersebut sambil membakar bara didekatnya untuk membakar udang-udang itu untuk ditawarkan mereka agar dapat dijual mahal jika terbukti rasanya enak. “Bagaimana bu? Enak?”, katanya dengan logat bahasa biasa. Seorang ibu yang mencicipinya mengangguk setuju. Ia mengambil sisa udang-udang yang dibakar dan ditelannya bulat-bulat. Tidak lupa ia mengambil sisa udang di ember gadis itu dan memberinya 200 ribu kemudian berlalu pergi ke rumahnya. “200 ribu ya..”, kata seorang bapak disebelahmu menawar tiga ember udang-udang sambil memberi uang itu padamu lalu berlalu pergi. Terik matahari sudah meluluhkan seluruh keringatmu menjadi benih-benih daki yang membuat kulitmu gatal untuk beranjak pergi dari pasar ke rumah mempersiapkan makan siang untuk anak-anak pulang dari sekolah.

“Ibu..tidak ke kantor kepala desa nanti sore?”, Tanya laras, anak pertamamu untuk meminta kepala desa mengganti status ibu rumah tanggamu menjadi nelayan. Status nelayan perempuan di desamu, apalagi dengan beragama muslim tidak ada harapan untuk dapat diubah. Hanya laki-laki yang layak mendapatkannya dibenakmu. Kamu menunduk, merangkulnya dan menarik air di sumur untuk menyiapkan air untuk mandi sore. Kamu mengguyur badan anakmu yang paling kecil dan menyabuninya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hidden Path
5942      1582     7     
Mystery
Seorang reporter berdarah campuran Korea Indonesia, bernama Lee Hana menemukan sebuah keanehan di tempat tinggal barunya. Ia yang terjebak, mau tidak mau harus melakukan sebuah misi 'gila' mengubah takdirnya melalui perjalanan waktu demi menyelamatkan dirinya dan orang yang disayanginya. Dengan dibantu Arjuna, seorang detektif muda yang kompeten, ia ternyata menemukan fakta lainnya yang berkaita...
Hey, Limy!
1490      683     3     
Humor
Pertama, hidupku luar biasa, punya dua kakak ajaib. kedua, hidupku cukup istimewa, walau kadang dicuekin kembaran sendiri. ketiga, orang bilang, aku hidup bahagia. Iya itu kata orang. Mereka gak pernah tahu kalau hidupku gak semulus pantat bayi. Gak semudah nyir-nyiran gibah sana-sini. "Hey, Limy!" Mereka memanggilku Limy. Kalau lagi butuh doang.
Tulus Paling Serius
9859      1089     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?
Beyond Expectations
407      273     3     
Short Story
Unexpected things could just happen.
Hilang dan Pergi
418      280     0     
Short Story
“iki gratis ta pak?”, “yo wes gratis”.
Give Up? No!
481      327     0     
Short Story
you were given this life because you were strong enough to live it.
Di Semesta yang Lain, Aku mencintaimu
563      351     8     
Romance
Gaby Dunn menulis tulisan yang sangat indah, dia bilang: You just found me in the wrong universe, that’s all, this is, as they say, the darkest timeline. Dan itu yang kurasakan, kita hanya bertemu di semesta yang salah dari jutaan semesta yang ada.
Do'a Tak Bertepi
5914      1390     4     
Romance
Lily
1964      891     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
HOS (Pejalan Kehidupan)
606      395     0     
Short Story
Salah satu tujuan menulis cerita adalah untuk mengungkapkan gagasan. Interpretasi mengenai isi cerita dapat dilakukan melalui sudut pandang manapun. Tema pada cerita pendek ini ada dalam benak pembaca.