Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ruang Nostalgia
MENU
About Us  

Biar ruang itu menyimpan kenangan-kenangan yang telah usai, agar suatu saat dapat mengenangnya lagi. Iya, sebuah ruang. Ruang berisi kenangan. Ruang berlabel “Ruang Nostalgia” tempat di mana kisahmu dan kisahku terajut menjadi kisah kita.

 

Dulu mungkin kita tak saling mengenal

Harapanmu juga harapanku berbeda, tapi takdir berbaik hati

Mempertemukan kita dengan cara yang tak terduga

Menumbuhkan rasa yang kala itu kuanggap biasa

Namun, berubah luar biasa berkatmu

Kita dipertemukan dengan cara yang unik. Namun, bagiku itu lucu

Ketika tak sengaja kita bertemu pada satu muara yaitu Ruang Nostalgia

Maka kisah kita dimulai sejak saat itu juga

 

Permukaan bumi, awal tahun 2010

Tertanda,

Bunga mawarmu.

 

Cangkir tehnya masih mengepulkan uap panas, sedang di luar hujan masih setia turun. Banyak orang beranggapan jika hujan selalu berhasil membuat semua orang mengingat masa lalu. Mengingat kenangan yang telah berlalu. Sambil mengangkat cangkir tehnya, menghirup aroma lantas meneguknya. Matanya tak lepas dari jurnal usang miliknya. Jurnal yang merangkum semua kegundahan hatinya. Sejak seseorang yang berarti dalam hidupnya pergi. Jurnal itu seperti kumpulan kenangan yang dapat ia baca sewaktu-waktu. RIndu itu datang lagi, hujan membuat kerinduannya makin membuncah. Ia ingat, malam hari saat tepat pukul delapan malam tiap sabtu ada siaran radio yang menjadi kegemaran mereka. sebuah program bertajuk ruang nostalgia. Program di mana tembang-tembang lawas akan diputar. Ia suka mendengarnya apalagi ketika hujan turun ditemani orang itu yang bersandar pada bahunya sambil memainkan ujung baju. Bermanja-manja. Sesekali memeluk karena udara malam yang dingin. Tapi semua itu tinggallah kenangan. Tak ada lagi seseorang yang bermanja-manja di sisinya, tak ada lagi seseorang yang mengeluh karena pekerjaannya yang melelahkan dan tak ada lagi seseorang yang selalu membuatnya bahagia. Batinnya merindu, hatinya mengadu sendu sedang raganya hanya bisa diam menikmati kesunyian.

Apa kabar ia di sana? Apakah ia merasakan rasa rindu yang sama?

Sekiranya itu sekelumit pertanyaan yang selalu dirapalkan tatkala rindu mendera. Tak mau makin terhanyut akan suasana sendu dan juga hujan yang membuai membuat terlena jatuh makin dalam pada masa lalu. Didekatinya radio tua yang sengaja ditaruh di meja khusus. Tangannya menekan tanda on lantas mencari saluran yang pas. Sembari mencari, netranya menatap jendela. melihat hujan yang makin deras saja turunnya. Hujan memang selalu berhasil membuat suasana menjadi sendu. Buktinya saat tetes pertama turun, ia mulai mengenang masa lalu. Menerima saja ketika rasa rindu itu kembali hadir walau sakit dan sedih tapi ia suka bernostalgia dengan masa lalu. Sama seperti orang itu yang sangat suka bercerita akan masa lalunya. Hingga suara radio mulai terdengar.

"Selamat malam pendengar! Bertemu lagi dengan saya Dj Jay dalam segmen bertajuk Ruang Nostalgia."

Tangannya terkepal erat. Segmen tersebut. Segmen bertajuk 'Ruang Nostalgia' itu. Ia seolah kembali ditarik ke masa lalu. Masa di mana ia dan seseorang yang spesial itu bertemu karena saluran radio bertajuk 'ruang nostalgia'. Takdir memang selucu itu untuk membuatnya semakin merindu seorang diri. Menahan sepi dalam kesendirian bersama orang itu yang memilih pergi dan meninggalkan kenangan yang akan selalu ia ingat dalam ruang nostalgia.

Ruang Nostalgia, sebuah ruang dimana kisahmu dan kisahku bertemu dan menjadi kisah kita.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
D.R
557      391     0     
Short Story
Dia. Aku menyukai salah satu huruf di antaranya.
They Who Cannot Be Seen
433      322     1     
Short Story
Ainsley and her family went for a trip, but "they" that we used to call as ghost or spirit came to disturb their family. Will they survive?
Imperfect Rotation
418      359     0     
Inspirational
Entah berapa kali Sheina merasa bahwa pilihannya menggeluti bidang fisika itu salah, dia selalu mencapai titik lelahnya. Padahal kata orang, saat kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai, kamu enggak akan pernah merasa lelah akan hal itu. Tapi Sheina tidak, dia bilang 'aku suka fisika' hanya berkali-kali dia sering merasa lelah saat mengerjakan apapun yang berhubungan dengan hal itu. Berkali-ka...
ANAGAPESIS #ffwc2
500      345     1     
Short Story
Ini berawal dari harapan yang dipupuk kebiasaan. Oh, sebuah rutinitas yang mengesankan. Harapanku tumbuh, menjulang menantang akanan. . Hingga suatu ketika kenyataan menamparku agar putar halu. Ini tentang kamu.
Ikan Bakar
805      486     0     
True Story
Kata orang - orang, 'hati siapa yang tahu?' namun kataku, selera makanan siapa yang tahu? Petualangan si Tenggorokan Sombong menemukan kembali bagian dari dirinya selama masa pandemi.
Banyu & Binar
486      333     2     
Short Story
Di mana Banyu di antara biru? Di mana Binar di antara sinar?
Kisah-Kisah Misteri Para Pemancing
1838      896     1     
Mystery
Jika kau pikir memancing adalah hal yang menyenangkan, sebaiknya berpikirlah lagi. Terkadang tidak semua tentang memancing bagus. Terkadang kau akan bergelut dengan dunia mistis yang bisa saja menghilangkan nyawa ketika memancing! Buku ini adalah banyak kisah-kisah misteri yang dialami para pemancing. Hanya demi kesenangan, jangan pikir tidak ada taruhannya. Satu hal yang pasti. When you fish...
1000 Origami Bangau
422      293     3     
Short Story
Origami bangau melambangkan cinta dan kesetiaan, karna bangau hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Tapi, jika semua itu hanyalah angan-angan belaka, aku harus bagaimana ??
Terserah
398      284     1     
Short Story
Lukisan Ilalang
271      227     1     
Short Story
Aku memandangi senja dalam lukisan padang ilalang itu, lukisan yang tertempel di dinding kamarku yang putih. Lukisan yang menjadi kunci dalam membuka masalaluku. Ayah, sekarang aku tidak perlu lagi berusaha untuk mencuri senja, karena sekarang aku sudah punya senjaku sendiri. Hadiah pertama dan terakhir dari ayah. Ayah aku mencintaimu dan aku bahagia bisa menyebutmu Ayah. Ayah, aku tidak pernah m...