Loading...
Logo TinLit
Read Story - That Devil, I Love
MENU
About Us  

Sebelumnya....

"Airin..."

" Pak Dave Wijaya. Ah hai...." kata Airin serasa membungkukkan badannya.

"Penampilan yang bagus", puji Dave

" Ah benarkah ? terimakasih " Airin tersenyum lembut.

" Hmm, mau berdansa dengan ku ? "

 

" Apa tidak apa-apa ?"

" All is well honey ", Dave menampilkan kerlingan matanya dan mengulurkan tangannya.

Airin pun tersenyum geli dan segera meraih uluran tangan Dave, kemudian berjalan menuju tempat di mana orang-orang sedang berdansa. Di lain pihak ada mata tajam yang senantiasa memperhatikan gerak-gerik Airin dan Dave, siapa lagi kalau bukan...

" Rayn.."

" Lisa.."

" Kau tidak membalas pesanku ", kata Lisa

" Maaf aku sibuk " Kata Rayn dengan sesekali menyesap minuman di tangannya.

" Aku dengar kau ada proyek film baru"

" Hm, begitulah ", kata Rayn acuh.

Kemudian scene beralih pada dua sejoli yang sedang berdansa. Perlahan sekarang mereka menjadi pusat perhatian. Selain karena memang dua orang itu adalah tokoh terkenal, gerakan dansa yang mereka tampilkan di lagu dengan tempo lagu yang agak cepat terlihat indah. Namun pemandangan itu tak lama karena tempo lagu berubah menjadi lambat.

" Sepertinya kau sering berdansa Nona ", ucap Dave.

" Ah tidak, hanya saja aku pernah memainkan peran sebagai penari dalam salah satu film ku. Aku pikir itu jawabannya jika Anda bertanya darimana saya bisa berdansa "

"(Tersenyum) Aku dengar kau sudah putus dengan kekasihmu"

" Secepat itu kah kabar tersebar." Kata Airin sambil memperhatikan tangannya yang melekat indah di dada bidang Dave.

" Bukan seperti itu, aku hanya.. selama ini aku selalu memperhatikanmu", bisik Dave di telinga Airin.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, Airin hanya tersenyum geli sambil memandang lurus ke mata Dave. Ia berusaha mencari celah candaan dari mata Dave, namun yang dia temukan adalah sorot mata yang tampak serius. Sadar akan tingkahnya, kemudian ia memutus kontak mata dengan Dave dan membuang pandangannya ke sembarang arah. Namun sayang sekali, berharap lepas dari tatapan Dave, ia malah terperangkap dalam tatapan Rayn. Rayn menatapnya tajam. Ingin sekali Airin memutus kontak mata dengan Rayn, namun ia tidak bisa. Ia selalu saja seperti ini, mendadak lemah ketika Rayn menguncinya dengan tatapan. Lalu ide gila mulai menyeruak dalam otaknya.

" Dia sedang memperhatikanku. Aku akan coba melihat ekspresinya" Kata Airin dalam hati.

Entah setan darimana tapi saat ini Airin berpikir untuk membuat Rayn kesal. Mungkin itu terdengar semacam orang yang kurang kerjaan. Namun sejauh ini yang Airin lihat adalah Rayn selalu kesal dengannya ketika Ia terlau dekat-dekat dengan lelaki lain. Mungkin Rayn cemburu. Ya setidaknya itu yang diharapkan Airin.

Setelah memutus kontak mata dengan Rayn, kemudian Airin merapatkan dirinya ke Dave. Tangan yang semula hanya bertengger di dada Dave, kini telah beralih melingkar dengan manis pada leher Dave. Kemudian Ia membisikkan sesuatu di telinga Dave.

" Aku benar-benar tersanjung Tuan "

Dave pun tersenyum mendengarnya. Sedangkan Airin, setelah membisikkan kalimat itu pada Dave, ia menyempatkan diri sekilas melihat Rayn. Benar saja, Rayn terlihat sedang menyipitkan matanya sambil tetap memperhatikan dua sejoli yang seolah-olah sedang dimabuk asmara. Namun tiba-tiba ada yang menginterupsi pengamatanRayn.

" Siapa yang kau perhatikan ", kata Lisa sambil mencari-cari obyek yang sedari tadi Rayn perhatikan.

" Bukan siapa-siapa. Hanya menikmati dansa orang-orang " jawab Rayn.

" Kenapa kita tidak bergabung saja dengan mereka. Sepertinya cukup menyenangkan."

Mendengarnya Rayn pun berpikir sejenak. Setelah menimbang-nimbang dengan baik, akhirnya Ia pu mengulurkan tangannya kepada Lisa.

" Ayo..."

" With my pleasure my prince "

Lisa menyambut uluran tangan Rayn. Kemudian mereka berjalan dengan bergandengan tangan menuju main hall. Tiba-tiba tempo musik berubah menjadi lebih cepat. Ini adalah part yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang sedang berdansa. Pada part ini orang-orang akan saling bertukar pasangan dansanya. Pertukaran ini akan terjadi 4 kali dan pasangan terakhir dari pertukaran ke empat akan menjadi pasangan yang harus menyelesaikan musik dansa sampai akhir.

Pertukaran pertama telah terjadi. Airin telah terpisah dari Dave, begitupun Rayn dan Lisa. Pada saat pertukaran itu, tidak sengaja Airin bersiborok mata dengan Rayn. Kemudian Airin mengalihkan pandangannya. Tak berapa lama pertukaran pasangan kedua akan datang. Entah kenapa jarak antara Airin dan Rayn menjadi lebih dekat. Airin jadi bisa melihat dengan jelas permainan dansa Rayn. Beberapa menit kemudian pertukaran pasangan dansa ketiga datang. Rayn dan pasangannya tepat berada di samping Airin dan pasangan dansanya. Jantung Airin mulai berpacu lebih cepat. Ia menyadari jika pertukaran terkahir akhirnya ia akan bersama Rayn. Sebenarnya ia senang bila itu terjadi, hanya saja dia sedang tidak mau terlalu dekat dengan lelaki itu. Ia takut akan jatuh semakin dalam.

Pertukaran pasangan keempat segera tiba. Airin mulai tampak gelisah. Kemudian ketika para pasangan dansa lainnya mulai bertukar pasangan, Airin hanya diam di tempatnya dan menunduk ke bawah. Sedetik kemudian ia melihat sepatu yang ia kenal betul milik siapa. Kemudian ia mulai mengangkat pandangannya, terus sampai bertatap mata dengan sosok laki-laki yang ada dihadapannya. Disaat orang-orang sudah mulai berdansa dengan tempo lagu yang lebih lambat, Airin masih asik memandangi obyek yang berada di depan matanya. Menyadari kebodohannya, ia pun segera melangkahkan kaki untuk pergi meninggalkan pasangan dansanya itu. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena laki-laki itu meraih pergelangan tangan Airin. Kemudian ditariknya Airin dengan sekali sentak hingga Airin bertabrakan dengan dada bidang lelaki itu.

" Setidaknya selesaikan permainan yang sudah kau mulai. Aku tidak mau besok tersiar kabar 'seorang Rayn Wijaya ditolak bermain dansa oleh lawan mainnya di film', itu terdengar memalukan", ucap Rayn

Mendengarnya Airin pun segera memperbaiki posisinya. Segera ia melabuhkan kedua tangannya di dada bidang Rayn. Sedangkan tangan Rayn sudah bertengger manis di pinggang ramping Airin. Perlahan namun pasti mereka mulai berdansa dengan mengikuti alunan musik yang terdengar romantis.

" Kau bebar-benar hebat ", ucap Rayn

Airin masih diam membisu menikamti dansa.

" Kurang dari waktu 24 jam pasca putusnya dirimu dan pacarmu itu, tidak ku sangka kau akan langsung mendapatkan 2 calon korban baru"

Mendengar itu segera Airin mengarahkan pandangannya ke mata Rayn. Di tatapnya Rayn dengan sorot tatapan tanda tanya. Melihat tatapan Airin kepadanya, Rayn lantas tidak mampu menahan kekehannya. Mengejek Airin benar-benar telah menjadi hobinya sekarang. Entahlah, melihat Airin yang selalu menanggapi ejekannya dengan ekspresi yang berbeda-beda benar-benar menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Ingatkan aku jika salah, calon pertama fotrografer baru agensi kita. Kedua, Dave Wijaya, kakakku.."

Mendengar perkataan Rayn, lantas Airin mengerinyitkan dahinya kemudian tertawa renyah. Melihat ada yang tidak beres dengan reaksi Airin, lantas gantian Rayn yang mengerutkan dahinya tanda bingung.

Sementara Airin masih sibuk dengan kekehannya. Disela-sela itu, Airin jadi berpikiran untuk membalas perlakuan Rayn padanya. Tanpa aba-aba, tiba-tiba Airin merapatkan tubuhnya pada Rayn.

"Kenapa tuan ? apa kau ingin menjadi calonku yang ketiga, hmm?", kata Airin sambil memainkan lembut jarinya membentuk pola tidak teratur di bagian dada kiri Rayn.

Demi Tuhan, pasca perlakuan Airin, Rayn merasakan ada sengatan listrik yang tiba-tiba melandanya. Jantungnya tiba-tiba berdegub kencang dan otaknya tiba-tiba berhenti sepersekian detik. Sampai akhirnya ia mencoba menormalkan detak jantungnya dan berusaha bersikap tenang. Ayolah lelaki mana yang tidak bereaksi begitu jika bagian sensitif tubuhnya disentuh oleh seorang perempuan.

"Kenapa diam, hmm ? Ah, apa jangan-jangan kau cemburu ?"

Pembalasan Airin tidak hanya sampai disitu, kemudian ia mengalungkan lenmgannya ke leher Rayn. Akibatnya tubuh Airin hampir menempel sempurna dengan Rayn. Dan lagi-lagi Rayn menahan nafasnya sepersekian detik. Menurutnya, ini ada yang salah. Rayn seharusnya sudah biasa berdekatan dengan Airin, mengingat mereka adalah pasangan di film. Namun Rayn benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tubuhnya bereaksi berbeda. Apa karena jika selama ini kedekatan mereka hanya berdasar script belaka, untuk itu Rayn tidak pernah merasakan apa-apa. Tapi sekarang berbeda, ini datang dari inisiatif gadis ini sendiri. Tak mau terlalu lama berkemelut dengan dirinya, akhirnya Rayn membuka suaranya.

"Kau bilang tadi apa ? Menjadi calonmu yang ketiga ? Hei nona aku bahkan bisa mendapat 100 gadis yang jauh lebih baik daripada dirimu. Dan apa cemburu ? Gadis sepertimu ? Sadarlah untuk menyukaimu pun aku tak sudi.", Kata Rayn sambil menatap Airin dengan tatapan mengejeknya.

Airin tampak berpikir bagaimana cara membalas omongan Rayn. Tidak tahukah Rayn, setiap kata yang terucap dari mulutnya adalah sebilah belati bagi Airin. Jika tadi ada sekitar 33 kata yang terucap dari bibir Rayn, maka sejumlah 33 belati telah sukses menikam hati Airin. Apalagi kalimat terakhir membuat Airin tersenyum miris, tampaknya perasaan yang ia pendam selama kurang lebih 9 tahun tidak akan pernah muncul ke permukaan.

"Tapi kenapa ? kenapa kau selalu muncul dihadapanku, kenapa kau selalu mengganggu hidupku, dan kenapa kau mau berdekatan denganku ? Tidakkah kau tertarik padaku ?", Airin mencoba menyugesti dirinya sendiri. Bahwa selama ini gangguan yang diberikan Rayn adalah salah satu bentuk ketertarikan lelaki itu padanya.

"Karena aku tidak menyukaimu, aku tidak suka kau bahagia dengan para korbanmu itu, aku tidak suka kau berlagak baik dihadapan semua orang, dan aku paling tidak suka kau berdekatan dengan keluargaku"

Airin mengerjapkan matanya tanda kaget dengan pernyataan Rayn.

"Demi Tuhan, jika yang kau maksud saat aku berdansa dengan kakakmu tadi, bukan aku yang mau. Kakakmu yang mengajakku, tentu saja..."

"Tentu saja kau tidak akan menolaknya, karena kau murahan, kau gampangan, kau..."

Belum sempat Rayn menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Airin mendorong keras tubuh Rayn, hingga posisi dansa mereka terlepas. Sebenarnya saat ini Airin ingin meneriaki Rayn karena telah menghinanya. Dia tidak habis pikir, kenapa dia bisa mencintai sosok iblis di depannya ini. Tak mau memperpanjang drama dengan Rayn, Airin memutuskan untuk membalikkan badan bermaksud untuk meninggalkan Rayn. Namun belum sempat melangkah, Rayn mencengkeram lengan Airin, kemudian menarik tubuh Airin hingga bertubrukan dengan dada Rayn untuk yang kedua kalinya.

"Lepas !", kata Airin memberontak dalam rangkulan Rayn.

"Tidak akan, kau tidak bisa meninggalkanku sendirian di tengah lantai dansa. Aku tak pernah ditinggalkan"

"Aku bilang lepas ! Aku muak bersamamu. Kau selalu mengejekku, kau selalu menghinaku, bagaimana jika semua perkataanmu itu salah, kau bahkan tidak mau mengenalku, kau...."

Airin tak sanggup lagi melanjutkan perkataannya, tiba-tiba suaranya tertahan di tenggorokan. Rupanya saat ini Airin tengah berusaha menahan tangis, matanya juga mulai berkaca-kaca.

Melihat seseorang dihadapannya seperti hendak menangis, entah kenapa ada sedikit rasa sakit tak kentara melanda hati Rayn. Rayn pun segera mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ballroom, berharap tidak ada yang menyadari apa yang terjadi antara dirinya dan Airin.

Merasa aman, akhirnya Rayn membawa Airin pergi dari tempat itu. Rayn tidak ingin mengambil resiko. Jika Airin menangis di hadapannya saat ini, ia takut besok akan tersiar kabar negatif tentang dirinya yang membuat Airin menangis. Tentu Rayn belum ingin mengakhiri karirnya.

Sepanjang perjalanan Airin masih meronta ingin dilepaskan. KArena jujur saja, cekalan Rayn pada tangan Airin cukup menyakiti tangannya. Saat ini mereka telah berada di lift yang bergerak ke atas, saat di dalanya Rayn pun melepaskan tangan Airin.

"Aw, sakit...", erang Airin.

Mendengar itu, Rayn hanya melirik sekilas ke arah Airin.

"Apa kau gila ? Sebenarnya kau mau membawa ku kemana ?", tanya Airin.

Rayn tidak menanggapi pertanyaan Airin, dia hanya memandang lurus ke depan.

"Rayn... (Melangkah ke hadapan Rayn)"

Setelah Airin mengatakan itu tiba-tiba terdengar suara 'triiiiing", tampaknya Rayn telah sampai di lantai tujuannya. Segera ia meraih jari tangan Airin, kemudian menggenggamnya. Airin yang diperlakukan seperti itu tentu terkejut. Pasalnya, sebelumnya Rayn memegang pergelangan tangan Airin dan menyeretnya untuk mengikuti dirinya. Namun pegangan yang ini terasa begitu berbeda. Tidak ada cekalan, tidak ada seretan. Rayn hanya menariknya saja dan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali bagi Airin. Memang bukan rasa sakit, namun perasaan senang yang melanda Airin. Terlalu fokus dengan genggaman Rayn padanya, Airin tidak sadar jika saat ini Rayn dan dirinya telah berhenti di suatu tempat. Genggaman Rayn pun telah terlepas dari jemarinya.

Lantas Airin mencoba mengedarkan pandangan ke ruangan ini. Yang dilihat pertama kali adalah adanya lemari pakaian, lalu disampingnya ada meja rias, kemudian sampingnya lagi ada semacam pintu kaca. Ah Airin bisa menebak jika di balik pintu kaca itu pasti ada balkonnya. Kemudian ia melanjutkan pandangannya, dan ia menemukan sebuah ranjang berukuran king size. Tunggu, Airin mulai memproses hasil pandangannya, lemari, meja rias, balkon dan ranjang... jadi sekarang mereka ada di...

"Kamar hotel ? Kenapa kamu mengajak ku kesini ?", kata Airin sambil membersihkan jejak air matanya.

 

Bersambung...

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dunia Sasha
6406      2176     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
CLBK: Cinta Lama Belum Kelar
5315      1618     20     
Romance
Tentang Edrea Lovata, yang masih terjebak cinta untuk Kaviar Putra Liandra, mantan kekasihnya semasa SMA yang masih belum padam. Keduanya dipertemukan kembali sebagai mahasiswa di fakultas yang sama. Satu tahun berlalu dengan begitu berat sejak mereka putus. Tampaknya, Semesta masih enggan untuk berhenti mempermainkan Rea. Kavi memang kembali muncul di hadapannya. Namun, dia tidak sendiri, ada...
Kepada Gistra
518      388     0     
Short Story
Ratusan hari aku hanya terfokus mengejar matahari. Namun yang menunggu ku bukan matahari. Yang menyambutku adalah Bintang. Kufikir semesta mendukungku. Tapi ternyata, semesta menghakimi ku.
The Accident Lasts The Happiness
563      390     9     
Short Story
Daniel Wakens, lelaki cool, dengan sengaja menarik seorang perempuan yang ia tidak ketahui siapa orang itu untuk dijadikannya seorang pacar.
ADIKKU YANG BERNAMA EVE, JADIKAN AKU SEBAGAI MATA KE DUAMU
336      259     2     
Fantasy
Anne dan Eve terlahir prematur, dia dikutuk oleh sepupu nya. sepupu Anne tidak suka Anne dan Eve menjadi putri dan penerus Kerajaan. Begitu juga paman dan bibinya. akankah Anne dan Eve bisa mengalahkan pengkhianat kerajaan? Siapa yang menikahi Anne dan Eve?
Oscar
2263      1090     1     
Short Story
Oscar. Si kucing orange, yang diduga sebagai kucing jadi-jadian, akan membuat seorang pasien meninggal dunia saat didekatinya. Apakah benar Oscar sedang mencari tumbal selanjutnya?
Kenangan Terakhir Bersama Seorang Sahabat
892      530     2     
Short Story
Kisah ini mengingatkanku, ketika kita pertama kali bertemu denganmu. tapi pada akhirnya kau...
My Selenophile
652      443     2     
Short Story
*Selenophile (n) : A person who love the moon Bagi Lasmi, menikmati keheningan bersama Mahesa adalah sebuah harapan agar bisa terus seperti itu selamanya. Namun bagi Mahesa, kehadiran Lasmi hanyalah beban untuk ia tak ingin pergi. \"Aku lebih dari kata merindukanmu.\"
Puisi, Untuk...
20089      3260     10     
Romance
Ini untuk siapa saja yang merasakan hal serupa. Merasakan hal yang tidak bisa diucapkan hanya bisa ditulis.
Ketika Kita Berdua
37233      5367     38     
Romance
Raya, seorang penulis yang telah puluhan kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tiba-tiba mendapat tawaran menulis buku dengan tenggat waktu 3 bulan dari penerbit baru yang dipimpin oleh Aldo, dengan syarat dirinya harus fokus pada proyek ini dan tinggal sementara di mess kantor penerbitan. Dia harus meninggalkan bisnis miliknya dan melupakan perasaannya pada Radit yang ketahuan bermesraan dengan ...