“Iya,mami nelpon gua dan nanyanya detail banget soal loe,takutnya mami udah mulai curiga”,ujar Nadin
“Adeuh, gua harus gimana nih”,sahutku panik
“Gua ada ide loe kirim foto berdua dengan Lukas tapi yang mesra, jadi mami akan senang liatnya”
“Ih,amit-amit deh gua foto bermesraan dengan Lucas”
“Loe mau aman lama nggak disini?”
“Ya mau bangetlah,khan gua baru tahap mulai pacaran dengan Woojin”,ujarku tersipu malu
“Nah itu loe tau,ya udah sekarang kita ke kamar Lucas untuk ambil foto-foto mesra loe sama dia”
“Harus sekarang?”
“Iya,sekarang!”,sahut Nadin dengan tegas
Kemudian aku dan Nadin menuju ke kamar Lucas dan ternyata dia tidak ada di kamarnya. Kemana gerangan si Lucas ini jam segini tidak ada di kamarnya. Lalu kami inisiatif pergi ke restoran,siapa tau aja dia lagi nongkrong disana. Namanya juga Lucas,mana bisa dia diam seharian di kamarnya. Dan dugaan kami benar dia lagi duduk menikmati secangkir kopi dan kue dan tunggu sepertinya dia tidak sendiri.
“Ngapain loe disini”,ujarku
“Oh,hai ladies,kita ketemu lagi”,ujar cowok yang bersama Lucas dan betapa kagetnya aku kalau itu adalah Lee Jihoon
“Haaii,nggak nyangka kita ketemu lagi chef”,sahut Nadin dengan nada ceria
“Call me Jihoon”,ujarnya sambil tersenyum. Bukannya aku bahagia melihat mereka berdua yang ada aku ingin segera memisahkan,tetapi tidak mungkin karena nantinya mereka semua akan curiga dan lagian tujuanku ke sini untuk bertemu Lucas
“Ada apa loe kesini my sweety?”,tanya Lucas
“My sweety? Is she your fiancee?”,tanya Lee Jihoon
“Yes,of course”,ujar Lucas sambil menarik tanganku untuk duduk
“Waktu itu kita belum sempat berkenalan”,ujar Lee Jihoon
“Ini tunanganku namanya Lulu dan yang disana namanya Nadin sahabatnya”,sahut Lucas bangga memperkenalkan kami berdua
“Wow,nona cantik ini namanya Nadin. Bolehkah saya menjadi teman dekat Nona Nadin?”,tanya Lee Jihoon sambil tersenyum menggoda dan tentu saja wajah Nadin bersemu malu dan senang. Berbanding terbalik dengan wajahku yang sangat tidak suka mereka berdua bertemu lagi.
“My sweety,lebih baik kita pergi dari sini,sepertinya mereka berdua perlu ruang privasi buat berduaan”ujar Lucas berbisik di telingaku sambil memegang tanganku untuk beranjak pergi dari sana. Tadinya aku bakal menolak ajakan Lucas,tetapi dia keburu bergerak cepat menarik tanganku sehingga mau nggak mau aku menurut padanya.
“Ngapain sih,kita pergi dari sana,kalau terjadi apa-apa sama Nadin gimana”,ujarku sewot
“Nggak mungkinlah,kelihatan kok kalau chef itu orangnya baik dan dari wajahnya naksir sama Nadin”,sahut Lucas
“Emang loe sudah kenal lama sama dia? Sampai segitu yakinnya”,ujarku
“Yah,belumlah,tapi kelihatan kok,mending kita jalan-jalan aja yuk”,ujar Lucas menenangkanku. Tadinya aku masih mau marah sama Lucas,tetapi teringat kata Nadin kalau aku harus ambil foto berdua dengan Lucas untuk dikirim ke mami.
“Kas,kita foto yuk,kebetulan aku sudah bawa kamera nih”,ujarku sambil memegang tangannya
“Boleh,tapi jangan disini,kita cari pemandangan yang bagus”,sahut Lucas bahagia. Memang nih cowok gampang banget dikibulin,dia tidak curiga sedikitpun.
“My sweety,disini,pemandangannya indah”,teriak Lucas padaku. Kemudian aku bergegas menghampirinya. Dan mulailah kami mengambil foto. Sengaja aku buat foto-foto mesra dengannya,walaupun sebenarnya aku tidak mau melakukannya kalau tidak terpaksa untuk dikirim ke mama. Selain itu aku biarkan Lucas mencium pipiku dan aku tau banget kalau dia sangat senang melakukannya.
“Lulu”,ujar seseorang memanggilku dan betapa kagetnya aku ketika membalikkan badan Woojin sudah berdiri disana dengan wajah marah
“Eh,Woojin. Ngapain disini?”,ujar Lucas tersenyum sedangkan aku hanya mampu terdiam
“Lagi pada ngapain? Mesra banget”, sahut Woojin ketus
“Iya nih,tumben-tumbennya Lulu ngajak foto,aku sih senang aja,bukan begitu my sweety?”
“I..i..iya”
“Oh,berarti aku ganggu dong ya”,sahut Woojin menyindir sambil melirik ke arahku dengan wajah menahan marah
“Nggaklah,udah beres kok,ngapain kesini?”
“Biasa ada urusan”
“Tumben sendiri aja,Lala mana?”
“Woojin Oppa!”,teriak seseorang memanggilnya dan ternyata itu adalah Lala
“Hai Lucas,hai Lulu”,sapa Lala dengan ramah dan giliran aku berwajah kesal. Ngapain nih cewek ada disini dan langsung menggandeng tangan Woojin dengan mesra
“Hai La,ciee ternyata mau jemput sang kekasih nih”,goda Lucas
“Iya nih,hehehehe,kalian ngapain disini?”
“Kami nginap disini”
“Ohya? Wah,kalian benar-benar anak orang kaya ya,khan nginap disini mahal banget,kita mana mampu nginap disini”,sahut Lala dengan suara manja sambil menaruh kepalanya ke pundak Woojin dan jujur itu membuatku kesal
“Bisa aja,gimana kalau kita makan di restoran hotel ini? Kalian berdua sudah makan belum?”
“Belum sih,tapi…”
“Tenang aku yang bayar”
“Serius?”
“Iya”
“Boleh,kita makan dulu ya oppa”,ujar Lala dengan nada manja dan tidak melepas tangan Woojin
“Yuk Lu,kita juga”,sahut Lucas sambil memegang tanganku
Ingin rasanya aku menolak ajakan Lucas,tetapi yang ada nantinya dia dan Lala bakal curiga. Lebih baik aku mengikuti keinginan Lucas sambil menahan rasa cemburu di dadaku.