Akhirnya kami sampai juga di hotel dan betapa terkejutnya aku Lukas sudah berdiri di depan hotel dan siap membukakan pintu mobilku. Apakah Woojin yang mengatakan kepada Lukas,tetapi kapan,karena Woojin tidak tahu nomor telpon Lukas dan dia hanya mengetahui nomor telpon Nadin. Pasti Nadin yang mengatakan sama Lukas untuk menjemputku.
“Sayang,kamu darimana? Tadi Nadin suruh aku ke bawah untuk jemput kamu”,ujar Lukas sambil memegang tanganku membantuku untuk turun
“Maaf Kas,tadi aku pinjam tunanganmu dulu untuk aku ajak jalan-jalan sebagai permintaan maaf karena sudah melukainya”,sahut Woojin sambil tersenyum
“Iya,nggak apa-apa tadi Nadin sudah cerita semua kok,makasih loh Woojin”
“Sama-sama,ya udah aku duluan balik ya,sekalian mau jemput Lala”
“Hati-hati,salam buat Lala juga”
“Siap,aku pulang ya Lu”
“Iya”,jawabku lirih
Sedikitpun tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutku
“Yank,loe kenapa? Gimana jalan-jalannya? Diajak kemana?”,tanya Lukas menginterogasiku
“Biasa aja,tidak ada yang istimewa,Woojin hanya ajak gua ke pantai”,jawabku
“Pantai? Ihhh,kenapa gua nggak diajak? Kalian nggak ngapa-ngapain khan disana,jujur gua cemburu”,sahut Lukas dengan wajah cemberut
“Gua capek Kas. Nggak ada yang terjadi antara kami kok,lagian kami cuma bentar”
“Syukurlah. Bagaimanapun Woojin khan cowok masa nggak ada rasa sedikitpun dengan loe,secara loe khan cantik”,sahut Lukas sambil tetap memegang tanganku. Seandainya aku tidak berasal dari masa depan melainkan diriku yang sekarang,pasti aku sudah jatuh cinta dengan segala perlakuan Lukas padaku,tetapi sayangnya aku bukan diriku yang sekarang dan aku sudah tahu apa yang akan terjadi. Apakah aku harus mencoba dengan Lukas dan merubah kelakuan Lukas agar kejadian di masa depan tidak terjadi,tetapi kalau aku sama Lukas berarti secara tidak langsung aku menyerah dengan Woojin. Aku tidak mau kehilangan Woojin.
“Hoi,ngelamun aja. Dari loe masuk kamar,wajah loe sangat sedih,harusnya loe bahagia”,ujar Nadin padaku
“Gua salah Nad”
“Emang apa yang loe lakuin?”
“Gua cium Woojin”
“Whaaaatttt!!! Loe cium Woojin? Kok bisa? Terus Woojinnya gimana?”
“Iya,gua sudah nggak tahan dan reflek cium Woojin. Dia marah banget”
“Pastilah,lagian loe kok bisa-bisanya cium dia. Sabar dikit kenapa,ini main nyosor aja”
“Khan dah gua bilang,gua sudah tidak tahan dan takut kehilangan dia lagi”
“Kalau gitu sih loe bakal kehilangan dia. Kenapa sih loe nggak bisa sabar dan mengikuti skenario gua”
“Iya,maaf”
“Terus apa yang Woojin bilang?”
“Woojin bilang kalau dia sangat mencintai Lala dan tidak bakal ninggalin dia. Terus dia bilang gua harus setia sama Lukas karena Lukas tunangan gua”
“Ya udah kalau gitu loe ikutin kemauan Woojin,loe deketin Lukas,buat cemburu Woojin”
“Apakah itu akan berhasil?”
“Gua rasa akan berhasil,percaya sama gua asal loe ikutin skenario gua. Nanti malam loe dandan yang cantik,pergi sama Lukas ke kafe tempat Woojin kerja. Disana loe mesra-mesraan deh sama Lukas”
Malam ini sesuai instruksi Nadin aku dandan dengan cantik dengan menggunakan gaun malamku yang sangat mahal,aku pergi bersama Lukas ke kafe tempat Woojin kerja. Awalnya Lukas kaget aku mengajaknya untuk kencan tetapi habis itu dia sangat bahagia.
“Yank,gua senang deh loe ajak ngedate”,ujar Lukas sambil terus memegang tanganku walaupun kami sudah duduk
“Iya,maafkan gua ya,kalau selama ini sudah jahat sama loe”
“Nggak apa-apa kok my sweety”
“Lulu? Lukas?”,sahut Woojin kaget melihat aku dan Lukas berada di kafe ini
“Hai Woojin,kita mau order nih”,sahut Lukas
“Hai Lu”,sapa Woojin padaku yang terlihat sangat cuek
“Oh hai”,ujarku judes
“Loe mau pesan apa my sweety?”
“Terserah loe aja Yank,gua ikut aja”,ujarku dengan nada manja dan sedikit aku melirik kalau wajah Woojin kelihatan kesel
“Yakin,mau ikut gua aja”
“Iya,apapun yang loe pesan pasti gua juga doyan”,ujarku sambil mengelus tangan Lukas dengan mesra dan bisa kulihat wajah Woojin tambah kesal dan nyaris marah
“Ya udah Woojin,gua pesan lemon squash 2 dan paket A nya 2”,ujar Lukas
“Ada lagi!”,sahut Woojin dengan nada kesal tidak seperti pertama dia menyapa kami
“Yank,gua mau strawberry cake boleh nggak?”
“Tentu saja boleh dong my sweety,ada lagi nggak?”,tanya Lukas mencium tanganku
“Udah itu aja,tapi nanti loe suapin gua ya makannya”,ujarku dengan nada manja
“Beres,apa yang nggak untuk my swety”
“Makasih Yank”
“Ya udah Woojin,itu aja”
“Oke”,sahut Woojin dengan wajah penuh emosi. Aku dapat melihatnya kalau Woojin sangat marah. Ternyata rencana Nadin berjalan dengan baik.
“Yank,gua mau ke toilet dulu”
“Iya,hati-hati ya my sweety”
“Iya”
Kemudian aku mencari toilet karena aku tidak tahu dimana letak toilet di kafe ini
“Apa yang kamu lakuin Lu! Kamu sengaja buat aku cemburu!”,teriak Woojin sambil menarik tanganku untuk masuk ke sebuah ruangan
“Woojin?!”,sahutku kaget