Read More >>"> Power Of Destiny (Chapter Enam) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Power Of Destiny
MENU
About Us  

Bagai diserang petir aku menatap wanita perebut Woojin dimasa depan kini berada di depanku. Mengapa wanita ini ada di sini,apakah Woojin sudah lama mengenal wanita ini tetapi tidak pernah menceritakannya padaku,semua pertanyaan itu mengalir di otakku.

“Hoi,Lu,melamun aja. Kenapa?”,tanya Nadin berbisik padaku

“Nad,wanita itu”

“Siapa dia? Lala?”

“Bukan,dia Yerin”

“Yerin!”,teriak Nadin kaget dan otomatis Yerin menoleh pada kami berdua

Nae”,jawab Yerin sambil tersenyum

Sorry”,ujarku

“Ohya,kenalin ini Yerin,dia teman masa kecilku. Yerin ini tamu dari Indonesia”,sahut Woojin yang berdiri di depan kami sambil memperkenalkan wanita itu

“Yerin,sejak kapan Woojin oppa punya teman-teman dari Indonesia”,ujar Yerin dengan nada manja dan itu membuatku benci mendengarnya

“Wah,Yerin bisa bicara Bahasa Indonesia?”,tanya Nadin

“Iya,Woojin oppa yang mengajariku”

“Oh,pantas aja,kalau boleh tau kalian berdua pacaran?”,tanya Nadin hati-hati

“Tidak Nadin,Yerin ini sudah saya anggap sebagai adik sendiri,iya khan?”

“Iya,aku hanya adik angkatnya Woojin oppa

“Ah,syukurlah kalian tidak pacaran”,ujarku dengan nada keras tanpa aku sadari dan Woojin langsung menatap ke arahku dan otomatis aku menunduk menahan malu

“Kalau begitu kita pergi sekarang”,ujar Nadin mengalihkan pembicaraan

“Mau pada kemana?”

“Mau makan siang,kalau mau Yerin ikut aja”

“Nggak ah,makasih aku harus kerja part time hari ini”

“Yerin,oppa pergi dulu ya”

“Iya oppa,hati-hati”

Akhirnya kami sampai di restoran untuk makan siang. Di dalam restoran lagi-lagi Nadin yang banyak ngobrol dengan Woojin dan entah mengapa bibir ini seperti susah terbuka untuk bicara.

“Ohya,kalau boleh tau Lulu ini orangnya pendiam ya”,ujar Woojin tiba-tiba sambil menatap wajahku dan sontak aku hampir keselek

“Ah,nggak juga,aslinya dia orangnya rame mungkin karena belum kenal aja,iya khan Lu?”

“Iya,ohya Woojin sudah punya pacar?”,tanyaku hati-hati

“Sudah”,jawabnya dan tentu saja aku tidak kaget mendengarnya,karena pasti saat ini dia dan Lala sudah berpacaran

“Wah,selamat,kalau boleh tau pacarnya orang Korea?”,tanya Nadin mancing

“Bukan,dia Mahasiswi Indonesia yang berkuliah di salah satu universitas swasta di sini”

“Lala bukan?”,tanyaku keceplosan dan sontak Woojin kaget

“Kalian kenal Lala?”

“Ah,tentu saja tidak,Lulu mah asal bicara aja,iya khan Lu?”

“Oh,yah begitulah”,ujarku agak terpaksa

“Berhubung kita sudah beres makan,saya permisi duluan ya,soalnya ada yang harus dikerjakan,nggak apa-apakan?”

“Nggak apa-apa,tapi nanti kita bisa bertemu lagi khan kalau ada yang kurang”,sahut Nadin

“Tentu saja boleh”,ujar Woojin sambil tersenyum

“Tunggu!”,ujarku menahannya

“Iya,ada apa?”,sahut Woojin membalikkan badannya

“Aku punya sesuatu buat kamu”,ujarku sambil mengeluarkan bola dari tasku yang aku simpan dari tadi

“Bola?!”,ujar Woojin kaget

“Iya,kamu suka bermain sepak bola khan? Ini aku khusus beli buat kamu”,sahutku dan itu membuat Woojin menatap mataku

“Lulu tau darimana saya suka bermain sepak bola?”,tanya Woojin heran seperti tidak percaya

“Hehehe,Lulu ini asal nebak aja,bukan begitu Lu”,ujar Nadin menyenggol tanganku

“Simpan bola ini baik-baik ya,ini kado dari aku”,sahutku. Hanya itu yang keluar dari mulutku saat ini

“Iya,makasih banyak”,sahut Woojin dan dia pun meninggalkanku

Setelah kepergian Woojin aku dan Nadin masih berada di restoran ini

“Loe gila Lu,ngapain tuh bola dikasih sekarang”

“Gua udah nggak tahan lagi Nad,gua nggak tau harus bicara apa sama Woojin”

“Iya,gua tau,tapi seharusnya loe tahan dulu. Ya udah,sekarang kita balik ke hotel dulu”

Kemudian aku dan Nadin keluar dari restoran dan ketika di jalan dari kejauhan aku melihat Woojin sedang menggandeng tangan seorang perempuan. Saking penasarannya aku mengejar mereka dan Nadin yang berada di belakangku kaget dan berusaha menyusulku.

“Woojin!!!”,teriakku,tetapi sepertinya usahaku sia-sia karena dia tidak mendengarnya

“Lulu!”,ujar Nadin ngos-ngosan mengejarku

“Nadin”

“Loe ngapain lagi sih?”

“Tadi gua liat Woojin lagi menggandeng tangan perempuan dan gua tau perempuan itu pasti Lala”

“Ya Tuhan Lu,terus kalau loe berhasil ngejar Woojin tadi,loe mau ngomong apa?”

“Entahlah”

“Udahlah,hayu balik ke hotel”,ujar Nadin sambil menarik tanganku

Di dalam kamar hotel aku masih melamun memikirkan Woojin yang sedang menggandeng tangan perempuan tadi,aku sangat yakin perempuan itu pasti Lala walaupun aku tidak melihat wajahnya.

“Melamun lagi,masih mikirin soal tadi?”,tanya Nadin

“Iya Nad,gua sangat yakin itu pasti Lala”

“Iya,gimana kalau kita makan dulu,Lucas tadi nelpon kalau dia nunggu kita di restoran”

“Gua nggak nafsu makan Nad,loe aja nemuin Lucas”

“Ya udah,nanti gua bungkusin bawa buat loe ya”

“Iya,boleh”

Setelah kepergian Nadin,aku memutuskan pergi ke kampusnya Lala. Aku sangat penasaran dengan yang aku liat tadi. Dengan memakai taksi aku pergi menuju ke kampusnya Lala. Sesampainya di kampusnya Lala,aku segera mencari lokasi tempat jurusannya Lala dan membutuhkan waktu lama aku menemukannya karena kampusnya sangat luas. Sesampainya disana aku seperti melihat sosok Woojin sedang duduk di taman tepat di depan ruangan jurusannya Lala sambil memainkan bola yang tadi aku kasih

“Woojin”,sapaku nekad

“Lulu”,ujar Woojin kaget

Woojin oppa”,sahut seorang wanita memanggil dan saat aku menengok Lala sudah berdiri disana

“Udah beres kuliahnya?”,sahut Woojin

“Iya,udah beres”,sahut Lala dengan suara manja dan langsung menggandeng tangan Woojin. Ingin rasanya aku memisahkan mereka

“Ohya Lu,kenalin ini Lala pacar saya dan La,ini Lulu tamu dari Indonesia yang tadi aku ceritain tadi”

“Hai,senang banget ketemu sama orang Indonesia,aku Lala”,sahut Lala tersenyum manis mengulurkan tangannya. Aku tahu dari dulu Lala orangnya sangat ramah

“Hai juga,aku Lulu”

“Ohya,Lulu ada apa kesini?”,tanya Woojin

“Itu,anu”,ujarku terbata tidak tau harus bicara apa

“Lulu mau kuliah disini?”,tanya Lala

“Hah? Iya iya,Lala tau aja”

“Tau dong,aku dulu juga sama pas pertama kali kesini,bingung harus kemana. Lulu rencana mau ambil jurusan apa?”

“Belum tau”

“Ya udah gini aja,ini nomor telpon aku,kalau ada apa-apa telpon aja,nanti aku pasti bantu”

“Makasih”

“Lu,kita duluan ya”,ujar Woojin

“Iya”

Aku hanya bisa menatap kepergian Lala dan Woojin dari hadapanku. Mereka bergandengan tangan dengan mesranya,sekali-kali Lala menaruh kepalanya di bahunya Woojin dan Woojin tersenyum mesra. Aku dapat melihat dengan jelas kalau Woojin saat ini sangat mencintai Lala dan begitupula sebaliknya. Apakah salah aku balik kembali ke masa ini dan lagi-lagi aku berencana memisahkan mereka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ketika Sang Mentari Terbenam di Penghujung Samudera
148      125     2     
Short Story
Tentang hubungan seorang ayah dan putranya yang telah lama terpisah jauh
Gomawo
2261      889     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
Temu Yang Di Tunggu (up)
16036      2826     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Perfect Love INTROVERT
9445      1733     2     
Fan Fiction
Surat untuk Tahun 2001
3065      1711     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Wannable's Dream
35023      5066     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
You Are The Reason
1999      801     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Black Roses
28296      4041     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Truth Or Dare
7817      1410     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
Secret Elegi
3861      1100     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...