Loading...
Logo TinLit
Read Story - L for Libra [ON GOING]
MENU
About Us  

"Selesai!" seru Claire senang saat semua murid kelas XII IPA 1 sudah berkumpul di dalam kelas. Walau begitu, keheningan terus berada di dalam kelas itu. Yah, wajar. Semua anak beasiswa, akselerasi, pemenang olimpiade ditempatkan di kelas itu.

Yang mereka lakukan hanyalah belajar dan belajar. Satu patah kata untuk memicu pertemanan tidak pernah terdengar. Bahkan Claire tidak tahu satu pun nama murid di kelasnya.

Claire mendengus malas. "Ini manusia atau robot?" Seringkali itulah yang ada dalam pikirannya. Beberapa kali dia ingin pindah ke IPA 2, di mana anak-anaknya lebih ceria. Batas nilai kelulusannya pun tidak tinggi. Mungkin 90 sebagai batas kelulusanlah yang membuat para makhluk penghuni kelas ini tertutup dan cenderung dingin serta kaku.

Pernah ada seorang murid yang mendapat nilai 89 di ulangan matematika. Sayangnya, dia harus dipindahkan ke kelas IPA 2 karena tidak memenuhi standar kelas itu. Semua yang ada di kelas IPA 1 dipermasalahkan. Dari kerapihan berpakaian, waktu kedatangan, gaya bicara, sampai ke nilai akademik.

Terkadang Claire merasa rendah diri. Semua anak kecuali dirinya pernah mendapat prestasi memuaskan hingga dipuji seantero sekolah. Entah bagaimana dirinya bisa masuk ke kelas itu. Claire hanyalah seorang gadis berusia 15 tahun biasa yang memiliki bakat memori eidetik. Mirip dengan photographic memory yang masih dipertanyakan kebenarannya, orang dengan memori eidetik dapat mengingat secara cepat dan tepat. Namun hanya dalam beberapa menit saja.

"Permisi, apa ada Kak Claire?" Seorang adik kelas muncul dan mendapati Claire yang langsung bangkit dari tempat duduknya. "Kakak ditunggu Bu Sari di ruang BK."

Claire mendengar cibiran-cibiran yang dilontarkan teman-teman sekelasnya. Memang, murid XII IPA 1 tidak pernah membuat masalah hingga perlu dipanggil ke ruang BK. Claire memutar otaknya. Sesuai ingatannya, dia tidak pernah membuat masalah apapun.

Dia melewati lorong anak IPS. Pada umumnya, murid di jurusan IPS lebih nakal. Karena itulah ruang BK ditempatkan di daerah itu. Tapi itu tidak menutup kemungkinan kalau anak IPA juga dipanggil ke ruang BK.

"Claire!" jerit seorang gadis dengan rambut terurai. Bajunya dikeluarkan, dasi menjadi bandana. Itulah yang terlihat dari seorang Lala, anggota kelas IPS 3. Kelas paling kacau di sekolah itu. Bisa ditebak kalau mereka habis berperang melawan IPS 2.

"Lala!" senyum sumringah Claire.

Lala merangkul Claire sambil menyapa orang yang berlalu lalang di lorong IPS. "Ada yang kangen sama gue, nih?"

Claire ber-puh pelan. "Biasa aja."

"Ada masalah sama Bu Sari? Tumben anak teladan masuk ruang BK. Haha!" Wajah Lala sangat cerah. Claire menatap Lala kesal. Bisa-bisanya Lala menertawainya.

"Aku duluan."

"Claire, coba bilang gue. Ayolah, tidak ada teman sekelasmu di sini," bisik Lala. Claire menggeleng.

"Saya cinta bahasa Indonesia." Dan dia kabur meninggalkan Lala.

"Wah, anak ini berubah sejak kelas 9," gumam Lala pelan, "menurut firasatku, Bu Sari memanggilnya bukan karena dia membuat masalah."

Satu detik kemudian, dia bertingkah masa bodoh dan kembali bertarung melawan IPS 2. Entah di mana guru pada saat itu. Bu Sari yang bertugas di lorong IPS tidak mendengar mereka karena memiliki masalah tersendiri dengan murid lain.

Tok tok tok

Claire memasuki ruang BK dengan jantung berdegup kencang. "Apa aku akan dimarahi? Masalah apa yang aku timbulkan? Jangan-jangan aku akan diturunkan ke kelas IPA 2?" pikirnya dalam hati.

"Oh, Claire. Silahkan duduk," kata Bu Sari tegas. Claire mengikuti perkataannya sambil menatap seorang laki-laki yang duduk di sampingnya. "Saya dengar dari murid kelas lain, kamulah yang paling bersahabat dan pintar dari seluruh murid IPA 1. Karena itulah, ibu minta tolong untuk mengajar anak berandal ini."

"Dia anak IPS?"

Bu Sari menggeleng. "Bahkan saya bingung kenapa dia bisa senakal ini. Padahal anak IPA 2." Claire memutar kembali kata-kata Bu Sari. Mengajar anak ini? Apa tidak salah?

"Oh, ya. Kalau nilainya tidak mengalami perubahan, kamu akan diturunkan ke kelas IPA 3 bersamanya. Kamu tahu jelas kerugian apa yang akan kamu dapatkan," tegas Bu Sari. Claire mengangguk. Tentu saja banyak kerugiannya.

Pertama, guru-guru tidak akan bersahabat dan memberikan nilai di bawah 80. Lalu, murid yang mengalami penurunan tingkat akan diberi hukuman membersihkan sekolah selama 2 bulan. Itu hanyalah hal biasa jika tidak diganggu oleh para pem-bully dari kelas yang lain. Setiap kelas pasti memiliki geng yang lain.

Claire berjalan gontai menuju kelasnya. Nasib buruk apalagi yang akan menimpanya? Baru ia sadari kalau laki-laki itu adalah Varo. Seorang laki-laki yang tampan tapi pembangkang. Mulutnya yang pedas dan tajam membuat para laki-laki menjauhinya dan perempuan memujanya. Entah dari sisi mana.

Claire terduduk sambil termenung.

????????????

Bel pulang sekolah telah berdentang. Claire tidak bisa fokus pada pelajaran sedikit pun. Dia berjalan pelan ke halte bus. Di sekitarnya ada pepohonan yang merontokkan daunnya.

Krek

Kepalanya menoleh ke sumber suara. "Apa aku salah dengar?" Claire menggelengkan kepalanya. "Dari orang sebanyak ini, pasti ada seseorang yang menginjak daun kering. Jangan berpikiran buruk," gumamnya.

Dia masuk ke bus dan duduk di dekat jendela. "Ayolah, Claire. Otak diciptakan untuk berpikir. Tapi bukan untuk memikirkan hal buruk." Claire terus melirik orang yang ada di dalam bus. Rasa khawatir tidak beranjak dari pikirannya.

????????????

"Hei, adik kesayangan!" seru Genta saat menyadari Claire sudah sampai di rumah. Di sampingnya ada Kenta yang sedang memainkan gitar. Jangan salah kaprah. Walaupun nama mereka mirip, mereka bukanlah sepasang kembar. Jarak umur mereka adalah dua tahun. Tahun ini mereka menginjak umur 24 dan 22 tahun.

Claire menatap Genta curiga. Dari antara kedua kakaknya, Genta, sebagai kakak tertua sangat mencurigakan. Walaupun umurnya berselisih jauh dari Claire, tidak menutup kemungkinan kalau hobinya adalah mengganggu dan menjahili adik kecilnya. Otaknya selalu memproses ulah yang akan dipraktekkan pada Claire.

"Ada apa?" tanya Claire.

"Begini, loh. Kedua kakakmu yang tampan ini membuatkanmu sebuah lagu. Judulnya Ungu. Lagu ini khusus untukmu." Genta menyerahkan sebuah flashdisk pada Claire.

Rasa curiga dalam dirinya lenyap, digantikan dengan rasa haru. "Terima kasih, Kak Kenta!" Dia memeluk sosok kakaknya yang lebih muda. Kenta adalah seorang pecinta tidur. Di mana pun dan kapan pun, dengkuran merdunya pasti terdengar.

"Ehem." Genta menunggu ucapan terima kasih Claire pada dirinya.

"Kak Kenta katanya mau ajarin aku seruling. Jadi, tidak?" Claire tidak mengacuhkan Genta. Genta mendengus kesal.

"Jadi." Claire mengekori Kenta menuju ruang musik yang ada di rumah itu. Bisa dibilang Kenta merupakan seorang profesional yang mampu memainkan seluruh alat musik dengan sempurna.

????????????

Napas tersengal. Keringat bercucuran. Jantung bermaraton. Satu hal yang dipikirkannya, berlari sejauh yang dia bisa. "Makhluk apa itu? Bagaimana mereka bisa terbang?" seru perempuan itu sambil berlari menjauhi makhluk yang membakar rumah mereka.

Para makhluk berjubah hitam yang bisa terbang mengejar perempuan itu. Satu meter menuju perbatasan dan dia akan selamat.

Grep

"Ah!" jeritnya. Dia tertangkap.

Claire terbangun dari mimpinya yang terasa sangat nyata. "Kenapa napasku ikut tersengal? Kenapa peluh berada di dahiku? Mengapa jantungku berdegup kencang?" Dia duduk dan menyenderkan kepalanya pada dinding.

"Ini tidak normal. Sama sekali tidak normal." Claire berguling-guling di atas kasur, berusaha menghapus bayangan mimpi itu dari ingatannya. "Siapa makhluk itu sebenarnya?"

????????????

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Best I Could Think of
531      380     3     
Short Story
why does everything have to be perfect?
Crystal Dimension
320      222     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Reality Record
3002      1039     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
My Brother Falling in Love
37576      3753     8     
Fan Fiction
Pernah terlintas berjuang untuk pura-pura tidak mengenal orang yang kita suka? Drama. Sis Kae berani ambil peran demi menyenangkan orang yang disukainya. Menjadi pihak yang selalu mengalah dalam diam dan tak berani mengungkapkan. Gadis yang selalu ceria mendadak merubah banyak warna dihidupnya setelah pindah ke Seoul dan bertemu kembali dengan Xiumin, penuh dengan kasus teror disekolah dan te...
Evolvera Life: Evolutionary Filtration
126      104     0     
Fantasy
.Setiap orang berhak bermimpi berharap pada keajaiban bukan. Namun kadang kenyataan yang datang membawa kehancuran yang tak terduga Siapa yang akan menyangka bahwa mitos kuno tentang permintaan pada bintang jatuh akan menjadi kenyataan Dan sayangnya kenyataan pahit itu membawa bencana yang mengancam populasi global. Aku Rika gadis SMA kelas 3 yang hidup dalam keluarga Cemara yang harmonis d...
AVATAR
7979      2247     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
DELUSI
549      386     0     
Short Story
Seseorang yang dipertemukan karena sebuah kebetulan. Kebetulan yang tak masuk akal. Membiarkan perasaan itu tumbuh dan ternyata kenyataan sungguh pahit untuk dirasakan.
IRIS
526      391     2     
Short Story
Alf terlahir dalam dunianya yang gelap, sementara Faye hidup dalam sisi yang berlawanan dengannya. Namun, siapa sangka jika ternyata sesekali Faye menginginkan hidup di posisi Alf. Sedangkan Alf telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan hitamnya, bukan beralih ke dunia putih milik Faye, namun ke kehidupan yang sebelumnya telah dipilih ibunya, Sang Pengkhianat.
My Reason
701      463     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
The Arcana : Ace of Wands
164      143     1     
Fantasy
Sejak hilang nya Tobiaz, kota West Montero diserang pasukan berzirah perak yang mengerikan. Zack dan Kay terjebak dalam dunia lain bernama Arcana. Terdiri dari empat Kerajaan, Wands, Swords, Pentacles, dan Cups. Zack harus bertahan dari Nefarion, Ksatria Wands yang ingin merebut pedang api dan membunuhnya. Zack dan Kay berhasil kabur, namun harus berhadapan dengan Pascal, pria aneh yang meminta Z...