30 November 2346
Pulau Sebesi, Selat Sunda.
"Tenang, ketua kalian itu kuat, kok. Sampai sekarang dia masih bertahan. Ya, walau luka di tubuhnya itu semakin banyak." Luz berkata, membuat Zo'r tidak paham, tetapi lelaki itu segera memperjelas, "Itu beberapa jam yang lalu. Kalian ingin lihat kondisinya sekarang? Sepertinya, kalian akan terkejut."
"Masuklah." Luz berkata, sesaat kemudian, pintu di ruangan itu terbuka lebar, dengan lima lelaki berotot besar, bodyguard, yang dua dari mereka memegangi seorang perempuan tidak berdaya yang Zo'r kenal dengan jelas. Ketua mereka, Neo. Sama seperti tiga hari yang lalu, terakhir kali mereka melihat Neo secara langsung, pakaian gadis itu masih sama, tetapi sekarang banyak sobekan di pakaiannya itu.
Benar perkataan Luz, kondisi Neo jauh lebih buruk dari tayangan itu. Gadis itu terlihat sangat lemah, rambutnya acak-acakan, mungkin ada yang terpotong, membuat rambutnya tidak sama rata panjangnya, luka-luka yang ada di tubuhnya semakin banyak dijahit secara asal-asalan, itu pasti membuat dirinya kesakitan, untuk cyborg sepertinya, gadis itu memang seorang cyborg, luka tidak akan memberi sensasi sakit, tetapi penjahitan kembali pada luka itulah yang membuatnya merasakan sakit, dan Luz tahu itu. Belum lagi pergelangan tangannya yang bisa dibilang sudah hampir lepas, membuat keadaan gadis itu menjadi suatu hal yang mengerikan.
"Ne-neo!" Foss berteriak, sesaat, dirinya memegangi kepalanya dengan keras, menekan-nekan, membuat Zo'r lain menoleh ke arahnya dan segera menahan tubuhnya. Foss akan mengamuk. Bukan, bukan, Foss. Lebih tepatnya, AFoss.
"AFoss! Kembali! Foss, kendalikan dirimu!" Xi berteriak sambil menahan tubuh Foss yang memberontak keras sambil berkata, "Kalian semua, lepas! Biarkan aku menghajarnya! Kalian tidak lihat Neo?"
"Hancur! Neo hancur!" AFoss berucap putus asa, masih sambil memberontak, tetapi dengan cepat dijawab oleh Vil, "AFoss, kau tahu bukan Neo adalah buatan langsung Sir Luz? Seharusnya, jika Sir Luz memang berniat menghancurkan Neo, dia bisa dengan mudah menghancurkannya, sebagai pembuat, dia tahu titik-titik lemah Neo. Dia tahu titik-titik apa saja yang bisa membuat Neo jauh lebih menderita. Ini tidak seberapa, AFoss."
AFoss perlahan berhenti memberontak, membuat yang lainnya berhenti menahannya, tetapi setelah AFoss bebas, pada detik selanjutnya, dia dengan cepat berlari menerjang Luz, membuat yang lainnya tidak sempat kembali menahannya yang kini telah mencekik Luz sambil berkata dengan nada yang sangat dingin. "Sir, kembalikan Neo seperti semula."
"Hen-ti-kan, A-Foss." Suara lemah itu mengejutkan AFoss dan Zo'r lainnya, membuat Luz tersenyum miring sambil dengan cepat membanting tubuh AFoss yang melonggarkan cekikkannya di leher Luz, lalu berkata, "Ah, seharusnya kau tetap fokus dengan tujuanmu. Jangan mengalihkan pandanganmu dari musuhmu."
Namun, sayangnya, Luz dibiarkan begitu saja, karena mereka, Zo'r lain kecuali Ver tentunya, dengan cepat berlari ke arah bodyguard-bodyguard itu dan menghajar mereka. Zo'r yang memiliki kemampuan spesial tentu saja lebih unggul dari pada bodyguard berbadan besar itu, tetapi mereka harus berhenti karena ucapan Luz, "Halo, kalian melupakan teman kalian di sini. Say goodbye kepada Ver jika kalian tidak berhenti."
Raut kesakitan timbul dengan jelas di wajah Ver, walaupun Luz terlihat bermain-main menekan leher Ver dengan tangannya yang berpose seperti merangkul Ver itu. Ver meringis pelan, "A-ku ti-dak a-pa-a-pa."
"Seandainya tubuhku baik-baik saja." Ver membatin pelan. Membiarkan dirinya berimajinasi ria jika tubuhnya tidak sedang sakit sekarang. Namun, itu harus terpecah kala Luz menekan lebih kuat lehernya, membuat Ver harus berteriak keras, memberi tanda bahwa dia benar-benar sedang kesakitan. Menyebabkan teman-temannya seketika teralihkan dan tersudut oleh lima bodyguard yang beralih mengurus mereka setelah menelantarkan Neo di lantai yang kini hanya tinggal tiga karena dua dari para bodyguard itu sudah tumbang, pingsan.
Mendadak, pintu dibuka dengan keras, Maxime di sana, berteriak tidak kalah kerasnya dengan suara pintu yang ia banting, "Apa yang terjadi sekarang?!"
Tentu saja, teriakannya itu mengalihkan fokus beberapa orang, membuat AFoss, sisi lain dari Foss yang kini sedang mengendalikan tubuh milik Foss, langsung menyelinap keluar dari sudutan yang dilakukan oleh para bodyguard dan berlari ke arah Ver dan menyelamatkan leher Ver dari tekanan tangan Luz. Membuat Luz menggeram marah, tetapi dirinya harus disibukkan dengan Maxime.
Tentu saja, peluang besar untuk Zo'r melepaskan diri, setelah Xi, Vil, Kee, dan Mel selesai dengan tiga bodyguard yang masih berdiri tadi, Kee dan Mel langsung menuju ke Ver dan AFoss, sedangkan Xi dan Vil langsung menghampiri Neo, membopong perempuan yang hancur itu agar dapat berjalan. Namun, sayangnya, sepertinya ada bagian yang rusak di pergelangan kaki Neo, membuat perempuan itu tidak bisa berdiri tegak, dan terpaksa digendong oleh Vil. "Ma-af me-re-pot-kan-mu, Vil."
"Tidak apa." Vil berkata pelan, menjawab Neo yang mulai menutup matanya, tidak kuat lagi. Seketika, tubuh gadis itu sepenuhnya lemas setelah berbisik pelan pada Vil, tidak berdaya lagi. Neo benar-benar ... hancur. Mengejutkan Luz dan Maxime yang sedang beradu argumen karena teriakan Zo'r lain kecuali Ver tentunya, "Neo!"
"AFoss, kau bisa bantu aku? Bantu Ver berjalan dengan cepat. Neo telah menyiapkan rute pelarian untuk kita. Baru saja dia menyuruh kita untuk kabur." Vil berbisik pada AFoss, yang segera mendapat anggukan dari lelaki berambut hitam dengan mata hitam itu. Setelah itu, mereka saling berbisik, menyebarkan berita itu.
Setelahnya, tentu saja mereka langsung bergerak keluar ruangan itu untuk kabur. Vil, Ver, dan AFoss segera berlari menuju rute yang dibisikkan oleh Neo sebelum gadis itu jatuh tidak sadarkan diri, sedangkan Mel, Kee, dan Xi bergerak untuk membuat Maxime dan Luz diam beberapa saat, agar mereka tidak dapat mengejar mereka. Membuat mereka aman walaupun sebentar.
Setelah tujuh remaja itu menghilang, Maxime berucap marah pada Luz, "Apa yang kau lakukan?!"
"Apa kau tidak mengingat Neo? Gadis kecil itu." Luz mengalihkan pembicaraan, yang segera mendapat tanggapan dari Maxime, "Gadis yang kau temui di jalanan Prancis itu, bukan? Namun, gadis itu berbeda. Warna rambutnya ... apa kau berkhayal?"
"Dia orang yang sama. Kau tidak tahu? Nicola mengubahnya, setelah gadis itu kembali ke lab pribadinya." Luz berkata, sambil berjalan keluar. "Ya, saat aku bilang gadis itu kabur, sesungguhnya aku menyerahkannya kepada Nicola. Rekanku."
"Apa?!" Maxime tidak dapat berekspresi. Namun, dengan cepat raut keterkejutan di wajah Maxime semakin terlihat karena perkataan terakhir Luz, "Kupikir kau sudah tahu, Kak. Rahasiakan ini dari publik, ya. Nicola memang rekanku, aku dan dia yang menciptakan Zo'r, Kakak."
Setelahnya, Maxime dengan cepat mengirim para petugas polisi untuk mengejar Zo'r di tengah keterkejutan yang dia rasakan. "Luz. Kau ... beraninya. Dasar, adik kecilku memang selalu tidak terduga, ya."
[Cerita ini juga tersedia di Wattpad @FelitaS3]
@aisalsa09 yes, reinkarnasi. Btw makasii
Comment on chapter 00| Epilog