Read More >>"> MY SCHOOL (Hari guru) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - MY SCHOOL
MENU
About Us  

                                                                                                  HARI GURU

 

    Setiap tanggal 25 November, di setiap sekolah pastinya dirayakan yang namanya hari guru.Tanpa terkecuali sekolahku.Sebelum hari guru,di sekolahku diadakan berbagai macam perlombaan,seperti lomba karung,catur,hias kelas,tarik tambang,memasak kue,menhias buah,dan lain-lain.

Hari sebelumnya Mam RH menentukan setiap orang untuk membawa buah-buahan.Irwan membawa tomat,aku membawa buah jambu,Friska seharusnya membawa alpukat,Santi membawa nenas,demikian juga anak lainnya.Hari itu, kayaknya Mam RH ridak pernah menyuruhku malah dia mempekerjakan Friska dan Renta.Tidak seperti biasanya.Wah...aku benar-benar heran.Dia selalu pertama memanggilku kalo ada urusan kelas tapi kalj ini kog lain ya....,pikirku.Yah,mungkin itu terjadi untuk hari ini saja.

Keesokan harinya,Mam RH tak juga memanggilku,dia juga memanggil Friska dan Renta.we...?

“Woi....diam dulu napa?,semua buah yang dibawa kumpulkan di sini”,kata Renta sambil menunjuk satu meja di depannya.

“Cepatlah..”,kata Friska,semua buah yang terbawa terkumpul tapi aku tidak membawa satu buah pun karena memang aku tak bisa mendapatkannya dari kebun kakakku,buah jambunya belum matang alias belum siap untuk dimakan.

Buah belum seluruhnya ada termasuk jambu.

“Woi..woi...ayo keluar”,ajak Santi amaku dan Sri

“”Keluar kemana?”,kataku hampir bersamaan dengann Sri.

“Ke warung di depan sekolah.Disitu kan banyak jambu?,ayo kita minta”,kata Santi

“Aku ikut...”,seru Elisabet di beelakang kami.

Dengan perasaan yang senang,kami pun berlari keluar sekolah setelah izin dari pak satpam.

Setelah buah terkumpul,kami memilahnya untuk mendapatkan buah yang paling baik untuk dijadikan parsel buah nantinya.

“Kita antar ajah..yo”,ujarku ama mereka

“Ya...iyalah gak mungkin dibawak ke kelas lagi.Kau pun aneh..”,kata Elisabet

Kami berempat pun pergi ke lab komputer temppat dimana Mam RH dan anak lainnya menghias parsel buah.

“Ini mam jambu...”,kata Sri

“Mam...ini dari warung depan sekolah kita loh..”,kata Santi sedikit berbasa-basi.Mam RH bukannya menanggapi perkataan mereka malah dia marah-marah padaku.

“Ngapain kau datang kesini Mayolanda.Kau asal-asalan jadi pengurus kelas.Tidak ada tanggung jawabmu sikit pun.Pulanglah dari sini.Jangan kulihat kau disini”,kata Mam RH ceplas-ceplos tanpa mengetahui apa yang sedang kurasakan kalau mulai dari kemaren dia tak pernah memanggilku.Trenyata hanya karena jambu itu doang.Kenapa dia hanya bilang kalimat itu padaku padahal Friska juga sama.Dia tak bawak apa-apa juga.Kalimatnya terus terbendung di otakku.

Aku tak sanggup berkata-kata,aku diam seribu bahasa.Rasa sesak didadakh mulai nampak.Aku langsung menjauh dari hadapannya.

“Nangis aja kau..”,kat Mam RH menambahi.Tanpa basa-basi aku langsung keluar dari lab komputer dan segera berlari ke kelas.Disana tidak ada agi anak perempuan yang ada hanyalah laki-laki.

“Hei...kenapa si Mayolanda itu?”,kata Elsardo sambil ketawa-ketawa kecil.Aku langsung duduk di bangkuku dan menunduk.

“ghost...nangis pulak dia..”,kata Irwan.

Anak perempuan mengikutiku dari belakang.Mereka berusaha menghentikan air mataku tapi hatiku sepertinya dicabik-cabik.Maam RH dulu tidak pernah memarahi aku seperti itu sebelumnya.

“Sudahlah...kami disini kog..,kami jugaa tak bawa apa-apa”,kata Santi sedikit menhiburku.

“Aku tahu...tapj kenapa Mam RH hanya memarahi aku.Kenapa klen enggak dimarahi?”,kataku sambil menangis tersedu-sedu.

“Kita juga dimarahi kog....cuman kami tak mudah nangis “,kata Sri

“udahlah...waktu ulang tahunmu,kau bilang semoga kau tak mudah merengek lagi.Tapi nyatanya?”,kata Desta.Intinya mereka membujukku untuk tidak memikirkan hal itu.

Rasa sedih masih bernaung di hatiku meski sebenarnya hari guru ini sangat menyenangkan.Tepat acara menyalam guru,aku sengaja menundukkan muka di depan Mam RH supaya dia tidak melihatku.Ehh...jauh dari apa yang kupikirkan...dia mengenalku bahkan dia meminta ku untuk mengumpulkan kelas sepuluh TKJ satu ke kelas.Iss..awallnya aku gak suka tapi akhirnya aku melakukannya juga.

Semua anak-anak berkumpul.Mam RH memasuki kelas dan membawa kue masakan kelasku.Kami dapat juaratiga lomba memasak.Yah...pantas kami semangat memakan kue bolu yang tak seberapa banyak itu.Mam RH memotong kuenya menurut jumlah kami.Dia membagikannya satu-satu.

Dua hari yang lalu kami memenangkan beberapa juara,seperti tarik tambang,rantai kaki,masak,dan masih ada yang lain.Hadiah dalam bentuk uang.Uangnya bukan disimpan ke kas kelas melainkan dibagi per orang yang ikut mengikuti lomba.

Mam RH membagi uangnya dengan cara dipanggil ke depan.Tepat giliranku.

“Yah,Mayolanda apa lagi kau tengoki di hapemu”,kata Mam RH tiba-tiba.Mereka tertawa saat Mam RH mengatakannya.Aku terkejut karena baru nyadar kalo aku sebenernya dipanggil.

“Ya..mam”,kataku sedikit jengah.

“Hei...kalo kau Mayolanda sampe pacaran,aku pastikan kau berdiri di tiang bendera.Kau harus juara pertama di sekolah kita.ok..”,kata Mam RH.Mereka kembali ketawa.

“Ya..mam”,jawabku sambil tersenyum sembari melangkah ke depan can mengambil uangku.

Sebagai akhir dari pertemuan kami kali ini,aku dan Frisaa menyerahkan kado selamat hari guru padanya.

Aku baru nyadar kalo Mam RH mengatakan kalimat kasarnya bukan dari hatinya melainkan dia hanya melampiaskan kelelahannya padaku.Intinya dia selalu meyakinkanku untuk tetap juara di sekolahku meskipun pada akhirnya aku tak bisa mewujudkannya.

 

                                                                                                     *****

Tags: SCHOLL

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags