HARI PERTAMA SETELAH PLS
Hari itu adalah hari ke empat dimana saya memasuki sekolah baruku di Sipoholon,Tarutung.SMK St.Nahanson Parapat.Rasanya sedikit lebih semagat karena masa PLS telah berakhir dan untuk hari itu,kita akan memasuki ruangan kelas yang telah dinanti-natikan selama ini.
Di lapangan sekolah tepatnya apel pagi,Pak Kepala Sekolah menyempatkan waktunya untuk memberikan pidato kepada seluruh warga sekolah berhubungan kakak senior telah masuk sekolah mulai hari kemaren dan bukan hanya siswa saja para guru-guru pun mengikuti apel pagi hari itu.Setelah selesai berpidato,pak kepala sekolah melanjutkan untuk membaca ruangan kelas untuk setiap kelas beserta wali kelas.Kelasku ada di pojok kanan pada posisi tengah.Pak Kepala Sekolah memberikan perintah untuk setiap wali kelas yang ditunjuk untuk membawa murid-muridnya ke dalam kelas.Wali kelas kami ketika kelas sepuluh adalah Mam RH.
Ketika Pak Kepala Sekolah menyebut wali kelas kami,sekejap terdengar suara gurauan dari sudut kiri barisan.Mereka adalah kakak kelas yang Mam RH tangani sewaktu mereka kelas sepuluh.Mereka berteriak-teriak menuntut wali kelasku karena semester yang lalu,Mam RH berjanji untuk tetap wali kelas mereka.Kelihatannya sih..mereka sangat menyukai Mam RH.Tak ada yang bisa Mam RH perbuat.dia hanya tersenyum melihat tingkah laku kakak kelas itu.Mam RH pun tak sempat membuang-buang waktu untuk bicara banyak dengan mereka dan segara membawa kami ke ruangan kelas yang telah ditentukan.
Sesampainya di ruangan kelas,Mam RH memberi kami arahan,bagaimana bersekolah di Nahanson ini.Mam RH tak lupa untuk membual tentang kakak kelas yang pernah Mam RH tangani seperti yang teriak-teriak tadi pagi.
“Dulu,ada murid dari kelasku yang juara umum dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas namanya Dian.Dian pernah juara satu di tingkat provinsi pada lomba matematika.Bukankah itu hebat? makanya kalian nanti yang semangat belajar ya…dan ada juga murid dari kelasku angkat ke dua yang mengatakan cinta ama teman sekelasnya itu namanya cinta lokasi(cilok) tapi sekarang,aku ingatkan janga ada yang cilik.Hal itu nanti membuat kekompakan dalam suatu kelas menjadi rentan.mengerti kan..”,kata Mam RH
“Ya..Mam”
Intinya Mam RH banyak menceritakan keluh-kesahnya selama menjadi wali kelas di Sekolah Nahanson ini.Setelah Mam RH kehabisan cerita,dia pun ingin membentuk pengurus kelas.Mam RH meminta kami untuk menunjuk diri sendiri untuk maju bukan melalui pemilihan atau voting.Pertama ia meminta siapa yang jadi ketua kelas.
“Siapa yang mau jadi ketua kelas?”
Kami semua melirik-lirik ke depan,ke samping dan ke belakang.ternyata pada detik yang ke 15 salah satu dai kelasku yang bernama Pentakosta menyerahkan diri menjadi ketua kelas.Dia mengangkat tangannya.Pentakostalah yang menjadi ketua pertama di kelasku.Banyak sekali siswa dan hampir seluruh guru mengenal si Pentakosta ini karena dia adalah pembuat onar di sekolah.Iuran wajib di kelas jarang sekali ia bayar.Dia juga suka melawan guru tak peduli guru yang manapun tapi dia adalah anak yang pemberani.Sanking beraninya,dia sanggup main gitar sambil nyanyi di depan umum meskipun suara dia palse dan membuat orang lain tertawa.Banyak juga sih kenangan bersama dia.Namun,dia ada bersama kami hanya satu tahun atau hanya ketika kami bersama di kelas sepuluh.Sebelum dia tak ada sekolahku lagi,dia sering sekali masuk sekolah hanya 2 hari dalam seminggu dan kadang ia tak masuk sekolah selama seminggu berturut-turut.Sebenarnya,kepergiannya bukan karena dipecat tapi karna ia ditinggal kelaskan oleh sekolah.Demikianlah sedikit kisah Pentakosta di kelasku.
“Majulah ke depan”,kata Mam RH.PENTAKOSTA pun maju.Lalu,Mam RH memanggil siapa yang ingin pengurus lainnya misalnya: wakil ketua kelas,sekretaris,bendahara,dan seksi-seksi lainnya untuk maju ke depan.Diantara yang maju,di sana ada aku.Aku berwenang sebagai sekretaris kelas pertama di kelasku di Nahanson.Kemudian,Mam RH menulis nama-nama kami dan menyuruh kami kembali duduk.
Sepertinya Mam RH adalah anak yang pintar atau juara semasa dia sekolah du.Kenapa? karena terlihat jelas dari perkataanya atau cara bicaranya.Dia banyak memiliki kosa kata yang indah seperti kata mutiara.Tak jarang dia memberi kami nasehat melalui kata-kata mutiara dan ilustrasi-ilustrasi yang membuat kia sampai merinding dan hari itu juga,dia kembali menceramahi kami.Sewaktu dia menceramahi kami,muncullah segerombolan siswa tepat di depan pintu kelasku.Mereka adalah kakak kelas yang tadi pagi teriak-teriak di lapangan sewaktu baris.Mereka juga membawa tas masing-masing.Tak lain mereka datang hanya menuntut janji Mam RH untuk tetap walinya.Mam RH layaknya idola yang dicari-cari penggemar sewaktu itu.Mam RH yang saat itu memberi kami inovasi, langsung tertawa-tawa melihat kakak kelas itu.Kakak kelas itu sih bercanda-canda dari luar wajahnya.Tapi siapa yang tahu apa yang ada di lubuk hati mereka.Mam RH kan tak tahu apa yang bisa ia perbuat,jelas bukan dia yang tak ingin tetap wali mereka tapi pihak sekolah yang menentukannya melalui rapat guru.Setelah mengucapkan beberapa kalimat,Mam RH dengan cepat menutup pintu tapi yang ada mereka mengelak,mereka juga meminta meja dan kursinya dibalikin meskipun itu bukanlah milik mereka melainkan milik sekolah.Kami yang menyasikan hanya dapat terharu dan tersenyum-senyum.Saat itulah aku berpikir mungkin saja Mam RH adalah guru yang baik dan bijaksana.
Setelah satu jam berada di ruangan kelas,pihak sekolah kembali memanggil seluruh murid baru untuk berbaris di lapangan dan untuk sekarang bukan seperti yang kemarin yang berbarislah tapi tujuannya adalah membawakan kami ke suatu tempat. Dimana tempat tersebut adalah tempat untuk mengasah kompetensi keahlian atau kejuruan yang kami ambil sewaktu mendaftar ke sekolah ini.Setelah itu,kami dibawa oleh kakak kelas yang kejuruannya sama dengan kami ke tempat yang ingin dituju.
Di sana,aku melihat banyak komputer beserta perangkat-perangkatnya berjejer rapi.Itulah lab komputer.Tepatnya di depan kami,telah ada guru yang menunggu-nungu kedatangan kami.Mereka itu adalah guru dari kejuruan kami.Mereka memberi kami sedikit ilmu tentang Teknik Jaringan Komputer (TKJ).Setelah dari sana,kami pun kembali ke kelas.Di dalam kelas,Mam RH juga telah menunggu kedatangan kami ke kelas itu.dia memberi kami perintah unutk membersihkan kelas dan tak lupa ia juga menyuruhku untuk menyusun roster kebersihan kelas dan pembawa kebaktian untuk setiap harinya.barulah ia pergi meningkan kelas.Setelah semua aktivitas di sekolah itu selesai,seluruh warga sekolah pun pulang ke tempat masing-masing,setelah melakukan baris di lapangan untuk doa pulang.Itulah hari pertamaku setelah PLS.
*****