Read More >>"> CAMERA : Captured in A Photo (Prolog II Dianne) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - CAMERA : Captured in A Photo
MENU
About Us  

PROLOG II DIANNE

 Aku dulunya bukan wanita yang menculik anak orang kaya sebagai pekerjaan, tapi sekarang aku memang seperti itu. Dulunya aku hanyalah seorang saleswoman yang normal di Kota Baru, tidak ada yang spesial dariku. Aku tidak terlalu pintar, aku juga tidak cantik tapi juga tidak jelek, pendapatanku juga rata-rata. Mungkin yang membedakanku dari orang lain adalah tekadku yang pantang ditantang kalau soal bekerja.

Karena aku tidak punya kemampuan yang cukup supaya bisa menjadi orang yang berpengaruh di lingkunyan tempat aku tinggal, setidaknya yang bisa aku lakukan adalah bekerja lebih keras dari yang lainnya. Aku sudah mengerti sejak umurku belasan tahun kalau aku adalah golongan rata-rata. Aku tidak bisa melakukan sesuatu yang membuatku menonjol, aku hanyalah orang yang biasanya berada di dalam kerumunan background person dalam sebuah cerita.

Ah, mungkin kalau boleh, aku ingin mengatakan kalau aku punya satu kelebihan yang sangat aku percayai bisa membuatku menonjol, tapi sisi introvertku terlalu besar dari sisi ekstrovertku, jadi aku tidak pernah bisa mengatakan apa kelebihanku ini bahkan kepada orang tuaku. Yah, kelebihanku ini daripada kemampuan, lebih seperti intuisi. Bagaimana ya mengatakannya, mungkin yang paling cocok dengan kelebihanku ini adalah ‘oracle’? Bukan oracle beneran sih, tapi kadang-kadang aku dapat memprediksi kejadian yang akan terjadi besok, minggu depan, bulan depan, atau bahkan yang akan terjadi bertahun-tahun dari waktu sekarang. Hanya saja aku tidak bisa mengontrol kelebihanku ini, jadi memang mungkin lebih baik kusebut ‘Intuition Oracle’ dari pada ‘oracle’ saja.

Tapi, walaupun aku bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, aku tidak pernah bisa melihat masa depanku sendiri. Mungkin, itu semua demi kebaikanku juga. Apabila aku melihat hal-hal buruk terjadi pada diriku di masa depan seperti kecelakaan lalu lintas misalnya, aku akan lebih menutup diriku dari orang lain dan mungkin tidak akan menjadi seperti diriku yang sekarang.

Aku juga tidak tau darimana aku mulai hobiku yang terlarang ini?menculik anak orang kaya untuk memeras orang tua mereka. Tentu saja aku tidak melakukakan ini pada sembarang anak, aku akan memilih mereka yang selalu berprilaku seperti anak manja yang tidak tahu tentang dunia luar. Entah kenapa, hatiku sangat senang ketika aku melihat mereka menyadari bahwa dunia ini tidak seindah seperti yang selalu mereka bayangkan, ketika kerlip dalam manik mereka padam, aku sangat menyukainya. Bukannya aku phedophile sih, aku hanya suka melihat orang putus asa.

Menurutku, aku mendapat fetish seperti itu juga dari perlakuan orang tuaku saat aku masih kecil. Mereka sering membandingkanku  dengan anak-anak lainnya yang jauh lebih baik daripada aku, membuatku putus asa. Ketika mereka memujiku ketika melihat hasil ujianku lebih baik dari perkiraan mereka, mereka masih akan membandingkanku dengan anak lain.

Aku tahu kalau aku ini biasa-biasa saja, manusia rata-rata yang ada di mana-mana, tetapi aku juga akan sakit hati kalau orang yang ingin kusenangkan hatinya tidak pernah puas dengan hasil usahaku. Aku…pada saat itu, menyadari satu hal : walaupun aku berusaha yang terbaik, aku tidak akan pernah bisa menandingi mereka yang memang dilahirkan dengan bakat, karena takdir mereka adalah untuk mendapatkan peran utama, sementara aku mungkin hanyalah staff di latar belakang?kalau bukan background person?tentunya.

Dari situ, aku pun mulai merasakan depresi yang sering terjadi bahkan sekarang. Mungkin dari situlah aku mengembangkan hobi ini. Pada saat itu, aku hanya bisa membayangkan menyiksa mereka yang berada di atas panggung bermandikan lampu sorot yang berkilauan dan memukau penonton. Tapi sekarang, dengan memanfaatkan kemampuan intuisiku ini, aku bisa melakukannya dengan sebenar-benarnya. Bukan simulai atau mimpi atau khayalan saja, tapi realitas?yang nyata dan dapat kusentuh.

Hal ini mungkin akan menjadi candu daripada hanya sekedar hobi. Ah, kenapa aku baru menyadarinya sekarang ya? Kenapa tidak dari dulu aku menyiksa makhluk-makhluk sombong itu? Aku harus berterima kasih pada suara aneh yang terjebak di kepalaku ini. Aku tidak peduli kalaupun orang mengatakan bahwa aku sudah tidak waras lagi, tapi dengan adanya suara itu, aku kini bisa melakukan hal yang sebenarnya ingin kulakukan?yang tidak pernah berani kulakukan sebelumnya?yang mungkin sebenarnya merupakan hal yang paling ingin kulakukan.

Tapi, tidak pernah kusangka sebelumnya, kalau suatu hari semuanya akan menjadi kacau?jauh lebih kacau dari semua mimpi yang pernah aku lihat, di masa depan yang tidak jauh dari sekarang…

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • avrillyxc_

    wwww

    Comment on chapter Prolog I Aria POV
Similar Tags
P.E.R.M.A.T.A
1514      757     2     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
Tembak, Jangan?
213      178     0     
Romance
"Kalau kamu suka sama dia, sudah tembak aja. Aku rela kok asal kamu yang membahagiakan dia." A'an terdiam seribu bahasa. Kalimat yang dia dengar sendiri dari sahabatnya justru terdengar amat menyakitkan baginya. Bagaimana mungkin, dia bisa bahagia di atas leburnya hati orang lain.
As You Wish
360      248     1     
Romance
Bukan kisah yang bagus untuk dikisahkan, tapi mungkin akan ada sedikit pelajaran yang bisa diambil. Kisah indah tentang cacatnya perasaan yang biasa kita sebut dengan istilah Cinta. Berawal dari pertemuan setelah 5 tahun berpisah, 4 insan yang mengasihi satu sama lain terlibat dalam cinta kotak. Mereka dipertemukan di SMK Havens dalam lomba drama teater bertajuk Romeo dan Juliet Reborn. Karena...
Kayuhan Tak Sempurna
11287      1805     1     
Romance
Sebuah kisah pemuda yang pemurung, Ajar, sederhana dan misterius. Bukan tanpa sebab, pemuda itu telah menghadapi berbagai macam kisah pedih dalam hidupnya. Seakan tak adil dunia bila dirasa. Lantas, hadirlah seorang perempuan yang akan menemani perjalanan hidup Ajar, mulai dari cerita ini. Selamat datang dalam cerita ber-genre Aceh ini
déessertarian
5424      1578     3     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Piromaniak
4963      1462     5     
Romance
Dia merubah apiku dengan cahayanya
Shades Of Nuance
1389      734     2     
Romance
"seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu, pasti suatu saat kita akan bertemu – Putri Zein" "aku selalu teringat tentang pertama kali aku bertemu dengan mu, kau hanya menatapku datar bukan tatapan memuja. Seorang siswi pindahan yang selalu membuatku muak, dengan kelakuan nya yang selalu ikut campur urusan orang lain. – Choi Min Ho" "mata kami saling bertemu, m...
Persinggahan Hati
1729      686     1     
Romance
Pesan dibalik artikel Azkia, membuatnya bertanya - tanya. Pasalnya, pesan tersebut dibuat oleh pelaku yang telah merusak mading sekolahnya, sekaligus orang yang akan mengkhitbahnya kelak setelah ia lulus sekolah. Siapakah orang tersebut ? Dan mengakhiri CInta Diamnya pada Rifqi ?
PROMISES [RE-WRITE]
5070      1387     13     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
UnMate
885      505     2     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu