Setelah meninggalkan acara perpisahan itu, dengan rasa sedih dan masih terus bertanya-tanya. Ayudia berusaha untuk terlihat baik-baik saja didepan semua orang.pikiran Ayudia menegaskan hatinya, bahwa dia mampu tanpa Tiyo, toh dirinya baru mengenal Tiyo sebentar tapi Tiyo sudah lancang mengecewakannya. Karena pikirannya itu, Ayudia terus mencoba untuk segera melupakan Tiyo.
Ayudia menjalani waktu liburannya hanya bersama keluarga dan teman-temannya, tanpa Tiyo teman yang bisa membuatnya merasa sangat bahagia setiap kali berada didekat Tiyo.
********
Juni 2017,
Liburan pun usai. Ayudia akan segera kembali menjalani aktivitasnya sebagai pelajar, bedanya saat ini dia telah menjadi siswi SMA di SMAN 7 Jakarta. Sebenarnya sekolahnya itu bukan kemauannya, tetapi karena memang keterbatasan passing grade yang didapatnya, dia tidak bisa memilih almamater idamannya sesuka hati. Tapi Ayudia tetap bersyukur karena bisa melanjutkan studinya di sekolah negeri, yang memiliki akreditasi A.
Pagi ini, Ayudia segera bersiap-siap berangkat ke sekolah barunya diantar oleh Ayahnya. Selama perjalanan menuju sekolahnya Ayudia tidak henti-hentinya berharap agar mendapat teman-teman baru yang baik seperti teman-teman di SMP nya.
********
Aktivitas Ayudia sebagai Siswi SMA berjalan dengan cukup menyenangkan, sehingga dia bisa melupakan Tiyo dari ingatannya, walaupun dia tidak sepenuhnya melupakan Tiyo.
Saat ini, Ayudia hanya berniat untuk belajar giat sebagaimana selayaknya seorang pelajar.
********
Setelah menjalani MOS yang singkat, seminggu kemudian Ayudia sudah memiliki segudang tugas yang harus dia selesaikan sesuai perintah masing-masing gurunya.
Pukul 22.00,
Malam ini, Ayudia baru saja menyelesaikan tugas nya yang harus dikumpulkan besok. Ayudia berfikir untuk mengecek hpnya sebentar sebelum dia tidur, ternyata ada banyak chat whatsapp dari Fattah teman laki-laki yang baru saja dua minggu ini dia kenal, walaupun Fattah masih 1 tahun lebih muda tapi sikapnya sejauh ini bisa membuat Ayudia merasa Fattah sudah bisa berfikir tidak kekanak-kanakan.
"50 pesan dan ini dari Fattah semua" ujar Ayudia bicara pada dirinya sendiri, sambil membuka pesan dari Fattah.
Isinya tentang kekhawatiran Fattah yang sedari tadi menunggu kabar Ayudia. Setelah membacanya, Ayudia langsung membalas pesan Fattah.
"Sorry, kaka baru selesai nugas de. udah malem loh ini,tidur gih inikan udah malem" balas Ayudia, walaupun Fattah sejauh ini selalu bersikap baik dengan Ayudia, tetapi Ayudia tidak pernah sebahagia saat dulu berkomunikasi dengan Tiyo.
Tidak lama kemudian, hp Ayudia bergetar menandakan ada pesan whatsapp masuk lagi. "Ya ampun aku nungguin kaka dari tadi loh ka, aku kira kaka kemana. Gimana bisa tidur,tadi aja kaka engga ada kabar" balas Fattah kemudian.
"Yaudah maaf ya, kaka ngga tau kamu nungguin kaka. Sekarang kamu tidur gih, jangan sampe besok telat loh" ketik Ayudia pada Fattah.
Setelah membalas pesan Fattah, Ayudia tidak menunggu balasan dari Fattah. Ayudia langsung menonaktifkan hpnya dan men-charger-nya, lalu dia bergegas untuk tidur.
********
Pagi pun tiba, Ayudia harus kembali menjalani aktivitasnya sebagai pelajar seperti biasanya.
Setelah sampai di sekolahnya, Ayudia duduk di kursi paling depan disudut pojok kanan kelasnya. Ayudia langsung mengecek hpnya, saat membuka whatsapp sudah ada banyak pesan yang harus dia balas termasuk pesan dari Fattah. Tetapi Ayudia tidak menghiraukannya, karena dikepalanya tiba-tiba saja terbesit pikiran untuk melihat profil whatsapp Tiyo yang sudah sejak lama tidak aktif lagi.
Ketika Ayudia melihat profil whatsapp Tiyo, ternyata benar saja memang akun Tiyo yang dia miliki sudah tidak aktif lagi. Ayudia hanya bisa melihat foto profil milik Tiyo yang berisi Foto diri Tiyo yang begitu jelas.
Ayudia tidak bisa membohongi perasaannya, dia sangat merindukan sosok Tiyo, Ayudia berharap Tiyo kembali memberikan kabar tentang dirinya kepada Ayudia.
"Kamu kemana sih? Kamu kenapa ngejauh dari saya?" lirih Ayudia, dan air matanya pun menetes tanpa dia sadari.
Tidak lama, Ayudia pun mulai sadar dengan air mata yang membasahi pipinya. Dia langsung mengusap air matanya, sebelum ada temannya yang melihat dia menangis.
Lalu Ayudia kembali menyimpan hp nya di saku roknya, karena dia berfikir tidak ada orang spesial yang pesannya harus dia balas. Dan Ayudia pun kembali menjalani harinya dengan berusaha untuk tetap bahagia bersama teman-teman barunya yang cukup membuat dia nyaman dan bahagia bersama mereka.
@Kang_Isa hayy ka:) terimakasih ka atas dukungannya. Siaap ka, terimakasih banyak juga atas sarannya yang sangat membantu aku untuk lebih baik lagi dalam berkarya:))
Comment on chapter Bab 1:Pertemuan pertama dibulan Maret