Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Twins,My Hero
MENU
About Us  

  Pagi ini Pambudi Sanjaya dengan selamat mendarat di bandara Adi Sucipto, dia sengaja pulang karna ingin mengetahui keadaan ketiga anaknya sekaligus memberi kabar gembira karna dia sudah menikah lagi di Australia tapi dia tidak sempat mengundang anaknya karna pernikahannya di lakukan di sela-sela jadwal kerjanya yang super duper padat 

  Disisi lain Andre sudah siap meluncur ke rumah Glen, saat Andre hendak membuka pintu gerbang dia melihat taksi berhenti tepat di depan rumahnya. Dan alangkah terkejutnya Andre saat mengetahui siapa yang turun dari taksi itu

daddy? Seriusan itu daddy? Ga mimpi nih’ batin Andre seraya menepuk-nepuk pipinya dan mengerjap-ngerjapkan matanya

“hay son” sapa Pambudi membuyarkan lamunan Andre 

“kenapa diam saja? Tidak suka ya jika daddy pulang?”

“T-tidak eh bb-bukan gitu dad mamaksud Andre tidak Andre senang daddy pulang maksud Andre-” jawab Andre gugup

“hahaha sudah-sudah daddy tahu kalau kamu spechless pas lihat  daddy tiba-tiba pulang, sini bantu dady angkat koper-koper ini” kata Pambudi 

“iya dad” kata Andre sambil menjinjing koper-koper pambudi 

“dad, kenapa tidak bilang jika daddy mau pulang ke Indonesia? Kan Andre bisa jemput daddy” lanjut Andre di sela-sela aktifitasnya membawa koper-koper itu masuk kedalam rumah

“tidak perlu, daddy ingin membuat kejutan untuk kalian” 

“apakah kamu terkejut son?” lanjut Pambudi sambil mengacak pelan rambut Andre

ofcourse dad, aku terkejut hehehe”

“kok sepi? Alessa sama Mario dimana?”

“Ale sekolah dad, kalo kak Rio aku gak tau akhir-akhir ini kak Rio jarang pulang dad, mungkin sibuk dengan tugas kampusnya” jawab Andre mencoba memberi pengertian

“Ale sekolah? Kok kamu enggak? ”

“Andre lagi gak enak badan dad, daddy sudah makan? Mau Andre buatkan sesuatu?” Andre mencoba merubah topik pembicaraan

“tidak usah,daddy hanya ingin istirahat. Ndre tolong kabari Mario suruh dia pulang, ada yang ingin daddy bicarakan dengan Mario”

“iya dad”

**************MarioPOV***************

AndreasS:

Kak,tolong balik sekarang. Daddy pulang katanya beliau mau bicara penting sama lo

  Setelah membaca WA dari Andre gue langsung keluar dari sebuah rumah kontrakan yang berada di sebuah gang . tanpa membalas pesan gue langsung menelfon Andre..tak selang berapa lama Andre menjawab

Halo bang’ suara Andre di sebrang sambungan

“ndre tolong bilang ke daddy kalo gue balik sore ada urusan yang masih perlu gue urus” balas gue tanpa basa-basi

iya, eh bang kalo balik nitip buryam depan kompleks ya?’

“beli sendiri, jangan manja”

galak amat bang, lagi PM-'

tuuutttt..tuttt

 sambungan telefon sengaja gue tutup kalo enggak pasti tu bocah bakal nerocos terus

 

“nak”  suara wanita paruh baya dan tepukan lembut di bahu gue membuat gue balik badan dari posisi gue tadi yang membelakangi rumah kontrakan

“ibu” 

  ya ibu, dia ibu kandung gue. Ibu yang selama ini gue cari, ibu yang berjuang merawat 6 (Harusnya tujuh, karna ada adek gue yang meninggal. Eh enggak delapan sama gue) anaknya seorang diri dalam keadaan yang serba kekurangan. Gue bener-bener terpukul saat tau keadaan ibu kandung gue, gue ngerasa gak adil di saat gue hidup serba mewah ternyata ibu gue sendiri, ibu yang udah ngelahirin gue dan adik-adik gue hidup dalam kondisi kekurangan.

  Adik gue yang pertama namanya Rian dia terpaksa putus sekolah saat mau naik ke kelas 8 Smp karna kekurangan biaya dan dia sekarang bekerja di bangunan untuk membantu ibu menyekolahkan adik gue yang lainnya, sedangkan keempat adik gue yang masih SD:  Arifatul kelas 6 SD, Sri Ayu kelas 4 SD, Joko kelas 2 SD, dan Maya yang baru masuk SD terpaksa ikut membantu ibu gue jualan gorengan keliling kampung setelah mereka pulang sekolah, di usia mereka yang masih kecil waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk bermain dan belajar malah terrenggut untuk membantu ibu gue. Adik gue yang ke enam Maemunah nyusul bapak meninggal dua bulan yang lalu karna DBD. Adik gue yang ke tujuh masih berusia 5 tahun dan adik bungsu gue berumur 3 tahun bernama Sinta. Oh iya, bapak. Bapak gue namanya Sriyoko meninggal 7 bulan yang lalu karna tertimpa material bangunan saat berkerja, ah andai gue bertemu dengan keluarga asli gue lebih awal pasti gue masih sempat bersujud dibawah kaki bapak. 

  dan wanita hebat yang kini sedang berdiri di hadapan gue, Anita Sri Rahayu ibukku, ibu yang rela memberikan anak pertamanya kepada majikannya dengan harapan supaya hidupnya terjamin. Ya dulu ibuku bekerja dengan pak Pambudi sebagai pembantu rumah tangga aku tahu jika aku anak angkat setelah Alessa masuk rumah sakit satu tahun yang lalu ‘dasar anak bodoh,Cuma di suruh menjaga Alessa saja tidak bisa, lebih baik kamu ikut ibu kandungmu saja. Saya mengangkat kamu sebagai anak supaya bisa diandalkan untuk menjaga anak-anak saya tapi malah kamu tledor sampai-sampai Alessa masuk rumah sakit seperti ini’  ya itu kata-kata pak Pambudi yang selalu terngiang di kepala gue. Saat itu gue masih kelas 3 SMA dan mulai sejak itu pencarian panjang di mulai, pencarian tentang keluarga asli gue

“nak? Kok malah bengong” lagi-lagi suara ibu membuyarkan lamunanku

“kamu habis telfon dengan siapa? Kok wajahmu murung begitu?” lanjut beliau

“Andre bu”

“oh Andre, jadi teringat betapa menggemaskannya mereka berdua. Andre dan Alessa, bagaimana kabar mereka? Pasti mereka sangat tampan dan cantik” kata ibu sambil mengingat masalalu, ibu keluar dari pekerjaanya saat ibu Alena meninggal karna kecelakaan, lebih tepatnya ibu kena PHK, karna saat itu pak pambudi terpuruk dan mengalami kebangkrutan hingga akhirnya semua karyawannya terpaksa di rumahkan termasuk ibuku

“mereka baik-baik saja bu, iya mereka sudah tumbuh besar dan menjelma menjadi remaja yang banyak di idolakan” jawabku hiperbola

“hahaha, apa mereka masih ingat dengan ibu ya?”

“tentu, kan ibu yang sudah merawat mereka dengan sepenuh hati dan ibu pula lah mengajari mereka baca-tulis” dan ibu hanya manggut-manggut

“Bu, Rio pulang dulu ya. Ada urusan di rumah”

“iya nak, pulangnya hati-hati ya”

“iya bu” kataku seraya mencium tangan ibuku, ibu yang sangat ku rindukan

 

 

*Alessa SCHOOL*

  Jam 15.30, waktunya pulang sekolah tetapi Alessa masih enggan untuk meninggalkan sekolah, hari ini dia merasa bebas karna tidak diawasi oleh Andre dan ini kesempatannya untuk quality time bersama David. Meskipun sudah jelas-jelas dilarang oleh Andre dan Rio tetapi Alessa tetap nekat, maklumlah jiwa muda semakin ditentang semakin ngeyel pula

“Ale, balik yuk?” ajak Nina

“duluan deh gue mau ke perpus cari buku” elak Alessa karna dia memang sengaja menyembunyikan hubunganya dengan David dari ke tiga sahabatnya ini karna Alessa takut kalo salah satu dari sahabatnya ini mengadu ke Andre ataupun Rio

“Al, kok lo akhir-akhir ini aneh sih? Kayak ngejauh gitu dari kita” tanya Briyan to the point

“enggak engakk ngejauh kok emang gue mau ke perpus aja, mau cari-cari novel buat referensi tugas resensi”

“oh iya sampe kelupaan kan, tugas resensi gue juga belum selesai woy” sahut Nina

“gimana kalo kita ikutan Ale nyari buku di perpus? Sekalian nyicil” sambung Andi yang sedari tadi hanya diam saja

oh shit, plis jangan pada setuju sama ide nya Andi’ doa Alessa dalam batin

“ogah ah, capek gue. Gue cabut duluan” kata Briyan yang tiba-tiba sudah diambang pintu kelas

“em..gue juga balik aja deh, mau cod barang dagangan” pamit Nina 

“iya take care” jawab Andi

“gue tau lo bohongin kita-kita, tapi yaudahlah itu hak lo juga. Gue cabut” kata Andi setelah Nina dan Briyan keluar kelas

“Bbohong? Enggak gue gak bohong” 

“gausah ngelak. Gue udah tahu hubungan lo sama David. Tapi lo tenang aja gue gaakan ember kok”

“thanks udah mau ngertiin”

“iya, kalo ada apa-apa cerita ke gue. Jangan sungkan gue bisa jaga rahasia kok”

“oke thanks, gue duluan”

 

  Saat berjalan ke taman ada rasa hangat yang menyelimuti hati Alessa, jarang-jarang Andi perhatian ke orang lain, boro-boro care sama orang lain lhawong ke dirinya sendiri aja dia masa bodo banget. Sesampainya ditaman Alessa bisa melihat David yang dengan setia menunggunya. Setelah puas ngobrol-ngobrol Alessa mengajak David untuk pulang karna jam sudah menunjukan pukul 17.15 dan David mengiyakan permintaan Alessa. Dengan spontan David menggandeng tangan Alessa dan Alessa menjadi blushing. Saat mereka sampai di pintu gerbang Alessa melihat sosok Pambudi yang sedang menunggunya 

“Daddy?” lirih Alessa seraya melepaskan genggaman tangannya dan David

“Ale, kenapa lama sekali kamu kel-“ ucapan Pambudi terputus karna melihat sosok David di samping putrinya “Ale, siapa ini?” lanjut Pambudi sambil menatap tajam ke arah David

“eh ini Dav-“

“Saya David om, David Arnanda teman dekatnya Alessa” David mengulurkan tangannya 

“oh iya, saya daddynya Alessa” balas Pambudi seraya menjabat singkat tangan David. Bukannya apa-apa hanya saja Pambudi tidak terlalu suka jika putrinya mempunyai banyak teman cowok apa lagi kalau sampai putrinya pacaran, karna menurut pandangan Pambudi putrinya masih kecil dan belum cukup umur untuk menjalin komitmen

“Alessa, mari pulang” ajak Pambudi 

“iya dad, Dave, gue balik duluan”

“iya, take care”

“mari David” kata Pambudi sambil melambaikan tangannya singkat

“iya om hati- hati”

  Di sepanjang perjalanan pulang suasana di dalam mobil sangat hening, hanya suara lagu dari dvd player lah yang memecah keheningan ini. Baik Alessa dan Pambudi dua-duanya sma-sama bungkam,alessa yang sibuk membaca novel yang baru dia beli beberapa hari yang lalu dan pambudi yang fokus menyetir.  

  Sesampainya di rumah Alessa mendapati Mario yang duduk termenung di ruang tengah

“kak Rio” sapa Alessa yang hanya di balas oleh senyuman singkat dari Mario

“Alessa, lebih baik kamu masuk ke kamar mu. Ada yang mau daddy bicarakan dengan kakakmu”

  Alessa merasakan atmosfer ketengangan di ruang tengah itu dan dia hanya menanggapi  ucapan Pambudi dengan anggukan singkat

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (8)
  • Pras2907

    Mangats muut

    Comment on chapter PROLOG
  • ellyzabeth_marshanda

    @Kang_Isa Hay kak Isa..terimakasih sudah mau mampir.. iya aku masih bingung tentang tanda baca kak
    Kalau bahasa menyesuaikan kid jaman now wkwkwk
    Trs kalo alur itu aku buat bersinambungan jd biar dapet korelasinya..
    Semangat jg kak Isa

    Comment on chapter PROLOG
  • Kang_Isa

    Hai, Elyz. Ceritanya lumayan menarik, nih. Cuma masih ada kekurangan dari tanda baca, kalau alur sih lumayan menarik. Gaya bahasanya gaul abis hehehe
    Semangat, ya

    Comment on chapter PROLOG
  • ellyzabeth_marshanda

    @Arumi wkwkwk enak gak enak

    Comment on chapter PROLOG
  • Arumi

    Enak ya punya kembaran apalagi yang perhatian kayak Andre???? Andre nya buat aku boleh?

    Comment on chapter 7.Curhat dong bang:((
  • Arumi

    Otak gue menolak,hati gue meminta asyiaapp hati gabisa bohong ya hihihi

    Comment on chapter 3.Alessa: Balikan? Yes or No?
  • ellyzabeth_marshanda

    Qoirumsyah iya nih hehe..keep on touch with my story yaa?

    Comment on chapter PROLOG
  • Qoirumsyah

    Wow kembar ????

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Unthinkable
13478      2375     6     
Romance
Cinta yang tidak diketahui keberadaannya, namun selalu mengawasi di dekat kita
Reason
435      305     3     
Romance
Febriani Alana Putri, Perempuan ceria yang penuh semangat. Banyak orang yang ingin dekat dengannya karena sikapnya itu, apalagi dengan wajah cantik yang dimilikinya menjadikannya salah satu Perempuan paling diincar seantero SMA Angkasa. Dia bukanlah perempuan polos yang belum pernah pacaran, tetapi sampai saat ini ia masih belum pernah menemukan seseorang yang berhasil membuatnya tertantang. Hing...
Piromaniak
5835      1697     5     
Romance
Dia merubah apiku dengan cahayanya
Aku Bukan Kafir!
10731      2482     6     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...
Tuhan, Inikah Cita-Citaku ?
4247      1750     9     
Inspirational
Kadang kita bingung menghadapi hidup ini, bukan karena banyak masalah saja, namun lebih dari itu sebenarnya apa tujuan Tuhan membuat semua ini ?
EXPOST
11906      2462     3     
Humor
Excecutive people of science two, mungkin itu sebutan yang sering dilayangkan dengan cuma-cuma oleh orang-orang untuk kelas gue. Kelasnya excecutive people, orang-orang unik yang kerjaannya di depan laptop sambil ngapalin rumus kimia. So hard. Tapi, mereka semua ngga tau ada cerita tersembunyi di dalam kelas ini. Di sini ada banyak species-species langka yang hampir ngga pernah gue temuin di b...
When Heartbreak
2585      963     0     
Romance
Sebuah rasa dariku. Yang tak pernah hilang untukmu. Menyatu dengan jiwa dan imajinasiku. Ah, imajinasi. Aku menyukainya. Karenanya aku akan selalu bisa bersamamu kapanpun aku mau. Teruntukmu sahabat kecilku. Yang aku harap menjadi sahabat hidupku.
Memoar Damar
6199      2835     64     
Romance
Ini adalah memoar tiga babak yang mempesona karena bercerita pada kurun waktu 10 sampai 20 tahun yang lalu. Menggambarkan perjalanan hidup Damar dari masa SMA hingga bekerja. Menjadi istimewa karena banyak pertaruhan terjadi. Antara cinta dan cita. Antara persahabatan atau persaudaraan. Antara kenangan dan juga harapan. Happy Reading :-)
May be Later
16474      2448     1     
Romance
Dalam hidup pasti ada pilihan, apa yang harus aku lakukan bila pilihan hidupku dan pilihan hidupmu berbeda, mungkin kita hanya perlu mundur sedikit mengalahkan ego, merelakan suatu hal demi masa depan yang lebih baik. Mungkin di lain hari kita bisa bersanding dan hidup bersama dengan pilihan hidup yang seharmoni.
Mr. Kutub Utara
354      273     2     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.