Bab 4 Telpon Dari Kamu
Chaca sangat lelah seharian, bukan karena lelah dengan pekerjaannya tetapi hati dan pikirannya yang lelah.
Layar hape Chaca menyala yang menandakan sebuah pesan baru saja masuk. Dia menggeser layar hapenya dengan terpaksa. Sebuah pesan itu dari seorang lelaki yang membuatnya seharian badmood.
From : Dokter Alan
Besok kita bertemu di Cafe setelah pulang kerja..
Pesan itu mampu membuat kepala Chaca tambah pusing. Dia tidak membalas pesan dari dokter Alan. Selang beberapa menit telponnya berdering pertanda ada orang yang menelponnya dan itu dari Alan.
Chaca terpaksa mengangkatnya karena bunyi deringannya membuat kepala Chaca tambah sakit.
Alan : "akhirnya diangkat juga"
Chaca : "Assalamualaikum"
Alan : "eh maaf walaikumsalam"
Chaca : "ada apa dok menelpon saya malam-malam nanti istri dokter marah menelpon wanita lain". Dengan nada penekanan pada kata istri.
Alan : "kenapa kamu kayak menghindar dari saya"
Chaca : "hahaha ngaco kenapa harus menghindar dari dokter, ada urusan apa dokter menelpon saya malam-malam". Chaca tidak mau basa-basi lagi dia sudah tidak tahan dengan rasa tidak enaknya.
Alan : "pokoknya kamu harus datang besok di cafe yang sering kita kunjungi,mimpi indah Cha". Tanpa menunggu persetujuan Alan langsung mematikan sambungan telponnya.
Chaca : "Halo halo halo, ih apa-apaan orang ini".
Chaca menghela napas lelah. "saya akan menghadapinya,jangan sampai pertahananku hancur selama ini".
Setelah berdialog dengan dirinya sendiri akhirnya Chaca tertidur dengan pulas,dia terlalu lelah dengan hari ini.
Wkwkwk thanks udah di kritik tengah malam aku nulisnya hehehe
Comment on chapter Bab 1 Hari Senin