Loading...
Logo TinLit
Read Story - Manusia
MENU
About Us  

     Kata Bi Mirah, hari ini mama akan pulang dari Singapura. Sia ingin menyambut sang Mama. Setelah berbulan bulan Mamanya pergi untuk berkerja akhirnya hari ini ia kembali ke rumah.

      TING TONG..

      Sia tersenyum mendengar bel rumahnya berbunyi , ia lantas bangun dari sofa yang ia duduki sedari tadi untuk menunggu kedatangan Mamanya. Sia berlari menuju pintu utama dengan tergesa - gesa, hingga membuatnya sedikit limbung karena tersandung bufet.

      Sia langsung membuka pintu. "MAMA.." teriak Sia , senyum merekah tercetak di wajahnya. Sia langsung memeluk mamanya itu, melepas kerinduan.

      "Mama kangen sama kamu..nak.." ucap mama lalu membalas pelukan hangat Sia. "Ayo kita masuk dulu, mau sampai kapan peluk mama?" Tanya mama sedikit tertawa.

     Sia melepas kan pelukannya dan tertawa malu. Mama Sia terus memandangi Sia, mengamati sesuatu, suatu perubahan yang membuat wajah putrinya semakin dewasa.

     "Kamu potong rambut ya?" Duga Mama sambil merangkul sia dan mengajak Sia masuk ke dalam rumah.

      "Iya nih ma, kemarin waktu Sia sekolah Manu ngelempar Sia pakai permen karet, trus kena rambut Sia, terpaksa deh Sia potong rambut. Mama bayangin aja, Aku potong ramhut aku sejengkal ma , SEJENGKAL!" curhat Sia ke mamanya, terpampang raut dongkol di wajah Sia. Sia mengambilkan mamanya segelas air, karena Sia tau pasti mamanya merasa haus saat ini.

      "Manu?, cowok?" Tanya sang mama sehabis meminum air yang di berikan Sia

      "Engak ma, orang kayak gitu pantesnya di sebut banci!!" balas Sia dengan menggebu gebu, terbawa oleh amarah.

      "Kamu harusnya bilang makasi loh ke dia, gra gara dia kamu jadi lebih cantik" saran mama ke Sia. Sia me menautkan alisnya. Apa ia tak salah dengar? bilang terimakasi? Ke MANU? Ini gak bener.

      Sia menggeser duduknya, mendekati sang mama. Menatap mamanya heran "Ma harusnya itu ya, dia yang minta maaf sama aku, bukan aku yang bilang terima kasih ke dia. Hilang sejengakal ini rambut aku Ma. SEJENGKAL!" Sia menyilangkan tangannya di dada. Bibir merah itu mengkerut dan maju 2 centi meter. Sia membuang pandangannya ke depan, tak mau menatap wajah mamanya. Sia kesal.

      Mama Sia hanya tertawa melihat ekspresi putrinya yang teramat sangat dongkol. Lalu mengelus elus kepala Sia. Kepala sang mama tergeleng geleng di buatnya "segitu bencinya ya kamu sama cowok itu?"

      Sia menjawab pertanyaan mamanya hanya dengan sekali anggukan mantap. Sikap sia berubah drastis jika bertemu mamanya. Manja, Bawel. Sia sangan senang bila bisa bermanja manja dengan sang mama.

      "Awal lo nanti bisa benci jadi cinta" sang mama lantas berdiri dari duduknya dan meningalkan Sia yang melotot akibat ucapan sang mama. Sia menatap ke pergian sang mama yang menuju kamarnya.

      "MAMA GANTI BAJU DULU YA.. SAYANG" teriak sang mama dari dalam kamar.

      "Engak mama engak bila, sama aja" keluh Sia dalam hati.

                                   --???--

      Hari senin. Hari keramat. Hari yang membosankan. Hari yang paling di benci semua umat pelajar. Pasalnya di hari senin adalah hari untuk upacara bendera, sehingga membuat semua pelajar harus bangun lebih awal agar tidak terlambat ke sekolah.

     Tepat pukul tujuh pagi Sia sudah siap dengan topi abunya dan  berada di lapangan upacara bendera sekolah. Tentunya dengan penampilan yang rapi dan baru. Karena rambut barunya itu membuat wajahnya semakin segar dan merona, kata mamanya. 

      "Pagi kak Manu"

      "Aduh kak Manu tambah cakep aja sih"

      "Pagi kak Man"

      Sia mempercepat langkahnya setelah mendengar sapaan - sapaan siswi siswi di sekitarnya. "Ancur dah pagi gue" keluh Sia.

      Seseorang yang di sapa - sapa tadi menyimbangi langkahnya dengan Sia " A.. cie si beruang kutub rambut baru ni ye.." ucap Manu dengan nada menggoda. Manu memegang rambut Sia, namun Sia menepis tangan Manu.

      Sia berjalan cepat meningalkan Manu di belakang. Ia tak ingin ber urusan dengan orang yang membuatnya harus memotong rambutnya sepanjang sejangkal.

      "Minta maaf kek sama gue, rambut gue ilang nih sejangkal!!"  Sia hanya mendumel dalam hati hingga sampai di kelasnya. 

      Sia melirik teman sebangkunya itu. "Gak merasa bersalah apa dia?"  Keluh Sia. Manu membalas lirikan Sia. Sia lantas mengalihkan pandangannya ke depan.

      "Apa gue keterlaluan banget ya?"  Tanya Manu dalam hati.

      "Heh beruang kutub lo marah ya sama gue? Ya gue akui kemarin gue emang kelewatan. Sorry " Manu meminta maaf ke Sia namun sia tak menanggapi permintaan Manu. Sia tetap membuang wajahnya ke depan.

      "Gue bilang maaf Si. Apa susahnya sih tinggal bilang iya" Nada Manu naik satu oktaf. Sia tetap tidak memperdulikannya.

      Sia menoleh ke arah Manu"Gue gak bakal mau MA.AF.IN.LO. ngerti?" Sia menekan kan kata Maaf ke Manu.
      
    Manu menaikan sebelah alisnya setelah mendengar perkataan Sia. Beraninya dia. Selama ini gue gak pernah meminta maaf ke satu perempuan pun kecuali mama. Keluh Manu kesal.

     Sia dan Manu saling bertatapan, jika ini di dalam komik pasti seolah mereka memancarkan sengatan listrik yang saling beradu di keduanya.

     "test test, ayo anak anak berbaris kita akan memulai upacaranya" ujar kapala sekolah. Lomba tatap tatapan dengan terpaksa harus berakhir.

      
                                 --???--

      Siang hari ini Manu di ajak teman - teman barunya ke lapangan basket, ya hanya sekedar untuk kumpul - kumpul. Mereka memang sudah bertambah dekat dengan seiring berjalannya waktu.

      Sesampainya Manu dan Daniel di lapangan basket mereka langsung menghampiri teman temannya di pinggir lapangan.

      "Wih ini dia yang diomong - omongin dari tadi akhirnya datang" ucap laki - laki yang sedang memegang kaleng soda. Mike.

      "Ayo ngomongin siapa lo, gue atau Manu?" Tanya Daniel. Manu dan Daniel mengambil kaleng soda yang sengaja di sisakan untuk mereka.

      "Manu lah, buat apa ngomongin lu, gak penting" balas Nata.

       Manu meneguk isi kaleng soda itu hingga tersisa setengah "ngapain lo pada ngomongin gue?" Tanya Manu.

       Nata, Mike, dan briyan saling bertatapan. "Lo gak tau berita? Padahal se antero sekolah udah tau kali" ujar Briyan dengan tertawa.

      "Gak tuh" balas Manu.

      "Jadi gini, gue bakal kasi tau ke lo, lo itu udah keterlaluan banget sob. Masa lo ngelempar permen karet ke Sia" tutur Briyan dengan tampang heran. Sedangkan anak anak basket yang lain hanya menggeleng - gelengkan kepalanya.

      "Dia yang mulai, ya gue cuman kesel aja sama dia, gak ada salahnya dong, ya emang sedikit keterlaluan sih lagian gue juga udah minta maaf" Balas Manu setelah menghabiskan minuman kaleng di gengamannya.

      "Trus di maafin?" tanya Nata, Briyan, Mike dan Daniel bersamaan.

      Manu hanya mengerutkan bibirnya dan menggeleng.

      "Ck, ck, ck kasihan" balas bersamaan. Lagi.

                                --???--

TBC

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
DANGEROUS SISTER
9061      2079     1     
Fan Fiction
Alicea Aston adalah nama barat untuk Kim Sinb yang memiliki takdir sebagai seorang hunter vampire tapi sesungguhnya masih banyak hal yang tak terungkap tentang dirinya, tentang jati dirinya dan sesuatu besar nan misterius yang akan menimpanya. Semua berubah dan menjadi mengerikan saat ia kembali ke korea bersama saudari angkatnya Sally Aston yang merupakan Blood Secred atau pemilik darah suci.
Konstelasi
929      484     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
seutas benang merah
2215      883     3     
Romance
Awalnya,hidupku seperti mobil yang lalu lalang dijalan.'Biasa' seperti yang dialami manusia dimuka bumi.Tetapi,setelah aku bertemu dengan sosoknya kehidupanku yang seperti mobil itu,mengalami perubahan.Kalau ditanya perubahan seperti apa?.Mungkin sekarang mobilnya bisa terbang atau kehabisan bensin tidak melulu berjalan saja.Pernah mendengar kalimat ini?'Jika kau mencarinya malah menjauh' nah ak...
Flower
320      271     0     
Fantasy
Hana, remaja tujuh belas tahun yang terjebak dalam terowongan waktu. Gelap dan dalam keadaan ketakutan dia bertemu dengan Azra, lelaki misterius yang tampan. Pertemuannya dengan Azra ternyata membawanya pada sebuah petualangan yang mempertaruhkan kehidupan manusia bumi di masa depan.
AROMA MERDU KELABU
2737      987     3     
Romance
Cinta Aja Nggak Cukup!
5063      1660     8     
Romance
Pernah denger soal 'Triangular theory of love' milik Robert Sternberg? The one that mentions consummate love are built upon three aspects: intimacy, passion, and commitment? No? Biar gue sederhanakan: Ini cerita tentang gue--Earlene--dan Gian dalam berusaha mewujudkan sebuah 'consummate love' (padahal waktu jalaninnya aja nggak tau ada istilah semacam itu!). Apa sih 'consummate love'? Penting...
When I Was Young
9487      1965     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
The Reason
10917      1982     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
Too Sassy For You
1565      706     4     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Kenangan Masa Muda
7044      1945     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...