Loading...
Logo TinLit
Read Story - Manusia
MENU
About Us  

     Jam pelajaran kosong, adalah yang paling di sukai semua pelajar termasuk Sia. 

      Sedari tadi Sia hanya memandangin pemandangan indah di depannya, Sia bukan orang yang munafik untuk tidak mengakui ketampanan Manu. Hanya saja Sia tidak mengungkapannya secara terang terangan seperti siswi lainnya, ia hanya mengagumi secara diam diam.

      Tak terasa sudah dua jam Manu tertidur, dan selama itu pula Sia terus memandangi Manu"ganteng sih, tapi kebo banget ni anak, bawel pula" Sia pun menggeleng gelengkan kepalanya.

      "SELAMAT SIANG ANAK - ANAK" teriak Pak Bondan guru Biologi, kumisnya yang tebal itu menambah kesan sangar pada dirinya, belum lagi Pak Bondan selalu membawa penggaris kayu kesayangannya itu kemana - mana.

      Teriakannya yang mengelegar membuat seisi kelas kelimpungan untuk bisa segera kembali ke tempat duduk asalnya. Tak sampai satu menit seisi kelas sudah tertib dan diam.

      Pak Bondan menyipitkan matanya dan melangkah maju ke arah bangku Sia. Semua murid terdiam, tak ada satu pun yang berani membuka suara.

      Pak Bondan memukulkan penggarisnya di atas meja Manu "HEI BANGUN, AYO BANGUN" teriaknya.Manu derbangun dari tidurnya dengan kaget, Sia yang duduk di sampingnya sampai sedikit terlonjak dari duduknya saking kagetnya.

      "Lari di lapangan sampai jam istirahat, AYO CEPAT" perintah Pak Bondan ke Manu.

     "Yah..yah..pak maaf pak"ucap Manu dengan tampang memelas"janji gak ngulangin lagi pak, bapak ganteng deh, apa lagi kumisnya yang subur itu. Eh" Manu menutup mulutnya mengyunakan tangan karena merasa salah bicara sedangakan Pak Bondan yang berada di hadapannya makin melotot.

     Anak anak hanya bisa menahan tawa melihat apa yang terjadi di hadapan mereka. "Iya.. iya.. pak" Manu berdiri dari bangkunya danberjalan keluar kelas. "CEPAT LARI" teriakan Pak Bondan sontak membuat Manu lari terbirit - birit.

     "Ayo anak - anak sekarang buka buku kalian, cari bab 6!" Perintah Pak Bondan.

      "Apa gue salah ya gak bangunin dia?" tanya Sia dalam hati, Sia hanya menaikan bahunya singkat.

                                             --???--

      KRING..KRING..
   
      Bel pertanda istirahat berbunyi nyaring hingga terdengan ke seantero SMA TUNAS BANGSA, Pak Bondan akhirnya menyudahi kegiatan mengajarnya dan lekas meningalkan kelas.

      Tak lama kemudian Manu masuk kedalam kelas dengan napas tak beraturan, ia berjalan mendekati meja Sia dan mengambil botol minum Sia.

      "Eh mau ngapain lo sama minum gue?" Tanya Sia dengan mata yang sudah seperti inhin keluar dari tempatnya, Manu menghabiskan air minum Sia hingga bersih tak tersisa.

      "Eh beruang kutub, gue cuman minta air minum doang kok, gak usah nyolot gitu, jugaan ini semua gara gara lo!!" Bentak Manu.

      "Gara gara gue? Eh yang bener aja lo!" Balas Sia dengan tak kalah keras.

      Bila sedari tadi sudah menarik Sia agar gak hanyut dalam amarahnya, namun itu semua tidak berpengaruh sedikit pun. Sedangkan anak - anak yang lain hanya bisa menyaksikan apa yang terjadi di antara Manu dan Sia.

      "Iya gara - gara lo lah, coba aja lo bagunin gue, pasti gue gak kena hukum sam Pak Bondan " 

      "Salah lo sendiri kali, suru siapa tidur di kelas HAH !" Bila menarik Sia keluar kelas agar pertengkaran ini tidak bertambah besar.

      "HEH! BERUANG KUTUB MAU KE MANA LO?! TUNGGU PEMBALASAN GUE!" Teriak Manu sambil menunjuk nunjuk punggung Sia yang semakin menjauh darinya.

      "Apa lo liat - liat hah? Bubar gak!" Bentaknya ke anak - anak kelas yang sedari tadi asik menonton pertengkarannya dengan Sia. Sontak anak anak itu langsung pergi meningalkan kelas dan hanya menyisakan Manu dan daniel

      "Sabar.. sabar" ucap Daniel sambil menepuk nepuk bahu Manu.

  

                                               --???--

      
      "Apaan sih bil!, urusan gue sama dia belum selesai" marah Sia ke Bila.

      Bila hanya nyengir dan menggaruk kepalanya yang tak gatal,"hehe sori Si, nih ya gue kasi tau biarpun Si Manu itu belum genep seminggu di sini, tapi fansnya banyak Si, lo harus ati - ati" Bila memperingati sia dengan nada yang menakut nakuti membuat Sia tertawa meremehkan

      "Se special apa sih dia sampe punya fans gitu? Tanya Sia meremehkan. Mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perbincangannya di kantin sekolah. 

     "Bu jus mangganya 1 ya" pinta Sia pada ibu ibu kantin. Ibu ibu kantin memberikan jus itu ke Sia, dan Sia langsung membayar dengan uang pas.

       "Dia itu special banget si, udah kaya martabak super spesial, tampan,tinggi, putih, menawan, pintar, dan point yang paling penting adalah kayaa. Emang paket komplit banget itu si Manu" Bila memuji muji Manu. Membuat Sia menaikan alisnya sebelah.

      "Kok lo jadi muji muji dia sih?!" Tanya Sia heran.

      "Hehe, gue akui dia emang cakep banget, tapi hati gue tetep buat daniel tersayang" ujar Bila dengan malu - malu. "Masa bagi lo Si Manu gak ganteng sih Si?" Tanya Bila.

       "Dikit" jawab Sia setelah menghabiskan jus mangganya yang ia beli tadi.

      Bila menyipitkan matanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sia "lo apa apa an sih Bil?" Sia lantas memundurkan kepalanya.

      
      "Sebenci itu lo sama dia?, sampe lo bilang dia gantengnya cuman sedikit" tanya Bila.

      "Awas lo benci sama cinta itu cuman beda tipis, apa lagi kan lo sebangku sama dia, jadi bisa makin deket gitu dehh" Bila mengembangkan senyumnya, sedangkan Sia hanya terdiam menatapnya.

      " yang ada tu ya, hidup gue makin gak tenang kalau sebangku sama dia terus" bantah Sia.

      " iya- iya deh ibu ketua" 

                                     --???--

      Tepat pukul setengah tiga Sia sudah sampai di kediaman rumahnya. 

      Sepi..ya itulah yang Sia rasakan sekarang

      Sedari dulu Sia hanya di temani oleh Bi Mirah di rumah, papa dan , ama ya sudah bercerai sejak Sia kelas 1 SMP. Mama tak tahan dengan sikap papanya yang terus menerus berselingkuh. Ya bagai mana pun mama mencoba untuk mempertahankan rumah tangganya, hasilnya tetap akan sama. Hancur..

      Semenjak saat itu hak asus Sia jatuh ke tangan mamanya. Semenjak saat itu pula Sia jarang bertemu mamanya, karena mamanya sibuk dengan urusan kantornya, ia sering berpergian ke luar kota bahkan luat negeri.

      "Coba aja mama di sini, sekali aja...Sia mohon, sia pingin ngabisin waktu berdua sama mama" mohon Sia dalam hati

      Mamanya menjadi workaholic demi kelangsungan hidup Sia. Sia tak butuh uang tetapi Sia hanya butuh kasih sayang. Tidak semuanya bisa di beli dengan uang.

      Sia tersadar dari lamunannya karena ada seseorang yang menepuk pundaknya "Eh non Sia sudah pulang" pangil Bi Mirah

      "Ah iya bi" jawab Sia dan tersenyum kecut. "Sia ke kamar dulu ya Bi" Sia pergi berlari menuju kamarnya meningalkan Bi Mirah.

                                   --???--

TBC

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love You, Om Ganteng
17375      4247     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Dia Dia Dia
13799      2200     2     
Romance
Gadis tomboy yang berbakat melukis dan baru pindah sekolah ke Jakarta harus menahan egonya supaya tidak dikeluarkan dari sekolah barunya, saat beberapa teman barunya tidak menyukai gadis itu, yang bernama Zifan Alfanisa. Dinginnya sikap Zifan dirasa siswa/siswi sekolah akan menjadi pengganti geng anak sekolah itu yang dimotori oleh Riska, Elis, Lani, Tara dan Vera. Hingga masalah demi masalah...
Sang Penulis
10575      2361     4     
Mystery
Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat menggambarkan sebuah kejadian di masa depan. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dan tak ada juga yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat merusak kehidupan seseorang. Tapi, yang paling tak disangka-sangka adalah penulis tulisan itu sendiri dan alasan mengapa ia menuliskan tulisan i...
Namaste Cinta
11034      2122     5     
Romance
Cinta... Satu kata yang tak pernah habisnya menghadirkan sebuah kisah...
Kama Labda
554      349     2     
Romance
Kirana tak pernah menyangka bahwa ia bisa berada di jaman dimana Majapahit masih menguasai Nusantara. Semua berawal saat gadis gothic di bsekolahnya yang mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan seseorang dari masa lalu. Dan entah bagaimana, semua ramalan yang dikatakannya menjadi kenyataan! Kirana dipertemukan dengan seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah raja. Akankah Kirana kemba...
JUST A DREAM
1049      518     3     
Fantasy
Luna hanyalah seorang gadis periang biasa, ia sangat menyukai berbagai kisah romantis yang seringkali tersaji dalam berbagai dongeng seperti Cinderella, Putri Salju, Mermaid, Putri Tidur, Beauty and the Beast, dan berbagai cerita romantis lainnya. Namun alur dongeng tentunya tidaklah sama kenyataan, hal itu ia sadari tatkala mendapat kesempatan untuk berkunjung ke dunia dongeng seperti impiannya....
A D I E U
2189      875     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Kesempatan
20653      3302     5     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?
KAFE IN LOVE
1655      970     1     
Romance
Ini adalah cerita mengenai Aura dan segudang konfliknya bersama sahabatnya Sri. Menceritakan Kisah dan polemik masa-masa remajanya yang dia sendiri sulit mengerti. belum lagi, kronik tentang datangnya cinta yang tidak ia duga-duga. Lalu bagaimanakah Aura menyelesaikan konflik-konflik ini? Dan bagaimanakah akhir kisah dari cinta yang tak diduga?
Po(Fyuh)Ler
947      510     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?