Read More >>"> "Mereka" adalah Sebelah Sayap
Loading...
Logo TinLit
Read Story - "Mereka" adalah Sebelah Sayap
MENU
About Us  

Tertawa, bahagia, nyaman aku bingung apa aku memang benar-benar merasakannya.

Aku bingung definisi tawa bahagia dan nyaman itu seperti apa.

Ini bukan tentang aku yang tidak mau bersyukur dan tidak bisa bersyukur, tapi ini tentang rasa 

Rasa yang selama ini entah sudah sejak kapan tinggal di sana

Aku tahu semuanya akan berakhir indah dan bahagia jika aku mampu untuk sedikit saja menahan nafsu ku, ke-egoisanku dan mau sedikit saja bersabar

Tapi aku bukan malaikat yang sempurna, meskipun tak punya sayap sekalipun tetap bisa tersenyum dan bahagia

Aku hanya berawal dari seonggok gumpalan daging yang banyak menangis dan mengeluh

Tuhan.. izinkan sekali ini saja aku mengutarakan apa yang aku rasakan selama belasan tahun ini semenjak usiaku sudah dikategorikan Baligh

---------------------------

Aku sangat bersyukur kepadamu, engkau anugerahi aku sepasang orang tua yang sangat luar biasa dan seorang adik yang sangat perhatian. Tapi, bolehkan aku curhat sebentar saja Tuhan..

Ini tentang "Mereka" yang dulu pernah aku perjuangkan dengan sekuat tenaga, tapi pada akhirnya aku lepaskan karena aku menyerah..

Aku masih ingat betapa manis nya masa SMP ku yang dipenuhi dengan canda tawa meskipun aku tidak bisa menjadi diriku sendiri selama hampir 3 tahun. Aku sering malu dengan kondisi ku yang aku tau sebenarnya tidak ada yang salah dengan kondisiku, hanya saja aku yang  keterlaluan hanya demi memperjuangkan "Mereka"

Iya Tuhan "Mereka" adalah orang-orang yang aku pernah menaruh perasaan ku.

Awal aku merasakan sedikit pengorbanan mencintai adalah ketika aku masih SMP, mengapa dulu aku harus berdandan rapi dan cantik hanya untuk menarik perhatiannya ?

Mengapa aku malu dengan diriku yang apa adanya ? Aku tahu kondisi perekomian ayah dan ibuku terbilang pas-pasan. Tapi kenapa aku begitu tega meminta baju baru agar aku terlihat cantik di mata "Orang itu" Tuhan.. apa ini termasuk pengorbanan cinta ? apakah mencintai seseorang harus berkorban ? Tapi aku belum cukup mampu untuk berkorban. Aku mencoba yang terbaik dari diriku bahkan aku harus menjadi lebih cantik agar terlihat lebih populer. Tapi pada akhirnya "Orang itu" juga tetap tidak tertarik kepadaku. Aku sedih Tuhan.. apa gadis buluk sepertiku tidak pantas mendapat perhatian dari orang tampan seperti "Orang itu" ? 

Bahkan aku tetap dan tetap mencintainya selama 3 tahun di bangku SMP. Meski aku tahu semua pasti menyalahkan aku dan bilang bahwa ini hanya "Cinta Monyet" , "Cinta Tak Berguna", "Cinta Buang-Buang waktu". Aku juga tidak mau membiarkan rasa ini tumbuh, tapi Cinta dengan seenaknya masuk dan membuat aku sedikit kehilangan akal sehatku. Yang pada akhirnya aku menyerah pada "Orang Itu" , aku sadar aku tidak cukup cantik dan populer untuk bersanding dan berjalan bersamanya sebagai kekasih. Tapi, aku tidak pernah menyesal pernah menyimpan rasa yang dalam pada "Orang Itu". Dia adalah bagian dari kisah bahagia yang tidak mampu aku akhiri dengan sempurna. Aku tidak akan pernah menyesal pernah menyimpan rasa untuknya selama 3 tahun, dalam diam ini dulu pernah tumbuh rasa itu, Terimakasih sudah hadir dan mampu membuat hari-hari ku bersemangat sehingga aku mampu sedikit membayar kesalahan kepada orang tuaku dengan prestasi yang kucapai. Tahukah kamu, aku terus meningkatkan kualitas diriku, tidak hanya penampilan ku tetapi juga otak ku, aku hanya ingin menjadi gadis cantik dan pintar sehingga aku mampu bersanding menjadi kekasihmu, tapi ternyata aku menyerah.. aku hanya bisa menjadi pintar pada saat itu, cantik terlalu sulit untuk aku gapai, karena bagi Tuhan aku sudah cukup cantik dan tidak ada gunanya untuk merubah diriku lagi :)

---------------------------------------

Kisah ku dengan "Mereka" berlanjut di SMA, ternyata Tuhan mempertemukan aku dengan "Orang itu" lagi. Tapi anehnya, Tuhan sudah menghapus rasa itu. Aku tahu Tuhan tidak mengizinkanku lagi untuk memperjuangkannya. Aku menemukan "Dia" lelaki sederhana dan sholeh, tutur katanya sangat sopan dan manis. Tuhan mempertemukan aku dengannya begitu indah, gadis buluk telah melalui progress dalam hidupnya, dia mampu mengikuti acara lomba DA'I Remaja. Siapa sangka Tuhan memberikan kesempatan yang sangat luar bisa ini kepada ku. Aku memberikan semaksimal mungkin dari penampilan ku. Aku tidak sadar jika "Dia" juga memperhatikanku.Ternyata "Dia" mengikuti lomba yang serupa dengan ku. "Dia" memenangkan perlombaan dengan baik, bukan karena banyaknya para penggemar wanita nya, tetapi karena kualitas Dakwah nya yang menyentuh dan inspiratif. Aku mengaguminya, tetapi belum mencintainya. "Dia" terlalu populer, jadi aku tidak tertarik untuk bersaing dengan banyak wanita lainnya. Entah mengapa semakin berlalunya hari Tuhan sering mempertemukan aku dengan "Dia" dan mengapa pula' aku sering bertemu dengannya di masjid sekolah. Pertemuan yang indah fikirku, tapi aku tidak mau berfikir semakin jauh, sudah cukup luka di waktu SMP dulu. 

Mungkin Tuhan telah menggerakkan hatinya kepadaku sehingga "Dia" ingin lebih dekat dan mengenalku lebih jauh. Aku fikir, siapa aku sehingga "Dia" bisa tertarik dengan ku ? aku mencoba menahan perasaan ku, aku takut merasakan sakit lagi, aku tidak gampang mencintai dan melupakan seorang secara cepat. Sampai pada akhirnya Tuhan meruntuhkan tembok pendirian ku, Tuhan menitipkan rasa cinta ini untuknya, tapi pada akhirnya aku juga tidak bisa bersatu dengan nya pada saat itu. Tiba-tiba dia memiliki hubungan dengan orang lain. Sakit... sekali, entah apa yang membuatnya begitu tega melakukan ini. Membiarkan ku menaruh perasaan ku kepadanya dan dengan tanpa alasan membiarkan perasaan ini hancur dengan sangat SEMPURNA . Aku tetap seperti gadis buluk waktu SMP dulu. Aku tetap membiarkan perasaan ini tinggal hingga 3 tahun lamanya. Semakin lama dia tinggal, semakin sakit dan tersakiti. Tapi seolah aku seperti gadis bodoh yang degan ikhlas nya membiarkan sakit ini terus bersarang. Tuhan memang belum menghapus perasaan ini kepadanya, tetapi Tuhan juga membekali perasaan itu dengan ke-ikhlas-an dan Tuhan mengajarkan kepadaku betapa indah mencintai dalam diam :)

----------------------------------------

Kisahku berlanjut di waktu kuliah, tetapi bukan dengan "Orang itu" ataupun dengan "Dia" tetapi dengan "Abang". Lucu sekali, aku memanggilnya "Abang", aku fikir ini rasa yang paling mendalam yang pernah aku rasakan daripada sebelumnya. Aku menaruh perasaan yang sangat mendalam selama 4 tahun lebih dengan "Abang". Pertemuan kami berawal dari acara organisasi di kampus, itu pula awal aku menaruh dan menyimpan perasaan kepadanya. Sosoknya yang sangat sederhana dan apa-adanya ternyata mampu membuat Tuhan mempercayakan aku untuk menaruh perasaan ini. Karena kami satu organisasi dan pada waktu itu kami ada kegiatan organisasi bersama, tidak bisa aku pungkiri membuat aku dan "Abang" sering bersama dan berbagi tugas. Aku fikir, semakin aku sering bersama dengannya, semakin menjamin pula bahwa "Abang" nantinya akan menaruh perasaan yang sama. Tapi ternyata, harapanku harus kembali pupus mendengar "Abang" yang sering menceritakan tentang sosok kekasih nya dan perjuangan LDR nya selama ini. Pada waktu itu "Abang" hampir menyerah dengan hubungan LDR nya karena tergoda dengan wanita lain dan wanita lain itu BUKAN aku. Sakit berlipat yang aku dapat, tapi aku harus tegar di depannya dan terus memberikan semangat untuknya agar ia mampu untu mempertahankan cintanya disamping banyak godaan wanita lain. Yaaa.. aku membantu orang yang aku cintai untuk mempertahankan cintanya, yang jelas betul cintanya bukan aku, tapi seorang calon perawat nan jauh disana. Aku tak sanggup jika melihat perawat itu harus sakit karena perpisahan. Begitu pula dengan "Abang" yang harus sakit karena perpisahan. Aku tidak cukup memiliki ke-egoisan untuk melawan rasa sayangku.

Perjuangan mencintai mungkin benar-benar dapat aku rasakan pada masa itu. Masa dimana kami melalui kesulitan organisasi bersama. Masa dimana kami menahan lapar ber-2 dan hanya ada 1 buah roti untuk kami makan, dan dengan ikhlasnya aku memberikan roti itu padanya, karena ku tahu dia pasti lelah. Rasa laparku masih sanggup untuk aku tahan. Ketika aku melihatnya makan sepotong roti itu, hatiku terasa teriris, lebih sakit dari sebelumnya, melihat orang yang aku cintai menahan lapar dan hanya bisa makan 1 potong roti. Rasanya air mata ini sudah mengumpul di mataku, tapi aku harus tegar di depannya. Tidak ada alasan aku harus lemah di depannya. Aku tahu aku salah mencintai kekasih orang, tapi aku tidak ada niat sedikitpun untuk merebutnya dibalik jalinan cinta LDR nya. Masa yang paling aku ingat ketika bersama nya adalah semua berkaitan dengan kegiatan organisasi, aku yang harus terus berada di sampingnya untuk membantu tugas nya yang sangat melelahkan, aku harus mampu menjadi benteng agar dia bisa kuat menyelesaikan misi organisasi kampus pada saat itu. Momen manis ketika aku menunggunya sholat di pom bensin, momen dimana dia khawatir kepadaku karena badanku drop dan tidak bisa melanjutkan akhir misi organisasi. Aku belum makan nasi 1 sendok pun dari siang, padahal hari itu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, aku berada di tenda karena kedinginan dan magh ku kambuh. "Abang" adalah orang pertama yang mencari keberadaan ku dan khawatir akan kondisiku. "Abang" memaksaku untuk makan walau hanya sesuap saja. Aku yang awalnya menolak makan akhirnya luluh juga ketika dia memasang muka kesal dan lucu nya dalam waktu bersamaan dan memberikan suapan dari tangannya langsung dengan disaksikan oleh orang-orang 1 tenda. Suasana sedikit gaduh mulai memecah ketegangan malam itu melihat "Abang" yang dengan telaten menyuapkan makanan ke mulutku. Tuhan.. aku tahu ini salah dan tidak benar, tapi izinkan aku merasakan bahagia walaupun hanya sebentar saja. 

Tapi aku tidak akan pernah lupa dengan janjiku, Tuhan. Aku tidak akan pernah merebutnya dari perawat itu. Karena aku yakin perawat itu adalah gadis yang bahagia bisa memiliki kekasih yang sangat perhatian seperti "Abang". Gara-gara kejadian di tenda itu, 1 organisasi menganggap bahwa aku adalah kekasih "Abang". Aku bingung harus senang atau sedih, apa aku harus senang dengan status salah faham ini ? intinya, satu-satunya kenyamanan yang aku dapat adalah dari "Abang" dan kenyamanan itu pada akhirnya harus aku lepaskan dan relakan. 

Aku sudah lama hilang komunikasi dengan "Abang", yang aku dengar dia sudah bertunangan dengan kekasih perawatnya itu. Pada akhirnya, mereka bersatu. Aku legaa aku bisa menahan rasa egoisku ini dan membiarkan "Abang" kembali kepada kekasihnya, Aku tidak pernah menyesal pernah membantunya untuk tetap bersatu dengan kekasih nya. Sedihku sirna seketika melihat "Abang" bahagia dengan kebahagiaan saat ini. Aku bersyukur aku pernah mengenalnya dan Tuhan pernah menitipkan perasaan sayang ini. Membiarkan orang yang kita sayangi bahagia dengan pilihannya adalah hal yang paling menakjubkan di hidupku, walau sebenarnya aku tahu aku BUKAN pilihannya :)

Dan.. saat ini Tuhan mempertemukan aku dengan "Kamu". Entah apa ini rasa yang sama seperti rasa ku dengan "Mereka", aku mengagumimu tanpa alasan yang jelas, melihat tawa mu dan senyummu sedikit memberikan energi semangat untukku, tapi lagi dan lagii Tuhan belum mengizinkan aku bersamamu, mungkin karena "keyakinan" mu yang berbeda dengan ku sehingga terlalu sulit untuk menggapai kebersamaan ?. Engkau pernah bertanya : mengapa keyakinan yang dibuat oleh manusia tidak mampu menyatukan manusia ?. Aku tahu "Kamu" kecewa dengan perbedaan diantara kita, tapi tahukah kamu jika rencana Tuhan pasti akan jauh lebih indah dan aku percaya akan hal itu. Aku sudah menyerah dari awal begitu aku dan "Kamu" memiliki perbedaan keyakinan, terlalu sulit untuk bersatu. Aku mungkin telah mencintaimu, tapi rasa cinta dan sayangku terhadap Tuhan lebih besar dari apapun, termasuk "Kamu". Aku tidak mau merubahmu untuk mengikuti jalanku dan begitupun sebaliknya. Ada banyak pertemuan yang tidak ditakdirkan berakhir dalam kebersamaan, dan salah satunya adalah pertemuanku dengan mu :)

Tuhan sepertinya begitu menyayangiku, Tuhan memperkenalkan cinta dengan sangat indah dan menitipkan akhir yang juga menakjubkan

Aku bersyukur pernah kenal dan menyimpan rasa dengan "Mereka"  :)

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
It's Our Story
821      364     1     
Romance
Aiza bukan tipe cewek yang suka nonton drama kayak temen-temennya. Dia lebih suka makan di kantin, atau numpang tidur di UKS. Padahal dia sendiri ketua OSIS. Jadi, sebenernya dia sibuk. Tapi nggak sibuk juga. Lah? Gimana jadinya kalo justru dia yang keseret masuk ke drama itu sendiri? Bahkan jadi tokoh utama di dalamnya? Ketemu banyak konflik yang selama ini dia hindari?
Dimensi Kupu-kupu
11698      2372     4     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.
Drifting Away In Simple Conversation
291      201     0     
Romance
Rendra adalah seorang pria kaya yang memiliki segalanya, kecuali kebahagiaan. Dia merasa bosan dan kesepian dengan hidupnya yang monoton dan penuh tekanan. Aira adalah seorang wanita miskin yang berjuang untuk membayar hutang pinjaman online yang menjeratnya. Dia harus bekerja keras di berbagai pekerjaan sambil menanggung beban keluarganya. Mereka adalah dua orang asing yang tidak pernah berpi...
Summer Whispering Steam
1935      864     0     
Romance
Mereka menyebutnya Nagisano Shizuka, sebuah kedai kopi yang berlokasi di garis pantai Okinawa, Jepang, permata tersembunyi di tepian Samudera Pasifik yang menawarkan tempat peristirahatan sempurna dari hiruk-pikuk duniawi. Perpaduan sempurna antara estetika tradisional Jepang dan suasana pantai membuatnya dikenal sebagai “Mimpi Panjang di Musim Panas Semesta.” Seorang Manajer bernama Yuki ...
27th Woman's Syndrome
10016      1866     18     
Romance
Aku sempat ragu untuk menuliskannya, Aku tidak sadar menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Orang ketiga? Aku bahkan tidak tahu aku orang ke berapa di hidupnya. Aku 27 tahun, tapi aku terjebak dalam jiwaku yang 17 tahun. Aku 27 tahun, dan aku tidak sadar waktuku telah lama berlalu Aku 27 tahun, dan aku single... Single? Aku 27 tahun dan aku baru tahu kalau single itu menakutkan
Hatimu jinak-jinak merpati
533      351     0     
Short Story
Cerita ini mengisahkan tentang catatan seorang gadis yang terlalu berharap pada seorang pemuda yang selalu memberi kejutan padanya. Saat si gadis berharap lebih ternyata ...
Kasih dan Sebilah Pisau
314      201     0     
Short Story
Kisah ini dibuat berdasarkan keprihatinan atas krisisnya kasih dan rapuhnya suatu hubungan. *** Selama nyaris seumur hidupku, aku tidak tahu, apa itu kasih, apa itu cinta, dan bagaimana seharusnya seseorang tersenyum saat sedang jatuh cinta.
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
502      339     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Asa
4008      1195     6     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
Aria's Faraway Neverland
3122      978     4     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...